Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Part 15

Hari ini hari Senin, sebelum berangkat kantor Andre mengantar anaknya ke rumah terlebih dahulu. Setelah itu ia mengantarkan Clarissa ke kampus. Saat sudah sampai kampus, Clarissa mau turun dari mobil akan tetapi tangan Clarissa di cekal sama Andre. Andre langsung mencium kening Clarissa, Clarissa yang menerima perlakuan seperti hanya terbengong karena tidak biasanya Andre seperti itu.

Andre pun mengizinkan Clarissa untuk turun dari mobilnya dan menyuruhnya agar cepat masuk ke kelasnya. Setelah itu Andre langsung melajukan mobilnya meninggalkan kampus.

Andre berjalan melewati Loby dengan di ikuti Alberto, semua karyawan menunduk saat Andre berjalan melewati mereka. Andre menuju lift khusus untuk menuju ke ruangannya, sebenarnya hari ini Clarissa juga sudah mulai bekerja akan tetapi karena ia ada kuliah pagi maka ia akan ke kantor saat habis makan siang nanti.

Sesampai di ruangannya Andre langsung duduk di bangku kebesarannya. “Apa hari ini banyak kerjaan Al?” tanya Andre

“Sebentar lagi tuan akan bertemu dengan klien dari PT.Jincooperation,” ucap Alberto

“Baiklah kalau begitu lebih baik kita berangkat sekarang. Setelah itu apa kita masih bertemu dengan klien lain,” ucap Andre

“Tidak tuan,” ucap Alberto. Mereka pun langsung pergi untuk bertemu dengan klien dengan di temani Alberto.

Siang harinya Andre dan Alberto kembali ke kantor, Andre juga berpesan untuk memesan makanan untuk ia dan Clarissa makan siang bersama. Andre kini sedang berada di ruangannya menunggu Clarissa datang.

Tokkkk tokkkk tokk

“Masuk,” ucap Andre sambil menatapa pintu berharap Clarissa yang datang. Pintu pun terbuka dan menampakkan wanita cantik putih tinggi yang ternyata itu Vera.

“Hay Ndre, aku kesini bawain makan siang buat kamu,” ucap Vera sambil berjalan menuju meja dan meletakkan barang bawaannya di meja.

“Buat apa kamu kesini Ra?” tanya Andre dengan muka datar dan sangat terlihat dingin.

“Aku kesini untuk bertemu denganmu, apa kamu tidak kangen samaku Ndre,” ucap Vera mendekati Andre dan memeluknya dari belakang.

“Vera, kamu bisa lepasin nggak,” ucap Andre yang langsung berdiri dari tempat duduknya. Tiba-tiba pintu ruangan Andre pun terbuka dan muncullah Clarissa. Clarissa melihat Andre bersama dengan wanita yang waktu itu pernah datang ke Apartemen.

“Ahhh maaf saya menggangu, kalau begitu saya lebih baik pergi,” ucap Clarissa yang langsung membalikkan badannya dan menutup pintu ruangan Andre. Andre yang ingin menyusul Clarissa tiba-tiba tangannya di cekal sama Vera.

“Vera! tolong lepaskan tangan saya dan lebih baik kamu sekarang keluar dari ruangan saya,” ucap Andre

“Tapi Ndre, ak,,,aku masih ingin berlama-lama denganmu,” ucap Vera

“Lebih baik kamu pergi sekarang atau perlu aku panggilkan sekurity,” ucap Andre yang dengan buru-buru mengambil jas dan handphonenya, lalu berjalan ke arah pintu keluar.

“Andre kamu mau kemana?” tanya Vera sambil menyusul Andre. Vera mengejar Andre sampai loby perusahaan namun Andre sudah lebih dulu menghilang entah kemana dan itu membuat Vera sangat kesal.

Di perjalan menuju Apartemen, Andre telihat sangat gusar dia takut kalau Clarissa marah. Andre pun mempercepat laju mobilnya.

Sampai di Apartemen Andre langsung masuk ke dalam dan mencari Clarissa ke semua ruangan akan tetapi ia tidak menemukan Clarissa sama sekali.

Andre mencoba menghubungi Clarissa tapi tak ada jawaban sama sekali. Andre pun memutuskan untuk pergi ke kamarnya.

Di taman Clarissa sedang duduk melihat orang yang sedang berlalu lalang, Clarissa menenangkan diri dia masih belum terima apa yang ia lihat tadi. Clarissa masih penasaran sebenarnya siapa wanita itu kok bisa tahu kantor Andre juga.

Clarissa akhirnya memutuskan untuk pulang ke Apartemen karena ia merasa lelah dan ingin cepat-cepat menidurkan badannya.

 Pagi harinya seperti biasa Clarissa selalu menyiapkan sarapan pagi. Kemarin sepulangnya Clarissa ke Apartemen, ia langsung pergi ke kamarnya. Malam harinya Andre juga mencoba mengetuk pintu kamar Clarissa agar ia membuka pintunya akan tetapi Clarissa tak mau membuka pintu kamarnya.

Andre yang merasa bersalah ke pada Clarissa membuatnya ia tak bisa tidur dan ia pun memutuskan untuk melihat TV dan akhirnya membuatnya tertidur di sofa. Dan akhirnyd Clarissa pun membangunkan Andre.

“Ndre bangun udah pagi,”ucap Clarissa sambil mengoyang-goyangkan tangan Andre.

“Hemm,” Andre pun merengangkan badannya. Setelah itu ia bangun dan terduduk di sofa, Clarissa masih berdiri di samping Andre.

Andre menoleh ke Clarissa. “Sa, kamu masih marah sama aku,” ucap Andre dengan suara khasnya bangun tidur.

“Kamu lebih baik mandi dulu sana Ndre, keburu kamu kesiangan berangkat ke kantirnya. Aku juga harus siap-siap,” ucap Clarissa. Saat Clarjssa jalan tiba-tiba ada yang memeluknya.

“Aku minta maaf Sa, aku bisa jelasin ke kamu tapi kamu dengerin aku dulu,” ucap Andre

“Nggak ada yang perlu di jelasin Ndre, aku tahu posisi aku,” ucap Clarissa sambil menahan air matanya yang ingin keluar dari matanya.

“Sa kamu sekarang pacar aku, jadi kamu dengerin penjelasanku dulu. Wanita yang berada di kantor aku, dia Vera mantan istri aku,” ucap Andre

“Apa kamu masih mencintainya Ndre?” tanya Clarissa

“Entah Sa aku juga masih bingung sama perasaanku, Sa kamu jangan tinggalin aku, aku nggak mau kehilangan kamu,” ucap Andre

“Oke aku akan menunggu sampai kamu bisa menjawabnya Ndre, sebaiknya sekarang kamu cepat mandi dan kita sarapan bareng lalu berangkat ke kantor,” ucap Clarissa

“Apa kamu yakin Sa tak akan meninggalkan aku,” ucap Andre sambil mempererat pelukkanya.

“Entahlah Ndre aku juga nggak akan terlalu yakin,ucap Clarissa sambil mencoba pelukkan dari Andre.

Di kantor Andre sibuk dengan tumpukkan kertas yang harus ia tanda tangani. Di ruangan yang tak jauh dari ruang kerja Andre, Clarissa sedang mempelajari beberapa hal yang tadi telah di ajarkan oleh Alberto. Ya sekarang Clarissa bekerja di kantor Andre sebagai sekretsris Andre.

Sampai waktu menunjukkan sudah saatnya makan siang. Andre ke ruangan Clarissa untuk mengajak makan siang.

Kini mereka sudah berada di restoran, Clarissa dan Andre menikmati makan siang mereka dengan hening. Tiba-tiba ada yang memanggil nama Andre.

“Andre ternyata kita bisa bertemu disini,” ucap Vera dengan senyum dan itu menambah kecantoikkan Vera.

“Vera, kok kamu bisa ada di sini?” tanya Andre yang begitu sangat kaget.

“Iya tadi kumpul-kumpul sama teman, apa boleh aku gabung ,”ucap Vera

“Hemmm, iya boleh silahkan mbak,” ucap Clarissa tiba-tiba dan membuat Andre menoleh ke Clarissa dan di bales dengan senyuman oleh Clarissa.

“Makasih, o ya kamu siapanya Andre? Bukannya kita juga pernah bertemu sebelumnya?” tanya Vera

“Saya Clarissa mbak sekretaris Tuan Andre,” ucap Clarissa dengan ramah.

“Ouh, saya Vera mantan istrinya Andre,” ucap Vera sambil mengulurkan tangannya pada Clarissa.

Akhirnya mereka makan siang bertiga di restoran, awalnya Clarissa akan tetapi dicegah oleh Vera agar makan siang bersama. Clarissa di sini hanya berdiam tanpa mengatakan sesuatu, dia akan menjawab bila hanya di ajak bicara seperlunya. 

Clarissa juga bisa menikmati pemandangan yang membuatnya ada rasa sakit di hatinya. Vera yang mencoba menyuapin Andre dan Andre yang tak bisa menolaknya, membuat Clarissa sangat jengah mereka berdua, tapi dia tak bisa berbuat apa-apa. Clarissa mencoba tenang dan pura-pura tak melihatnya.

 Lima bulan sudah Clarissa menjadi sekretaris Andre, Clarissa juga mendapat gaji setiap bulannya. Clarissa juga sudah terbiasa dengan kedatangan mantan istri Andre yang hampir setiap hari ke kantor Andre.

Sebernarnya Clarissa muak melihat ini semua ia ingin pergi saja, Clarissa sudah capek dengan hubungan ini, entah hubungan yang gimana Clarissa sendiri juga nggak tahu. Akan tetapi saat Clarissa mencoba membicarakannya dengan Andre, Andre selalu saja bilang ia tidak boleh pergi.

Seperti siang ini Vera datang ke kantor dengan membawa makan siang untuk Andre. Clarissa mempersilahkan Vera untuk masuk ke dalam ruangan Andre.

“Hay Ndre,” ucap Vera yang masuk ke dalam lalu menutup pintunya kembali.

“Vera, kenapa kamu datang ke sini,” ucap Andre yang langsung berdiri lalu berjalan ke arah sofa yang di sana sudah ada Vera duduk sambil mengeluarkan mqkan siang untuk Andre.

“Ini aku bawain makan siang,” ucap Vera

“Seharusnya kamu nggak usah repot-repot bawain makan siang segala,” ucap Andre

“Nggak kok Ndre, sekarang kamu makan dulu ini juga sudah waktunya jam istirahat. Ini aku bawain makanan kesukaan kamu,” ucap Vera

“Makasih Ra,” ucap Andre lalu memakan apa yang di bawa Vera tadi.

“Sama-sama Ndre, gimana kabar Felicia dan mama Ndre,” ucap Vera

“Mereka baik-baik saja, kamu tenang saja Felicia juga tumbuh dengan baik,” ucap Andre

“Apa aku masih nggak di bolehin bertemu dengan Felicia Ndre,” ucap Vera dengan muka sedihnya.

“Belum waktunya, nunggu waktu yang tepat,” ucap Andre sambil menyudahi makannya.

“Kenapa nggak di habisin Ndre? Nggak enak ya masakkan aku,” ucap Vera

“Bukan, aku sudah kenyang Ra,” ucap Andre

“Ndre, apa kita bisa balikan seperti dulu,” ucap Vera berdiri dan berjalan ke tempat Andre duduk lalu Vera duduk di pangkuan Andre.

“Vera apa yang kamu lakukan,” ucap Andre dengan muka dinginnya.

“Aku hanya ingin kita bisa balikkan seperti dulu Ndre, dan kita bisa mengurus Felicia bersama-sama,” ucap Vera

“Maaf Ra aku sudah nggak bisa setelah apa yang kamu lakukan padaku, aku memaafkanmu bukan berarti kita bisa kembali seperti dulu.

Vera mendekatkan wajahnya ke wajah Andre lalu ia mencium bibir Andre. Andre yang kaget ia hanya bisa berdiam saja. Vera yang menyadari tidak mendapat balasan dari Andre, ia langsung mengalungkan tanganya ke leher Andre lalu ia melumat bibir Andre lagi dan menuntut Andre agar membalas ciumannya.

Andrepun yang masih bingung dengan perasaan yang di mana ingatan berputar ke masa di mana kenangannya dengan Vera saat masih bersama. Andre membalad ciuman Vera dengan penuh nafsu. Andre melepaskan ciuman mereka lalu beralih ke leher jenjang Vera, tangan Andre juga tak tinggal diam. Andre menurunka resliting dress milik Vera dan memperlihatkan buah dada milik Vera yang masih terbalut Bra warna hitam.

Andre melepaskan kaitan Bra milik Vera dan membukanya, dan melahap dada Vera dengan sangat rakus dan tangan satunya memainkan buah dada yang satunya. Vera yang menikmati perlakuan dari Andre mengeluarkan desahan dan membuat Andre tak bisa mengontrol nafsunya.

Di luar Clarissa yang mengetuk pintu ruangan Andre yang tak ada balasan sama sekali, Clarissa memutuskan untuk memberanikan membuka pintu. Saat pintu terbuka Clarissa melihat pemandangan yang sangat membuat hatinya sakit dan sangat hancur. Tak hanya itu saja Andre dan Vera juga kaget dengan ke datangan Clarissa.

Clarissa lalu menutup pintunya kembali dan segera kembali ke ruangannya untuk mengambil tasnya dan HPnya. Di ruangan Andre yang tersadar menyuruh Vera mengekan bajunya kembali. Setelah itu Andre juga menyuruh Vera kembali, Andre beralasan bahwa setelah ini ia ada meeting dengan klien Vera pun menuruti kata Andre.

Setelah kepergian Vera, Andre ke luar ruangan dan menuju ke ruangan Clarissa akan tetapi Andre tak menemukan Clarissa sama sekali. Ia bertanya ke pada Alberto akan tetapi Alberto tak mengetahuinya. Andre mencoba menghubungi Clarissa namun Hp Clarissa tidak aktif dan membuat Andre panik.

Andre memutuskan untuk pulang ke Apartemen, siapa tahu Clarissa balik ke Apartemen. Sepanjang perjalanan menuju Apartemen Andre sangat gelisah dan takut jika Clarissa pergi meninggalkannya.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel