bab 5 the hunt
BAB 5: THE HUNT
ADEGAN 1: PENYERAHAN - KONFRONTASI EMOSIONAL
Mike berdiri di tengah gudang tua yang sudah hancur akibat pertempuran sebelumnya. Tangannya mengangkat dokumen palsu tinggi-tinggi, wajahnya tenang meski hati berkecamuk.
MIKE (berteriak keras, suara menggema)
"HANS! Keluarlah! Ini yang kau mau!"
Beberapa saat kemudian, Hans muncul dari bayangan, diiringi delapan anak buahnya. Senyum sinisnya semakin lebar melihat Mike sendirian.
HANS (berjalan mendekat, senyum senang tapi dingin)
"Wooww... bernyali sekaliii Om gendut ini... akhirnya keluar juga dari persembunyian. (berhenti beberapa meter dari Mike) Sudah bos bersembunyi?"
MIKE (suara tenang tapi berwibawa)
"Sudah cukup, Hans. Aku yang kau mau selama ini. Lepaskan mereka—anakku, teman-temannya. Mereka ga tau apa-apa."
HANS (tertawa getir, berjalan mondar-mandir)
"Akhirnya sang Naga Merah menyerah. (berhenti, menatap tajam) Kau jadi lemah karena anak perempuan itu? Karena punya keluarga? Dulu kau bilang keluarga adalah kelemahan!"
MIKE (menunduk sedih, suara rendah)
"Kau tidak akan mengerti sampai kau punya anak sendiri, Hans. Kasih sayang orang tua... itu yang membuat kita manusia, bukan monster."
HANS (wajah berkerut marah)
"Jangan ceramahi aku! Kau yang buat aku jadi monster ini! Tapi... (tersenyum lebar) baiklah. Aku terima penyerahanmu. Hey kalian ikat Orang Tua ini…"
ADEGAN 2: PENYELAMATAN - TIMING YANG SEMPURNA
Sella dan Hery menyusup markas Hans dengan hati-hati. Markasnya ternyata bekas hotel bintang 3 yang sudah tidak beroperasi. Hery berhasil meretas sistem keamanan dalam 15 menit.
HERY (membangunkan Sella yang ketiduran karena kelelahan)
"Ciluukk baa… aku dapat akses penuh nih…"
SELLA (terkejut bangun, masih setengah tidur)
"Dapat apaan? Kamu jangan bercanda mulu Ry..."
HERY (tersenyum lebar)
"Dapat togel maksudnya? Haha dapat akses lengkap ke semua sistem mereka.. huhuuu… bahkan CCTV pribadi kamar Hans!"
SELLA (duduk tegak)
"Serius? Cepat tunjukkan!"
HERY (via earpiece, suara profesional)
"Oke, sistem keamanan udah aku bobol semua. Tapi... (berhenti dramatis) ada masalah kecil yang agak mengganggu."
SELLA (langsung tegang)
"Apa? Sensor gerak? Laser? Atau ada anjing penjaga?"
HERY (wajah serius)
"Lebih parah... WiFi-nya lemot banget! Gak bisa download drama Korea buat temenin jaga malem! Ini gimana sih..?"
SELLA (hampir berteriak tapi menahan diri)
"KAU SERIUS BIKIN KITA TEGANG UNTUK ITU?! Ini operasi penyelamatan Ayahku, Ry!"
HERY (tertawa ringan)
"Bercandaa! Santai dong, biar gak tegang! Oke, serius nih... (suara menjadi fokus) aku temukan lokasi Ayahmu! Di lantai tiga, ruang tengah. Tapi... ada 6 penjaga bersenjata."
SELLA (mulai bergerak)
"Daerah mana ini? Aku agak disorientasi."
HERY (memukul pelan kening Sella)
"Planet Namek kali? Ya masih di bumilah! Tuuk tuuukk... ini bekas Hotel Grand Palace, yang di central kota itu."
SELLA (masih bingung)
"Tau, tapi layout-nya berubah. Aku butuh arah yang jelas..."
HERY (menghela napas)
"Mandi aja dulu deh, kesian mereka pingsan tar karena bau ketekmu.."
SELLA (tersenyum kecut)
"Sial... oke deh, ayo."
Hery memanaskan motor Ducati Hitamnya yang sudah banyak dimodifikasi, sambil menyiapkan peralatan dari Mike yang disimpan rapi. Setelah mandi cepat, Sella juga bersiap dengan armor ringan pemberian Mike. Ternyata letaknya tidak terlalu jauh—hanya belasan km saja—makanya Hery bisa menemukan lokasinya dengan cepat.
ADEGAN 3: FRED & LYDIA - PERTEMUAN PERTAMA YANG MENGGUGAH
Di asrama Lydia yang sederhana, Fred yang masih pucat dan lengannya diperban menemui Lydia untuk pertama kalinya. Pertemuan yang awalnya canggung berubah menjadi momen spesial.
LYDIA (17) membuka pintu dengan wajah penuh kekhawatiran. Gadis tinggi dengan body ideal itu terlihat elegan meski hanya memakai kaos dan jeans sederhana.
LYDIA (suara gemetar)
"Jadi... kau teman kakakku? Kak Sella baik-baik saja? Dia WA tadi pagi bilang ada urusan mendadak..."
FRED (yang biasanya cool, tiba-tiba nervous melihat kecantikan Lydia)
"Iya... eh, maksudnya, kami bertiga sahabat. Aku Fred. (menunjuk perban) Ini... kecelakaan kecil."
LYDIA (tersipu malu, matanya tidak bisa lepas dari Fred)
"Kakak bilang banyak tentangmu. Katanya... (tersenyum) kau yang paling jago strategi dan selalu cool dalam keadaan apapun."
FRED (tersenyum rare—senyum yang jarang dilihat orang)
"Dia berlebihan. Tapi... (menatap Lydia) senang akhirnya ketemu adiknya Sella. Dia selalu cerita kamu punya bakat gambar yang luar biasa."
Mereka saling pandang sebentar, chemistry yang kuat terasa di udara. Lydia yang biasanya percaya diri, tiba-tiba menjadi pemalu.
LYDIA (menunjuk perban Fred)
"Lukamu... sakit tidak? Aku... aku bisa bantu ganti perban. Aku dapat pelajaran P3K di sekolah."
FRED (tertawa kecil)
"Tidak usah repot-repot... tapi... (tersenyum) kalau kamu tidak keberatan... okelah.."
Sementara mereka berdua semakin akrab, di luar Hery dan Sella sedang mempersiapkan penyelamatan.
ADEGAN 4: KONFRONTASI - AKTIF DAN PENUH AKSI
Sella akhirnya berhadapan langsung dengan Hans di lantai tiga. Pistol di tangan Hans mengarah tepat ke dadanya, tapi Sella tidak gentar.
HANS (menatap liar, penuh kebencian)
"Kau persis ayahmu dulu. Berani tapi bodoh. Mau mati untuk orang lain? Itu kebodohan!"
SELLA (suara mantap, tidak goyah)
"Ayahku mungkin pernah melakukan kesalahan. Tapi dia lebih baik dari dirimu yang menyakiti keluarga sendiri! (melangkah maju) Kau yang sebenarnya pengecut!"
HANS (tertawa keras)
"Pengecut? Aku yang membangun kerajaan dari nol! Sedangkan Mike? Dia lari!"
SELLA (tersenyum sinis)
"Kerajaan? Kau cuma boneka sindikat asing! Ayahku dulu membangun semuanya sendiri!"
Konfrontasi mereka terus memanas, sementara Hery berhasil melumpuhkan penjaga satu per satu dengan senjata non-lethal.
