Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 4 Pria Muda

Ketika kembali ke mobil lagi, dia kembali menjadi Calista yang elegan dan percaya diri.

Griswald tersenyum, "Hari ini datang beberapa pria bagus di The Solstice. Mau pergi lihat tidak?"

The Solstice merupakan tempat hiburan kelas atas.

Calista tidak berdaya, "Apakah ini pantas? Aku baru saja bercerai."

Griswald mengedipkan matanya dan berpura-pura serius, "Sebenarnya, ada orang yang ingin bertemu denganmu."

"Siapa?"

"Kamu akan tahu setelah ke sana, kamu kenal dengannya."

Calista terdiam sejenak, lalu mengangguk, "Baiklah."

Griswald mempunyai ruangan khusus di The Solstice. Saat keduanya masuk, seseorang yang duduk di sofa berdiri dan melihat ke arah mereka.

Usianya sekitar 20-an, tinggi, alisnya terlihat tajam dan matanya berbinar ketika melihat Calista.

"Kak, kita bertemu lagi."

Calista merasa akrab dengan pria muda di depannya, tapi dia tidak ingat pernah melihatnya di mana.

"Kamu sudah lupa? Enam tahun lalu, bukankah kamu dan ayahmu membantu seorang siswa miskin di Kabupaten J?"

Calista baru ingat setelah Griswald mengungkitnya.

"Kamu ... Silas Kosasih?"

Mata pria muda yang tadinya tajam langsung terlihat lembut dan tersenyum, "Benar."

Silas adalah pria yang suka bicara dan Calista tahu dari Griswald kalau dia sudah menjadi seorang model terkenal sekarang. Silas telah lama meninggalkan daerah pegunungan miskin dan menjadi artis yang sering muncul di majalah Kota H.

Sebelumnya, Calista sepenuhnya fokus pada Keluarga Sulistio dan jarang memperhatikan berita hiburan. Dia merasa senang saat melihat pria malang sebelumnya sudah menjadi artis terkenal.

Mereka mengobrol selama beberapa saat dan bersiap untuk pergi.

Namun, saat melewati meja bar, sebuah botol anggur hijau terbang di atas kepala Calista.

Yang mengejutkan adalah gerakan Silas bahkan lebih cepat darinya dan dia segera memeluk Calista. Buk, botol anggur mengenai punggungnya.

"Apakah Kakak baik-baik saja?"

Calista sangat bersyukur dan buru-buru memeriksa punggungnya. Untung saja tidak terluka, lalu dia melihat arah datangnya botol.

Orang itu adalah Elton!

"Dasar wanita jalang! Berani-beraninya kamu selingkuh!"

Elton sedang minum bersama sekelompok temannya. Dia sudah sejak awal melihat Calista masuk ke dalam sebuah ruangan bersama dua orang pria dan baru keluar setelah waktu yang lama. Tidak tahu hal busuk apa yang telah mereka lakukan. Ketika melihat mereka keluar sambil mengobrol dengan senang, emosinya tersulut dan melemparkan botol di tangannya.

Griswald menggulung lengan bajunya dan hendak maju, "Hei! Kamu cari mati ya!"

Calista menarik Griswald, "Aku saja."

Dia berjalan ke arah Elton.

Elton mencibir, "Botolnya tidak mengenaimu!"

Wajah Calista terlihat datar, matanya yang tenang terlihat menakutkan, "Aku ingin mengatakan sesuatu padamu sejak lama."

"Apa?"

"Apakah kamu tahu kalau kamu sangat menyebalkan? Aku menikah enam tahun dengan kakakmu dan kamu tidak pernah memanggilku kakak ipar, tapi selalu menyebutku wanita jalang. Aku merawatmu saat pergi sekolah dan setelah pulang sekolah. Kamu selalu memerintahku dan berkata kasar, bukankah sia-sia saja kamu sekolah selama ini?"

Elton mengerutkan alisnya saat mendengar Calista memarahinya, "Kamu ..."

Calista menyelanya dengan tajam, "Diam! Aku dan kakakmu sudah bercerai dan sudah tidak ada hubungan apa-apa lagi dengan keluarga kalian. Aku bebas berteman dengan siapa saja. Kamu tidak berhak menanyaiku. Kalau kamu terus memprovokasiku, aku akan membuatmu yang belum cukup umur ini masuk penjara."

Wajah Elton memerah dan semua kata-katanya tersangkut di tenggorokannya.

Calista tidak memedulikannya lagi dan pergi.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel