Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

14. Seragam berbeda.

Alisa mengendarai motornya dengan kecepatan tinggi. Sudah lewat 30 menit ia terlambat ke tempat kerja nya. Tiba-tiba saja mobil mewah di depannya mengerem secara mendadak, sehingga Alisa tidak bisa mengerem motor yang dikendarainya hingga motornya menabrak mobil mewah tersebut.

"Prak," suara yang terdengar cukup keras saat motor nya menabrak mobil mewah di depannya. Wajahnya memucat saat mobil itu berhenti. Kakinya sudah gemetar, air matanya sudah terasa meluncur. Alisa diam dengan tubuh yang teramat kaku karena rasa takut. bersyukur ia masih bisa mengendalikan keseimbangan tubuhnya sehingga tidak terjatuh. Alisa masih duduk diatas motornya.

Ada apa?" Attar bertanya saat mendengar suara mobilnya yang ditabrak dari belakang.

"Cewek yang membawa motor di belakang itu nabrak kita pak, " ungkap sopirnya dengan wajah yang begitu sangat marah.

Attar memutar kepalanya dan memandang pengendara motor yang ada di belakang mobilnya. Matanya terbuka lebar dengan kening yang berkerut ketika melihat pengendara motor itu orang yang dikenalnya.

"Tadi baju seragamnya bukan yang ini, sekarang kenapa udah beda lagi," pikirannya. Memandang gadis yang masih duduk di atas motornya dengan kaca helm yang dinaikkan ke atas.

"Pak Jo," ucap Attar memanggil sopirnya yang sedang membuka pintu mobilnya.

"Ya Pak," jawab pak Jo.

"Jangan diperbesar masalah ini. Beri gadis itu uang." Attar berkata dengan mengeluarkan uang di dalam dompetnya.

"Yang salah gadis itu pak," jelas pak Jo yang tidak terima bila harus membayar kerugian.

"Gadis itu tidak akan menabrak bila kamu tidak berhenti secara mendadak," ucap Attar.

Sopir pribadinya itu menundukkan kepala saat mendengar ucapan bosnya.

"Berikan gadis itu uang ini dan jangan menambah masalah." Attar mengulang perintahnya.

"Baik Pak, "ucap Jo yang sedikit menundukkan kepalanya dan membuka pintu mobil.

"Maaf Pak saya tidak sengaja, ucapan Alisa ketika melihat pria yang berbaju setelan hitam keluar dari dalam mobil.

"Iya tidak apa-apa saya yang salah. Ini uang untuk kerugian yang kamu alami." pak Jo yang menyerahkan uang yang ada di tangannya.

Alisa diam saat melihat pria itu memberikannya uang. Dengan ragu ia mengambil uang tersebut. "Terima kasih ya Pak."

Pria itu menganggukkan kepalanya.

"Tapi ini sepertinya sangat banyak." Alisa memegang uang di tangannya.

"Iya tidak apa," ucap pria itu yang kemudian masuk ke dalam mobilnya.

Tangannya masih gemetar memegang uang yang diberikan pria tersebut. Dengan cepat dimasukkannya uang itu ke dalam saku celananya. Alisa kembali menjalankan motornya dan membunyikan klakson motor nya ketika melewati mobil mewah tersebut.

Diparkirnya motor matic miliknya di halaman parkir coffee shop tempat ia bekerja. Alisa berlari masuk kedalam coffee shop dan langsung mengisi absen kehadirannya. Alisa mengambil ID pengenalnya yang di kalungkan di lehernya.

"Baru datang?" Tanya Zaki yang berbisik di telinganya.

Alisa menganggukan kepalanya. "Isa bersihkan toilet dulu bang," pamit Alisa yang langsung berlari ke belakang.

"Baru datang," ucap Zaki yang berbisik di telinganya.

Alisa menganggukan kepalanya. "Isa bersihkan toilet dulu bang," ucapnya yang langsung berlari ke belakang.

Zaki hanya diam saat melihat gadis itu pergi meninggalkannya. Pria yang memiliki postur tubuh yang tinggi itu kemudian melanjutkan membersihkan perlengkapan untuk membuat kopi.

Alisa masuk dalam kamar mandi dan membersihkan kamar mandi yang ada di dalam coffee shop tersebut. 2 toilet laki-laki dan 2 toilet perempuan yang setiap hari selalu dibersihkan nya.

Setelah selesai membersihkan seluruh toilet Alisa duduk di kloset duduk yang ada di toilet perempuan. Kepalanya terasa sangat pusing, efek tidak tidur sejak semalam. Alisa duduk di atas closed hingga tertidur. Matanya terbuka lebar Ketika seseorang mengetuk pintu dengan sangat keras. Dengan cepat gadis itu langsung berdiri. Alisa membuka pintu kamar mandi, dan melihat Laura yang berdiri di depan pintu kamar mandi dengan meletakkan tangan di pinggangnya.

"Hebat ya, sudah datang terlambat pakai acara tidur lagi di dalam WC," omel Laura.

"Maaf Kak Tadi ketiduran," jelas Alisa.

"Mau dilaporin?" Ancam Laura.

Alisa menggelengkan kepalanya. "Jangan Kak Isa janji nggak bakalan ketiduran lagi," ucapnya.

"Itu bagian depan belum Kamu bersihin," Laura berkata dengan gaya memerintah.

"Iya Kak Isa langsung ke depan." Alisa yang sedikit berlari keluar dari dalam kamar mandi. Alisa mengambil sapu dan langsung kedepan.

"Biar abang yang nyapu. Adek ngepel," ucap Zaki yang mengambil sapu yang ada di tangan Alias.

Alisa tersenyum dan menganggukkan kepalanya. Ia pergi ke belakang mengambil air dan juga kain pel. Alisa mengepel lantai yang sudah selesai disapu oleh Zaki.

Laura yang duduk di meja kasir sejak tadi begitu sangat besar saat melihat Zaki yang membantu Alisa menyapu. "Dasar gatel," ucapnya.

Alisa duduk di kursi belakang setelah semua pekerjaannya selesai. "Ya ampun Isa lupa, tadi Isa dikasih uang waktu tabrak mobil tadi," ucap Alisa baru teringat dengan uang yang diberikan oleh orang yang tadi ditabrak motornya. Alisa memasukkan tangannya ke dalam saku celananya untuk memastikan bahwa uang itu memang benar-benar ada. Alisa tersenyum ketika tangannya menyentuh uang yang ada di dalam saku celananya. Melihat orang itu tidak marah dan tidak memintanya ganti rugi saja sudah membuat dia merasa senang. Namun ternyata orang itu malah memberinya uang. "Orang tadi baik banget," ucapnya yang berjalan menuju toilet perempuan. Alisa masuk ke dalam toilet perempuan dan duduk di atas kloset. Dia mulai mengeluarkan uang di dalam saku celananya dan menghitung jumlah uang yang diberikan oleh orang mobil tersebut. Alisa menutup mulutnya ketika melihat nominal yang diberikan orang itu mencapai 2 juta.

Alisa begitu sangat senang karena dia bisa membawa mamanya untuk berobat minggu depan. "Ya Allah rezeki anak soleha, disaat Isa sudah nggak tahu dapat uang dari mana tiba-tiba saja ada yang ngasih," ucapnya yang mencium uang tersebut. Setelah lulus SMA Alisa tidak pernah lagi ikut balap liar karena Ferdi tidak memberinya izin untuk mengikuti balap liar bila temannya itu tidak ikut dalam balapan liar.

Alisa mengantongi uang tersebut dan kembali bekerja.

Alisa mengelap meja setelah ditinggalkan oleh pengunjung sambil membawa gelas di tangannya ke belakang.

"Adik sakit," ucap Zaki yang memegang tangan nya.

"Nggak bang," jawab Alisa.

Zaki memegang keningnya yang memang tidak panas. "Adek pucat kali," ucapnya yang memandang wajah gadis tersebut.

"Mungkin karena nggak tidur dari semalam Bang. Semalam di pom rame mobil-mobil besar isi minyak, jadi Isa nggak bisa tidur, " ucap Alisa.

Zaki begitu sangat terkejut saat mendengar ucapannya. "

"Prinsipnya cari uang bukan cari penyakit dek," ucapnya yang menatap kasihan.

Alisa hanya sedikit memajukan bibirnya ke depan. "Mau gimana lagi bang udah kondisi," ucapnya. Kalau boleh mengeluh sebenarnya dia juga tidak sanggup menjalani pekerjaan seperti ini. Terkadang tubuhnya terasa remuk, jalan juga sempoyongan. Namun dia tetap semangat demi mamanya.

"Adek tidur aja, biar abang yang gantiin kerjaan Adek. Nanti kalau ada yang masuk, Abangnya bersihkan meja," ucap Zaki.

Alisa menggelengkan kepalanya "Nanti Kak Laura marah," ucapnya.

"Abang yang tanggung jawab," ucap Zaki.

"Beneran Bang?" tanya Alisa.

Zaki menganggukkan kepalanya. "Sudah cepat tidur, mumpung sekarang belum rame," ucapnya.

"Bang, makasi ya," ucap Alisa yang tersenyum dan kemudian meninggalkan Pria yang masih berdiri memandangnya.

Alisa mengambil mukenanya yang ada di dalam tas dan langsung menuju ruangan salat yang ada di atas karena nanti sebentar lagi akan masuk waktu shalat maghrib. Ia masih bisa memanfaatkan waktu yang sedikit untuk tidur sejenak sebelum Maghrib.

***

Alisa mencuci wajahnya di dalam kamar mandi di pom bensin tempat ia bekerja. Setelah membersihkan wajahnya dan mengeringkan wajahnya dengan handuk kecil. Di sisirnya rambutnya yang panjang dan ikatan rambutnya . Alisa memakai bedak tabur dan kemudian sedikit lip balm bibirnya agar tidak terlihat begitu sangat pucat. Alisa mengganti baju seragam nya dengan memakai seragam cleaning service.

setelah penampilannya lebih segar. Alisa keluar dari dalam kamar mandi dan berjalan menuju ke parkiran motornya.

"Sa mau kerja kemana lagi, "ucap Edo yang memanggilnya.

Alisa tersenyum saat mendengar ucapan pria tersebut. "Lagu ada job baru bang. Isa dapat dapat kerjaan jadi cleaning service harian," ucapnya yang tersenyum lebar.

"Kesehatan diJaga Sa," ucap Edo sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Iya bang, Isa berangkat dulu," ucapnya yang sudah duduk di atas motornya.

"Hati-hati Sa," ucap Edo yang melambangkan tangannya ketika gadis itu sudah menjalankan motornya.

****

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel