Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Chapter 5 Tunangan Ling Shuiying

Namun, tak ada rencana yang berjalan sesuai harapan.

Sesampainya di lantai 4, dekat koridor tangga menuju lantai atas, terdengar suara pertempuran.

Penasaran, Lin Yu segera bergegas menuju sumber suara itu. Sesampainya di sana, ia melihat sebuah pemandangan yang tak terduga.

Seekor makhluk besar berdiri menghadapi seorang manusia.

Itu adalah Kelinci Hutan Mutan, memiliki tubuh kekar yang lebih besar dari kelinci biasa, dengan tinggi sekitar 1,5 meter, hampir setinggi manusia dewasa.

Wajahnya tetap mirip kelinci, namun dengan mata merah yang bersinar tajam dan gigi taring yang lebih panjang, memberikan kesan yang menakutkan.

Namun yang lebih mengejutkan adalah sosok manusia yang tengah bertarung dengan makhluk itu.

Lin Yu mengenal sosok itu. Itu adalah tunangan asli dari tubuh pemilik sebelumnya.

Dari ingatan pemilik tubuh sebelumnya, Lin Yu tahu bahwa kedua keluarga keluarga Lin dan keluarga tunangannya telah sepakat untuk menikahkan kedua anak mereka sejak mereka masih bayi.

Namun, entah bagaimana, pemilik tubuh sebelumnya Lin Yu yang lama menolak mentah-mentah dengan alasan jatuh cinta pada Bai Xue.

Sebagai seorang penjelajah waktu, Lin Yu merasa sedikit malu saat mengingat hal itu.

Ia mengutuk pemilik tubuh sebelum nya karena tak tahu untuk bersyukur.

Namun, setelah melihat ingatan nya Ling Shuiying tunangannya yang asli pemilik tubuh sebelum nya menyadari sesuatu yang mengejutkan.

Dari segi penampilan atau pun temperamen, Ling Shuiying tidak kalah dengan Bai Xue.

Ling Shuiying memiliki rambut perak panjang yang mengalir lembut hingga hampir menyentuh pinggang.

Warna peraknya berkilau di bawah cahaya, menambah kesan elegan dan misterius.

Rambutnya tergerai bebas, memberikan aura anggun namun kuat.

Dia mengenakan pakaian olahraga yang sederhana, namun tetap memperlihatkan sosoknya dengan jelas.

Pakaian tersebut memberikan kenyamanan dan kemudahan bergerak, mencerminkan kepribadiannya yang siap menghadapi apapun.

Namun, penampilan Ling Shuiying sedikit berbeda dari ingatan Lin Yu saat ini.

Wajahnya dihiasi dengan tato berwarna hitam seperti kumis harimau, sementara tangannya berubah menjadi cakar tajam dengan bulu putih yang menambah kesan garang.

Menampilkan pesona mematikan keliaran, kekuatan, dan keanggunan.

Saat Lin Yu menyaksikan pertarungan, ia melihat betapa kuat dan gesitnya Ling Shuiying dalam bertarung dengan Kelinci Hutan Mutan.

Kelinci itu menerjang dengan kecepatan luar biasa, mencoba menghantam dengan kaki depannya yang besar, tetapi Ling Shuiying dengan mudah menghindar, gerakannya lincah dan terlatih.

Ia melompat ke samping dengan cepat, lalu menyerang balik. Cakar tangan Ling Shuiying menyayat udara dengan presisi, melukai kelinci itu di bagian dada.

Kelinci itu mendengus marah dan mencoba menyerang lebih agresif. Namun, Ling Shuiying dengan tenang menghindar dan mengarahkan serangan balasan yang lebih kuat.

Dia bergerak dengan kekuatan fisik yang sebanding dengan kelinci mutan itu, melemparkan tubuhnya dengan kekuatan yang hampir sama.

Gerakan-gerakan cakar tajamnya menjadi lebih tajam dan cepat, membuat kelinci itu terdesak.

Dengan satu pukulan keras yang mengarah ke perut kelinci mutan, kelinci itu terhuyung mundur, dan Ling Shuiying segera memanfaatkan momen tersebut.

Dalam satu gerakan lincah, ia melompat ke depan, cakar tangannya melesat dan menyambar tubuh kelinci dengan kekuatan yang mematikan.

Kelinci itu tidak sempat menghindar, dan serangan itu membuat tubuhnya terjatuh ke tanah, tak berdaya.

Ling Shuiying berdiri tegak, menatap makhluk yang kini tergeletak tak bernyawa.

Cakar tangannya kembali normal, dan tatapannya dingin, tetapi tidak kehilangan keangunnan nya.

............

Namun sebelum sempat bernafas lega, tiba-tiba, dari bawah tangga di belakang punggung Ling Shuiying, sebuah bayangan putih melintas cepat.

Sebuah cakar besar mengayun ke arah Ling Shuiying, hendak merobek tubuhnya.

Ling Shuiying, menyadari kecerobohannya, segera berusaha bertransformasi kembali ke bentuk harimau putih.

Namun sudah terlambat. Cakar makhluk itu sudah hampir menyentuhnya.

Jika serangan itu mengenai, tubuhnya pasti akan robek parah.

Namun di saat-saat kritis, sebuah kilatan listrik melintas cepat, muncul tepat di depan Ling Shuiying, menangkis serangan itu.

Shiingztt!

Disertai percikan api dan suara benturan seperti logam beradu.

Sebuah bola cahaya biru kecil terlempar ke arah makhluk itu.

Detik berikutnya, bola kecil seukuran bola ping-pong itu pecah, memancarkan cahaya menyilaukan dan membutakan makhluk tersebut.

Makhluk itu menggeliat, mencoba menghilangkan efek kebutaannya.

Saat penglihatannya kembali normal, ia menyadari mangsanya telah menghilang.

Makhluk itu meraung marah, mencium jejak bau mangsanya.

Namun saat mengetahui bau itu menuju ke atas tangga lantai lima, makhluk itu mengurungkan niat mengejar dan kembali bersembunyi di balik bayangan.

Di sisi lain, Ling Shuiying merasa bingung saat melihat kilatan petir dan percikan api.

Dia tahu seseorang baru saja menyelamatkannya.

Namun sebelum sempat bereaksi, penglihatannya tiba-tiba buta karena cahaya yang menyilaukan.

Saat akhirnya kesadarannya kembali dan matanya bisa melihat, ia merasakan tubuhnya digendong seseorang menaiki tangga menuju lantai atas.

Perlahan membuka matanya, Ling Shuiying mendapati penglihatannya pulih.

Dan hal pertama yang ia lihat adalah wajah seorang pemuda tampan — mengenakan kemeja putih yang bernoda darah dan sedikit kotor — namun hal itu justru menambah kesan mendominasi pada dirinya.

Wajah pemuda itu tampak dingin, dengan tatapan tajam dan tak tergoyahkan.

Ling Shuiying tertegun.

Dalam sekejap, berbagai emosi meletup di hatinya: keterkejutan, keraguan, kebingungan, bahkan secuil rasa tidak percaya.

Ketika matanya fokus, ia mengenali sosok itu.

"… Itu kau?" gumamnya lirih, seakan tak yakin dengan apa yang ia lihat.

Ada nada getir samar dalam suaranya.

Orang yang dulu menolaknya... kini justru menyelamatkannya tanpa ragu.

Perasaannya campur aduk; hatinya bergetar, entah karena malu, marah, atau rasa lain yang tidak bisa ia jelaskan.

Disisi lain, Lin Yu yang berhasil melarikan diri dari makhluk mengerikan itu menghela napas lega, keringat dingin membasahi punggungnya.

Dengan danger sense-nya, Lin Yu bisa merasakan bahwa makhluk itu memiliki ancaman yang cukup untuk membunuhnya.

Tanpa ragu, ia menggunakan teknik yang dikembangkannya sendiri — [Flash Bang] — untuk membutakan lawan dan melarikan diri.

Mendengar bahwa Ling Shuiying sudah siuman, Lin Yu menurunkan tubuhnya dengan tenang.

Ling Shuiying menggenggam ujung bajunya dengan sedikit gugup, lalu mengangkat wajahnya, menatap Lin Yu.

Suara lembutnya terdengar pelan, seolah takut merusak ketenangan yang baru saja tercipta.

"Terima kasih... untuk menyelamatkanku,"

katanya, lirih namun tulus.

Lin Yu menatapnya dalam diam sejenak, Ada kilasan rasa bersalah melintas di matanya.

Ia menarik napas pendek, lalu mengangguk pelan.

"...Maaf," kata Lin Yu akhirnya, suaranya terdengar rendah.

"Karena dulu... aku sudah menyakitimu menolak pertunangan itu"

Walau penolakan pertunangan itu salah dari Pemilik tubuh sebelumnya, Lin Yu tak keberatan untuk meminta maaf atas apa yang dilakukan pemilik tubuh sebelumnya.

Ling Shuiying tertegun. Ia tak menyangka pemuda yang dulu menolaknya tanpa ragu kini berbicara seperti itu.

Lin Yu melanjutkan, dengan nada datar namun ada ketulusan yang tidak bisa disembunyikan,

"Aku tahu... mungkin aku bukan orang yang pantas bicara. Tapi... kalau kau mau, lupakan saja masa lalu itu. Kita mulai dari awal."

Keheningan sesaat melayang di antara mereka.

Ling Shuiying menunduk, menahan sesuatu di dadanya yang mendadak terasa sesak.

Namun, saat ia mengangkat wajahnya kembali, matanya sudah tenang, dan sedikit kegembiraan memancar di sana.

"Baiklah," jawabnya ringan. "Kita lupakan saja masa lalu dan mulai dari awal lagi."

Sebuah senyuman tipis menghiasi bibirnya — bukan senyuman palsu, tapi tulus, seolah beban di hatinya sedikit mengendur.

Lalu, perlahan, ia mendekat ke sisi Lin Yu, memeluk lengannya dan berkata dengan nada ceria yang sedikit menggoda:

"Karena kita mulai dari awal, tentu kita masih tunangan, bukan?"

Melihat gerakan dan perkataan Ling Shuiying, wajah Lin Yu langsung memerah karena malu.

Untuk pertama kalinya dalam dua kehidupan, ada seorang gadis yang begitu dekat dengannya, membuat jantungnya berdegup kencang.

Namun, sebelum Lin Yu sempat berkata apa-apa, Ling Shuiying — seolah tak sadar dengan tindakan beraninya — perlahan menggesekkan pipinya ke bahu Lin Yu, seperti kucing manja yang mencari perhatian.

"Aku rasa... sejak tadi, kau sudah resmi jadi pahlawanku," bisiknya pelan, napasnya terasa hangat di kulit Lin Yu.

Tubuh Lin Yu menegang seketika. Darah berdesir di telinganya, dan ia merasa malu sampai ke ujung rambut.

Secara Refleks mengaktifkan Elementalisasi untuk kabur.

Sementara itu, Ling Shuiying melihat nya melarikan diri hanya terkikik pelan, tampak puas dengan reaksi Lin Yu.

Pada saat bersamaan ia membulatkan tekad nya di dalam hatinya.

"Aku tak akan membiarkan Pria ku ini tertipu oleh wanita jahat lagi!! terutama Bai Xue wanita jalang itu!"

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel