Bab 9 Alergi
Audi duduk di dekat Kim Dan, senyum paksaan sepertinya tidak diketahui oleh Klien yang datang.
“Kapan kalian akan bertunangan?” tanya Klien.
“Sebenarnya, aku membawanya datang kemari, untuk mendiskusikan bersama keluarga kami tanggal yang tepat,”
Sepertinya Kim Dan begitu jaga berackting dan berbohong di depan banyak orang.
“Pria ini benar-benar tidak tahu malu, membuatku ingin memukul kepalanya dengan sendok yang ku pegang,” gerutu Audi di dalam hati.
Hyun Joo bisa merasakan jika Audi tengah kesal.
“Kapan Mr. Mark, akan kembali ke Prancis, kami ingin melangsung pertunanganan sebelum Mr. Mark kembali,” Kakek Kim tiba-tiba ikut membahas itu.
Audi hanya bisa tersenyum paksa sambil cegegesan dengan topik pembahasan yang tengah berlangsung.
“Aku akan kembali 10hari lagi,” jawab Klien yang di panggil Mr. Mark itu.
Presdir Kang, hanya bisa menahan emosi yang tengah dia rasakan itu, karena orang yang dia sukai tiba-tiba akan segera bertunangan dengan sahabatnya, yang jelas-jelas mengatakan jika gadis itu kelas rendah untuk seorang chaebol seperti mereka. Bagai menjilat ludah sendiri Kim Dan mengatakannya.
“Benarkah... Bagaimana jika minggu depan saja,” tiba Ibu Cha. “Bertunangan di musim semi dengan bunga sakura yang bermekaran itu sangat bagus sekali,” kata Ibu Cha lagi.
“Sejujurnya kami mengadakan lomba dalam memasak ini. Aku dan Pacarku ini berlomba memasak, jika kalian tidak keberatan mohon untuk menilai masakan kami, dan memberikan nilai dari setiap makanan,” kata Kim Dan, seakan dia tidak lupa mengingatkan jika sebenarnya mereka lagi berkompetisi.
Aroma makanan yang sangat menusuk di hidung, dan agak terkesan unik di mata klian membuat masakan Audi yang di nilai lebih dulu. Apalagi, orang tua Kim Dan, yang sejak tadi mengincar masakan Audi.
“Hhmmm... Ini enak. Apa nama makanan ini?” tanya Mr. Mark.
“Rendang daging, ini adalah makanan khas Padang dari Indonesia,” jawab Audi.
“Yang ini juga enak,”
“Itu adalah sayur singkong. Gulai singkong dari Indonesia,”
“Apakah di Indonesia semua orang makan seperti ini?”
“Makanan Indonesia begitu banyak dan beragam. Untuk mencicipi semuanya, tidak bisa hanya satu hari. Indonesia memiliki banyak suku dan budaya, setiap suku memiliki makanan khas mereka masing-masing,”
“Sepertinya aku harus ke Indonesia mencicipi makanan Indonesia,”
Audi hanya tersenyum ketika pria itu mengatakan jika dia ingin ke Indonesia dan mencicipi makanan Indonesia.
Satu sendok, dua sendok, tiga sendok. Semua klien begitu ketagihan dengan makanan itu, membuat Audi mengambil makanan yang di masak oleh Kim Dan.
“Sepertinya aku kalah,” kata Kim Dan berbisik.
Semua orang telah masuk ke dalam rumah, karena akan membicarakan mengenai bisnis mereka.
Perasaan Audi tampak tidak enak, terasa pusing, serta badannya terasa gatal. Kim Dan masuk terlebih dahulu, di ikuti oleh Presdir Kang.
“Kau kenapa?”
“Tiba-tiba kepalaku pusing, nafasku sesak,” kata Audi sambil berusaha tetap berdiri dengan berpegang pada Hyun Joo. “Apa kau lihat tadi aku memakan Strawberry?” tanya Audi.
“Ti...”
Belum juga, Hyun Joo menyelesaikan apa yang akan dia katakan, Audi telah terjatuh ke tanah.
“Siapkan mobil cepat,” teriak Hyun Joo membuat orang keluar rumah melihat.
Kim Dan yang melihat itu langsung berlari ke arah Audi, dan mengambil Audi di dalam gendongan Hyun Joo.
“Kau pergi ambil Mobil, cepat,” kata Kim Dan memerintah Hyun Joo.
Semua orang yang melihat begitu panik, untuk saja para klien baru saja pergi.
Kim Dan membawa Audi masuk ke dalam Mobil, sedangkan Hyun Joo yang menyetir. Audi masih dalam pelukan Kim Dan.
“Apa yang terjadi, kenapa dia bisa pingsan,”
“Aku tidak tahu, dia bertanya soal Strawberry,”
“Dia alergi Strawberry, dan dia memakan makanan yang terdapat saus strawberry yang ku masak tadi,” kata Kim Dan mengingat.
Hyun Joo menambah kecepatan mobilnya, agar segera sampai di rumah sakit terdekat. Hyun Jooo melihat ke arah Kim Dan, melalui kaca, dia menyadari jika yang sedang memeluk Audi bukanlah Kim Dan melainkan Eldean.
“Eldean?”
Hyun Joo melihat ke belakang.
“Cepat... Kita tidak tahu, apakah alerginya parah atau tidak,” kata Eldean.
Eldean, kepribadian yang akan muncul ketika melihat orang yang sedang terluka, atau mengalami hal-hal tidak baik. Dia adalah kepridian yang baik, dan suka menolong, mudah tersenyum.
Beberapa menit sebelumnya.
Semua orang keluar melihat apa yang terjadi, ketika Kim Dan melihat Audi yang pingsan dia ingin berlari, namun tiba-tiba langkah kakinya berhenti dan kepribadian Eldean keluar dan segera berlari ke arah Audi.
Ketika mereka sampai di rumah sakit, Eldean berlari menuju ruang gawat darurat.
“Dia Alergi, tolong...”
Bebebapa orang datang melihat keadaan Audi.
Memeriksa tubuh Audi, serta melakukan beberapa pemeriksaan lainnya.
Eldean menjelaskan kronologis mengapa gadis itu pingsan kepada perawat dan dokter yang menangani Audi. Rasanya, baru beberapa hari dia telah masuk rumah sakit lagi di sebabkan oleh orang yang sama, dan di tolong oleh orang yang sama.
“Hyun Joo, Kim Dan...” panggil Kakek Kim sambil menghampiri kedua cucunya itu.
“Dia bukan Kim Dan,” kata Hyun Joo. “Dia Eldean,” kata Hyun Joo lagi.
“Apa yang terjadi pada cucu menantuku?” tanya Kakek Kim membuat mata Eldean membulat karena terkejut mendengar apa yang baru saja di katakan oleh kakeknya.
“Dia alergi Stroberi, dan dia memakan masakan Kakak yang terdapat Stroberi di dalamnya,”
“Jadi begitu rupanya,”
“Bagaimana pemeriksaannya?”
“Belum di tahu, dokter masih memeriksanya,”
“Gumapta, Eldean,” kata Kakek Kim sambil menepuk-nepuk pundak Eldean. “Kim Dan dengan kepribadian yang tidak suka menolong orang lain, karena itu kakek tahu jika kau yang menggendong dan membawanya ke rumah sakit,”
“Tidak kakek, aku hanya mengendongnya. Hyun Joo yang menyetir mobil,”
Hm. Sepertinya kepribadian Eldean adalah kepribadian yang di sukai oleh keluarga itu.
Mereka masih berada di depan ruang IGD, menunggu dokter keluar dari ruang tersebut.
“Kami telah mengeluarkan makanan yang tadi di komsumsinya, untuk ke depannya sebaiknya dia menghindari makanan yang mengandung stroberi. Alerginya sangat parah, lidahnya bengkak, serta tenggerokannya pun bengkak, karena itu membuatnya kesulitan bernafas. Kami menyarankan agar dia di rawat di sini beberapa hari, sampai kondisinya membaik,” kata Dokter. “Apa ada hal lain yang ingin di tanyakan, Jika tidak ada, saya permisi,” kata dokter itu sambil pergi meninggalkan keluarga itu.
“Hm. Dia tidak punya keluarga, siapa yang akan menjaganya,” kata Ibu Cha tiba-tiba.
Mereka baru menyadari hal itu.
“Aku akan menelfon temannya,” kata Hyun Joo.
“Biar aku yang jaga sampai di siuman,” kata Eldean menawarkan. “Hyun Joo sebaiknya kau jemput saja temannya untuk datang kemari,“ kata Eldean. “Aku akan mengabari kalian jika dia sudah siuman,” kata Eldean.
Semua orang punya kesibukan masing-masing, karena itu Eldean memilih untuk menawarkan diri karena dia tidak punya pekerjaan yang harus di kerjakan.
————————To Be Continued————————
