Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Siapa Dia?

Pagi ini terasa berbeda bagi Andre, akhirnya ia dan Diandra sudah berbaikkan kembali. Sudah tak ada lagi wajah cemberut dan dingin istrinya. Ia pun bersikap begitu perhatian pada Richie dan Keira bahkan mengantarkan ke sekolah.

Setelah mengantarkan anak-anak ke sekolah, Andre segera kembali ke rumah. Ia akan memberikan cincin berlian untuk Diandra.

"Di ini untuk kamu," ujar Andre sambil memberikan kotak cincin.

"Apa ini Mas?" tanya Diandra heran.

Diandra membuka kotak. Mata berbinar-binar saat tahu isi dalam kotak tersebut sebuah cincin. Andre memeluk Diandra dari belakang.

"Maafkan aku yaa sayang," ucap Andre.

"Ini bagus banget Mas. Cincin ini kamu belikan untuk aku?" tanya Diandra.

"Iya dong. Memang untuk siapa lagi? Sini aku pakaikan." Andre memakaikan cincin di jari tengan Diandra.

"Kok bisa pas si Mas. Makasih banget yaa Mas."

"Sama-sama sayang. Apapun akan kulakukan untuk kamu, Di."

Diandra membalikkan badannya, sekarang ia berhadapan dengan Andre. Mereka saling berpelukkan mesra. Andre merasa sangat bahagia saat Diandra sudah tersenyum kembali. Ia berpikiran Diandra pasti tidak akan mencurigainya lagi.

Diandra tersenyum. Mungkin dikira Andre, ia sudah tak marah dan curiga dengan kelakuan suaminya. Malah ia sebenarnya semakin curiga Andre melakukan perselingkuhan, tapi dengan siapa Andre selingkuh? Itu yang harus ia cari tahu.

Diandra menghubungi Selvia setelah Andre sudah pergi ke kantor.

"Pagi Di," sapa Selvia.

"Pagi Sel," balas Diandra.

"Tumben pagi-pagi telepon. Ada apa Di?"

"Aku semakin yakin kalau Mas Andre berselingkuh, Sel."

"Jangan berpikiran negatif dulu mungkin hanya perasaanmu saja."

"Aku yakin Sel. Mas Andre kalau melakukan kesalahan pasti dia jadi berbeda."

"Berbeda gimana?"

Diandra menceritakan pagi ini Andre bersikap begitu perhatian padanya. Andre membelikannya sebuah cincin berlian dan bersikap begitu mesra padanya.

"Di, sudahlah jangan seperti itu. Mungkin Mas Andre dulu pernah berselingkuh, tapi sekarang kan berbeda. Aku yakin itu cuman perasaanmu saja yang terlalu parno dan berlebihan deh," ucap Selvia berusaha menyakinkan Diandra.

"Yaa ampun Sel. Aku ga parno dan berlebihan. Aku yakin banget Mas Andre selingkuh."

"Di sekali-sekali kamu liburan gitu sama Mas Andre. Honey moon berduaan tanpa Richie dan Keira. Kalian harus sering berduaan agar saling percaya, Di."

Diandra menghela napasnya. Apakah ini hanya perasaannya saja yang berlebihan?

"Terima kasih atas saranmu, Sel. Mungkin aku dan Mas Andre memang membutuhkan honey moon kedua deh."

"Nah benerkan. Sudahlah cus jadwalkan jalan-jalan kalian."

"Terima kasih atas sarannya, Sel."

"Sama-sama Di."

Diandra merasa dirinya mungkin hanya terlalu takut kehilangan Andre dan pernah di selingkuhi jadi ia terlalu mencurigai suaminya secara berlebihan. Ia pun kembali sibuk dengan kegiatannya sendiri, mengambil laptop lalu menonton drama korea. Ia tak memiliki kesibukan apapun di rumah, anak-anak sekolah, suami kerja, dan semua kebutuhan rumah tangga sudah ada asisten rumah tangga yang melakukannya.

Begitu juga dengan Selvia. Ia merasa lega bisa menyakinkan Diandra kalau Andre tidak berselingkuh. Ia akan berusaha agar Diandra tidak pernah tahu hubungan terlarang mereka.

****

Waktu sudah menunjukkan pukul 1 siang, Diandra akan menjemput Richie dan Keira di sekolah. Sesampainya di sekolah anak-anaknya banyak berkumpul ibu-ibu yang menjemput putra putrinya masing.

"Hai Mom Kei, tumben jemput ke mana supirnya?" tanya Mom Dhanisa.

"Lagi pulang kampung, Mom," jawab Diandra.

"Eh, Mom tahu gosip terbaru ga?" tanya Mom Dhanisa.

"Gosip apa Mom?" ujar Diandra ikutan penasaran.

Mulai terjadilah perghibahan ibu-ibu sambil menunggu anaknya masing-masing. Ada yang pamer harta benda, suaminya yang naik pangkat hingga masalah rumah tangga orang lain pun ibu-ibu lebih cepat tahunya. Bagaikan akun pergosipan yang banyak di sosial media, terbaru, terlengkap, dan belum tentu bisa dipertanggung jawabkan.

Richie dan Keira keluar di sambut oleh Diandra lalu berpamitan dengan ibu-ibu yang masih heboh berghibah. Diandra tersenyum mungkin ini salah satu hiburan para ibu rumah tangga berkumpul untuk melepaskan penatnya keadaan di rumah yang terkadang hanya berkutat dengan kegiatan sama berulang-ulang kali.

"Ma, aku laper pengen makan di luar," ujar Keira.

"Kei mau makan apa Nak?" tanya Diandra dengan mata fokus melihat jalan.

Setelah berdebatan sengit antara Richie dan Keira, akhirnya mereka makan siang di salah satu restoran jepang. Diandra mengedarkan pandangan mencari tempat duduk yang nyaman.

Diandra mengernyitkan dahinya saat melihat sosok pria yang ia kenal bersama dengan seorang wanita, mereka duduk berdampingan. Walau hanya dari belakang, tapi gaya berpakaiannya dan rambutnya persis seperti Andre.

"Ma, itu Papa bukan?" tanya Richie menujuk pria yang juga dilihat oleh Diandra.

"Hmm, kayaknya Papa sih," ujar Diandra.

Wanita yang berada di samping Andre beranjak dari kursi. Diandra jadi penasaran siapa wanita yang makan siang dengan suaminya. Ia pun membawa Richie dan Keira menuju meja Andre.

"Papa," teriak Richie dan Keira bersamaan.

Andre membulatkan matanya. Terlihat jelas di wajah Andre kalau ia terkejut dengan kedatangan Diandra dan anak-anaknya.

"Kalian kok di sini?" tanya Andre mencoba menutupi kegugupannya.

"Kami mau makan siang, Pa. Kakak mau makan masakan Jepang sama kayak aku," ucap Keira.

"Owalah, iih putri Papa bikin gemes deh," ujar Andre memeluk putrinya.

"Papa, makan dengan siapa? Tadi ada cewek tuh di sebelah Papa," tanya Richie penasaran.

"Iya Mas. Kamu tadi makan dengan siapa? Mana perempuan itu?" tanya Diandra.

Andre bingung harus menjawab apa pada Diandra. Ia sedang makan siang bersama Selvia.

"Ayo Di, kakak, dan adek duduk dulu kok malah berdiri aja sih," ucap Andre mencoba mengalihkan perhatian Diandra yang menatapnya curiga.

"Kalian mau pesan apa?" tanya Andre.

Andre memanggilkan pelayan restoran untuk membawakan menu makanan. Ia bingung harus bagaimana sekarang, tak mungkin mengusir anak istrinya dari restoran.

Selvia memakai lipstik dan merapikan rambutnya, ia pun keluar dari toilet restoran. Tapi ada yang aneh, ia melihat dari jauh kalau ada Diandra dan anak-anaknya bersama dengan Andre.

"Mati aku. Itu si Diandra," ucapnya khawatir.

"Aduh aku harus bagaimana ini, mau keluar dari restoran pintunya cuman satu. Pintu belakang ada kali ya," ujar Selvia mencari cara untuk tak bertemu dengan Selvia.

Selvia tahu kalau situasinya sekarang sedang tidak memungkinkan untuk kembali ke meja restoran. Ia pun bertanya pada pelayan restoran jalan keluar selain dari pintu depan.

"Mas tadi siapa?" tanya Diandra dengan tajam.

"Tadi orang dari asuransi," jawab Andre.

"Asuransi? Memang kamu ikut asuransi apa lagi. Kenapa duduknya berdampingan?" tanya Diandra curiga.

"Di, di sini ada anak-anak dan banyak orang. Nanti aku jelaskan di rumah."

"Kenapa harus di rumah? Kenapa ga sekarang aja?"

"Di, bukan seperti itu. Lihat dong wajah Richie dan Keira kasihan anak-anak."

Diandra diam. Ia tak mungkin bertengkar di depan Richie dan Keira, apalagi sekarang berada di restoran yang banyak orang.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel