10 Kejam
POV Hadi
Kutarik rantai yang terhubung pada borgol ditangan Tia. Ku tarik kupaksa di berjalan merangkak keluar dari kamarku.
Lalu ku ikat rantai ke tiang tengah rumah. Aku seperti sedang mengikat hewan ternak di padang rumput.
"Tuan aku haus." Lirik tia.
Aku tak perduli ke inginnya. Aku meninggal kan Tia pergi dengan keadaan terikat di tiang.
Aku pergi menuju pom Untuk mengambil titipan makanan kami...
"Bang hadi ya." Ujar salah satu karyawan
"Iya... Ada titipan" Ucapku
"Ada bang ... Ini dari bos..." Karyawan lain bertubuh langsing dengan lesung pipit saat iya tersenyum memberikan beberapa kotak pada hadi.
"Neti " nama di tanda pengenal wanita itu.
"Terima kasih." Ucap ku
"lumayan juga wanita tadi" Pikirku.
Sambil terus melangkah menuju rumah.
Kulihat tia merangkul kaki dengan posisi tertidur. Dengan tatapan kosong nya.
Ku tendang punggungnya pelan.
"Bangun... Kau mau makan kan." Ucapku
Tia pun bangun dan mengangguk...
Ku letakan makanan terdapat ikan bakar, ayam, cumi crispy, beberapa jenis sayuran, dan satu kotak penuh donat. Ini baru makan enak.
Ku berikan nasi putih dan kepala ikan bakar pada tia dan seteko air putih. Juga sepotong donat.
"Cepat makan." Perintah ku.
Kulihat tia meminum beberapa gelas air. Pasti dia sangat haus.
"Tuan aku minta sedikit sayurmu? Pinta Tia.
"Kau tidak berterima kasih apa yang telah ku berikan" Teriak ku
"Maafkan aku tuan" Jawab ku takut.
Tia mulai memakan nasi putihnya. Mungkin karena lapar. Tia pun menghabiskan seluruh nasinya hanya menyisakan kepala ikan yang memang tidak bisa iya makannya.
"Budak kipasin aku" Ucapku.
Dia pun mengambil beberapa koran yang terdapat di bawah meja dan mulai mengipas aku.
Padahal ruangan ini memiliki AC cuma hadi sengaja menyuruh Tia.
Selesai menghabiskan seluruh makanan ku perut terasa penuh. Aku menghabiskan makan yang seharusnya untuk porsi 5 orang hehee...
Aku melepaskan rantai yang terhubung dengan borgol Tia dan melepas tali yang melilit payudara nya. Tapi membiarkan borgol di tangan nya.
"Ku berikan kan waktu 10 menit untuk mu bermasturbasi!!" perintah ku.
"Jika tidak berhasil kau akan dapat hukuman" lanjutku.
Ku ambil handpone ku. Menunjukkan timer kepada Tia.
"1..... 2.....3 mulai " Teriaku sambil mengaktifkan timer.
Tia gelagapan di mulai mengelus payudara. Dan mengubah menjadi remasan beberapa detik kemudian.
Waktu terus berjalan.
"Hmmm .... Akh.... Ahhhk..."Desah Tia.
Waktu sudah hampir habis.
Tia mengubah sasaran nya. Kali ini dia memasukan jarinya ke lubang memek nya.
"Akkhhh...akhhhhhh.... Ahhhh... " desah nya lagi
"Waktu habis." Teriakku sambil menujukan waktu timer kembali nol.
Tia gagal mencapai klimaks nya. Mungkin grogi dan faktor lain yang membuat nya gagal.
"Tuan maaf kan aku." Ucap Tia.
Aku kembali mengambil cambuk nya.
*Tia menangis.
"Maafkan aku tuaan..." Iba Tia..
"Berbalik sekarang " Perintahku
*Cetarr Ctarr ku cambuk sekuat tenagaku.
"Ampuuunnn akhhh." Teriak Tia.
Tubuh mengeliat garis merah terlihat di punggung nya. Air mata tia mengalir deras.
Ku lihat hp ada Whatsapp masuk.
Kelengahan itu di manfaatkan tia mengambil gunting yang ada di meja.
Dan menusukan gunting itu ke punggung ku.
"Akhhhh." jeritku.
Tia pun berlari menuju keluar rumah. Ku kontrol diri ku ari rasa sakit. Aku cabut gunting yang menancap di punggung ku.
Ku kejar tia. Tia berhasil meraih gagang pintu keluar.
"Bruuuk.... Aaaahhh" jerit Tia.
Aku melemparnya dengan kursi plastik Membuat tersungkur dan membentur pintu.
Tia memegang kaki kirinya.
"Dasar wanita jalang " Teriak ku ku jambak rambutnya dan menarik dia menjauh dari pintu.
"'Akhhhhh.. Akhhh." Teriak Tia mengeliat.
Tia membalik badannya menendang junior ku membuat jambak rambut terlepas...
Tia berusaha berdiri untuk kabur ... Tapi kembali kembali rubuh....
"Tolonggg... Tolonggg" teriak tia sambil menyeret tubuhnya
"Kau benar-benar akan mati " teriaku sambil mengarah gagang sapu ke arah tia yang sedang mengesot
*Bruuuk.... Hingga membuat sapu itu patah.
"Bos......" ucap hadi gugup.
Alex hadir dan menahan pukulan penuh amarah dari hadi dengan punggungnya.
"Kau sudah pulang" ucap hadi kembali.
"Apa yang kau lakukan dengan tia " tanyaku pada hadi.
"Aku hanya memberikan pelatihan agar dia semakin patuh pada kita " jawab hadi cemas.
"Lalu kau ingin membunuhnya ?" tanyaku
"Dia yang hampir membunuh kau lihat apa yang dilakukan pelacur ini!!!!" ucap hadi
Sambil memperlihatkan tubuhnya yang terkoyak dengan darah segar yang mengalir membasahi pakaiannya.
"Siapa yang bilang dia pelacur " ucapku
Menatap mati hadi.
Hadi hanya terdiam.
"Maaf aku bos" ucap hadi.
"Ha ha ha kau terluka karena wanita ini ,kau benar-benar bodoh" jawabku santai.
"Kau memang Wanita yang menarik tia? Bisik ku pada nya
"Tuan terima kasih" ucap nya parau
Lalu ku angkat dia membawanya ke kamarku, kulihat hadi tetap berdiri di tempatnya
"Sebaiknya kau obati luka mu " ucapku pada hadi yang tetap tertunduk
Dan pergi meninggalkannya...
"Wanita sialan itu membuatku hampir terbunuh" pikirku.
Luka kecil ini tak akan membunuhku tapi kemarahan boss ku yang paling ku takuti.
Saat ke jadian tadi telah membuat Seluruh tubuh menolak bergerak hawa yang mengerikan membuat bulu kuduk berdiri.
Mata yang mengisyarakan dendam dan pembunuh membuat nyali ku ciut .
Bos ku bukan manusia biasa saat dalam posisi marah seluruh sifat baik ,lemah lembutnya dan bahkan sopan santun akan terbalik 360 derajat.
#flashback 1 tahun yang lalu.
Hari ini adalah hari pertama buat ku dan ruangan ku memiliki bos baru.
Aku datang paling pagi karena memegang kunci ruangan karena kosan yang paling dekat dan yang pasti aku laki-laki sendiri diruangan ini.
Beberapa waktu berselang sesorang masuk ke kantor dia terlihat masih sangat muda.
"Apa ini kepala bagian kami yang baru " gumam ku.
Dia tersenyum sambil menyodorkan tangannya.
"Selamat pagi" senyumnya ramah
Tangannya pun lembut sekali pasti dia tidak pernah melakukan hal- hal yang berat dalam hidupnya.
"Selamat pagi, bapak kepala bagian kami yang baru ya" ucapku
"Ya aku Alex Syarizal " ucapnya
"Saya Hadi pak maaf teman yang lain belum pada datang pak" ucapku
"Oh tidak apa-apa mereka perempuankan jadi pasti banyak urusannya" ucap bos yang baru
"Seperti pria ini terlalu santai" pikirku
Jujur aku kurang respek dengan pertemuan pertama kali kami dia pasti hanya anak manja yang belum pantas menjadi seorang pemimpin pasti juga dia mendapatkan posisi dari hasil menyogok atau jatah karena dia saudara dari pimpinan daerah ini.
Seiring waktu berjalan aku mulai menaruh respek padanya bos adalah pimpinan yang santai namun tegas dalam pelaksanaan tugas.
Dia juga orang yang cerdas selalu santai saat menghadapi masalah yang paling berat sekali pun. Membuat nya menjadi andalan pimpinan daerah ini bisa di bilang dia anak emas pimpinan kami orang yang sangat royal dengan uang apa lagi pada kami yang merupakan pegawai non PNS juga santai dengan hadir atau tidak hadirnya kami.
Jujur aku bukan orang baik aku pernah hampir mati di penjara sebelum saudara ku menyelamatkan dengan membayar sejumlah uang membuat ku kembali menghirup udara segar.
Dia pun memberikan ku pekerjaan dengan honor di pemerintah kabupaten ini, ini adalah kesempatan kedua ku setelah kehilangan semuanya baik istri, anak-anakku dan harta benda ku.
Aku akhirnya menemukan sisi lain ketua saat iya meminta ku menjadi supir dalam melaksanakan perjalanan dinas luar daerah dan aku mengetahui bahwa bos sangat kaya.
Tiba dirumah nya untuk menyusul bosku aku cukup di kagetkan dengan heningnya rumah besar ini tak ada penjagaan satu pun baik itu satpam ataupun bodyguard yang mengejutkan lagi tak ada satu pun pembantu disini , dirumah yang sangat besar. Kontras dengan suasana ramai pom bensin di sampingnya rumah ini sangat hening.
"Bagaimana jika ada pencuri masuk " gumam ku
Kulihat sekeliling memang terdapat beberapa CCTV terpasang tapi keamanan seperti ini tidak lah cukup menghentikan pejahat nekat.
