Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Sepasang Sayap

Selvia menyadari menjadi wanita kedua merupakan hal yang menyakitkan. Ia awalnya tidak ingin menuntut apapun pada Andre, tapi setelah 3 tahun menjadi The Mistress atau simpanan pikirannya jadi berbeda. Ia hanya ingin seutuhnya saja memiliki Andre bukan berbagi dengan Diandra.

Andre datang ke apartemen Selvia, ia sangat kesal kenapa wanita itu keluar tidak memberitahukan dirinya. Selvia tidak ada di dalam apartemen ia menghubungi ponsel Selvia, tapi tidak ada jawaban. Berkali - kali ia menghubungi akhirnya diangkat juga.

"Kamu di mana? Kenapa jam segini kamu ga ada di apartemen?" tanya Andre dengan marah.

"Ooh, kamu mencariku, Mas," jawab Selvia dengan santai.

"Kamu lagi di club ya?"

"Kalau iya memang kenapa? Masalah gitu buat kamu."

"Kamu mabuk! Aku jemput kamu."

"Ga usah Mas. Sana urusin aja istri tercinta dan terhomatmu. Aku cuman jalang tidak pantas sama kamu."

Selvia memutuskan hubungan komunikasi mereka. Andre sangat kesal, Selvia tidak pernah berubah malah kelakuannya semakin menjadi - jadi. Ia segera menuju club malam yang biasa mereka datangi dulu, ia yakin ada di sana wanita yang di cintainya.

Setelah mencari Selvia di club malam akhirnya ia menemukannya. Wanita itu sedang asyik dengan menghisap sebatang rokok dan minuman keras dengan beberapa temannya.

"Pulang!" ujar Andre membentak Selvia.

"Hai girl ... lihat nih ada suami orang datang, hahaha." Selvia mengejek Andre.

Andre menyeret tangan Selvia dengan paksa, ia tidak suka Selvia bergaul bersama teman - temannya yang penganut hubungan bebas. Memang selama 3 tahun ini Andre memperlakukan Selvia sebagai simpanannya, tapi Selvia mendapatkan segalanya dari Andre.

Sesampainya di apartemen Andre menatap Selvia yang tertawa sendiri.

"Kamu memang susah untuk kontrol, Sel," ucap Andre dengan kesal.

"Alah, kontrol aja istrimu bukan aku. Tuh si Diandra wanita terhormat bedalah sama aku yang cuman wanita simpanan."

"Kamu jangan seperti ini, Sel. Aku tidak mungkin memberitahukan Diandra kalau kamu wanita yang ku cintai."

Selvia menatap Andre. Ia memegang dadanya yang terasa begitu sakit, air mata pun turun di pipinya.

"Diam! Aku tidak mau mendengar nama perempuan itu lagi. Dia selalu mendapatkan segalanya, dia selalu memiliki segala yang tidak aku miliki," teriak Selvia dengan terus menangis.

"Aku tidak memintamu selalu ada untukku, tapi kata - katamu tadi benar - benar menyakitiku, Mas. Apa aku salah jika ingin hanya ingin seperti dia, Mas? Aku ga sanggup jika terus begini Mas."

Selvia terus menangis. Andre tidak tega melihat Selvia, ia tahu kata - katanya dari memang kejam untuk wanitanya, tapi Selvia memang salah. Walau bagaimanapun ia tidak suka kalau Selvia berkata kasar bahkan membentak Diandra.

"Kamu harus mengerti semua yang kamu miliki bisa aku beli memakai uang Diandra. Aku tidak mungkin bisa membiayai kamu jika bukan karena Diandra. Aku mohon jangan seperti ini Sayang."

Andre membawa tubuh Selvia di dalam dekapannya. Ia mengerti bagaimana tersiksanya Selvia, ia juga ingin sekali bercerai dengan Diandra, tapi kalau bercerai sama saja membuat hidupnya hancur. Diandra sangat berarti baginya walau Selvia juga berarti untuknya.

Bagi Andre kedua wanita itu sama - sama dicintai dan disayanginya. Diandra bagaikan sayap kanannya dan Selvia bagaikan sayap kirinya, kedua sayanh kanan juga kiri memiliki peranan penting untuk membuatnya terus terbang melesat mencapai tujuan. Tapi jika Selvia sang sayap kirinya meminta lebih ia sulit mewujudkannya.

"Pergilah Mas. Kita akhirnya saja hubungan ini, aku tidak sanggup lagi bersamamu," ucap Selvia lirih.

Andre menggelengkan kepalanya, ia tidak sanggup melepaskan sayap kirinya. Selvia sangat ia butuhkan. "Jangan pernah mengatakan kata berakhir dalam hubungan kita. Kamu dan aku tidak pernah berakhir sampai kapanpun."

"Ceraikan Diandra, Mas."

Apa yang Andre duga akhirnya benar - benar terjadi. Selvia yang dikira berbeda ternyata sama saja seperti Vera mantan kekasihnya dulu. Ia tidak akan pernah bercerai dengan Diandra hanya demi seorang wanita lain. Jika Selvia menuntut lebih dari apa yang bisa ia berikan hanya akan membuat wanita yang dicintainya semakin terluka.

"Bukannya kamu dulu pernah bilang kalau tidak akan menuntut lebih asal selalu bersamaku, kamu rela jadi yang kedua. Kenapa sekarang berbeda?"

"Mas itu dulu, aku ga kuat Mas. Aku juga ingin memiliki rumah tangga yang utuh bukan berbagi suami seperti sekarang. Aku ga sanggup Mas."

"Mas sangat sayang sama kamu, Sel."

"Mas aku mohon, tentukan pilihanmu. Pilih aku atau dia?"

Andre tidak bisa menjawab pertanyaan Selvia. Tentu saja ia tidak bisa memilih kalau bisa pun ia memilih untuk berpoligami. Ia memang mencintai Selvia, tapi bukan berarti harus menikahi Selvia. Baginya pernikah bukan hanya tentang cinta.

"Jawab Mas! Kamu pilih aku atau dia?"

"Selvia sayang ...." Andre membelai surai Selvia dan menatapnya dengan kasih sayang. "Jika memang keinginanmu seperti ini dan kamu yakin dengan keputusanmu. Baiklah aku akan menceraikan Diandra demi kamu," ucap Andre berbohong.

"Benarkah Mas? Kamu benar - benar akan bercerai dengan Diandra?"

"Iya Sayang ... aku akan menceraikan Diandra demi kamu."

Selvia memeluk Andre. Memeluk lelaki tersebut dengan bahagia, ia sangat bahagia Andre lebih memilihnya dari pada Diandra. Selvia menatap wajah Andre, ia mendekatkan bibirnya melumat dengan penuh napsu bibir Andre. Saling bertautan berbagi kasih sayang dengan gairah.

Andre membelai tubuh Selvia dengan napsu. Indra pengecapnya bermain dengan lihai di pucuk buah dada Selvia. Mencecapi semua tubuhnya menuntaskan hasrat yang terdalam. Andre mengangkat kaki Selvia di atas pundaknya memasukan juniornya ke dalam lembah - lembah surgawi. Terasa begitu nikmat saat persatuan mereka di bawah sana.

"Kamu nikmat sekali Sayang," ucap Andre terus menggerakan pinggulnya.

"Mas, kamu memang paling mengerti cara membuatku puas."

Ucapan, perkataan saling memuaskan terucapkan dari bibir mereka. Percintaan mereka kali ini begitu hebat. Dengan liar dan meliuk - liukan tubuhnya di atas Andre membuat kedua buah dadanya bergoyang seakan mengikuti gerakan - gerakan sensual. Terasa begitu mencengkram erat junior Andre yang akan mencapai pelepasan pertamanya.

Lengkuhan kenikmatan keluar dari dua insan yang di mabuk asmara. Kehidupan hubungan intim dengan dua wanita membuat Andre puas dan tidak membosankan. Inti surgawi Diandra dan Selvia memang sangat nikmat ibaratnya jika ia bosan dengan sayur asem, ia bisa pindah dengan sayur lodeh seperti itu lah yang dirasakan Andre. Diandra dan Selvia memiliki kelebihan juga kekurangan masing - masing.

Setelah selesai bersetubuhan Andre dan Selvia. Andre memutuskan untuk pulang ke rumahnya, ia tidak bisa harus berlama - lama di apartemen Selvia ada Diandra yang menunggunya bahkan Diandra akan selalu menantikannya pulang walau sampai tengah malam.

Apa yang dirasakan Andre memang benar Diandra menunggu Andre pulang ke rumah. Menyambut bapak dari anak - anaknya dengan senyuman terindah yang pernah Andre lihat.

"Belum tidur, Di?" tanya Andre.

"Mana mungkin aku bisa tidur kalau kamu belum pulang Sayang."

"Aku sayang kamu, Di. Sangat sayang melebihi apapun di dunia ini."

"Aku juga Mas."

Andre memeluk Diandra, tapi Diandra merasa ada berbeda. Bau parfum Andre berbeda seperti parfum seorang wanita. Ia merasa pernah mencium parfum ini, tapi di mana?

Saat Andre sudah tertidur dengan perlahan Diandra menuju kamar mandi mencari sesuatu di dalam kemeja suaminya. Ada cap lipstik berwarna merah di bagian ujung bawah kemeja Andre, ia yakin itu lipstik seorang wanita.

"Kamu memang benar - benar berselingkuh yaa Mas. Apa Selvi selingkuhanmu?" ucap Diandra sambil meremas kemeja Andre dengan menahan amarah.

Diandra menatap wajah Andre yang tertidur pulas di atas ranjang. Ia memperhatikan semua tentang Andre. Dengan tersenyum miris ia tidak menyangka Andre melakukan perselingkuhan lagi dan lagi, seakan tidak ada tobatnya.

"Sel ...." Andre mengigau dengan tidak jelas.

Diandra terkejut. Andre sekarang mengigaukan nama dari 3 huruf yang sama dulu SEL. Ia pun mendekatkan wajahnya di telingannya berusaha mendengar dengan jelas apa yang dikatakan Andre.

"Selvi." Andre mengigau dengan jelas dan benar - benar jelas.

Kali ini Diandra tidak salah dengar, Andre menyebutkan nama SELVI.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel