Bab 8
Leonna berjalan keluar villa dan melihat sebuah sepeda bertengker manis disana.
"ada sepeda nih" ujar leonna senang
"sepedaan aja kali yah" gumam leonna
"kamu mau kemana delia?" Tanya seseorang membuat leonna menengok dan tersenyum.
"eh kak verrel, ini aku mau jalan-jalan kak. kakak mau nemenin?" Tanya leonna
"boleh, tapi sepedanya Cuma satu yah" ujar verrel celingak celinguk.
"ini kakak yang pake aja, leonna di bonceng yah" ujar leonna tersenyum
"oke,, ayo naik" ujar verrel menaiki sepeda dan leonna duduk menyamping di depan verrel.
Verrel mulai mengayuh sepeda itu dengan leonna di depannya. Verrel mampu merasakan aroma jasmine dari tubuh leonna.
"waaaaaaahhh,, sejuk sekali" teriak leonna antusias membuat verrel tersenyum melihatnya.
"kak,, ayo yang cepat mengayunnya. Ayo kak" teriak leonna heboh
"oke oke, de" kekeh verrel
"whuuuuuuu" teriak dua duanya saat turunan. Leonna sampai melepas kedua tangannya dan terangkat ke udara.
Angin menerpa wajah ceria mereka dan rambut mereka. Hingga verrel kembali mengayuh sepeda dengan normal.
"kakak ternyata jago juga bawa sepedanya,, leonna suka jatuh kalau pas di turunan setinggi itu" kekeh leonna membuat verrel menatap wajah leonna dari samping.
"dulu juga pernah yah,, pas leonna lagi main sepeda sendiri-" ceroscos leonna antusias, sedangkan verrel tersenyum memperhatikan wajah leonna yang terlihat sangat cantik.
"begitu deh kak ceritanya, konyol kan" kekeh leonna menyadarkan verrel. Verrel sama sekali tak mendengarkan ocehan leonna.
"iya kamu bener" jawab verrel tersenyum.
"kak berhenti di depan sana" ujar leonna membuat verrel menghentikan ayunannya di pinggir jalan.
"ayo masuk ke hutan itu kak" ujar leonna
"mau kemana, leonna? Itu bahaya lho" ujar verrel
Mereka berada di pinggir jalan sepi, dan sudah sedikit menjauh dari pantai dan villa. Kini di kanan kiri mereka terdapat hutan kecil dengan pohon yang menjulang tinggi.
"ayoo kak" tangan verrel di tarik leonna saat keduanya sudah turun dari sepeda.
Leonna menerobos masuk ke dalam hutan dengan menarik tangan verrel.
"ayoo kak, kakak pasti kagum deh" ucap leonna antusias.
Verrel hanya bisa mengikuti leonna hingga mereka sampai di sebuah air terjun kecil dan sangat indah karena airnya begitu jernih.
"indah banget bukan, kak" ujar leonna antusias
"kamu tau ada tempat ini, dari mana?" Tanya verrel
"aku pernah kesini dulu sendiri, saat jalan-jalan. niatnya iseng-iseng masuk hutan taunya nemu tempat ini. ini air laut lho kak" ujar leonna
"lain kali jangan pergi sendiri, delia. Bahaya lho, bagaimanapun juga ini hutan" ujar verrel
"kak verrel tenang saja, leonna gak takut sama apapun. Leonna Cuma takut sama tuhan dan sama mama dan papa" kekeh leonna membuat verrel tersenyum
'kamu sungguh istimewa delia' batin verrel
"kak,, lihat ini kepongpongnya mau jadi kupu-kupu. Lihat kak" ujar leonna antusias seraya menunjuk ke sebuah daun yang ada di salah satu pohon.
Verrel mendekati leonna dan ikut melihatnya.
"iya bener de, kupu-kupunya udah mau keluar" ujar verrel
"hp hp,,, aku harus ambil gambarnya" ujar leonna antusias dan merogoh sakunya mengambil handphone dan memotret kepongpong itu yang sudah terlihat membelah karena sang kupu kupu akan keluar.
"kakakk,,, kupu-kupunya warna merah muda dengan bintik bintik hitam. Lucu banget kak" ujar leonna excited
Verrel tersenyum melihat ke antusiasan leonna. Leonna benar-benar gadis yang periang.
Tangan verrel terulur memegang tangan kanan leonna dan membimbingnya mendekati kupu kupu itu. Verrel menengadahkan tangan leonna hingga kupu-kupu itu hinggap di ujung jari tengah leonna.
"kak-" ucapan leonna tertahan saking tegangnya karena takut kupu-kupunya terusik.
Verrel melepaskan pegangannya pada tangan leonna, dan merogoh handphonenya yang ada di saku celana.
Cekrek!! Verrel memotret leonna tepat saat kupu-kupu itu terbang dari tangan leonna.
"yahhh kupu kupunya terbang" ujar leonna menatap kupu-kupu itu
"biarkan kupu-kupu itu mencari kehidupannya" ujar verrel
"dadah kupu kupu cantik" teriak leonna membuat verrel mengusap kepala leonna saking gemasnya.
"ayo kembali ke villa" ajak verrel
"jangan dulu kak" tahan leonna
"kenapa?" Tanya verrel
"aku mau berenang disini" kekeh leonna
"disini?" Tanya verrel sedikit kaget
"iya kak,, ayo kak" ujar leonna sangat antusias dan melepas sandal dan menyimpan handphonenya disana.
"yeeeeeeeeee!!! Segerrrrr bangetttt kak" teriak leonna dari bawah sana dan menciprat cipratkan air ke verrel membuat verrel terkekeh melihatnya.
"ayooo kakak,, kemariii" ujar leonna
"tidak nana,, aku baru saja selesai mandi" ujar verrel membuat leonna cemberut lucu
Cekrek!! Verrel kembali memotret leonna yang terlihat lucu
"kenapa di foto, kak?" Tanya leonna
"kamu lucu" ujar verrel tersenyum.
Verrel duduk di pinggir sungai sambil melihat leonna yang terlihat bahagia memainkan air sambil menciprat ciprat air ke udara.
Verrel kembali memotret leonna yang terlihat sangat cantik.
"Aaarghhhhh!!!" pekik leonna membuat verrel terpekik kaget.
Verrel langsung menyimpan handphonenya dan langsung turun ke air tanpa melepas sandalnya.
"kamu kenapa de?" Tanya verrel sudah berdiri di samping leonna karena dalamnya hanya sebatas pinggang.
"kaki aku nginjak duri kak" ringis leonna dan tanpa pikir panjang verrel langsung mengangkat tubuh leonna ala bridal style membuat leonna terpekik kaget tetapi kedua tangannya langsung melingkar di leher verrel.
Mata hitam leonna bertemu dengan mata biru milik verrel, keduanya saling bertatapan penuh arti.
"sshhhtt" ringis leonna menyadarkan verrel.
Verrel segera membawa leonna ke pinggir sungai dan mendudukannya. Verrel menyentuh kaki putih mulus milik leonna yang memakai gelang kaki berwarna hitam dan sangat kontras sekali dengan kulit putihnya.
Terlihat ranting pohon kecil menusuk ke telapak kaki leonna, verrel mencabutnya dan meniupi telapak kaki leonna yang sudah di angkat hingga berada di depan wajah verrel. Kegiatan verrel itu berhasil membuat leonna spechlees melihatnya.
"apa masih sakit?" Tanya verrel dan leonna menggelengkan kepalanya.
"untung gak sampe berdarah" ujar verrel. Leonna mengusap kedua lengannya karena dia hanya memakai t-shirt pendek dan hot pants biru.
Tanpa pikir panjang verrel melepas kaos abunya yang sedikit basah lalu memakaikannya ke tubuh leonna.
"pakai ini, biar kamu tidak dingin" ujar verrel membuat leonna terpekik kaget.
"tapi kakak jadi telanjang dada" ujar leonna sedikit tersipu saat melihat tubuh six pack verrel yang putih mulus tanpa luka.
"tenang saja, kakak akan baik-baik saja" ujar verrel tersenyum dan mengusap kepala leonna saat sudah memakaikan kaos itu ke tubuh leonna membuat leonna terpaku di tempat.
"ayo pulang" verrel mengambil handphone leonna dan miliknya, lalu memasukkannya ke saku celana jeans verrel. Setelah itu verrel mengangkat tubuh leonna ala bridal dengan menjinjing sandal leonna.
Leonna hanya terdiam saja menatap wajah verrel yang terlihat fokus menatap ke depannya. Perasaan nyaman yang pertama kali hinggap di hati leonna, leonna tidak tau kalau verrel akan sangat perhatian.
Leonna tersadar dari lamunannya saat verrel mendudukkannya di atas sepeda dan disusul dengan verrel yang menaiki sepeda. Entah dorongan dari mana, leonna memeluk perut verrel dan menyandarkan kepalanya ke dada telanjang verrel saat verrel sudah mengayuh sepedanya.
Dan tindakan itu membuat verrel tidak tenang, jantungnya berdetak sangat kencang, sampai sepedapun beberapa kali oleng saking gugupnya.
Verrel memang sudah pernah berpacaran sebelum sebelumnya, tetapi baru leonna yang membuatnya seperti ini. Leonna adalah cinta pertamanya saat dirinya berumur 13 tahun dan leonna berumur 8 tahun. Verrel memacari gadis lain untuk menghilangkan leonna dari pikirannya, tetapi semakin lama perasaan itu semakin bertambah walau mereka jarang bertemu. Hingga akhirnya verrel memutuskan untuk tetap sendiri dan fokus pada karirnya.
Saking nyamannya, leonna sampai tertidur di pelukan verrel saat mereka sampai di vila. Verrel menunduk dan melihat wajah leonna yang terlelap dengan beberapa helai rambutnya yang menempel di wajah leonna karena basah.
Tangan verrel terulur merapihkan anak rambut itu.
"cantik" gumam verrel tersenyum melihat wajah tenang leonna saat terlelap.
Verrel tak ingin leonna sampai terbangun, akhirnya dia kembali memangku tubuh leonna memasuki villa.
"verrel" panggil seseorang membuat verrel menengok dan ternyata dhika berada disana bersama daniel dan angga.
"om, aku dan delia tadi abis jalan-jalan. tapi leonna tertidur" ujar verrel karena dhika berjalan ke arahnya diikuti daniel dan angga.
"kenapa kalian basah? Dan kenapa kamu tidak pakai baju?" Tanya dhika memicingkan matanya.
"leonna berenang di sungai, dan karena kedinginan. Aku pakaikan bajuku untuknya" ujar verrel
"biar om yang bawa leonna ke kamarnya" ujar dhika dan mengambil alih tubuh leonna dari verrel.
Dhika berlalu pergi membawa leonna ke kamarnya.
"jangan tegang, om dhikamu itu memang sangat posessive pada anak perempuannya" ujar angga menepuk pundak verrel membuat verrel terkekeh.
"kamu juga pergilah ke kamar dan ganti baju, nanti kamu masuk angin" perintah daniel
"iya yah, mari om" ujar verrel yang di angguki oleh angga.
***
