Part 16
Andre sampai di Apartemennya, ia langsung menuju kamar Clarissa namun tak ada Clarissa. Andre mencari ke semua ruangan namun nihil ia tak menemukan Clarissa. Andre balik ke kamar Clarissa dan mengecek almari pakaian, di sana hanya tinggal beberapa pakaian dan itu artinya Clarissa sudah pergi dari Apartemen. Andre pun langsung bergegas pergi meninggalkan Apartemen.
Kini Andre sedang perjalanan menuju ke rumah Clarissa, mungkin Clarissa pulang kerumahnya. Andre mempercepat laju mobilnya, beruntung sekali jalanan hari ini agak sepi.
Sesampai di rumah Clarissa, Andre langsung turun dari mobilnya dan berjalan ke arah pintu rumah Clarissa. Setelah di bukakan pintu, Andre memperkenalkan diri terlebih dahulu sebelum ia tanya Clarisssa.
Saat Andre tanya keberadaan Clarissa, namun jawaban dari mama dan adiknya tak mengetahui Clarissa sekarang ada di mana dan Clarissa juga tidak ada di rumah ini. Mama Clarissa bertanya ke pada Andre apa ada masalah dengan Clarissa, namun Andre tak menjawab dengan jujur ia hanya mencari Clarissa untuk kepentingan kerjaan dan tak menimbulkan curiga baik mama dan adik Clarissa.
Andre berpamitan pulang ke pada mama dan adik Clarissa. Andre melanjutkan mencari keberafaan Clarissa namun nihil juga ia juga tak menemukannya sama sekali, bahkan Andre sampai mencari ke kampusnya namun juga tidak ada.
Di tempat lain, Clarissa yang sedang ada di bandara ia sedang menunggu jam keberangkatannya ke Bali. Clarissa harus menunggu sekitar setengah jam lagi. Clarissa memutuskan untuk pergi jauh dari Andre, ia tak mau lagi bertemu dengan Andre. Hati Clarissa sangat sakit dan hancur, lebih baik Clarissa pergi jauh dan menenangkan diri, melepakan semua kejadian hari ini.
Clarissa juga harus bisa move on dari Andre, Clarissa harus bahagia dan harus semangat untuk mencari biaya untuk mama,adiknya dan buat hidup dirinya sendiri. Clarissa harus berjuang dari awal lagi dia tidak boleh putus asa.
Clarissa sudah sampai di bandara Ngurah Rai Bali, kini ia sedang mencari taxsi dan tak beberapa lama ia pun mendapatkan taxsi. Kini Clarissa menuju Apartemen yang akan ia tempati. Clarissa sudah sampai di Apartemen, ia juga sudah membayar separuhnya selanjutnya ia juga akan membayarnya dengan mencicil.
Clarissa merapikan baju-bajunya ke dalam almari, setelah itu ia membersihkan diri.
Di tempat lain Andre yang sudah lelah mencari Clarissa, ia kembali ke Apartemen untuk istirahat. Andre duduk di sofa sambil memejamkan matanya. Andre merasa kehilangan Clarissa, ia menyesal dengan apa yang ia telah perbuat. Andre menghubungi Alberto untuk mencari Clarissa sampai ketemu.
Andre memutuskan pergi ke kamarnya dan membersihkan diri. Setelah selesau mandi Andre terlentang di atas ranjang. Andre benar-benar lelah dan sampai sekarang Alberto juga belum kasih kabar tentang Clarissa.
Pagi harinya Clarissa bangun pagi dan turun ke bawah untuk menikmati udara pagi di Bali. Clarissa berjalan santai sambil melihat-lihat penjual makanan yang berjajar di tepi jalan, Clarissa juga berniat membeli makanan untuk sarapan pagi. Setelah selesai jalan-jalan pagi Clarissa kembalu ke Apartemwn dengan membawa makanan.
Seusai sarapan Clarissa langsung membersihkan diri dan berniat untuk pergi mencari kerjaan, tujuannya ke sini untuk pergj jauh dati Andre dan bisa melupakannya. Maka dari itu Clarissa harus mempersibuk diri dengan mencari pekerjaan.
Saat perjalanan mencari pekerjaab Clarissa tidak sengaja menabrak seseorang.
“Aduh maaf saya nggak sengaja, apa anda terluka,” ucap Clarissa sambil menolong seseorang yang ia tabrak lagi.
“Tidak, tidak apq-apa saya tidak ada yang luka,” ucap Devan dengan senyum manisnya.
“Syykurlah kalau begitu, maafkan saya,” ucap Clarissa
“Iya, sudah jangan minta maaf terus. Maaf kalau boleh tahu kamu mau kemana dan lain kali kalau jalan kamu harus lihat jalan untung saja kamu Cuma nabrak aku, kalau kamu ketabrak mobil atau motor gimana itu kan bahayain kamu,” ucap Devan panjang lebar.
“Hemm, aku mau cari kerjaan,” ucap Clarissa dengan senyum manisnya.
“Kebetulan sekali, aku juga lagi cari seorang sekretaris. Gimana kalau kamu kerja sama aku saja jadi sekretaris aku, karena aku lagi butuh cepat,” ucap Devan
“Benarkah?” tanya Clarissa
“Iya benar, ngomong-ngomong kita belum kenal. Perkenalkan namaku Devan Allan Pratama nama kamu siapa,” ucap Devan
“Aku Clarissa Andrianna Wilson, kamu bisa panggil aku Clarissa,” ucap Clarissa sambil tangannya terulur untuk bersalaman dengan Devan.
“Nama yang bagus, kamu bisa panggil aku Devan. Kalau begitu bagaimana kalau kamu langsung ikut aku ke kantor,” ucap Devan
“Baiklah,” ucap Clarissa. Akhirnya Clarissa pun ikut Devan ke kantornya dengan menaiki mobil mewah milik Devan.
Devan dan Clarissa sampai di kantor, dan Devan langsung mengajaknya ke ruangan tempat sekretaris. Devan juga memberitahu letak ruangannya yang tak jauh dari ruangan yang ia tempati. Devan juga akan mengajari apa yang akan Clarissa kerjakan.
“Gimana Sa apa kamu suka?” tanya Devan
“Iya saya suka dengan ruangannya yang tertata sangat rapi dan begitu nyaman Pak,” ucap Clarissa yang lagi-lagi dengan senyum manisnya membuat Devan sangat terpesona dengan Clarissa. Padahal ini baru pertama kalinya bertemu dengan tapi kenapa Devan sangat terpesona dengan Clarissa dan ingin memiliki Clarissa seutuhnya.
“Baguslah kalau begitu, jadi mulai sekarang kamu bisa bekerja dan saya akan balik ke ruangan saya,” ucap Devan. Lalu berjalan ke arah pintu keluar.
Di tempat lain Andre yang masih bermalas-malasan pergi untuk ke kantor. Ia terlihat sangat tidak baik-baik saja dengan kamar yang sangat berantakan dan kondisi Andre yang kurang tidur. Ya Andre dari semalam memang ia tidak bisa tidur, ia terus memikirkan Clarissa yang sampai sekarang Clarissa ada di mana Andre tidak tahu.
Andre benar-benar kacau, Hp nya yang sejak tadi berdering tak ia hiraukan. Mama Andre terus menelpon Andre akan tetapi Andre tak pernah mengangkat. Sampai Hp nya berbunyi lagi yang menampilkan nama Alberto.
“Ya hallo Al gimana? Apa kamu sudah bertemu dengan Clarissa,” ucap Andre
“Maaf tuan sampai sekarang saya belum menemukan nona Clarissa,” ucap Alberto dari sebrang telepon
“Al apa hari ini jadwal saya pada?” tanya Andre
“Iya tuan, hari ini anda ada meeting dengan beberapa klien,” ucap Alberto
“Aku mau kamu pending dulu semua jadwal meetingnya Al, aku hari ini sangat malas untuk pergi ke kantor,” ucap Andre
“Baiklah tuan, saya mengerti,” ucap Alberto
“Ya sudah kalau begitu, kalau ada kabar tentang Clarissa kamu segera hubungi saya,” ucap Andre. Lalu langsung memutuskan panggilan teleponnya.
“Clarissa kamu ada di mana? Maafkan aku, aku benar-benar menyesal Sa. Sa aku sangat mencintaimu,” ucap Andre dengan suara paraunya, Andre melakukan kesalahan yang sangat fatal ia benar-benar bodoh.
Kenapa ia harus melakukan itu dengan mantan istrinya, ia kurang tegas dengan mantan istrinya itu. Andre plin plan, seharusnya ia tidak melakukan itu dengan orang yang telah menyakitinya dan telah meninggalkannya dengan anaknya.
Tokkk tokkk tokkk
“Ndre, Ndre ini mama Ndre apa kamu ada di dalam, kalau ada mama masuk ya,” ucap mama Andre. Mama Andre pun masuk, dan ia sangat terkejut dengan kamar yang berantakan dan barang-barang berjatuhan dan berserakan di mana-mana.
“Andre apa yang terjadi?” tanya mama Andre sambil berjalan ke arah Andre duduk di bawah ranjang.
“Ma Andre melakukan kesalahan besar ma,” ucap Andre
“Kesalahan apa Ndre? Mama tidak mengerti apa maksud kamu,” ucap mama Andre
“Clarissa ma, Clarissa pergi ninggalin Andre karena kesalahan Andre yang sangat plin plan,” ucap Andre
“Memangnya Clarissa pergi kemana Ndre? Kenapa kamu tidak mengejarnya?” tanya mama Andre
“Andre juga nggak tahu ma Clarissa sekarang ada di mana, Andre benar-benar menyesal ma. Sekarang Andre harus bagaimana ma,” ucap Andre yang terlihat sangat prustasi.
“Mama nggak tahu sebenarnya apa yang terjadi Ndre, tapi mama yakin kamu bisq menemukan Clarissa dan kamu bisa minta maaf ke dia. Ndre kamu laki-laki kamu nggak boleh kaya begini terus, kamu harus bangkit dan cari Clarissa kemanapun sampai ketemu. Apa bila kalian berjodoh maka kalian akan tetap bertemu di manapun kalian berada. Begitu dengan sebaliknya Ndre,” ucap Mama Andre.
Andrepun langsung memeluk mamanya dengan erat.
Satu tahun sudah Clarissa berada di Bali, ia menjalani hari-harinya dengan di sibukkan banyak pekerjaan. Ya tentunya pekerjaan sebagai sekretaris harus siap kapan saja saat bosnya memanggilnya.
Seperti pagi ini Clarissa sudah berada di kantor lebih awal untuk menyiapkan minum untuk bosnya dan merapikan beberapa berkas yang berantakan. Tiba-tiba pintu ruangan terbuka dan muncullah Devan.
“Pagi Sa,” ucap Devan dengan senyum manisnya.
“Pagi juga pak,” ucap Clarissa
“Sa jadwal hari ini apa saja?” tanya Devan sambil mendudukkan bongkongnya di kursi kebesarannya.
“Jadwal hari ini jam 9.00 sampai jam 10.00 ada meeting dengan klien yang datang dari London pak dan setelah itu di lanjut dengan makan siang bersama,” ucap Clarissa.
“Baiklah kalau begitu, kamu bisa keluar dari ruangan saya dan melanjutkan pekerjaanmu,” ucap Devan
“Baik pak kalau begitu saya permisi dulu,” ucap Clarissa dengan berjalan ke arah pintu keluar.
Devan yang masih terduduk dengan melihat Clarissa sejak tadi sampai Clarissa keluar ruangan pandangannya yang terus tertuju ke Clarissa dengan sangat memuja Devan sunguh benar-benar jatuh cinta kepada Clarissa. Clarissa yang begitu sempurna baginya dan berhati baik sungguh Devan ingin memilikinya tapi ia masih ragu ingin mengungkapkan perasaannya.
Clarissa kini sudah berada di ruangannya, ia duduk dengan memandangi layar komputer di depannya. Clarissa sedang sibuk mengerjakan beberapa pekerjaannya agar cepat selesai dan tidak harus membawa pulang.
Pintu ruangan Clarissa di buka dan muncullah Areta sahabat baiknya sejak pertama kali ia masuk ke kantor ini. Areta membawa satu kantong kresek yang berisi makanan dan kopi hangat yang ia belikan tadi untuk Clarissa sarapan.
“Sa kamu sibuk? Ini aku bawain makanan kesukaan kamu sama kopi. Kamu makan dulu nanti baru di lanjut kerjanya,” ucap Areta sambil meletakkan makanan di meja Clarissa.
“Reta kamu tahu aja kalau tadi pagi aku belum sarapan, makasih ya udah beli makanan buat aku tapi kok Cuma satu buat kamu mana Ta?” tanya Clarissa.
“Tadi aku udah sarapan, jadi aku Cuma beli satu buat kamu. Ya udah cepat di makan aku balik ke ruangam aku dulu ya,” ucap Areta sambil berjalan ke arah pintu keluar.
“Iya,” ucap Clarissa lalu membuka kantong kresek dan mengambil burger dan memakannya lalu ia juga meminum kopinya.
Di Bandara Andre yang sedang ingin bersiap untuk naik ke pesawat dengan tujuan ke Bali. Andre ke Bali karena ada urusan pekerjaan dan juga ingin berkunjung ke rumah sahabatnya yang sudah lama tinggal di Bali.
Andre telah tiba di Bandara Ngurah Rai di parkiran ia sudah di tunggu sang sopir untuk menuju ke hotel di mana ia akan tinggal selama di berada di Bali. Andre langsung bersih-bersih setelah sampai di hotel lalu mengistirahatkan badannya di atas kasur ukuran king size. Andre memejamkan matanya lalu ia pun tertidur.
Waktu sudah menunjukkan pukul 09.00 mala Andre terbangun karena merasakan perutnya lapar lalu ia keluar dari kamar hotel dan berencana untuk mencari makan malam di luar sekalian menikmati angin malam di Bali.
Andre berjalan sambil melihat-lihat menu makanan yang akan ia nikmati karena di pinggiran jalan banyak yang menjual makanan saji yang begitu mengiurkan. Andre menuju salah satu tempat makanan lesehan yang menjual berbagai makana seafood, Andre memesan satu porsi serta minumnya jus jeruk, ia menikmati makanan dengan pelan-pelan.
Setelah selesai makan malam Andre berniat kembali lagi ke hotel lagi, karena merasakan badannya masih merasakan lelah.
