Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

3 Ulang Tahun Ayah

Setelah itu, The Special One dengan dikawal dua asistennya, Richard Kyle dan Moreno Casiraghi, langsung keluar dari ruang VVIP dan langsung menuju ke sebuah mobil yang sudah menunggu mereka.

"Kita akan menuju kemana, Andre?" tanya Richard Kyle kepada The Special One yang dia siapa dengan nama Andre itu.

"Menuju ke rumahku, menghadiri pesta hari ulang tahun ayahku. Aku ingin melihat rumah masa kecilku, rumah tempat aku dibesarkan, rumah yang sangat berkesan bagiku, walaupun belakangan rumah itu menjadi rumah neraka bagiku, saat ayahku membawa ibu tiri ke dalam rumah itu, ibu tiri yang memiliki banyak anak yang kemudian menjadi saudara tiriku, mereka yang sebelumnya aku anggap adik dan kakakku sendiri, tapi mereka sendiri menghancurkan hubungan itu," kata Andre sedih.

Setelah itu, Andre teringat dengan masa lalunya, di masa lalunya, lima tahun yang lalu, Andre dipercaya ayahnya untuk menjadi wakil direktur utama di perusahaan ayahnya. Perusahaan ayahnya yang sebelumnya hanya menjadi perusahaan menengah di ibukota ini, tiba-tiba menjadi perusahaan kelas atas gara-gara kehebatan Andre, padahal sebelumnya, perusahaan ayahnya sudah mulai bermasalah keuangan karena sikap sangat boros dari sang ibu tiri bersama-sama saudara-saudara tiri dari Andre.

Tapi di tangan Andre, perusahaan ayahnya tetap maju bahkan meningkat pesat menjadi perusahaan raksasa di kota ini dan di saat itulah saudara tirinya Andre melakukan fitnah keji kepada Andre.

Fitnah keji yang di pimpin oleh Hermawan Susatno, sang kakak tiri tertua itu, dilontarkan kan oleh Jessica Susatno, adik bungsu Hermawan, tepat pada saat Andre sedang berbahagia, sedang melakukan acara pernikahan dengan wanita pilihannya yaitu Sherlyn Elena Prayoga.

Karena fitnah keji dari Jennifer Susatno yang mengaku diperkosa oleh Andre itu, membuat pesta pernikahan Andre dan Sherlyn menjadi kacau, Sherlyn langsung menangis mengerung-ngerung dan murka kepada Andre, semua penjelasan Andre tidak dipercaya Sherlyn, apalagi karena akting kuat Jessica yang menangis hingga histeris di depan pengeras suara.

Ayahnya Andre yaitu Willy juga marah besar kepada Andre dan mengusir Andre dari perusahaan yang telah dibesarkan oleh Andre bahkan dari rumah.

Sekarang ini, Andre kembali ke negara ini sebagai The Special One, tapi, sekalipun begitu, Andre memilih untuk belum memakai status barunya sebagai The Special One itu, Andre datang sebagai Andre, Andre berharap, ibu tiri dan saudara-saudara tirinya sudah tobat dari kejahatan mereka dulu.

Saat ini, mobil yang ditumpangi Andre telah berada di depan rumahnya. Rumah masa kecilnya, rumah tempat dia dilahirkan, dibesarkan dan menerima curahan kasih sayang dari ibunya sebelum ibunya pergi. Andre menghela nafas saat mengingat masa-masa indahnya itu, sebelum masa-masa indah itu hilang saat ibu tirinya datang dan menguasai rumah ini, menjadikan rumah ini tidak lagi nyaman bagi Andre.

"Apa kami akan mendampingimu, Andre?" tanya Moreno Casiraghi.

"Jangan! biarkan aku masuk sendiri. Aku belum ingin mengungkapkan identitasku yang sekarang, kalau aku bersama kalian, bersama dua orang bule yang terlihat menghormatiku, maka aku akan terlihat sukses dan itu belum boleh terjadi, aku belum ingin menunjukkan diriku yang sebenarnya, aku cuma ingin melihat apakah ada perubahan dalam diri mereka selama aku tinggalkan."

"Kalau mereka menjadi baik? gimana, Andre?" tanya Richard penasaran.

"Aku akan memendam semua hutang lama bahkan akan memberi investasi kepada perusahaan ayahku yang saat ini mereka kuasai."

"Kalau mereka masih tetap jahat kepadamu?" tanya Richard lagi.

"Maka, aku akan memulai operasi balas dendamku," jawab Andre.

Setelah berkata seperti itu, Andre keluar dari mobil yang diparkir di halaman depan rumah besar Keluarga Tanjaya. Keluarganya Andre Tanjaya, tapi sekarang ini yang Andre tahu, perusahaan dan rumah ini sudah dikuasai oleh saudara-saudara tirinya yang terdiri dari anak tertua Hermawan Susatno, Alex Susatno, Aswin Susatno dan Yusak Susatno serta yang termuda dan cewek satu-satunya adalah Jennifer Susatno.

Di dalam sana, Willy Tanjaya sedang bersama istrinya Nelly Kurniawan. Nelly baru saja marah-marah kepada Willy karena mendengar gumaman dari Willy.

"Sudahlah, pa. Untuk apalagi kamu memikirkan anak tidak tahu diri itu! anak yang otaknya miring sampai adik sendiri mau digarap juga, benar-benar gak punya otak! Papa, jangan lagi memikirkan dia!"

"Bukan begitu, Nelly. Aku hanya memikirkan dia saat ini, karena ini adalah ulang tahunku biasanya ada dia yang selalu memberikan surprise setiap ulang tahunku, tapi 5 tahun ini tidak lagi."

"Dia kan sudah jadi TKI di Amerika, mungkin dia sudah jadi tukang cuci piring di restoran atau bisa saja dia kerja di panti jompo. Mana mau dia ingat ayahnya. Sudahlah, kalaupun dia kembali ke sini, ke negara ini, dia mungkin akan susah untuk balik lagi ke Amerika, karena peraturan imigrasi yang ketat seperti sekarang ini, lagipula, untuk apa kamu mengharapkan anak tidak tahu diri itu yang tega menyerang anakmu yang lain seperti itu!"

"Kadang-kadang aku tidak percaya Andre bisa melakukan hal itu."

"Pa, banyak orang yg jadi saksi loh, pa. Waktu Andre menarik dan mengunci Jennifer di kamar, untung aja kakak-kakak Jennifer cepat tanggap dan bisa menolong Jennifer dari Andre, kalau tidak..."

"Iya iya aku percaya kok akan cerita itu. Kan aku cuma bilang, kadang-kadang. Sudahlah, aku mau makan aja," kata Willy yang tidak ingin lagi berargumen dengan Nelly.

"Bagus, pa. Pokoknya ini terakhir kalinya aku dengar papa bicara tentang anak tidak punya otak itu!" bentak Nelly kepada Willy.

Willy sejenak terdiam tapi karena melihat pandangan marah dari Nelly itu, akhirnya Willy mengangguk.

Alex Susatno tiba-tiba menyela pembicaraan ibu kandungnya dan ayah tirinya ini, Alex berkata," tahu enggak, ayah, bunda, sejak beberapa hari ini, aku dapat bocoran kalau ada tamu sangat penting yang datang ke negara ini pada hari ini. Menurut sumber yang membocorkan hal ini kepadaku, penyambutan itu bahkan sampai melibatkan banyak menteri, banyak petinggi militer dan kepolisian juga banyak pengusaha besar di negeri ini.

"Siapa tamu penting itu? dan mengapa kita tidak diundang?" tanya Nelly.

"Tamu itu dipanggil sebagai The Special One. Dia disebut-sebut sebagai orang terkaya di dunia saat ini, dia berhasil meraih banyak kekayaan hanya dalam beberapa tahun belakangan ini, karena itulah banyak petinggi negara ini dan banyak pengusaha terbesar negara ini yang hadir di pertemuan itu, karena mereka berharap ada investasi yang akan dibawa masuk ke negeri ini oleh The Special One."

"Kenapa kita tidak diundang?" kejar Nelly lagi.

"Ehm...tentu saja diundang. Aku diundang mewakili perusahaan kita. Perusahaan kita kan perusahaan besar, tentu saja kita diundang tapi karena bertepatan dengan ulang tahun papa, jadi, tentu saja aku lebih memilih untuk hadir di ulang tahun papa, gitu loh, Bun," bohong Alex.

Padahal dalam hatinya, Alex cuma bisa tersenyum kecut, sebab sampai semalam Alex berusaha untuk mendapatkan undangan pertemuan itu, tapi panitia acara tidak juga memberikan undangan itu dengan alasan tidak jelas bagi Alex.

"Tuh, pa. Tuh lihat anakmu ini, pertemuan yang sangat penting saja, bisa dicuekin Alex karena mengingat ulang tahunmu, itu kan kejutan dari anak kita untukmu, pa," kata Nelly kepada Willy.

"Tapi, kalau memang tamunya sepenting itu, apalagi bisa mendatangkan investasi besar bagi perusahaan, harusnya Alex menghadiri acara itu," kata Willy yang menyayangkan ketidak hadiran Alex di acara itu.

Tiba-tiba seorang pelayan nampak masuk mendekati meja tempat Willy berada dan berkata," tuan besar, tuan muda pulang."

Pelayan ini bernama Surti. Surti adalah pelayan tua yang sudah mengabdi puluhan tahun di rumah ini,yang sudah mengabdi dari zaman dulu dan sangat menyayangi Andre, karena itu, dia mengenal Andre dengan sangat baik.

"Tuan Muda? maksud kamu Andre?" tanya Willy dengan mata melotot ke arah Surti.

"Iya, tuan besar. Tuan Muda Andre yang pulang. Sekarang ini, dia berada di depan pintu, tuan besar."

Willy langsung berdiri dan menatap kearah pintu di ujung sana, letaknya masih sekitar tiga puluh meter dari tempat Willy berada, karena besarnya ruang tamu di rumah ini.

Sementara Nelly juga berdiri dan langsung memasang wajah cemberut saat melihat wajah Andre di kejauhan sana.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel