Part 14
Sesuai janji Andre, sore ini Andre ke Apartemen membawa Felicia. Saat Andre masuk ke dalam Apartemen nggak ada tanda-tanda Clarissa sudah pulang dari rumah mamanya.
Andre pun mengajak Felicia ke kamarnya agar beristirahat terlebih dahulu, Andre juga merasa badannya gerak lalu ia akan mandi terlebih dulu.
Clarissa masuk ke dalam Apartemen, ia langsung menuju ke kamarnya. Saat sudah sampai kamar Clarissa melihat jam di Hpnya sudah menunjukkan pukul 06.00 sore. Clarissa pun keluar kamar berniat untuk pergi ke dapur mengambil minum karena haus. Clarissa menuangkan air ke dalam gelas dan meminumnya sampai tandas.
Tiba-tiba terdengar langkah kaki orang menuju dapur, Clarissa menenggok ke belakang ternayata Andre.
“Andre, aku kira kamu belum pulang,” ucap Clarissa sambil mencuci gelas yang di gunakan tadi dan menaruhnya di tempatnya lagj.
“Sudah dari jam 04.00 sore tadi, apa kamu baru sampai Apartemen Sa,” ucap Andre yang sendang mencari minum di dalam kulkas.
“Iya, Felicia kamu jadi ajak kesini kan, sekarang mana Felicia,” ucap Clarissa
“Clarissa ada di kamar aku, ia ketiduran saat aku suruh nunggu,” ucap Andre
“Aaaa begitu, kalau begitu aku lebih baik mandi terlebih dulu, badan aku rasanya dah lengket banget,” ucap Clarissa. Saat Clarissa mau meninggalkan dapur tangannya di cekal sama Andre.
“Gimana kalau kita mandj bersama,” ucap Andre. Clarissa yang mendengar itu jadi mencubit perut Andre.
“Andre kok sekarang kamu jadi mesum sih,” ucap Clarissa
“Nggak, lagian aku juga sangat ingin memasukimu lagi,” bisik Andre tepat di telinga Clarissa.
Clarissa sontak berbalik menghadap Andre dan sedikit memukul dada Andre, lalu Clarissa pergi meninggalkan Andre. Andre tersenyum melihat Clarissa yang masih malu-malu kucing. Clarissa sudah ada berada di dalam kamarnya.
“Hah dasar Andre mesum,” dumel Clarissa berjalan menuju ke kamar mandi.
Di kediaman rumah Andre, sang mama yang lagi bersantai menikmati secangkir teh hangat. Tiba-tiba mendengar bel berbunyi dan sang ART pun membukakan pintu.
“Siapa bi yang datang?” tanya mama Andre
“Itu nyonya nona muda Vera ingin bertemu sama nyonya,” ucap ART sambil berpamitan untuk pergi ke belakang.
“Malam ma, gimana kabar mama?” tanya Vera ia mengambil duduk bekas mama mertuanya itu.
“Malam juga Vera, ada perluh apa kamu kesini?” tanya mama Andre
“Vera kesini mau ketemu sama anak Vera ma,” ucap Vera sambil tersenyum manis.
“Felicia lagi nggak ada di rumah tadi sore dia di jemput papanya untuk di ajak ke Apartemen,” ucap mama Andre
“Apa Vera boleh tahu alamat Apartemen Andre ma,” ucap Vera
“Iya boleh nanti mama kirim alamatnya. O ya kamu sekarang tinggal di mana?” tanya mama Andre
“Masih di rumah yang lama ma, kalau gitu Vera pamit ya ma keburu malam,” ucap Vera
“Iya hati-hati di jalan,” ucap mama Andre mengantarkan sampai depan rumah. Sebenarnya mama Andre ada rasa benci dan kesal terhadap Vera karena telah meninggalkan anak dan cucunya. Tetapi ia sebagai orang tua ia tak mau ikut campur masalah anaknya. Mama Andre pun masuk ke dalam rumah setelah Vera meninggalkan perkarangan rumahnya.
Clarissa keluar dari kamarnya melihat sekeliling akan tetapi tak ada Andre. Clarissa pun berjalan menuju kamar Andre.
Tokk tokk tokk
“Andre apa kamu di dalam,” ucap Clarissa akan tetapi tak ada jawaban sama sekali, saat Clarissa mencoba membuka pintu kamar Andre ternyata tidak kunci dan di sana hanya ada Felicia saja yang masih tertidur pulas. Clarissa mencari sampai ke kamar mandi akan tetapi tak ada Andre.
Clarissa keluar dari kamar Andre dan mencari Andre ke ruang kerjanya, akan tetapi di sana juga tidak ada Andre. Clarissa pun mencari ke ruangan di mana Andre biasa gym. Dan ternyata benar Andre sedang gym, Clarissa pun masuk ke dalam.
“Ternyata kamu di sini,” ucap Clarissa menghampiri Andre.
“Sa, ada apa memangnya? Apa Felicia terbangun dan mencariku,” ucap Andre menghenti aktivitas gymnya.
“Nggak Felicia masih tertidur pulas di kamar,” ucap Clarissa sambil jalan menuju bangku kosong lalu ia duduk.
“Lalu? Kenapa kamu mencariku,” ucap Andre sambil menaikkan sebelah alisnya.
“Aku ke sini tadinya mau ngajak makan malam keluar tapi Felicia juga masih tertidur pulas. Lagian kenapa kamu sudah mau malam malah gym?” tanya Clarissa
“Ya nggak apa-apa, lagian juga nggak ada kerjaan yang harus di kerjain,”ucap Andre lalu melanjutkan gym. Clarissa pun keluar dari ruanga itu menunuju ruang tamu dan mendudukkan bokongnya di sofa empuk sambil mengecek Hpnya.
Clarissa pun akhirnya tertidur di sofa. Tiba-tiba terdengar bel pintu berbunyi Clarissa pun terbangun. Sebelum itu ia melihat jam di Hpnya sudah menunjukkan pukul 09.00 malam.
“Siapa sih malam-malam bertamu,” dumel Clarissa sambil menuju pintu, lalu ia membuka pintu dan muncullah wanita yang begitu cantik. Wanita itu trsenyum kepada Clarissa.
“Selamat malam apa benar ini Apartemen Andre? Apa Andrenya ada?” tanya Vera
“Aahh iya benar, silahkan masuk dulu,” ucap Clarissa yang mempersilahkan Vera masuk ke dalam Apartemen dan menyuruh Vera untuk duduk di sofa terlebih dahulu. Sementara Clarissa menyny ke ruangan Andre gym dan benar saja Andre masih ada di dalam ruangan.
“Ndre ada yang cariin kamu, kamu temuin dulu sana,” ucap Clarissa dengan menampilkan muka tidak sukanya. Andre yang menyadari itu bertanya ke pada Clarissa.
“Kenapa dengan raut muka kamu kok kaya nggak suka gitu, memangnya siapa sih,” ucap Andre
“Perempuan cantik dan tentunya sangat sexy,” ucap Clarissa. Clarissa menyeret tangan Andre untuk segera keluar dan segera menemuin wanita itu.
Andre pun pergi ke ruang tamu dan melihat siapa yang datang kenapa bisa tahu Apartemennya padahal yang tahu hanya mama, Alberto dan juga Clarissa. Saat mengetahui siapa yang datang raut muka Andre berubah menjadi dingin.
“Ada apa kamu kesini dan bagaimana kamu bisa tahu Apartemen ini,” ucap Andre sambil mendaratkan bokongnya di sofa tanpa melihat Vera sama sekali.
“Aku kesini mau bertemu sama anak kita Felicia, aku ingin melihatnya pasti dia tumbuh dengan sangat baik dan pasti sekarang dia tambah cantik,” ucap Vera dengan sangat antusias.
“Kenapa baru ingat sekarang? Dan kemarin-kemarin kamu kemana saja. Dan satu hal yang perluh kamu tahu bukannya aku sudah pernah bilang bahwa aku tidak akan pernah mengizinkan kamu bertemu dengan Felicia,” ucap Andre dengan tegas.
“Tapi aku sangat kangen sama anak ku Ndre, kenapa kamu begitu aku ini mamanya kenapa kamu melarangku untuk bertemu dengannya,” ucap Vera dengan air mata mengalir dengan sendirinya.
“Persetan dengan itu Vera, karena kamu sudah meninggalkan kami berdua dan aku anggap kamu sudah mati,” ucap Andre dengan kemarahan yang sangat mengebu-gebu.
“Ndre aku mohon, tolong izinkan aku bertemu dengan anakku,” mohon Vera
“Lebih baik kamu pergi dari sini Ver,” ucap Andre sambil menyeret tangan Vera ke luar dan Andre langsung menutup pintu Apartemennya. Vera yang masih mengetuk pintu Apartemen sambil menangis tapi Andre tak membuka pintunya, Vera pun memutuskan untuk pergi.
Clarissa keluar dari dapur dengan namapan berisi 2 gelas air minum berserta makanan ringan, saat sampai di ruang tamu Clarissa hanya melihat Andre sendiri dan wanita cantik itu sudah nggak ada.
“Ndre kemana wanita cantik tadi?” tanya Clarissa sambil meletakkan nampannya di atas meja. Andre melirik Clarissa sebentar.
“Dia sudah pergi,” ucap Andre, lalu langsung berdiri dan berjalan ke arah kamarnya meninggalkan Clarissa sendirian.
“Ada apa dengan Andre kenapa mukanya jadi dingin begitu,” batin Clarissa. Clarissa membawa nampan yang berisi minuman dan makanan ke dapur lagi.
Di dalam kamar Andre langsung pergi ke kamar mandi, ia langsung menghidupkan shower, air membasahi tubuh Andre. Andre masih sakit hati dengan mantan istrinya itu, di dalam hati Andre juga masih menyimpan rasa sayang untuk mantan istrinya itu, tapi jika mengingat masa itu Andre sangat ingin marah.
Andre keluar kamar mandi dengan handuk melilit di pinggangnya, ia melihat anaknya masih tertidur pulas. Andre memakai baju lengan pendek serta celana pendek. Andre keluar kamar dia berjalan ke arah kamar Clarissa.
Tokk tokk tokk
“Sa, udah tidur,” ucap Andre sambil masih mengetok pintu kamar Clarissa.
“Masuk aja Ndre aku belum tidur kok,” ucap Clarissa. Andre pun masuk ke dalam kamar, ia lalu langsung naik ke tempat tidur.
“Malam ini aku mau tidur di kamar kamu,” ucap Andre dengan tenang.
“Felicia gimana? Nggak ada yang nemenin dong,” ucap Clarissa
“Dia udah biasa tidur sendiri,” ucap Andre. Andre memeluk Clarissa, dan hanya itu Andre juga mencium leher Clarissa yang membuat Clarissa geli.
“Ndre jangan gitu geli,” ucap Clarissa, akan tetapi Andre tak memperdulikannya.
“Sa ayo kita lakukan lagi sampai pagi,” ucap Andre dengan suara paraunya karena sudah terselimuti hawa nafsu. Tanpa minta persetujuan dari Clarissa, Andre langsung mencium bibir Clarissa. Andre tak pernah melewati setiap inti dari tubuh Clarissa.
Mereka melakukannya berulang kali sampai jam menunjukkan pukul 04.00 pagi mereka baru istirahat.
Felicia terbangun, ia melihat kesamping nggak ada papanya. Felicia keluar kamar dan mencari keberadaan papanya, ia menyusuri setiap sudut ruangan akan tetapi nihil nggak menemukannya. Lalu Felicia mengetok pintu kamar satunya, karena di Apartemen Andre hanya ada dua kamar.
Tokk toķk tokk
“pa,,, papa apa di dalam,” ucap Felicia sambil masih mengetok pintu kamar.
DI dalam Clarissa terbangun dan mendegarkan Felicia memanggil. Clarissa langsung memakai pakaiannya dan merapikan diri sebentar, lalu membuka pintu kamarnya.
“Tante, apa papa di dalam kamar tante,” ucap Felicia
“Iya sayang, papa masih tidur di dalam. Felicia mau sarapan apa mau mandi dulu biar tante bantu,” ucap Clarissa sambil mengelus rambut Felicia.
“Nggak usah tante, Cia bisa mandi sendiri,” ucap Felicia
“Baiklah kalau begitu, tante akan siapin sarapan untuk kita bertiga dan sekarang Cia mandi dulu,” ucap Clarissa
Clarissa sibuk di dapur untuk menyiapkan sarapan, kini ia sedang membuat roti bakar serta membuat dua gelas susu serta secangkir kopi untuk Andre.
Di kamar Andre yang baru saja terbangun, ia menoleh kesamping tapi sudah tidak ada Clarissa. Andre pun bangun hanya menggunakan boxer, Andre mencari Clarissa ke kamar mandi tapi tak menemukan Clarissa lalu ia keluar kamar dan menuju dapur, ternyata benar Clarissa ada di dapur ia menyiapkan sarapan.
“Sa kok nggak bangunin aku sih,” ucap Andre sambil duduk di meja makan.
“Andre, tadi Cia nyariin kamu mau bangunin tapi kamu masih tidur pulas,” ucap Clarissa sambil menaruh kopi di meja.
“Terus Felicia kemana?” tanya Andre
“Dia lagi mandi, Andre kok kamu nggak pakai baju cuma pakai boxer aja, Felicia lagi ada di sini,” ucap Clarissa
“Oke aku ke kamar pakai baju dulu,” ucap Andre sambil menggeser tempat duduknya dan berjalan ke kamar Clarissa.
Siang harinya Felicia dan Andre sedang asik menonton kartun di ruang tamu, sedangkan Clarissa baru saja dari dapur membawa 3 gelas air dingin yang berisi jus jeruk serta camilan ringan untuk mereka.
Felicia menikmati makanan yang di buat oleh Clarissa. Clarissa ikut bergabung dengan duduk di samping Andre.
“Pa jalan-jalan keluar yuk, Cia bosen di rumah muluk,” ucap Felicia sambil merajuk ke Andre.
“Mau jalan-jalan kemana sayang,” ucap Andre mengelus rambut Felicia.
“Gimana kalau kita ke Mall pa,” ucap Felicia
“Boleh, kalau gitu kita siap-siap,” ucap Andre
“Ayo tante kita siap-siap,” ucap Felicia sambil menarik tangan Clarissa.
Mereka kini sudah berada di Pusat Perbelanjaan yang paling terkenal di kota Jakarta. Andre mengajak masuk Felici dan Clarissa, mereka berjalan beriringan.
Felicia mengajak ke tempat permainan anak. Dan Clarissa menemani Cia bermain sedangkan Andre hanya memperhatikan interaksi mereka berdua. Mereka berdua sangat kompak, Andre tersenyum tipis ia bahagia melihat anaknya bisa tertawa lepas dan tidak murung lagi, biasa Cia suka murung kalau di rumah, karena di rumah nggak ada teman sebayanya biasanya ia hanya di temani mama atau baby sister saja.
Hari sudah hampir sore, karena Felicia lapar ia mengajak makan terlebih dahulu, karena siang tadi mereka juga belum makan siang. Mereka menikmati makanan mereka dengan sedikit candaan, sedangkan Clarissa sibuk menyuapi Cia dan sambil memakan makanannya.
Setelah selesai makan mereka memutuskan untuk jalan-jalan sebentar mengitari Mall dengan Cia di gendong sama Andre, karena Cia juga mengeluh sudah capek. Saat tiba di depan toko baju Andre melihat gaun yang begitu indah dan itu pasti pas untuk Clarissa, Andre pun mengajak Clarissa masuk ke dalam toko baju. Andre menyuruh Clarissa untuk memilih baju, Clarissa sempat menolaknya tapi Andre tetap memaksanya. Andre juga menyuruh pelayan toko mengambilkan baju yang ia lihat tadi dan suruh untuk membungkusnya.
