Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 10 Mengagalkan Rencana Derrek

Bab 10 Mengagalkan Rencana Derrek

Camilla memandang Beth tidak berkedip. Dia sama seperti dengan keponakannya yang tidak percaya bahwa seorang Derrek Collen menjatuhkan pilihannya pada seorang gadis berumur 18 tahun dan baru saja lulus sekolah. Dia sama sekali tidak menduga kalau usulnya saat itu untuk mengenalkan Derrek dengan Beth ditanggapi dengan serius.

Camilla berpikir tidak mungkin seorang Derrek yang sangat berpengalaman dengan usia yang terpaut sangat jauh justru memilih Beth dan bukan wanita yang lebih berpengalaman sehingga bisa mendampinginya.

Sebelum dia sampai di rumah kakaknya, Camilla menyempatkan diri untuk mampir ke salah satu toko desert untuk membeli panganan kesukaan Beth dan di toko tersebut dia bertemu dengan salah seorang kenalan lamanya.

Dari percakapan sambil lalu, Camilla baru mengetahui keseriusan Derrek dan tekanan yang diberikan padanya sebagai kandidat yang akan mencalonkan diri sebagai presiden. Dan peluang sebagai kandidat yang terpilih sangat besar apa bila dia mempunyai seorang istri.

“Aunty… apa yang harus aku lakukan? Aku tidak mungkin menikah dengannya.”

Suara Beth yang putus asa memutuskan lamunan Camilla sehingga dia kembali menaruh perhatian pada keponakannya yang duduk dengan gelisah.

Berusaha untuk bersikap tenang, Camilla mulai menjelaskan tentang situasi yang terjadi khususnya yang sedang dialami oleh Elizabeth.

“Kau tahu bahwa orang tuamu sangat bangga karena kamu berhasil menarik perhatiannya?”

“Tidak perlu dikatakan lagi. Mom dan Dad sangat bangga dan tidak hentinya memuji Derrek. Bahkan aku sama sekali tidak diberi kesempatan untuk mengutarakan pendapatku.”

“Dan aunty yakin kamu mendengar alasan mereka bukan?”

“Tentu saja. Mereka dengan gamblang mengatakan kelebihan dan keistimewaan yang dimilikinya dan aku adalah wanita yang sangat beruntung karena bisa berada di sampingnya serta menikmati semua kemewahan yang diberikan Derrek padaku.”

“Apakah daddy-mu yang mengatakan itu?” Camilla menyipitkan matanya saat bertanya.

“Tentu saja bukan. Dad lebih banyak memuji karier Derrek yang sangat cemerlang dan tidak pernah mengalami hambatan.”

“Jadi ibumu yang mengatakannya?”

“Benar.”

Camilla seharusnya sudah menduga bahwa kakak iparnya tidak mungkin melewatkan kesempatan seperti itu. Sementara Sam? Dia tidak tahu apa yang dipikirkan oleh kakaknya. Mungkinkah kakaknya ingin mengulang apa yang pernah dialami olehnya.

Keputusan Sam untuk menerima lamaran Derrek mungkin saja dilakukan olehnya. Bagaimana pun Samuel pernah melakukan pada adiknya sendiri. Yaitu saat Sam menerima Baron untuk menjadi suami Camilla dengan perbedaan usia yang sangat jauh.

“Lalu apa yang aku harus lakukan Aunty?” rengekan Beth membuat Camilla kembali berpikir.

“Saat Derrek melamar seorang wanita untuk menjadi istrinya, aunty yakin dia sudah memikirkan matang-matang. Dan akan sangat sulit bagi dia untuk menarik lamaran yang sudah dia lakukan. Bahkan sudah dilakukan sejak kemarin walaupun baru melalui surat.”

“Bagaimana kalau aku menolaknya secara langsung?”

“Sangat tidak mungkin kalau kamu menolaknya Beth, kamu harus memikirkan tekanan yang akan dialami oleh keluargamu. Orang-orang yang sudah mendengar dan aunty yakin publik sudah mengetahuinya dan akan menganggap dirimu tidak waras.”

“Lalu apa yang harus aku lakukan Aunty? Aku sangat takut berdekatan dengannya.”

“Terus terang aunty tidak terlalu mengenal Derrek. Tetapi kebanyakan pria tidak menyukai saat wanita yang lebih muda darinya memberi saran. Mungkin berlaku juga untuk Derrek. Dan sedikit kebodohan dan kesalahan yang dilakukan seorang wanita secara sengaja mungkin bisa mengalihkan perhatian Derrek darimu?” ucapnya hati-hati.

“Apakah Uncle Baron seperti itu?” tanya Beth tiba-tiba.

“Benar. Jadi apakah kamu mau melakukan sesuatu yang membuat Derrek membatalkan rencanaya.”

“Aku pasti akan melakukannya dengan senang hati Aunty. Katakan saja apa yang harus aku lakukan. Aku akan berusaha melakukannya dengan baik.”

Keyakinan dalam suara Beth membuat Camilla yakin bahwa keponakannya benar-benar tidak menyukai Derrek. Apakah mungkin Beth sudah mempunyai kekasih?

“Apakah kamu sudah mempunyai kekasih?” tanya Camilla tiba-tiba membuat mata Beth terbelalak,

“Bagaimana aunty tahu?”

Camilla menghempaskan dirinya di kursi besar yang ada diruang belajar Beth dengan keras. Dia tidak menduga kalau alasan Beth menolak Derrek adalah karena dia sudah mempunyai kekasih.

“Apakah orang tuamu tahu kalau kamu sudah mempunyai kekasih?”

“Oh tidak. Mereka tidak boleh tahu sebelum Andy menjadi orang sukses,” jawab Beth cepat.

“Jadi namanya Andy. Andy siapa?”

Suara Beth sangat pelan saat menjawab dan dia tidak berani menatap Camilla. “Andyano Kaply.”

Camilla mengangkat sebelah alisnya saat mendengar nama yang tidak asing untuknya. “Andyano Kaply? Apa mungkin dia ….”

“Benar. Dia adalah asisten Uncle Baron yang paling muda.”

Jawaban Beth sangat cepat bahkan sebelum Camilla mengingat siapa Andy Kaply.

“Astaga… apakah kalian sudah dekat sejak liburan musim dingin ketika uncle masih ada?”

Dengan wajah tertunduk malu, Beth menganggukkan kepalanya pelan. Dan Camilla tidak tahu apakah dia harus tertawa atau berteriak karena keponakannya jatuh cinta pada seorang calon dokter yang dipekerjakan oleh Baron ketika pemuda itu kesulitan untuk membayar kuliahnya. Dan usia Andy sendiri hanya berjarak berjarak 3 tahun lebih tua darinya.

“Tapi Andy sekarang sudah menjadi dokter dan usianya juga masih lebih muda bila dibandingkan dengan Derrek.”

“Aku tahu. Tapi… aku tidak bisa membayangkan apa yang akan dikatakan oleh orang tuamu ketika mengetahui putrinya lebih memilih seorang dokter yang masih menjadi dokter umum daripada seorang calon presiden sekaligus pengusaha yang kekayaannya tidak pernah bisa disebutkan secara pasti.”

“Tapi aku bahagia dengan pilihanku.”

“Aunty tahu. Kalau tidak mana mungkin kamu menghubungi aunty dan tidak peduli dengan keselamatan Aunty.”

Dengan wajah bersalah sudah membahayakan keselamatan Camilla. Beth bangun dari duduknya dan menghampiri Camilla.

“Aku minta maaf Aunty. Aku benar-benar panik dan tidak tahu apa yang harus aku lakukan. Surat Derrek benar-benar mengusikku.”

Camilla menerima pelukan dari Beth dan dengan suara pelan dia memberi pengertian bahwa semuanya akan baik-baik saja.

Mendapat dukungan dari Camilla membuat Beth sangat gembira dan tanpa sengaja tangannya menekan kaki Camilla yang terluka hingga membuat Camilla memekik kesakitan dan bertepatan dengan Lolita yang muncul di depan pintu ruang belajar Beth.

“Camilla? Apakah itu kamu?” Suara Lolita terdengar heran atas kehadiran adik iparnya.

“Halo Kak, Aku minta maaf tidak memberi kabar padamu kalau aku akan datang,” sahut Camilla berjalan menghampiri kakak iparnya yang selalu berpenampilan modis.

“Tidak masalah. Aku yakin Sam juga akan gembira mengetahui kamu berkunjung ke sini. Oh ya, apakah Beth sudah mengatakan padamu kalau Derrek akan datang berkunjung?” tanya Lolita dengan bangga sekaligus tersirat nada mengejek di dalam suaranya.

“Benarkah? Kenapa kamu menyembunyikan kalau di rumah ini akan ada tamu orang penting?” tegur Camilla pada ponakannya.

“Bagaimana aku mengatakan pada aunty sementara aku sangat gembira melihat aunty datang ke sini,” jawab Beth merajuk. Di dalam hati Beth dia tidak mengerti mengapa Camilla harus berpura-pura kalau dia belum tahu dengan rencana Derrek. Tapi dia memutuskan untuk mengikuti apa yang dikatakan oleh Camilla.

“Baiklah. Derrek akan datang ke rumah ini dan tujuannya adalah ingin mengenal Beth lebih dekat. Dan aku berharap nantinya dia akan melamar Beth sebagai istrinya.” Sekali lagi Camilla mendengar nada mengejek di dalam suara Lolita saat menjawab.

“Aku ikut senang mendengarnya Kak.”

“Tentu saja kamu harus senang saat mendengarnya. Dan kami memutuskan untuk mengundang beberapa teman kami untuk ikut merasakan kebahagiaan kami. Jadi kami berharap kamu bisa membantu kami melayani para tamu pada saat Derrek mengatakan tujuannya.”

“Aku mengerti. Dan aku berdoa semoga rencananya berjalan lancar. Kalau boleh tahu kapan Derrek akan datang?”

“Derrek akan datang malam ini. Jadi aku berharap agar kamu bisa menangani tamu-tamu yang mungkin akan mengganggu Derrek saat mendekati Beth.”

“Aku mengerti. Dan kakak tidak perlu khawatir.”

“Bagus. Dan aku tidak ingin melihat penampilanmu yang kusam dan layu. Jadi saranku sebaiknya kamu istirahat yang cukup agar penampilanmu menarik saat menyambut para tamu. Dan berapa lama kamu berada di kota Rengginaz?”

“Sebenarnya aku sudah menyewa kamar hotel. Aku tidak mengira kalau kalian ada di rumah. Aku berpikir kalau kalian masih berada di kota Bellavos.”

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel