Hari Kelahiranku
Kebohongan hanya akan menyelamatkanmu sementara, tapi akan menghancurkanmu selamanya
—• Anonim •—
Diandra menatap foto pernikahannya dengan Andre. Foto yang akan menjadi kenangan dan ia harus membalas semua perbuatan Selvia. Jika bukan Selvia yang menjadi selingkuhan Andre mungkin akan berbeda, tapi sahabat yang ia percayai ternyata musuh dalam selimut.
"Aku akan membalas semua yang kamu lakukan Selvi. Pelakor sepertimu harus mendapatkan balasan yang setimpal agar kamu tahu rasanya disakiti orang yang mempercayaimu," ucap Diandra dengan dendam.
Sementara itu Selvia dan Andre sibuk berduaan saling bermesraan. Menikmati kota Singapura tak takut ketahuan oleh orang lain saling berbagi kasih sayang yang tentu saja di abadikan melalui foto - foto dan video yang akan di kirim kan pada Diandra.
Diandra menerima email semua bukti - bukti dengan tersenyum kecut. Sakit sekali hatinya melihat kemesraan Andre dan Selvia. Walau ada rasa benci dan dendam di hatinya, tapi tak bisa ia pungkiri kalau ia mencintai Andre.
"Selamat siang, Bu Diandra," ujar Frans mata - mata orangnya Roy.
"Selamat siang, Pak Frans. Bagaimana perkembangannya?" tanya Diandra.
"Setelah saya menyelidiki Pak Andre dan Selvia ternyata mereka sudah berselingkuh selama 3 tahun."
Perkataan Frans membuat Diandra terkejut. Jadi ia sudah dibohongi mereka selama 3 tahun. Sunggu kelakuan mereka tidak pernah terduga oleh Diandra.
"Jadi mereka seperti itu yaa," ucap Diandra emosi.
"Apa yang harus saya lakukan lagi, Bu?" tanya Frans.
"Sudah cukup! Kamu bisa kembali ke Jakarta. Uangmu segera aku transfer."
"Pembayaran saya sudah diurus oleh Pak Roy, Bu."
"Apa Roy membayarnya?"
"Iya Bu."
Diandra menutup matanya dan menghembuskan napasnya dengan berat. "Terima kasih atas bantuannya."
Diandra menyunggingkan bibirnya, ia tidak pernah menduga kalau selama 3 tahun sudah dibohongi oleh Selvia. Wanita yang mengaku menjadi sahabatnya ternyata wanita yang menghancurkan rumah tangganya. Persahabatan yang sudah terjalin dari dulu hancur dalam sekejap hanya karena seorang Pria seperti Andre. Lelaki yang tidak pantas untuk perebutkan.
Sakit. Hanya itu kata - kata yang terlintas di benak Diandra, tapi air mata seakan tidak bisa keluar dari kedua matanya. Hanya tersisa rasa sesak yang sulit untuk diungkapkan. Ingin rasanya pergi menjauh dari hidup ini meninggalkan semua permasalahan yang menyakitkan.
"Mama," panggil Richie.
"Iya Nak."
"Mama lagi sedih?"
"Ga Nak, Mama cuman lagi pusing aja."
Richie menatap wajah Diandra. Ia ingin memberitahukan pada Mamanya kalau Papanya berselingkuh, tapi melihat keadaan Mamanya yang tidak memungkinkan ia mengurungkam niatnya. Richie tidak ingin Diandra sedih dan jadi sakit.
"Richie, kamu kenapa Sayang? Mau makan sesuatu Mam masakin mau?" tanya Diandra.
"Mau Ma buatin rainbow cake."
"Mama mau buat asal Richie membantu."
"Mau dong Ma. Kakak akan membantu Mama jadi chef cilik yang ganteng dan keren."
"Haha, kamu ini benar - benar menggemaskan. Ayo bantu Mama."
Richie tersenyum. Ia hanya ingin Diandra bahagia walau ia tahu Andre menyakiti perasaan mamanya. Asalkan Mamanya selalu tersenyum bahagia, ia tidak akan memberitahukan kelakuan Papanya. Begitu juga dengan Diandra, ia hanya ingin kedua anaknya bahagia. Walau ia harus menahan rasa sakit dikhianati Andre, tapi demi Richie dan Keira ia rela menanggung semuanya.
"Mama kok ga manggil aku," ujar Keira dengan wajah masam.
"Eh, sini Sayang bantu Mama. Mama kira Kei masih tidur siang."
"Udah bangun Ma. Kak Richie sih dari tadi berisik banget, ngomong - ngomong sendiri, marah - marah sendiri."
"Kenapa Richie begitu Nak?"
"Ga apa - apa, Kakak lagi latihan drama." Richie berbohong pada Diandra. Tadi ia berlatih untuk mengatakan pada Diandra tentang perselingkuhan Andre walau tidak ia katakan.
"Wah, Mama jadi penasaran deh pengen melihat drama Richie."
"Bukan drama seperti diatas panggung kok Ma cuman drama di dalam kelas saja."
"Ma, aku bantu apa?" tanya Keira.
Diandra merasa aneh dengan Richie. Putranya seperti menyembunyikan sesuatu, tapi ia sendiri pun ragu masalah apa. Tidak mungkin tentang Richie tahu kelakuan Andre yang berselingkuh, Richie masih kecil belum tentu tahu tentang artinya selingkuh.
Setelah rainbow cake jadi Diandra, Richie, dan Keira tertawa bersama. Mata Diandra berkaca - kaca saat melihat kebahagiaan putra putrinya, tidak ada yang lebih membahagiakan bagi Diandra selain senyuman Richie dan Keira. Ia akan berusaha membuat anak - anaknya selalu bahagia walau batinnya tersakiti.
Orang tua Diandra, Fadli dan Sarah datang ke rumah Diandra dengan membawa kue tart. Diandra tidak dapat lagi menyembunyikan tangisnya, ia menangis dipelukkan ibunya.
"Happy birthday Diandra ... Happy birthday Diandra to Diandra." Sarah, Fadli, Richie, dan Keira menyanyikan lagu ulang tahun pada Diandra.
"Selamat ulang tahun, Sayang," ucap Sarah.
"Mama, aku lupa kalau sekarang tangga 4 april," ucap Diandra dengan suara bergetar.
"Kamu kenapa sih Nak? Ini ulang tahun masa kamu lupa," ujar Sarah dengan lembut.
"Selamat ulang tahun putri kesayangan, Papa." Fadli mengecup dahi putrinya dengan kasih sayang.
Lagi - lagi Diandra tidak dapat menahan air matanya. Ia menangis entah ini tangisan bahagia atau kesedihan, hanya kedua orang tuanya yang mengingat hari kelahirannya sedangkan suaminya sekarang malah sedang asyik bermesraan dengan wanita lain.
"Tipu lilinnya ... tiup lilinnya sekarang juga, sekarang juga," ujar Richie dan Keira menyanyikan lagu dengan kompak.
Diandra akan meniup lilin, tapi ia menutup matanya berdoa di dalam hati.
-Yaa Allah berikanlah aku dan anak - anakku kebahagiaan, jangan pernah pisahkan aku dengan Richie dan Keira. Semoga aku bisa sukses bila nanti aku bekerja semua demi anak - anakku dan bisa membahagiaankan kedua orang tuaku-
Diandra membuka matanya dan meniup lilin dengan wajah bahagia. Ia sangat bahagia bisa bersama orang - orang terkasih dalam hidupnya. Orang - orang yang menyayangi dan di sayanginya.
"I love you so much Mama, Papa, Richie, Keira."
Diandra memeluk satu persatu dari Sarah, Fadli, Richie, dan Keira. Hanya mereka lah yang akan selalu mencintai, menyayanginya dengan tulus dan tidak akan menyakitinya sampai kapanpun.
"Mama, ini hadiah dari aku dan Kakak," ujar Keira memberikan sebuah lukisan wajah Diandra yang sedang tertawa bahagia.
"Ini Kakak dan adik yang buat? Kalian melukis semua ini sendiri?" tanya Diandra tidak percaya hasil lukisannya begitu indah. Tak ada kesedihan di wajah Diandra di lukisan tersebut. Seandainya ia bisa sebahagia di lukisan tersebut tentu sangat indah.
"Dan ini hadiah untuk putri Mama." Sarah memberikan sebuah jam.
Diandra sangat bahagia. Ia tidak memerlukan hadiah, bagi Diandra keluarganya mengingat hari kelahirannya itu sudah lebih dari cukup. Walau suaminya, Andre sama sekali tidak mengingat ia ulang tahun. Rasanya sangat sakit, orang yang paling dicintai dan sangat ia percaya merupakan orang yang paling menyakitinya.
Selvia melirik jam diponselnya, 4 April merupakan hari yang penting untuk Diandra dan untungnya Andre tertidur di dalam pelukkannya.
"Memang enak ulang tahun, tapi suamimu malah di dalam dekapanku," gumam Selvia.
Selvia bukannya tidak mengetahui kalau tanggal 4 april merupakan hari kelahiran Diandra. Ia malah sengaja menghapus pengingat hari di ponsel Andre. Andre tidak boleh tahu kalau hari ini Diandra ulang tahun, ia akan memanjakan Andre di atas ranjang sampai laki - laki itu lupa hari dan lupa segalanya agar ia bisa menyakiti Diandra secara perlahan melalui Andre. Semua yang ia lakukan sebagai balasan pada Diandra tempo hari sewaktu di pusat perbelanjaan. Selvia bahagia jika Diandra menderita.
****
—•Happy birthday Diandra from Miss L•—
