9. Alka masak?
Rachel mengerjabkan matanya perlahan saat merasa terpaan sinar matahari yang menyapu wajah cantiknya.
Dengan sedikit menggeliat Rachel berusaha mengumpulkan kembali sisa sisa nyawanya yang masih belum terkumpul.
Namun Rachel berhasil mengerutkan keningnya ketika menyadari Alka yang sudah tidak ada di sampingnya.
"Kak?"panggil Rachel untuk mencari Alka.
Namun hening.Tidak ada tanda tanda Alka di sana.
Rachel mulai beranjak dari atas tempat tidur untuk mencari Alka di kamar mandi.Namun juga Nihil.Alka tidak juga di sana.
Kemudian Rachel berjalan menuruni tangga rumah mereka sambil menyapu pandangan mencari sosok Alka.
Rachel tersenyum saat melihat Alka dan bik Yani yang sedang berada di dapur.Nampak di sana Alka yang ikut ambil bagian memasak bersama Bik Yani
Langkah Rachel terhenti di ujung tangga rumah untuk mengamati kegiatan di bawah sana yang menampakan Alka tengah sibuk memasak di dapur.
"Ini gimana bik cara masukin ikannya?Ya Tuhan bik.Saya takut kecipratan"Kata Alka sambil memegang tutup panci di depan wajahnya.
"Aduh aden kenapa pakek tutup panci segala?"
"Biar nggak nyiprat di wajah ganteng saya dong bik.Kan sayang nanti kalo kecipratan nggak jadi ganteng saya nanti"
Krompyang
Rachel menutup telinganya saat mendengar suara panci yang jatuh dari arah dapur.Sungguh sangat gaduh pagi itu.
"Ya Tuhan den.Kenapa pancinya di banting"
"Aduh bik Kaget!!!ikannya meletup letup jahat bik.Masak saya di ludahi pakek minyak panas."
"Yaudah aden Ngiris wortelnya aja.Biar saya yang goreng ikannya"
Alka mengangguk menyetujui kemudian berganti posisi dengan bik Yani.
"Den..aduh den itu nanti gimana makannya kalo ngiris begitu gedenya?Yang ada neng Rachel keselek nanti"
Rachel terkekeh saat melihat kepolosan Alka yang beraksi di dapur.
"Yah bik.Trus gimana dong?sayakan nggak tau"
"Gini den..Dipotongnya dibentuk bunga biar cantik.Yang rada tipis biar nanti mateng"
Alka mengangguk paham mengikuti intruksi dari bik Yani.
"Trus itu kacang polongnya di bersihin pinggirnya aja.Nggak usah di potong potong.Itu bukan kacang panjang den"
"Iya saya juga tau bik ini kacang polong.Lagian bibik tadi juga udah bilang kalo ini kacang polong"
"Terserah lah den"
"Trus nanti kalo bumbunya udah ditumis itu kaldu nya dimasukin den"
"Gimana masukinnya bik.Saya takut nanti keluar asepnya wusss saya kan takut bersin"
"Ya Tuhan den.Bersin aja takut.Aduh..."
"Ih bik ini gimana cara ngambil mumbunya dari sini?kok susah ya"Keluh Alka.
"Pakek spatula nya den."
"Spatula yang mana bik?yang ini?"
"Aduh den Alka itu namanya centong nasi bukan spatula.Kalo pakek itu buat numis ya nanti plastiknya meleleh."
"Trus yang mana bik?saya kan bener bener nggak tau"
"Yang ini den yang pegangannya warna biru itu lho"
"Ya Tuhan kalo ini mah saya tau bik"
"Halah alesan tadi bilangnya nggak tau.Ih aden mah gimana sih"
"Yeee jangan ngledek lah bik."
"Nggak den.Gimana pun aden bener.udah.
"Nah gitukan bibik jadi cantik"
"Saya juga ngrasanya gitu den"
"Ya Tuhan PD gila pembantu gue"
Bik Yani terkekeh keras saat bisa bersendau gurau bersama majikannya ini.Dia tak akan memasukan kata kata Alka ke dalam hati.Karena ia tau bahwa majikannya di rumah ini sangat lah baik.Dan suka di ajak bercanda.
Rachel menggelengkan kepalanya kemudian beranjak dari sana untuk pergi ke kamar mandi dan menyelesaikan ritual mandinya.
Beberapa menit berlalu kini Rachel sudah lengkap dengan pakaian santainya.Rachel menuruni tangga dengan senyum yang merekah saat masih melihat Alka yang nampak repot memasak bersama bik Yani.
"Eh sayang udah bangun?"
Rachel mengangguk kemudian mendekat ke arah Alka membuat pria itu terkekeh.
"Masak apa hmm?sampek bikin kucing tetangga bangun?"Kekeh Rachel.
"Ini lho neng.Kata den Alka mau masak sarapan pagi istimewa buat neng Rachel.Mau masak ikan goreng gurame sama Sup Bunga Matahari buat neng Rachel"
Rachel memandang ke arah Alka.Nampak Alka terkekeh ke arah Rachel sambil mengendikan bahunya.
"Bik Yani mah pakek bilang"
"Coba liat"
Rachel berjalan ke arah meja makan yang sudah tersaji beberapa menu masakan hasil karya Alka pagi ini.
"Emm baunya enak.Rasanya?siapa yang tau"
Alka mendengus kesal kemudian berkata "ya Jangan gitu lah sayang.Berdoa biar rasanya itu enak.Biar nggak mubazir.Ini aku masaknya pakek cinta lho"
"Heleh.Gombal.Dimana mana masak itu pakek tangan. "
Rachel duduk di kursi meja makan saat Alka menggeserkan kursi untuknya.
Saat Rachel akan mengambil nasi.Tiba tiba tangannya dicegah Alka.Dengan sigap Alka mengambilkan Rachel nasi beserta lauknya.
"Tumben"
"Udah makan aja."
Rachel menganggukan kepalanya kemudian mulai menyuapkan sesendok makanan ke mulutnya.
"Gimana?enak nggak?"
Tanya Alka sambil memandang serius ke arah Rachel.
Rachel mengerudkan keningnya berfikir kemudian mengangguk sebagai jawaban.
"Lumayan"
"Lho kok lumayan sih yang?"
"Eh nggak inget?pertama aku masakin kamu katanya nggak enak.Trus kedua aku masakin kamu pasta katanya lumayan"
"Oh jadi bales dendam ya?"
Rachel terkekeh saat melihat wajah Alka yang berubah murung.
"Enggak.Enak kok bercanda hehe..gitu aja ngambek."
"Abis aku udah capek capek bangun pagi buat bikinin kamu sarapan lho ini"
"iya deh iya.Maaf ya sayang"Kata Rachel yang membuat Alka tersenyum.
"Aelah udah berani panggil sayang juga ya?
"Lha emang mau di panggil apa?Akang atau kakang?"
Alka bergidik geli saat Rachel memanggilnya dengan sebutan itu barusan.
Rachel yang melihat Alka yang nampak menolak dengan panggilan itu hanya bisa terkekeh kecil.
"Yang nanti siang aku mau keluar sebentar.Kamu di rumah ya"
"Mau kemana?"Tanya Rachel.
"Sebentar aja.Cuma ada urusan sebentar sama ayah"
"Aku ikut"
"Jangan.Nggak usah yang.Sebentar aja kok.Kamu dirumah aja.Aku nggak akan lama.Oke?"
Rachel menganggukan kepalanya kemudian kembali menyuapkan makanan ke dalam mulutnya.
"Emang sama Ayah mau kemana?urusan apa?semua baik baik aja kan?"
"Iya sayang.Kamu tenang aja ish bawel deh.Jadi gemes kan"
"Ish apa sih!"
