Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Liburan

Andre, Diandra, Richie, Keira, dan Selvia sudah tiba di Bali. Mereka akan liburan bersama. Diandra memiliki villa di Seminyak, Bali. Villa yang diberikan oleh orang tua Diandra.

"Selamat datang Bu Diandra dan Pak Andre," sapa Pak Made penjaga Villa dan Bu Nimas asisten rumah tangga yang selalu membersihkan villa keluarga Diandra.

"Terima kasih Pak Made dan Bu Nimas," ucap Diandra.

"Akhirnya bisa ke sini lagi, Ma," ujar Richie dengan semangat.

"Iya Nak. Richie dan Keira senang ga bisa liburan?" tanya Diandra.

"Seneng banget, Ma," ucap Richie dan Keira bersamaan.

Andre melirik ke arah Selvia yang tersenyum melihat kebahagiaan Richie dan Keira. Ia membayangkan kalau Richie dan Keira merupakan anak-anaknya bukan anak Diandra.

"Sel," panggil Andre perlahan.

"Ada apa?" tanya Selvia.

"Kita ke sana."

Selvia mengikuti Andre. Mereka masuk ke dalam dapur. Begitu tiba di dapur Andre langsung memeluk Selvia.

"Mas, ada Diandra. Nanti bisa ketahuan," bisik Selvia.

"Sstt diam lah. Diandra lagi sibuk sama anak - anak ga akan kepikiran sama kita," ucap Andre semakin memeluk Selvia dengan erat.

"Mas, lepasin aku deh."

"Aku ga mau."

Dengan penuh kerinduan Andre melumat bibir Selvia. Lumatan - lumatan saling memuaskan dan rasa deg-deg an takut ketahuan Diandra membuat adrenalin Andre semakin tertantang.

"Aku merindukanmu, sayang," ucap Andre.

"Aku juga Mas, tapi ini ada Diandra. Aku ga mau kita ketahuan," elak Selvia.

"Baiklah nanti malam aku akan ke kamarmu," ucap Andre lalu kembali melumat bibir Selvia dengan napsu.

Diandra merasa heran tak ada Andre dan Selvia di dekatnya. Ia pun mencari Andre.

"Mas... mas...," panggil Diandra.

Tapi yang dipanggil tidak muncul juga. "Mas Andre ke mana ya?"

Tiba - tiba Andre muncul dari belakang Diandra dan langsung memeluk istrinya. "Mencari aku, sayang."

Diandra tersentak kaget, ia tersenyum saat Andre memeluknya. Andre kembali seperti dulu selalu bersikap mesra, bahkan lebih mesra. Hubungan mereka sudah membaik setelah tadi malam Andre menjelaskan kalau yang ada di restoran Jepang merupakan orang asuransi suruhan Bobby. Wanita yang suka genit menghalakan segala cara agar mendapatkan nasabah, untungnya Andre tidak mudah tergoda.

Walau ragu Diandra mencoba percaya. Ia mengenal Bobby yang memang selalu berhubungan dengan wanita-wanita genit. Ia berharap Andre menjauhi Bobby, ia takut Andre akan melakukan kesalahan yang sama seperti dulu. Ia akan mencoba mempercayai suaminya agar rumah tangga mereka selalu harmonis. Semua itu ia lakukan demi kebahagiaan Richie dan Keira.

"Selvi di mana yaa Mas?" ucap Diandra yang kebingungan mencari sahabatnya.

"Ga tau." Andre berkata dengan tak perduli.

"Mas, jangan gitu. Kasihan Selvi, Mas harusnya bersikap lebih ramah lagi. Dari tadi aku lihat Mas terus saja mengacuhkan dia, ngajak ngobrol aja ga, loh."

"Memangnya aku harus ngobrol apa? Aku juga bingung harus berbicara apa dengan dia, sudahlah ga usah membahas Selvi. Ga penting!"

Diandra hanya bisa menghela napasnya. Beginilah suaminya jika sudah tidak suka dengan orang lain. Andre akan bersikap acuh tak acuh, tapi ia berusaha membuat suaminya bersikap ramah pada Selvia.

Selvia mendengar percakapan Andre dan Diandra. Walau ada sedikit rasa kecewa dalam hatinya, tapi ia yakin itu hanya sandiwara yang dibuat Andre agar Diandra tidak mencurigai hubungan mereka. Ia teringat tadi malam Andre menghubunginya dengan marah - marah di telepon.

Flashback

"Apa maksudmu ingin ikut liburan dengan keluargaku?" tanya Andre dengan emosi.

"Mas dengarkan dulu penjelasanku jangan marah - marah dan emosi duluan," ucap Selvia mencoba menenangkan Andre.

"Alasan apa?"

"Aku sengaja ikut liburan agar Diandra ga curiga. Kalau kamu selalu berada di dekatnya kita kan tetap bebas berhubungan. Semakin aku dekat dengan Diandra, semakin membuatku mudah mendapatkan informasi."

"Jadi Diandra sering menghubungimu. Menceritakan masalah rumah tangga kami."

"Iya Mas. Diandra curhat sama aku, jadinya aku bisa mengantisipasi kalau tiba - tiba Diandra curiga. Kita harus mengambil langkah lebih dahulu dari pada Diandra."

"Ooh begitu maksudmu, tapi aku ga suka kamu berteman dengan Diandra. Kalau kamu dan Diandra semakin dekat akan membuatmu terluka. Kamu dan Diandra terluka bersamaan. Tolonglah hargai Diandra jangan menyakitinya."

"Jadi Mas lebih baik aku tersakiti dari pada Diandra."

"Sel, Diandra itu ibu dari anak-anakku. Bisa ga sih kamu mengerti sedikit saja, jangan ganggu Diandra lagi!"

"Mas, tapi aku hanya ingik dekat dengan kamu.

"Aku tak perdulu alasanmu. Setelah kembali dari liburan, kamu jauhin Diandra! Jangan pernah kamu datang lagi ke rumahku. Kamu mengerti."

Selvia terdiam. Perkataan Andre yang lebih membela Diandra membuatnya sakit hati. Ia pun menangis.

"Kamu kenapa? Kamu nangis Sel?" tanya Andre dengan khawatir.

"Ga Mas. Aku yang salah, maaf Mas. Aku terlalu mencintaimu dan sangat merindukanmu sampai aku melakukan hal tersebut."

Andre menghela napasnya. Ia berpikir sudah perkataanya sudah keterlaluan pada kekasihnya.

"Maaf. Aku ga bermaksud seperti itu. Aku sangat mengerti perasaanmu karena aku pun mencintaimu bahkan aku sangat - sangat merindukanmu, sayang."

"Maaf yaa Mas."

"Sayang, kamu tahu PT. Pratama Abadi 60 persen sahamnya milik orang tua Diandra atau bisa dibilang milik Diandra. Sahamku hanya 20 persen yang 30 persen milik dua orang lagi pemegang saham. Aku bisa menjadi direktur di PT. Pratama Abadi karena aku menantu Pak Fadli Susilo, Papa Diandra. Aku tidak ingin karirku hancur kalau sampai Diandra menceraikan aku, semua itu bisa bahaya untuk hubungan kita sayang."

Selvia terkejut mendengar perkataan Andre, ia tak menyangka kalau Diandra memiliki andil besar dalam karir Andre. Bahkan perusahaan yang dikiranya milik Andre pun ternyata milik keluarga Diandra. Ia harus bersikap hati - hati dengan Diandra.

"Aku mengerti sekarang Mas. Setelah kita liburan aku akan menjauhi Diandra. Maaf yaa Mas."

"Terima kasih sayang sudah mengerti aku. Aku mencintaimu, Sel."

"Aku juga mencintaimu, Mas."

Flashback off

Selvia hanya bisa menatap iri kebahagiaan Diandra dan Andre. Jika ia tidak bersama Andre akan membuat kehidupannya menjadi seperti dulu. Dengan Andre ia mendapatkan berbagai macam fasilitas mewah. Andre sudah membelikannya apartemen mewah di bilangan Sudirman, Andre membelikannya mobil sedan mereka Eropa, menghadiakannya tas, baju brand - brand terkenal.

Laki-laki kaya dan bisa memuaskannya di ranjang baru Andre. Yulius, mantan suaminya saja hanya mampu memberikannya fasilitas kemewahan bukan kehangatan di ranjang. Ia tak akan pernah mau berpisah dari Andre, walau ia hanya akan menjadi simpanan.

Waktu semakin berlalu setelah mereka jalan - jalan ke pusat rekreasi di Bali dan makan malam di Jimbaran. Mereka pun kembali ke Villa, Andre menidurkan Richie dan Keira. Sedangkan Selvia dan Diandra berbincang - bincang di depan kolam renang.

"Besok rencana kita mau ke mana, Di?" tanya Selvia.

"Anak-anak minta ke taman safari."

"Haha, dasar yaa anak-anak. Padahal di Bogor juga ada taman safari ini di Bali juga mau ke sana."

"Yaa namanya anak-anak, Sel."

Setelah selesai berbincang-bincang dengan Selvia, Diandra kembali ke kamarnya. Di dalam kamar sudah ada Andre yang tidur terlelap di atas ranjang.

"Mas Andre sudah tidur," ujar Diandra lalu ikut berbaring di samping suaminya.

Diandra pun menutup matanya. Ia mulai terlelap dalam tidurnya. Andre bukan benar-benar tidur, ia hanya berpura-pura tidur. Setelah memastikan Diandra terlelap, ia keluar dari dalam kamar.

Andre mengetuk kamar Selvia dan disambut oleh Selvia dengan pelukkan hangat. Mereka melanjutkan saling berciuman dan melepaskan kerinduan di atas ranjang.

Diandra terbangun, ia ingin minum. Tapi saat melihat tak Andre di sampingnya membuatnya jadi heran.

"Mas Andre ke mana ya malam-malam begini?" ujar Selvia dengan heran.

"Mungkin diluar kali yaa." Diandra pun keluar kamar mencari Andre.

Saat ia melewati kamar Selvia, tak sengaja mendengar suara desahan seorang wanita. Ia berhenti sejenak di depan pintu kamar Selvia. Mendekatkan telinga di pintu. Mendengar suara desahan Selvia, ia menjadi gugup sendiri dengan siapa Selvia sampai mendesah seperti itu? Ingin sekali Diandra mengetuk pintu tapi ia ragu.

*****

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel