Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 2. Nona Kecil Yang Cerewet.

Gadis kecil itu memiliki wajah manis, berbentuk oval yang menggemaskan seperti kwaci. Senyumnya dengan gigi yang agak mirip kelinci semakin menambah imut penampilannya.

"Kakak pekerja, maukah kau membantuku sebagai uji coba jimat level 2 yang baru saja saya buat?" tanya gadis itu penuh semangat sambil menunjukkan selembar kertas jimat dari cincin spasialnya.

Terdengar ragu, Yuan Fen ternganga, "Uji coba? Jimat level 2? Apakah itu aman?"

"Pasti! Ini adalah jimat penyembuh, bukan jimat perusak," gadis kecil itu meyakinkan sambil memperlihatkan kertas jimatnya.

Namun, Yuan Fen merasa ragu menjadi objek uji coba jimat dari gadis itu. Dia melirik tubuhnya yang kurus, hasil dari penghematan untuk bertahan hidup di sekte. Upah yang diterima murid pekerja sangat minim.

Sambil mempertimbangkan, Yuan Fen memikirkan kondisi tubuhnya yang sudah kurus. Meski jimat itu penyembuh, namun berarti dia harus mengalami luka terlebih dahulu sebelum mendapat penyembuhan.

“Harap kakak pekerja mendengar terlebih dahulu penjelasanku. saya akan memberi kompensasi atas sukarela kakak buruh membantu dalam Latihan jimat penyembuh level 2 ini. 6 poin kontribusi!” Gadis kecil itu dengan tegas menggoda Yuan Fen.

Meski ragu, Yuan Fen belum memberikan jawaban.

Dia menyadari bahwa sebagai murid pekerja, dia tidak memiliki poin kontribusi. Poin ini adalah upah yang diberikan sekte kepada murid setiap bulan, dan dapat diperoleh dengan menyelesaikan misi. Poin kontribusi bisa ditukar dengan koin perak atau emas untuk transaksi di kota kecil di kaki pegunungan Sekte Pedang.

Atau bahkan dengan jumlah tertentu, bisa ditukar dengan Teknik Kultivasi atau senjata peringkat Mortal Grade Venti atau Trenta.

"Tawarannya rendah, 15 poin kontribusi," ucap Yuan Fen. Dengan jumlah tersebut, dia bisa mendapatkan upah setara dengan murid pelataran luar sekte Pedang Awan per bulan. Bayangannya sudah melayang pada rumput bone strengthening yang bisa dia dapatkan dengan jumlah poin kontribusi itu.

Penukaran poin kontribusi bisa dilakukan di perpustakaan sekte, atau di Market Sekte Pedang yang bersebelahan dengan perpustakaan. Meski masih ragu, Yuan Fen mempertimbangkan nilai poin kontribusi yang begitu berharga di dunia mereka.

“9 poin, dan itu batas maksimum yang bisa kusodorkan,” tegas gadis kecil itu seraya berjalan dengan sikap santai, berusaha memberikan kesan misterius agar Yuan Fen tertarik. Mata gadis itu melirik diam-diam, dan hatinya melonjak kegirangan saat melihat Yuan Fen mulai tergoda dengan tawarannya.

“Deal!” Yuan Fen menjawab mantap, disambut senyuman ceria dari gadis kecil tersebut.

“Aku Yi Zan, berasal dari Puncak Hijau.”

“Namaku Yuan Fen, seorang murid pekerja yang bertugas di area perpustakaan sekte,” jawab Yuan Fen.

“Jadi, Kak Yong, kapan kita bisa mencoba jimatku ini? saya tak sabar melihat efek penyembuhannya dalam pertempuran,” tanya Yi Zan.

“Siang ini, setelah saya menyelesaikan semua pekerjaan bersih-bersih ini,” kata Yuan Fen. Setelah mereka berdua sepakat dan berjanji bertemu di halaman perpustakaan, Yuan Fen melanjutkan tugasnya, sementara Yi Zan pergi dengan senandung riang.

Mendekati siang, semakin banyak murid dari sekte Pedang Awan yang datang ke perpustakaan. Beberapa menyapa Yuan Fen dengan ramah, sementara yang lain melangkah tanpa acuh, merasa prestise mereka lebih tinggi sebagai murid pelataran sekte.

Hari berjalan, dan Yuan Fen bergegas menuju halaman perpustakaan untuk menunggu Yi Zan.

Tak lama kemudian, gadis itu muncul dengan senyuman cerahnya, menyertai senandung khasnya, 'Mengapa hati bersedih.'

“Kita akan berlatih di Hutan Fairy Cliff, perjalanan 2 jam dari sini.” Meski ragu mendengar nama Hutan Fairy Cliff, Yuan Fen setuju. Semua orang di sekte tahu bahwa hutan itu angker karena sering dihuni magical beast.

Kabarnya, di hutan tersebut terdapat batas antara dunia manusia dan dunia Elf.

Elf, ras lain di Benua Silver selain manusia, magical beast/dark beast, dan ras iblis. Mereka ahli dalam combat beladiri dan memiliki kemampuan mengolah energy mental yang kuat. Kabarnya, Hutan Fairy Cliff adalah tempat dengan batas atau portal antara dunia manusia dan dunia Elf. Elf terkenal dengan kemampuan menghipnotis dan menciptakan ilusi, menjadikan mereka lawan yang tangguh dalam pertempuran.

Namun, kisah tentang ras elf telah menjadi legenda yang terlalu tua. Belum ada yang melihat ras ini di Benua Silver dalam waktu yang sangat lama. Kisah elf hanya menjadi dongeng belaka karena terjadi ratusan bahkan ribuan tahun yang lalu, membuat banyak orang menganggapnya hanya sebagai mitos semata.

++++

Di Hutan Fairy Cliff, dua sosok manusia kecil terlihat berjalan di pinggiran hutan.

"Kita akan bergerak lebih ke tengah hutan, Kakak Buruh Pekerja. saya tidak ingin pelatihan kita menarik perhatian murid sekte atau orang yang melintasi hutan ini," kata Yi Zan.

“Kamu tahu kan? Jimat symbol selalu menarik perhatian siapapun yang tertarik pada seni bela diri. saya tidak mau kita terganggu oleh keinginan serakah orang-orang, atau bahkan pertanyaan mereka," tambahnya.

Yuan Fen setuju, sambil memikirkan siapa gadis kecil ini. Meski berusia 9 tahun, dia sudah memiliki kekayaan berupa jimat symbol. Semua orang tahu bahwa jimat symbol sangat bernilai di pasaran. Terlebih lagi, gadis itu berencana mencoba jimat level 2 buatannya sendiri.

Tapi, Yuan Fen kembali berpikir bahwa gadis kecil ini berasal dari Puncak Hijau, yang dikenal sebagai puncak yang dipegang oleh master symbol. Yuan Fen yakin gadis kecil itu setidaknya adalah murid pelataran dalam puncak hijau.

“Kita sudah sampai di lokasi yang kuinginkan, Kakak Buruh Pekerja," kata Yi Zan. “Aku tidak keberatan, selama kompensasinya sesuai dengan yang kita sepakati," balas Yuan Fen sambil membayangkan poin kontribusi.

Dia melihat sekitar lokasi yang cukup lapang di tengah Hutan Fairy Cliff. Dengan tempat yang luas ini, gadis kecil itu bisa berlatih Teknik Symbol Jimat sambil bertempur dengan leluasa.

Tidak butuh waktu lama, tanpa ragu gadis itu menyerang Yuan Fen dengan pukulan demi pukulan. "Siap-siap, Kakak, jagalah dirimu dan jangan mengeluh," Yi Zan meraung.

"Aduh... aduh..." Yuan Fen berteriak karena pukulan demi pukulan melanda tubuhnya. Meskipun tanpa menggunakan energy Qi dan hanya pukulan fisik, tetapi tetap menimbulkan rasa sakit yang cukup bagi Yuan Fen.

Laki-laki kecil dan kurus itu mulai menderita luka-luka kecil di seluruh tubuhnya. Saat dia hampir menyerah, Yi Zan melemparkan jimat symbol yang langsung menempel pada tubuhnya. Dan, ajaib! Seketika itu, rasa sakit di seluruh tubuhnya lenyap. Luka-lukanya mengering dan mulai menghilang tanpa bekas.

Bersambung

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel