Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 3. Pemulaan Berkultivasi

“Yi Zan, saya mulai lelah. Bisakah kau memberi saya sedikit waktu untuk istirahat?” keluh Yuan Fen kepada Yi Zan. Dia agak khawatir dengan luka dan memar yang baru saja diobati oleh jimat symbol Yi Zan.

“Jangan khawatir, Kakak Pekerja, kita baru saja memulai. Luka-luka itu hanya sebentar. Dan bagaimana saya bisa yakin dengan jimat yang telah saya buat dengan susah payah ini, kalau tidak diuji dalam pertempuran sebenarnya? saya berniat menggunakan jimat peledak untuk melihat seberapa ampuh karya buatanku ini,” Yi Zan membantah.

“Baiklah. Namun, kita sebaiknya tidak terlalu lama di Hutan Fairy Cliff ini. saya agak khawatir dengan reputasinya di wilayah Utara ini, terutama menjelang senja,” ujar Yuan Fen.

Gadis kecil dari Puncak Hijau mengiyakan dan memberi kode agar Yuan Fen istirahat sejenak.

“Berapa banyak talisman (jimat) yang akan kamu gunakan lagi untuk uji coba, adik kecil?” Yuan Fen memasang wajah penuh kepalsuan, berharap mendapat rasa iba dari Yi Zan.

“Jangan kuatir, Kakak Pekerja yang ulet. Masih ada jimat peledak dan jimat angin yang akan saya coba. Setelah itu, tentu saja jimat penyembuhku akan digunakan untuk melihat seberapa efektif dalam menyembuhkan cidera akibat kedua efek jimat tempur peledak dan angin puyuh,” jawab Yi Zan.

Wajah Yuan Fen berubah menjadi tidak sedap. Ini adalah percobaan talisman yang banyak. Tapi ia berpura-pura tenang demi menyenangkan hati si nona kecil.

“Ayo, gadis kecil, kita mulai. saya takut keburu sore, dan akan berbahaya jika kita terjebak di hutan ini saat gelap,” kata Yuan Fen.

“Oke!” Yi Zan girang bukan alang kepalang

Keduanya mulai asik dengan uji coba talisman penyembuh milik Yi Zan. Pertama, gadis kecil itu melemparkan jimat peledak ke Yuan Fen. Ledakan keras terjadi, dan Yuan Fen menderita cidera berupa luka-luka kecil. Namun, dengan sigap, Yi Zan melepaskan jimat penyembuh. Keajaiban terjadi lagi; seketika itu, luka-luka kecil di tubuh Yuan Fen mengering bahkan menghilang tanpa bekas.

Yi Zan terlihat puas dengan hasil karyanya, meskipun jimat penyembuhnya hanya kelas 2 dari grade Demi. Namun, hasilnya cukup efektif. Hal yang sama juga terjadi ketika jimat angin puyuh dilepaskan oleh Yi Zan ke Yuan Fen.

Cara kerja jimat angin puyuh adalah dengan menciptakan efek angin berputar yang mampu mengangkat objek hingga 3 sampai 4 meter, dan kemudian memutar objek selama beberapa detik sebelum membantingnya ke tanah. Meskipun tidak terlalu tinggi, efek ini tentu akan meningkat sesuai tingkat kultivasi master Symbol ketika membuat talisman.

Wajah gadis itu terpancar kepuasan, namun masih terlintas pemikiran, seandainya efek dari jimat peledak dan angin puyuh itu lebih dahsyat, apakah jimat penyembuh kelas 2 grading Demi buatannya mampu menyembuhkan secara lebih efektif. Tanpa disadari, langit mulai memerah dan suara guntur perlahan terdengar.

Yuan Fen mulai gelisah, tapi gadis nakal itu tetap menahan dengan berbagai alasan.

Yuan Fen tak menyadari bahwa gadis itu berniat memancing petir alami agar datang dan kemudian menimpanya. Dia bermaksud menguji jimat penyembuh kelas 2 di tahap grade Demi pada Yuan Fen, sebuah tindakan gegabah untuk seorang pemula dalam bidang master symbol dengan talisman buatan sendiri.

“Kakak Pekerja, ayo kita bermain di area yang agak luas di sana. Tempat itu cukup lapang karena hanya berupa hamparan rumput tanpa tanaman yang lebih tinggi dari pohon.” Yuan Fen, tanpa curiga, mengikuti Yi Zan sambil berpikir, "Biarkan saya mengikuti keinginan bocah ini. Kompensasi berupa poin kontribusi itu akan sangat membantu diriku nanti. Entah saya akan menukarnya dengan koin mas atau apapun itu, setidaknya membuatku cukup untuk makan sebulan ini."

Mereka berdua berlari ke area hamparan rumput yang tampak lapang, dan seiringan dengan itu, langit mulai mendung dan hujan rintik-rintik pun turun.

