Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 10

Bandara udara Haneda, Jepang.

Setelah menempuh perjalanan yang cukup panjang dan melelahkan Aleyshia akhirnya sampai di tempat tujuannya untuk berlibur dan melupakan segala kesedihannya.

Aleyshia meregangkan tubuhnya sebelum menuruni pesawat agar tubuhnya sedikit rileks. Kemudian ia berjalan menuju pintu keluar dimana dia dan Kimora sudah berjanji akan bertemu.

Kimora yang sudah lama menunggu kedatangan Aleyshia, melambaikan tangan serta berteriak saat ia melihat Aleyshia yang tidak jauh dari pandangannya sedang melihat kekanan dan kekiri untuk mencarinya.

"Hii, Aleyshia!! Aku disini!" Ujar Kimora dengan melambaikan tangan dan sedikit melompat kecil.

Pada saat Aleyshia baru berjalan keluar, pandangan semua orang sudah tertuju pada dirinya. Ia sangat membenci tatapan orang-orang yang menatapnya seperti itu. Untungnya Aleyshia ada mempersiapkan kacamata hitam dan topi, karena dimana Aleyshia berada maka ia akan menjadi pusat perhatian padahal dia bukan aktris, namun pesonanya melebihi aktris, karena dia memiliki wajah yang sangat cantik dengan postur tubuh yang sangat indah.

Kimora mengetahui bahwa temannya merasa sedikit tidak nyaman karena tatapan orang-orang, buru-buru menghampiri Aleyshia.

"Hei, kenapa kau sangat tiba-tiba datang ke Jepang?" Tanya Kimora menyelidik temannya.

"Apakah aku tidak boleh mengunjungi mu? Apa kau tidak merindukan ku Kim? Setelah lulus kuliah kau bahkan langsung pulang ke Jepang." Gerutu Aleyshia kesal.

"Ayolah, Aleyshia. Aku hanya bertanya padamu, aku sangat-sangat merindukanmu, aku senang kau datang kesini." Ujar Kimora sambil memeluk bahu Aleyshia.

"Baiklah, Aleyshia. Ayo kita kerumahku, kau pasti sangat lelah bukan, hampir seharian berada di dalam pesawat." Lanjut Kimora.

"Tidak, tidak kim. Aku menginap di hotel dekat rumahmu saja. Akan sangat merepotkan jika aku tinggal di rumah mu."

"Apa yang kau katakan, Aleyshia? Kau terlalu sungkan pada ku. Ketika aku di Amerika, bukankah kau yang sering membantuku? Sekarang kau jauh-jauh dari Amerika dan akan menginap di hotel? Kau menganggap ku apa??!" Ujar Kimora sedikit kesal.

"Baik, baiklah Kim. Kau jangan marah lagi pada ku...." Rengek Aleyshia sambil memeluk lengan Kimora.

"Jadi untuk satu minggu ini, maaf merepotkan mu nona Kimora.." Lanjut Aleyshia dengan senyum yang mengembang.

"Dengan senang hati nona Aleyshia....." Ujar Kimora dengan sedikit membungkuk dan tertawa.

Kemudian mereka berdua berjalan meninggalkan bandara sambil berbincang dan tertawa riang menuju rumah Kimora.

Kimora melajukan mobilnya dengan lancar tidak memakan banyak waktu untuk sampai ke rumahnya yang terletak di pinggiran kota Jepang.

Sesampainya Aleyshia di rumah Kimora, disambut dengn penuh hangat oleh kedua orang tua Kimora.

"Hallo, paman bibi. Saya Aleyshia, teman Kimora di Amerika, senang bertemu dengan kalian." Sapa Aleyshia dilanjutkan menjabat tangan kedua orangbtua Kimora.

"Ya ya ya, masuklah kau pasti sangat lelah bukan nak." Ujar ibu Kimora yang langsung menggandeng tangan Aleyshia.

"Kau beristirahatlah sebentar sebelum membersihkan tubuhmu, nanti kami akan memanggilmu ketika makan malam sudah siap, nak." Lanjut ibu Kimora.

"Kau antarkan Aleyshia ke kamarnya, Kim." Ujar ayah Kimora.

"Ya pa." Ujar Kimora singkat.

"Paman, bibi. Terimakasih." Ujar Aleyshia dengan senyum mengembang.

Kemudian Kimora menggandeng Aleyshia menaiki anak tangga menuju lantai dua dimana kamar Aleyshia berada.

"Aleyshia, kau istirahatlah dulu. Aku akan membangunkan mu saat waktunya makan malam. Biarkan saja kopermu, nanti aku akan menyuruh pengurus rumah membantu merapikannya." Ujar Kimora.

"Tidak perlu, Kim. Aku tidak membawa begitu banyak barang, aku bisa merapikannya sendiri." Tolak Aleyshia.

"Baiklah, kalau begitu kau istirahat dulu. Aku akan memanggilmu nanti." Ujar Kimora lalu beranjak meninggalkan Aleyshia.

"Kimora, terimakasih." Ujar Aleyshia dengan senyum khasnya.

"Kau jangan sungkan, Aleyshia!!!!" Teriak Kimora didepan pintu.

"Baiklah, baiklah, nona Kimora." Ledek Aleyshia dengan tertawa kecil.

**

Setelah makan malam selesai, Arnold dan Angelica bersantai di ruang keluarga sambil menonton acara televisi.

"Arnold, apa kau tidak merasa putri kita ada yang berbeda?" Tanya Angelica pada suaminya.

"Kau terlalu banyak berpikir, honey." Ujar Arnold dengan merangkul pundak istrinya.

"Aleyshia tidak pernah pergi begitu jauh, Arnold!!" Ucap kesal Angelica.

"Hei, honey. Tenanglah, mungkin Aleyshia perlu waktu untuk sendiri. Kau sangat paham denganya bukan? Saat dia sudah tenang pasti dia akan menceritakan semuanya pada kita." Ujar Arnold menenangkan.

"Apa kau tahu tentang sesuatu, Arnold? Kau menyembunyikan apa dariku?" Selidik Angelica.

"Mungkin Aleyshia memang ingin menenangkan dirinya, sajauh yang aku tahu di kantor dia tidak memiliki masalah, bahkan semua pekerjaannya dapat dia handle dengan baik. Mungkin dia sedang memiliki masalah dengan James, sehingga dia memutuskan untuk berlibur ketempat Kimora, honey."

"Sejujurnya aku tidak setuju Aleyshia bersama James, tapi kau tahu sendiri putri kita sedikit keras kepala, tidak bisa diberi tahu." Lanjut Arnold.

"Arnold, apa kau sedang mencurigai James?"

"Bukan begitu, honey. Hanya saja firasatku tidak baik tentangnya. Kalau James tidak baik, semoga Aleyshia diperlihatkan keburukannya segara, aku tidak ingin dia bersedih, honey."

"Doakan saja yang terbaik untuk kebahagiaan putri kita, Arnold."

"Ya, tentu saja. Honey, apa kau tidak rindu padaku? Kau selalu memikirkan Aleyshia, bagaimana denganku?"

"Apa yang kau katakan , Arnold? Kita setiap hari bersama bukan?"

"Tapi kita jarang bermesraan."

"Apa kau lupa, setiap malam kita selalu bermesraan."

"Kalau begitu, saatnya kita bermesraan, honey....." Ujar Arnold lalu menggendong Angelica menuju kamar milik mereka.

"Ahhhhh!" Angelica terkejut dan berteriak saat dirinya tiba-tiba digendong oleh Arnold.

"Kau menjebakku, Arnold!!" Lanjut Angelica.

Arnold yang mendengar perkataan istrinya hanya bisa terkekeh melihatnya.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel