Bab 2. Rasa Cemas Yang Sangat Mendalam
Dan Withan pun mulai mengemudikan mobilnya kembali menuju rumah sakit dimana istrinya yang akan melahirkan, dalam diam withan pun berpikir tentang keselamatan istri dan anak yang ada di dalam kandungan istrinya itu
“ semoga mereka berdua baik-baik saja ..” ucap withan yang berbicara di dalam hati
“dan aku akan berjanji jika semuanya bisa selamat aku akan memberikan hadiah kepada semluruh karayawan ku di kantor tanpa terkecuali ..” sambung withan kembali yang berbicara di dalam hati sambil mengemudikan mobilnya
Setelah beberapa saat lamanya dalam perjalanan withan pun telah sampai di depan rumah sakit, witahn pun keluar dari dalam mobilnya sambil berlari kecil menuju ruang pendaftaran di rumah sakit itu .
“ maaf ..mbak ..di mana pasien bernama tasya withan .” ucap withan yang menayakan istrinya berada
“ maaf.. bapak ini siapa ..?? sambung petuga rumah sakit itu bertanya kepada withan
“ aku ini suaminya ..mbak ..” jawab withan dengan perasaan yang panik
“ tunggu ..sebentar ya..pak .. “ sambung petugas rumah sakit itu
Petugas rumah sakit itu memeriksa daftar nama -nama pasien di hari itu juga. Setelah selesai memeriksa daftar nama-nama pasien, petugas itu kembali menemui withan
“ maaf ..pak pasien yang bernama tasya withan ada di kamar No 2 . di sebalah kanan itu pak ..” ucap petugas itu yang berkata kepada withan
“ ok ..mbak ..terima kasih ..” ucap withan yang langsung berlarian menuju arah kamar yang di tunjukkan oleh petugas rumah sakit itu .
Setelah sampai di depan kamar No 2 withan pun langsung masuk ke dalam kamar itu , dan nampak terlihat tasya istrinya itu sedang mengerang menahan rasa sakit , diana pun melihat majikannya datang yang menghampiri istrinya
“ maaf .. tuan dokter bilang nyonya akan segera melahirkan ..” ucap diana bibi pembantu yang membawa tasya pergi kerumah sakit itu
“ bi ..apa lagi yang dokter bilang kepada bibi..?? tanya withan kembali kepada bibi pembantunya itu
“ tidak ada tuan, hanya itu yang dokter bilang kepada saya ..” sambung diana bibi pembantu yang berbicara kepada withan majikannya
“ pa.. sakit sekali ..pa..” ujar tasya yang mengerang menahan rasa sakit yang ada di dalam perutnya itu
“ iya ..ma.. papa ada di dekat mama sekarang ini , tahan ya ma.. “ sambung withan yang nampak sedih berpesan kepada istrinya itu
“ sakit sekali ..pa..” sambung tasya
“ sepertinya anak kita ini mau keluar.. pa.. “ ucap kembali tasya yang berbicara kepada suaminya.
“ cepat tolong panggilkan dokternya pa . mama sudah tidak sanggup lagi menahan rasa sakit ini ..” sambung tasya berkata kepada suaminya sambil mengerang menahan rasa salit yang ada di dalam perutnya
“ iya ..ma .. papa akan segera panggil dokter ..” sambung withan
“ bibi cepat sekarang bibi panggil kan dokter nya ..cepat ..bi ..” ucap withan yang meminta kepada bibi pembantunya itu
“ baik tuan ..” jawab diana bibi pembantu
Bibi pembantu itu berjalan dengan terburu-buru keluar dari kamar itu, untuk memanggil seorang dokter , setelah sampai di salah satu ruang dokter bibi pembantu langsung saja menerobos masuk ke dalam ruangan itu
“ dokter ..dokter .. cepat dok..lihat majikan saya ..dok ..” ucap diana bibi pembantu itu berbicara kepada seorang dokter yang ada di dalam ruangan itu .
“ iya .. di kamar no berapa ..?? sambung dokter itu bertanya
“ kamar NO 2 dok ..: jawab diana
“ baik aku akan segera ke sana untuk melihatnya ..” sambung dokter itu yang berbicara kepada diana bibi pembantu di keluarga whitan
Di saat itu juga dokter bersama diana langsung berjalan menuju kamar No 2 ,di mana di dalam kamar itu tasya sedang mengerang menahan rasa sakit yang sangat luar biasa. Setelah sampai di dalam kamar No 2 dokter langsung memeriksa dan menindak lanjuti perkembangan kehamilan tasya .
“ apakah anda suaminya ..?? tanya dokter itu kepada withan
“ iya ..dok saya suaminya ..’ jawab withan
“ ada yang sedang di alami istri dan anak saya dok ..?? sambung withan yang bertanya kepada dokter itu
“ maaf ..pak , sepertinya kita harus menjalani operasi . karena istri bapak akan segera melahirkan ..” ucap dokter itu yang berbicara kepada withan
“ baik dok ..lakukan apa saja , apa yang menurut dokter yang terbaik untuk anak dan istri saya ini ..dok ..” sambung withan kembali yang berbicara kepada dokter
“ aku mohon dokter, selamatkan istri dan anak saya ini ..” sambung withan kembali yang berkata kepada dokter dengan menyatukan ke dua telapak tangannya memohon kepada dokter itu untuk menyelamtkan isti dan anaknya itu .
“ bisa kita bicara di ruagan saya ..” pinta dokter itu kepada withan
“ iya ..dok ..” jawab withan dengan rasa panik yang sangat luar biasa di dalam hati dan pikirannya .
“ bi .. kamu tetap jaga nyonya .. dokter meminta aku untuk berbicara di ruangan nya ..” ucap withan yang berpesan kepada diana bibi pembantunya itu
“ baik tuan . aku akan tetap di sini untuk menjaga nyonya ..” sambung diana yang berbicara kepada tuan majikanya
Kemudian dokter dan withan berjalan bersama menuju sebuah ruangan khusus untuk berbicara tentang kehamilan tasya istri dari withan
“ silakan masuk pak .. “ ucap dokter itu meminta kepada withan
“ baik dok .. terima kasih ..” jawab withan
Withan dan dokter itu masuk ke dalam rungan itu , nampak seorang suster sedang membenahi berkas yang ada di meja dokter itu
“ suster ..bisa tinggalkan kami berdua .. “ ucap dokter itu
“ iya ..dok ..” jawab suster itu
“ dan juga segera kamu persiapkan ruang operasi beserta alat yang akan di perlukan di dalam operasi melahirkan ini , dan jangan ada satu alat pun yang kurang ketika aku sedang mengadakan operasi seorang pasien di dalam ruangan operasi nanti ..” ucap dokter itu yang berbicara kepada suster yang ada di dalam ruangannya itu .
“ baik dok .. semua akan aku persiapkan sesuai dengan perintah dokter ..” sambung suster itu yang berkata kepada dokter .
Suster itu segera meninggalkan ruangan itu , dan hanya tinggal withan dan dokter saja di dalam ruangan itu .
“ begini ..pak withan , berhubung istri anda sudah mau melahirkan sekarang dan belum pada waktunya untuk melahirkan . jadi dengan terpaksa kami mengambil keputusan untuk mengoperasi kelahiran anak bapak . karena jika tidak mengambil keputusan ini sangat berbahaya sekali buat ke selamatan nyawa keduanya .. “ ucap dokter itu yang menjelaskan kepada witahn yang berbicara dengan hati-hati
“ maksudnya ..dok .. ?? sambung withan yang bertanya kembali kepada dokter itu
“ istri bapak mengalami kehamilan prematur ,yang belum saatnya untuk melahirkan , jadi dengan cara operasi kita harus bisa menyelamatkan keduanya yaitu anak dan istri pak withan ..” sambung dokter itu kembali yang berbicara serta menjelaskan secara hati-hati kepada withan
“ baik dok .. lakukan apa saja untuk anak dan istri saya ini ..dok ..” ucap withan dengan rasa panik dan bingung
“ iya ..pak kami akan berusaha dengan semampu kami, dan bapak harus banyak berdoa untuk keselamatan istri dan anak bapak ini dalam kami melakukan operasi nanti ..” sambung dokter itu yang berkata kekpada withan
“ baik ..dok .. sebelumnya saya ucapkan banyak terima kasih ..” sambung withan
“ iya..sama-sama . sekarang pak withan isi formulir persetujuan untuk di adakannya operasai kepada istri bapak ini di ruang administrasi rumah sakit ..” ucap dokter itu kembali yang berbicara kepada withan
“ baik dok .. “ jawan withan
Withan pun bergegas berjalan menuju ruang administrasi rumah sakit untuk mengisi formulir persetujuan operasi darinya .setelah selesai mengisi formulir persetujuan untuk operasi istrinya withan pun kembali menuju kamar ruang kamar No 2 di mana istrinya sedang berjuang menahan rasa sakit .
setelah sampai di dalam kamar no 2 whitan pun berjalan menghampiri istri dan diana bibi pembantunya itu yang sedang menemani istrinya di dalam kamar itu
