2.Sang Pecinta Uang
Mei Shin membuka matanya yang segera disambut dengan senyuman dari kaisar gila. Yah, dia memang tampan, Mei Shin akui itu. Tetapi, minusnya dia seorang kaisar gila dan Mei Shin menganggapnya sebagai seorang pedofil.
"Selamat pagi, Shin'r."
Mei Shin hanya memandangnya sambil mengerjapkan matanya tanpa minat. Lelaki itu gemas dengan tingkah sang bayi yang kini telah resmi menjadi istrinya.
Untunglah dia masih seorang bayi. Jika dia sudah dewasa ia pasti akan menerkamnya. Ia harus bersabar menunggunya dewasa. Dia menikahinya hanya untuk memberikan sebuah ikatan agar tidak ada seorangpun yang dapat mengincar miliknya. Bagaimanapun, istrinya sangat populer bahkan di kehidupan sebelumnya.
"Hari ini kamu akan bersama pengasuhmu. Aku harus mengurus kerajaan terutama membereskan mereka yang membuat masalah," ucapnya dengan lembut.
Lelaki itu menggendongnya. Membawanya keluar dari kamar yang luas dan mewah itu. Sinar matahari menerpanya. Lelaki itu menjemurnya di bawah matahari pagi. Setelah merasa cukup dia memindahkan Mei Shin pada pengasuh yang berdiri diam di sampingnya.
Wanita itu menggendong Mei Shin dengan hati hati. Bayi itu terlihat sangat imut di matanya dan entah bagaimana surainya bahkan warna matanya sangat mirip dengan Yang Mulia. Seakan-akan mereka adalah pasangan yang dibuat oleh syurga.
"Jangan biarkan dia di luar terlalu lama," perintahnya.
"Baik, Yang Mulia."
Lelaki itu pergi meninggalkan Mei Shin bersama pengasuhnya.
"Yang Mulia sangat mencintai anda. Hamba jadi teringat bagaimana dia dulu sewaktu kecil," ceritanya.
Mei Shin menatapnya dengan mata berbinar. Inilah saat yang tepat untuk mengetahui siapa lelaki itu dan bagaimana dunia ini. Pengasuh yang melihat tatapan matanya paham pun terkekeh pelan.
"Sepertinya, Yang Mulia Permaisuri sangat tertarik dengan kisah Yang Mulia Kaisar. Baiklah, aku akan menceritakan sedikit tentang Yang Mulia."
Dan dari cerita itulah Mei Shin mulai mengenal siapa pria yang menikahnya dan bagaimana dunia itu. Pagi itu dia mendengarkan cerita pengasuh dengan seksama.
...
Mei Shin menerima suapan makan siangnya dari dayangnya dengan terpaksa. Sangat tidak menyenangkan ketika ia harus memakan makanan khas bayi itu. Tetapi, selain itu, ia belum bisa memakan makanan lainnya.
Mei Shin terpaksa menelannya dan bersikap seolah-olah ia sangat menyukai makanan itu. Mei Shin ingin pulang ke dunianya. Dia sangat merindukan ayam goreng miliknya.
...
Aura mencekam membuat mereka menunduk takut. Tatapan dinginnya membuat siapapun yang melihatnya akan gemetar ketakutan.
Lelaki itu duduk di singgasana dengan tatapan dinginnya. Dia adalah Lu Xian Yi, seorang Kaisar dari Kerajaan Dewa. Dan mendapat julukan Kaisar Pembunuh karena wajahnya yang sangat tampan melebihi para dewa dan membunuh orang yang mengganggunya tanpa sedikitpun belas kasihan di matanya.
Lu Xian Yi meremas laporan itu dengan sangat erat. Beraninya mereka hendak membunuh istrinya.
Para bawahan menunduk dengan keringat bercucuran merasakan aura pembunuh Lu Xian Yi yang sangat menindas.
"Selesaikan hal ini secepatnya. Bunuh mereka yang merencanakan pembunuhan istriku. Dan tangkap dalang pemberontakan itu dalam keadaan hidup ataupun mati," ucapnya dengan nada dinginnya.
"Baik, Yang Mulia."
...
Lu Xian Yi telah menyelesaikan tugasnya. Sekarang dia bersama istrinya berjalan jalan di sekitar kerajaan. Dia menceritakan tentang banyak hal mengenai dirinya yang sangat hebat dalam menghadapi musuh. Tentu saja para pelayan dan pengawal yang mengikutinya terkejut karena tidak seharusnya menceritakan hal mengerikan seperti itu kepada seorang bayi. Namun, mereka tidak bisa berbuat apapun. Sampai salah seorang pelayan memberanikan dirinya.
"Yang Mulia, mohon maaf jika terdengar lancang, tapi bolehkah hamba mengatakan sesuatu," ucapnya.
"Katakan."
"Tidak baik menceritakan hal seperti itu kepada seorang bayi."
"Begitu. Baiklah aku mengerti," ucap Lu Xian Yi dengan sedikit menganggukkan kepalanya.
Para pelayan bernafas lega sebelum kalimat Lu Xian Yi selanjutnya membekukan mereka.
"Kalau begitu aku akan menceritakan kepadanya saat Shin'er sudah menjadi dewasa. Dengan begitu dia akan menjadi pembunuh terkejam sama sepertiku," lanjutnya dengan tersenyum licik.
Para pengawal dan pelayan hanya bisa menagis dalam hati dan mendoakan semoga Permaisuri tidak mengikuti jejaknya.
Sementara Mei Shin hanya terdiam mendengarkan karena cerita itu sangat menarik. Sayang sekali untuk menghentikan ceritanya. Andai mereka tahu cara Mei Shin dalam membunuh seseorang lebih kejam dari Lu Xian Yi mungkin mereka akan sangat terkejut.
Lu Xian Yi kembali menceritakan segala sesuatu yang menurutnya menarik sampai waktu beranjak menjadi malam.
"Saat besar nanti kamu harus memanggilku dengan panggilan sayang."
Mei Shin yang mendengar itu sangat ingin memukulnya hingga babak belur.
Memanggilnya dengan panggilan sayang? Mimpi. Mei Shin tidak sudi memanggil Lu Xian Yi si pria pedofil gila dengan panggilan sayang darinya. Ia harus mempersiapkan semua persiapannya untuk kabur darinya secepatnya.
Apalagi ia seorang kaisar. Pasti ia akan menggunakan kekuasaannya untuk mencarinya.
Dan Mei Shin harus memikirkan tempat yang aman untuk menyembunyikan dirinya jika ia berhasil kabur nanti.
...
"Ma ... ma ... ma...."
Hanya kata itu yang baru bisa ia ucapkan.
Hal itu membuatnya sangat kesal. Ia ingin mengucapkan kata-kata kasar kepada Lu Xian Yi. Namun, kata-kata yang dapat di ucapkannya masih sangat terbatas.
Lu Xian Yi tersenyum bahagia melihat Mei Shin yang mulai bisa mengucapkan satu kata. Lu Xian Yi mencium pipinya gemas.
Mei Shin kesal pria ini selalu mencium pipinya. Dia benar benar seorang pedofil gila! Mei Shin jadi takut ia akan diterkam saat usianya bahkan belum dewasa.
Memikirkan hal itu membuatnya merinding ia harus secepatnya pergi dari sini sebelum Lu Xian Yi makin gila.
...
Mei Shin tidak bisa tidur karena ia telah banyak tidur tadi siang. Lu Xian Yi menatapnya dengan tatapan bertanya.
"Mengapa Shin'er belum tidur?"
Mei Shin hanya diam.
Lu Xian Yi menghela nafas. Lu Xian Yi memberinya mainan, tetapi Mei Shin hanya meliriknya tanpa minat. Yang benar saja, dia tidak mungkin memainkan mainan untuk seorang bayi. Dia tidak akan pernah menyentuh mainan itu. Tidak akan.
"Shin'er tidak menyukainya? Kalau begitu apa yang Shin'er inginkan?"
Mei Shin yang mendengar pertanyaan itu sontak melihat cincin penyimpanan yang tersemat di jari Lu Xian Yi yang pastinya banyak barang berharga di dalamnya, lalu Mei Shin memegang cincin yang berada di jari Lu Xian Yi. Tentu saja uang sangat penting jika ia ingin pergi dari Lu Xian Yi. Dan dia adalah seorang gadis yang tidak bisa hidup tanpa uang.
Lu Xian Yi yang mengerti maksud istri kecilnya terkekeh.
Penglihatan istrinya sangat bagus. Itu adalah salah satu cincin penyimpanan yang ukurannya mengikuti jemari pemakainya sehingga nyaman digunakan. Itu adalah cincin kesayangannya.
"Baiklah aku akan memberikannya kepada Shin'er."
Lu Xian Yi melepas cincinnya dan memakaikannya di jari Mei Shin. Seketika, ukuran cincin itu mengecil menyesuaikan dengan jari Mei Shin. Mei Shin terkekeh senang membuat Lu Xian Yi tertegun mendengarnya.
Lu Xian Yi tersenyum.
Sepertinya istrinya sangat menyukai uang. Di masa depan, Lu Xian Yi berjanji akan memberikan Mei Shin lebih banyak uang. Dan Lu Xian Yi berjanji akan sangat memanjakannya.
...