“Setelah mencoba satu talisman ini, kita segera kembali ke sekte, oke?” ajak Yuan Fen. Gadis itu mengiyakan. Sambil merapatkan tangan sebagai tanda kesiapan, dia berkata, “Ayo!”

Jimat peledak dilepaskan ke arah Yuan Fen, yang saat itu merasa tidak enak di hati. Hal itu dikarenakan dia melihat cahaya kilat di langit. Pada saat yang bersamaan, Yuan Fen melompat ke arah Yi Zan, mendorong gadis kecil itu sambil berseru, “Hati-hati!”

Yi Zan terlempar sejauh enam meter karena dorongan refleks dari Yuan Fen. Pada saat kritis itu, kilat muncul di area lapangan rumput Hutan Fairy Cliff dan menghantam Yuan Fen. Anak lelaki yang kurus itu terpental beberapa meter, terlihat dalam keadaan memprihatinkan.

Yi Zan panik dan berlari menuju Yuan Fen, wajahnya pucat karena membayangkan jika Yuan Fen tidak mendorongnya, maka dia yang akan terkena dampak petir tersebut. Mulutnya bergerak cepat, merapal beberapa mantra, dan tanpa menunggu lama, dia menempelkan talisman penyembuh ke tubuh Yuan Fen. Dengan gemetar, dia menarik tubuh Yuan Fen yang terkulai di tanah. Mereka meninggalkan lapangan rumput dan memasuki hutan untuk berlindung dari hujan deras yang terus turun.

Yi Zan menemukan sebuah goa kecil dan membawa Yuan Fen ke sana untuk beristirahat. Yuan Fen masih belum sadarkan diri bahkan ketika malam telah tiba, dan hujan terus mengguyur. Penampilannya berantakan, pakaian compang-camping, sehingga dia terlihat seperti pengemis dengan wajah pucat dan rambut awut-awutan.

“Di mana aku...?” Yuan Fen gemetar ketika dia mulai sadar. Yi Zan sangat senang melihat Yuan Fen bangkit.

“Kakak Pekerja, kita masih di Hutan Fairy Cliff. saya memilih berteduh sebentar karena hujan sangat deras, kamu masih belum sadar, Kak,” kata Yi Zan.

Dia menyodorkan sebuah pil kepada Yuan Fen. "Ini pil recovery. Segera dikonsumsi untuk memperbaiki kondisi tubuh dan organ karena insiden kilat tadi."

Tanpa ragu, Yuan Fen mengonsumsi pil recovery yang diberikan Yi Zan. Sebuah rasa hangat menyelimuti tubuhnya saat pil itu bereaksi. Rasanya seperti ada seseorang yang memeluknya dengan hangat, terutama di sekitar vortex miliknya. "Lakukan kultivasi segera, Kakak Pekerja. Jangan sia-siakan obat recovery ini karena itu barang berharga," ujar Yi Zan.

"Aku bukan cultivator, jadi tidak bisa berkultivasi. Seperti yang kau tahu, saya hanya seorang murid pekerja di sekte. Oleh karena itu, saya jelas tidak memiliki teknik kultivasi atau bahkan tingkat mortal yang paling rendah," jelas Yuan Fen.

Yi Zan terkesiap, mulutnya terbuka lebar, dan dia memandang Yuan Fen dengan rasa iba. Meskipun gadis kecil ini berusia 9 tahun, dia adalah seorang mortal bintang 6, berkat usahanya yang sudah dimulai sejak usia 5 tahun.

Setelah berpikir sejenak, tiba-tiba dia berkata kepada Yuan Fen,

"Bagaimana jika saya mengajarkan sedikit teknik kultivasi? Meskipun itu hanya latihan pernapasan untuk memperkuat tubuh, apakah kau bersedia, Kakak Pekerja? Obat recovery yang saya berikan tadi sangat berharga untuk disia-siakan. Efektivitas obat itu akan berkurang jika tidak diimbangi dengan kultivasi pernapasan."

"Hm... apakah itu memungkinkan? Maksudku, apakah tidak akan menimbulkan masalah jika kamu mengajarkan metode kultivasi ini padaku, terutama karena saya hanya seorang murid pekerja?" tanya Yuan Fen.

"Tidak masalah, ini hanya teknik kultivasi sederhana untuk merawat pernapasan dan tubuh. Ayo, dengarkan saya membacakan rapalan teknik, dan kau ikuti dengan melakukan teknik ini sesuai instruksi yang kubacakan," jelas Yi Zan.

Yuan Fen mengiyakan dan menutup mata sesuai instruksi Yi Zan.

Yuan Fen tak pernah tahu, bahwa ini adalah titik awal dia untuk mencapai puncak di Sekte Pedang nanti. Yang pasti dalam hatinya ia hanya ingin berkultivasi, menjadi murid biasa dan disebut murid pelataran luar Sekte Pedang Awan.

Bersambung

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel