Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Menghindari Diandra

Diandra berusaha menyembunyikan perasaannya di depan Andre dan Selvia. Ia tidak ingin Andre curiga kalau ia sudah mengetahui tentang perselingkuhan Andre dengan wanita yang bernama SEL. Ia akan mencari tahu siapa wanita tersebut walau juga curiga apakah wanita itu Selvia?

Saat tengah malam Andre menemui Selvia di dalam kamar kekasihnya. Mereka sudah janjian malam ini akan bertemu kembali. Selvia menatap Andre dengan kesal.

"Kamu kenapa kok pandanganmu kayak nahan marah gitu sih Sayang?" tanya Andre sambil mencium curug leher jenjang milik Selvia.

Selvia dengan kesal mendorong kepala Andre dari lehernya. Ia sedang tidak ingin bermesraan dengan pria tersebut. Jujurnya saja perkataan Diandra sedikit mempengaruhinya.

"Ada apa Sayang?" tanya Andre lagi.

"Mas kenapa kamu jadi bodoh banget sih!"

"Bodoh gimana?"

"Kamu kemarin berhubungan intim ga dengan Diandra?"

"Ga Sayang. Semenjak aku berhubungan intim denganmu sudah tidak pernah menyentuh Diandra," ucap Andre berbohong.

Selvia semakin kesal saat mendengar perkataan Andre. Bisa - bisanya pria tersebut lagi - lagi selalu berbohong.

"Mas jangan berbohong ke aku. Tidak mungkin kamu tidak menyentuh Diandra."

"Memang ga kok."

"Mas, Diandra tidak mungkin berbohong sama aku. Dia menceritakan semuanya tentang hubungan intim kelian, dia juga bilang kalau kamu salah sebut nama."

"Aku salah sebut nama? Gimana sih maksudmu, aku jadi bingung."

"Iya Mas, Kamu salah menyebut nama. Di saat berhubungan intim dengan Diandra malah menyebut SEL. Untungnya ga keterusan jadi SELvia, gimana kalau keterusan apa ga akan jadi masalah untuk hubungan kita. Diandra sudah yakin 100 persen kalau Mas berselingkuh dengan wanita bernama SEL."

"Maafkan aku yang berbohong padamu. Aku terpaksa berhubungan intim dengan Diandra kalau ga yang ada makin curiga. Tapi Diandra tidak ada apa - apanya dibandingkan kamu, Sayang. Kamu wanita liar yang mampu memuaskanku lahir dan batin."

"Mas ... Mas untung aku bisa menyakinkan Diandra kalau SEL itu bukan aku, tapi wanita yang lain. Gimana kalau Diandra tahu kalau wanita itu aku? Bisa habis riwayatku, Mas."

"Tenang Sayang. Selama masih ada aku, kamu akan selalu aku lindungi. Mana mungkin aku membiarkan Diandra menyakiti wanitaku."

Selvia memeluk Andre. Ia menangis dalam pelukkan suami sahabatnya. Andre menenagkan Selvia agat tetap yakin dengan dirinya, kalau sampai Diandra melukai Selvia ia tidak akan tinggal diam. Baginya Selvia lah yang paling penting dibandingkan apapun di dunia ini.

Mereka berhubungan intim melepaskan hasrat yang tertunda lalu secara diam - diam Andre kembali ke kamar Diandra. Untungnya Diandra tertidur dengan nyenyak jadi tidak mengetahui kalau dirinya pergi.

********

Hari ini Mereka kembali ke Jakarta, Andre terus menerus bersikap mesra pada Diandra membuat Selvia tidak suka. Walau ia mencoba mengerti, tapi tetap tidak sanggup melihat sepasang suami istri tersebut saling bermesraan.

Raut wajah Selvia yang tidak bersahabat di lihat oleh Andre. Andre mengedipkan sebelah matanya ke arah Selvia dan Selvia memalingkan wajahnya.

"Mas, ga enak sama Selvi," bisik Diandra.

"Udah cuek aja. Siapa suruh ikut kita liburan," balas Andre.

Diandra hanya bisa menghela napasnya. Lagi - lagi Andre bersikap cuek dan semakin memperlihatkan kalau tidak menyukai Selvia. Tapi mau bagaimana lagi, ia juga tidak bisa memaksa Andre untuk menyukai Selvia.

Sesampainya di rumah Andre memberi ultimatum pada Diandra agar tidak lagi berhubungan dengan Selvia.

"Mas melakukan ini demi kamu, Sayang. Mas ga mau kamu salah berteman," ucap Andre lembut.

"Maksudnya gimana Mas?" tanya Diandra heran.

"Sayang, Selvia itu bukan wanita baik. Dia itu perempuan jalang."

"Mas tahu dari mana?" Diandra terkejut Andre mengetahui kelakuan Selvia.

"Mas menyelidiki siapa Selvia. Ia memiliki hubungan dengan suami orang, kalau kamu berteman sama dia nanti bisa membuat namamu jelek Sayang. Jangan sampai kamu memiliki teman wanita seperti dia, kamu terlalu baik untuk menjadi sahabat Selvi dan aku ga mau kalau istriku yang paling cantik sedunia ini dimanfaatkan sama Selvi," ucap Andre sambil mencubit dagu istrinya dengan gemas.

"Iih Mas ... sukanya gitu deh. Aku 'kan jadi malu hehe."

"Janji yaa Sayang ga akan berhubungan dengan Selvi lagi."

"Iya Mas."

"Mas kangen deh Sayang. Minta jatah dong Sayang."

Diandra sangat bahagia, Andre kembali seperti dulu. Tidak kasar malah sangat mesra padanya, tapi ia tetap akan memantau bagaimana selanjutnya Andre. Ia tidak memiliki bukti untuk menuduh Andre berselingkuh. Nama SEL akan selalu ia ingat dan tak akan dilupakan begitu saja.

Sementara itu Selvia mondar - mandir di dalam apartemennya. Ia sangat kesal benar - benar kesal, Andre dari tadi tidak membalas pesan juga ponselnya tidak bisa di hubungi membuatnya tak tenang.

"Ke mana lagi si Mas Andre. Katanya mau datang malam ini, tapi ini sudah jam 2 malam ga datang - datang sih," ucap Selvia melirik arloji di lengan kirinya.

"Apa aku tidur aja yaa, tapi kalau tiba - tiba datang gimana."

Selvia tertidur di sofa, ia menunggu Andre. Berharap Andre datang menemuinya, ia sangat merindukan lelaki tersebut.

*****

Paginya Selvia terbangun di sofa apartemen, ia tersenyum saat melihat sosok pria yang ia rindukan sedang duduk sambil minum secangkir kopi di meja makan.

"Mas, kamu datang jam berapa?" tanya Selvia dengan mata berbinar - binar.

Andre hanya tersenyum tidak menjawab pertanyaannya. "Mas, kok diam aja sih." Selvia mendekati Andre, tapi tiba - tiba lelaki yang di cintainya menghilang.

"Mas, kamu kok menghilang. Kamu ke mana Mas?" tanya Selvia sambil meneteskan air matanya.

Selvia memegang dadanya yang terasa begitu nyeri. Ia terduduk di lantai merindukan Andre, tapi pria itu tidak datang juga. Suara pintu apartemen terdengar ada yang membukanya, ia melirik ke arah pintu. Ternyata Andre datang dan ia pun langsung berdiri menghampirinya.

"Mas ... Mas ke mana saja? Aku kangen banget Mas. Aku ga kuat berpisah denganmu, Mas."

Andre memeluk Selvia. "Mas juga merindukanmu, Sayang. Maaf Mas tadi malam ga bisa menemuimu."

"Ga apa - apa Mas. Asalkan Mas tetap datang, aku rela menunggu sampai kapanpun."

"Sebagai permintaan maaf Mas ke kamu, hari ini kita pindah dari apartemenmu yang jelek ini."

"Maksudnya Mas?"

"Mas akan membelikan kamu apartemen mewah yang dekat dengan kantor aku. Kalau apartemenmu yang sekarang 'kan agak jauh jadi membuang - buang waktu. Kalau yang dekat malah akan mempermudah semuanya, Sayang."

"Apapun itu asal bersama Mas aku rela. Ke kolong jembatan pun asal bersama Mas aku mau aja."

"Tapi Mas ga mau mengajak kamu ke kolong jembatan kotor. Mending kita bersenang - senang saja di tempat - tempat mewah."

"Akh apapun Mas, pokoknya kalau sama Mas aku mau ikut titik ga pakai koma."

"Iya ... iya Sayang, tapi ingat janjimu ya. Kalau tidak akan menemui Diandra lagi, memutuskan persahabatanmu dengan Diandra. Semua demi kebaikan kamu, Sayang."

"Iya Mas. Terima kasih sudah memilih dan mencintaiku, Mas."

******

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel