Bab 10
Kini semua anak anak mereka tengah bermain air, dan saling kejar mengejar satu sama lain. Leon hanya mengajak main Adrian.
Verrel mengikuti leonna yang terus berjalan ke ombak yang lebih besar.
"delia awas!!!!" pekik verrel membuat para orangtua menengok, dhika bahkan sudah berdiri. Anak-anak yang lain melihat kearah leonna.
Verrel langsung menerjang dan memeluk tubuh leonna saat ombak besar menyambar mereka berdua dan menggulung tubuh keduanya.
Dhika sudah hendak maju bersama vino dan leon karena verrel dan leonna belum Nampak juga. hingga tak lama, tubuh verrel dan leonna berguling kearah pantai dengan pandangan keduanya yang terkunci. Tubuh mereka sudah penuh dengan pasir pantai dan basah kuyup.
Verrel menghentikan gulingannya dengan leonna berada di atas tubuhnya. Keduanya bertatapan cukup lama, leonna seakan terhipnotis dengan mata biru yang menenangkan itu.
"leonna" leonna tersadar begitupun juga verrel saat mendengar suara sang papa.
Leonna segera berdiri dari atas tubuh verrel diikuti dengan verrel.
"kamu ini kayak anak kecil yah,, bahaya leonna menerjang ombak sebesar itu !!" ujar dhika kesal
"maaf papa" ujar leonna manja dengan kembali menjewer kedua telinganya dan mengangkat sebelah kakinya.
"ya sudah, sekarang cepat bersihkan tubuh kamu. sebentar lagi kita akan makan malam bersama" ujar dhika akhirnya luluh sambil mengusap kepala leonna
Dhika memang sangat posesive pada anak perempuan satu satunya itu, apa lagi sikap leonna yang sangat aktiv dan senang menguji keberanian membuat dhika semakin ektra menjaganya.
Bukan hanya dhika, tetapi vino dan leon juga begitu menjaga adik perempuan mereka.
"kalau gitu leonna masuk yah" ujar leonna. "kak verrel, makasih yah" ujar leonna tersenyum dan berlalu pergi.
"verrel makasih yah,, anak itu memang begitu kekanak kanakan" ujar dhika.
"sama sama om" ujar verrel
"sekarang pergilah ganti bajumu juga" ujar dhika yang di angguki verrel.
"lita,, sepertinya kita memang akan jadi besan" bisik serli membuat lita terkekeh.
"leonna masih kecil, ser. Bahkan dhika masih memperlakukan leonna layaknya anak berumur 10 tahun" ujar lita
"umur 20 cukup kok buat nikah,, loe gak liat apa tadi tatapan mereka. Mereka so sweet banget, ngingetin gw dulu waktu pertama kali ketemu daniel" bisik serli karena takut daniel yang duduk disampingnya mendengar.
Thalita terkekeh mendengar ucapan serli.
"entahlah,, untuk menikahkan leonna kayaknya verrel harus menghadapi tiga bodyguard leonna deh. Terutama papanya" bisik lita
"urusan kak dhika, biar daniel yang bujuk. Atau nggak suruh si gator yang bujuk. Paling kak dhika lelah kalau gator udah minta sesuatu" ujar serli membuat lita terkekeh dan mengangguk setuju.
"bisik bisik apaan sih, kok gw gak di ajak" Tanya Irene
"sssttt,, ini urusan besan sama besan" ujar serli
"OMG,, kaliannn???" pekik Irene heboh dan tetap tak berubah.
"astaga kaleng rombeng, udah jadi nenek nenek peot juga tuh suara masih aja ngalahin mpok nuri. Melengking" ledek okta
"dasar buaya aki aki,, sesama udah peot jangan saling menghina" jawab Irene membuat yang lain terkekeh.
"badan gw boleh tua, tapi jiwa gw masih jiwa muda. Iyakan nela sayang" ujar okta mengedipkan sebelah matanya ke nela.
"idih dasar aki aki genit" celetuk chacha membuat yang lain tertawa.
"ha ha ha... pasangan ini masih saja gk berubah, " kekeh Ratu.
"Udah tuir juga. " Serli menyahuti
