Pustaka
Bahasa Indonesia

Swordbound Chronicles

686.0K · Ongoing
Jimmy_Chuu
618
Bab
44.0K
View
9.0
Rating

Ringkasan

Dalam dunia yang dipenuhi dengan keajaiban dan pertarungan yang epik, Yuan Fen menemukan nasibnya berubah selamanya ketika ia disambar petir dan mendapatkan kecerdasaan yang tak terduga. Namun, perjalanan dan pengalaman menariknya baru saja dimulai. Di tengah pertempuran antara ras Elf yang mulia dan iblis yang jahat, Yuan Fen menyaksikan kekuatan dan kemampuan luar biasa kedua belah pihak. Dalam misteri dan kekuatan mereka, ia menemukan dirinya terlibat dalam plot yang jauh lebih besar dan berbahaya daripada yang pernah ia bayangkan. Keberuntungan jatuh padanya, selain menjadi murid Elf yang memiliki warisan luar biasa, Yuan Fen menemukan dirinya terjebak dalam konflik yang mencekam dan berbahaya. Mereka harus mengungkap rahasia kuno dan menghadapi ancaman gelap yang mengancam Benua Silver. Di tengah pencarian untuk memahami Niat Pedang, kekuatan yang dapat membawa abadi, mereka harus berani menghadapi tantangan dan membuka rahasia yang telah tersembunyi selama berabad-abad. Di atas segalanya, mereka sadar bahwa nasib Benua Silver dan seluruh umat manusia bergantung pada mereka. Novel ini adalah perpaduan dari petualangan yang menggugah dan penuh aksi, sihir yang mempesona, dan rahasia yang menarik. Siapkan diri Anda untuk memasuki dunia yang mencengangkan di mana takdir dan keberanian berpaut satu sama lain. Dengan setiap bab yang menegangkan, Anda akan terus terjebak dalam kisah dari Yuan Fen dan Yi Zan yang terus mendebarkan. Apakah mereka akan mampu melindungi Benua Silver dari kekuatan jahat yang mengintai? Ikuti perjalanan mereka dalam novel fantasi yang penuh dengan misteri, intrik, dan keajaiban yang tak terduga.

FantasiDewasaZaman Kunopetarung

Bab 1. PROLOG

Pada suatu musim gugur di Wilayah Utara Benua Silver, daun-daun berguguran dengan indahnya. Benua ini, terbagi dalam lima wilayah yang luas, menawarkan pemandangan alam yang beragam.

Wilayah Utara, dengan cuaca ekstrem empat musim dan udara dingin yang mendominasi, menjadi pilihan favorit banyak sekte untuk berkultivasi. Meskipun ekstrem, aliran Qi di wilayah ini sangat mendukung pengembangan kekuatan, menjadikannya pusat berkembangnya berbagai sekte yang kuat.

Di sebelah Selatan, Wilayah Silver menyuguhkan udara hangat dan tanah subur. Cocok untuk berkultivasi, wilayah ini juga melimpah hasil alam, terutama tanaman herbal untuk kesehatan dan peningkatan kemampuan berkultivasi.

Wilayah Barat, sulit dijangkau dengan gurun pasir tandus dan pegunungan yang dihuni oleh Dark Beast, menjadi tantangan bagi petualang. Hanya dengan melalui perjalanan melelahkan selama sebulan, manusia bisa mencapai daerah ini, di mana Kultivator harus berhadapan dengan makhluk gaib berkekuatan tinggi.

Di seberangnya, Wilayah Timur adalah dataran rendah yang berdekatan dengan laut, dihiasi oleh pulau-pulau misterius yang belum terjamah. Konon, klan-klan mahluk gaib penghuni lautan mendiami daerah ini.

Sementara itu, Wilayah Tengah menawarkan perpaduan unik dari seluruh wilayah Benua Silver. Dengan peradaban yang sangat maju, baik dari segi teknologi maupun tingkat kultivasi, wilayah ini menjadi rumah bagi banyak klan dan sekte yang masuk kategori Super Sekte, mengungguli wilayah lainnya.

Perjalanan antar wilayah, misalnya dari Barat ke Timur, memakan waktu yang sangat lama. Disebutkan bahwa dari Wilayah Tengah ke wilayah lainnya bisa memakan berbulan-bulan, bahkan lebih dari enam bulan. Oleh karena itu, di perbatasan masing-masing wilayah, terdapat moda transportasi bernama airship. Airship adalah kapal terbang yang dapat menyeberangi wilayah dengan membayar batu energy yang cukup.

Di Sekte Pedang Awan, sekte bintang dua, hawa musim gugur juga dirasakan dengan udara yang semakin dingin.

Angin musim gugur dari Wilayah Utara berhembus kencang, membuat udara begitu dingin hingga menembus tulang. Rasa dingin itu membuat orang-orang lebih memilih berdiam diri di dalam ruangan yang hangat.

++++

Di halaman perpustakaan Sekte Pedang Awan, seorang anak laki-laki berusia 13 tahun, Yuan Fen, tekun menyapu dedaunan yang berguguran. Dengan cermat, ia membersihkan halaman dari daun maple yang menyelimuti dan mengumpulkan sampahnya ke dalam bak penampungan. Kemudian, dengan hati-hati, dia membakar tumpukan daun itu di bak penampungan besar.

Dalam diam, Yuan Fen bersyukur melihat banyaknya sampah daun.

Ia membayangkan betapa hangatnya ketika daun-daun itu terbakar nanti. Meski hanya mengenakan pakaian tipis, dia menyelipkan mantel murah untuk melindungi diri dari angin musim gugur yang menusuk tulang.

Berbeda dengan murid-murid lain yang mengenakan seragam Sekte Pedang Awan, Yuan Fen adalah murid pekerja. Di sekolah ini, murid terbagi menjadi beberapa kategori, seperti murid pelataran luar, murid pelataran dalam, dan murid inti atau core disciples. Core disciples adalah murid-murid pilihan dengan bakat dan kemampuan tinggi, bahkan dianggap sebagai jenius dari sekte ini.

Namun, Yuan Fen, sebagai murid pekerja, tidak termasuk dalam kategori apa pun. Ia adalah bagian dari petugas yang membantu sekte dalam kegiatan sehari-hari. Meskipun begitu, mereka memiliki kesempatan untuk menjadi murid pelataran luar jika lulus ujian masuk yang diadakan setiap tahun.

Sekte Pedang Awan dipimpin oleh lima master puncak, masing-masing dengan spesialisasi berbeda. Master Niu Juan memimpin Puncak Merah dengan keahlian pedang, Master Wen Yu memimpin Puncak Kuning, Master Yi Zhuting menguasai Puncak Hijau sebagai ahli simbol (jimat dan prasasti), Master Lu Tuoli memimpin Puncak Kegelapan sebagai ahli pembuatan senjata (blacksmith), dan Puncak Tertinggi, Puncak Biru, dipimpin langsung oleh Master Sekte Pedang Awan, Dugu Taoran.

Pagi itu, seperti biasa, Yuan Fen membersihkan pekarangan perpustakaan Sekte Pedang Awan yang dipenuhi daun maple berguguran. Suasana begitu artistik dengan hamparan daun merah, menciptakan bayangan karpet merah yang menawan di hadapannya.

Dengan hati-hati, Yuan Fen melirik sekelompok murid Sekte Pedang Awan yang sibuk beraktivitas. Ada yang asyik berdiskusi tentang teknik kultivasi dan pedang, sementara yang lain memanfaatkan waktu di perpustakaan sekte untuk menambah pengetahuan.

Seorang remaja pria, Wang Xuemin, berpakaian seragam Sekte Pedang Awan, melewati Yuan Fen dengan antusias. "A-Yao, ayo kita cari Teknik Serangan Pedang yang bisa meningkatkan kemampuan kita. saya punya niat untuk menambah misi sekte, semakin banyak misi yang berhasil, semakin tinggi kontribusiku juga akan bertambah."

"Dalam pertempuran, saya merasa semakin lemah. Tidak cukup untuk menyelesaikan misi peringkat 2. saya ingin mengumpulkan poin lebih tinggi untuk bisa menukarnya dengan Pedang Peringkat Mortal Grade Trenta," ujar Wang Xuemin dengan semangat, sementara temannya, A-Yao, hanya terkekeh mendengar keinginannya yang terlalu tinggi.

Sistem peringkat senjata dan teknik kultivasi di Benua Silver ini sangat terstruktur. Peringkat Mortal, sebagai peringkat terendah, dibagi menjadi tiga bagian: Demi, Venti, dan Trenta. Sama halnya dengan peringkat Incorruptible, Earth, Heaven, dan Dao, semuanya terbagi dalam tiga grade utama: Demi, Venti, dan Trenta.

Senjata dan Teknik Kultivasi peringkat Heaven sangat langka dan umumnya dimiliki oleh Sekte Peringkat Super atau Klan kuno yang merahasiakan identitasnya. Yuan Fen memahami bahwa mencapai tingkat tersebut adalah pencapaian yang luar biasa.

Ketika dua murid menyebutkan poin kontribusi, Yuan Fen mengerti bahwa itu merujuk pada poin yang diperoleh siswa ketika mereka mencapai prestasi atau memenangkan kontes beladiri, atau bahkan saat melaksanakan misi yang diberikan oleh sekte. Dalam dunia kultivasi ini, setiap prestasi membawa dampak besar bagi perkembangan mereka.

Misi di sekte terbagi dalam lima tingkatan, mulai dari level 1 hingga 5. Semakin tinggi tingkat misi, semakin sulit penyelesaiannya, tapi diikuti dengan peningkatan poin kontribusi yang signifikan.

Yuan Fen, seorang murid yang melihat A-Yao dan Xuemin, murid pelataran luar, hanya bisa menghela napas dan berpikir, "Suatu saat, saya juga akan menjadi murid resmi sekte ini." Dalam lamunan tentang kegagahan menjadi murid pelataran luar Sekte Pedang Awan, tiba-tiba terdengar senandung riang dari suara anak kecil.

Meskipun sengau, isi puisinya terdengar indah.

"Mengapa hati harus bersedih

Ketika semua berangsur pergi

Bukankah satu pergi maka akan datang yang lain

Semua pengganti telah disediakan oleh langit

Jadi mengapa kau begitu bersedih

Mari kita menari ke pantai dan pergi

Atau pergilah ke gurun menuju gunung yang lain

Jika jodoh memang seharusnya, pasti akan temui pengganti seijin langit."

Yuan Fen terkejut oleh keceriaan dan kebijaksanaan dalam kata-kata anak kecil itu. Sementara dia masih memproses pesan puisi, terdengar suara memohon dari seorang gadis kecil berusia sekitar 9 tahun, mengenakan seragam murid Sekte Pedang Awan.

Jubahnya yang panjang terhiasi gambar pedang di atas awan, menambah kesan keanggunan pada penampilannya.

"Kakak buruh kecil, bisakah kau menolongku? Lihatlah, Yi Zan sangat membutuhkan pertolongan, tapi tak seorang pun bersedia membantu, bahkan semua orang berlari pergi saat saya meminta bantuan." Suara gadis kecil itu penuh dengan kepolosan dan kebutuhan bantuan.

Bersambung