Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

10. My Husband?

Sore ini Rachel hanya duduk bersantai sambil membaca tabloit kesukaannya.

Ia sedang duduk di pinggir kolam renang sambil menikmati  secangkir Green Tea hangat.

Lama ia menunggu Alka yang tak kunjung datang setelah siang tadi berpamitan keluar sebentar itu membuatnya sangat kesepian dan uring uringan.

Bik Yani yang memang juga berada di rumah untuk menemani Rachel hanya bisa menggelengkan kepala melihat majikan perempuannya yang hanya duduk bersantai tanpa bersuara sejak kepergian Alka tadi.

Saat Rachel masih asik dengan kegiatannya tiba tiba ponselnya berbunyi menandakan sebuah telfon masuk.

Rachel memeriksa ponselnya dari siapa seseorang yang mungkin menelfonnya.

"My husband "

Rachel segera mengangkat Telfon dari Alka dan menggeser tombol hijau di layar ponselnya.

"Hmm?"

Dehem Rachel sambil meminum green tea di cangkir putih miliknya

"Halo sayang.Kamu sekarang lagi apa?"

Rachel mengerudkan keningnya kemudian menaruh cangkir putih di meja sebelahnya.

"Lagi di taman belakang.kenapa?"

"Kita Dinner yuk"

"Haa?"tanya Rachel memastikan.

"Iya kita Dinner.Kita kan belum pernah dinner sama sekali selama menikah."

"Serius?"tanya Rachel memastikan.

"Iya.Nanti kamu pakek baju yang udah aku kirim ya.Bentar lagi paling juga nyampek paket bajunya di anter kurir"

"Kenapa ribet harus pakek baju baru gituan sih?Dinner kan tinggal makan aja.Habis kenyang juga pulang"

"Ish ya kan biar romantis.Yaa?aku tunggu di Restoran itali *....* yah.Aku nggak pulang masih ada urusan.Nanti aja kita ketemu di sana setengah 7 ya.Dandan yang cantik ya sayang."

"Hmm"Jawab Rachel.

"Yaudah sayang.Nanti kamu hati hati ya.Kamu nggak usah naik taxi.Aku udah panggil supir dari rumah Bunda buat anter kamu nanti.Oke?"

"Iya terserah"

"Oke bay sayang.See you.I Love You"

"Me To"Jawab Rachel kemudian mematikan sambungan telfon antaranya dan Alka.

Selang beberapa menit Bik Yani datang tergesa gesa sambil membawa kotak kardus berwarna coklat seperti sebuah paket.

"Neng.Nih paket buat neng Rachel"

"Dari siapa bik?"Tanya Rachel basa basi.

"Nggak tau.Tadi kurirnya nggak bilang"

"Yaudah makasih ya bik"

Bik Yani segera mengangguk kemudian memberikan kotak itu ke arah Rachel lalu berlalu pergi dari situ.

Rachel beranjak dari duduknya kemudian pergi ke kamar untuk sekedar beristirahat dan bersiap.

Sampainya di kamar Rachel membuka kotak coklat itu karena sangat pensaran dengan isinya.

"Ya Tuhan suami gue beliin baju kaya gini.Buat apa coba?"

Gumam Rachel sendiri saat melihat gaun rancangan desainer yang cukup terkenal setahu Rachel,dan ini pasti gaun yang sangat mahal.

"Mahal ey ini pasti.Berlebihan banget segini cuma buat beli kain beginian.Ya Tuhan suami gue.Untung ganteng"

Rachel melirik ke arah jam yang menunjukan pukul 5 sore.

Segera Rachel bergegas untuk mandi dan membersihkan diri.

Setelah selesai dengan ritual mandinya Rachel berbenah untuk meminimalisir penampilannya.

Rachel mulai mengoles Make up pada wajah cantiknya.Sebisa dia memakai Make Up hanya dengan polesan bedak tipis dengan Mascara,Eye shedow warna brown natural,blush on di pipinya dan juga mate cream di atas bibirnya.

Sempurna.

Kini Rachel mulai kebingungan dengan rambutnya.

Apalagi gaun nya ini berdesain casual dan menuntut sang pemakai untuk terlihat anggun.

Jadi mana mungkin Rachel hanya akan menggerai rambutnya saja.Itu terlihat seperti pada pesta ulang tahun anak 17 tahun.

Dan ini akan di gunakan untuk acara Diner pertama yang akan ia lakukan bersama Alka.

Dan ia tidak ingin malam ini menjadi malam yang biasa saja.Ia ingin malam ini menjadi malam yang berkesan untuknya dalam sejarah pernikahannya.

Jadi Rachel berusaha untuk tampil yang terbaik untuk membuat Alka bahagia.

Dan setelahnya.Keputusan Rachel untuk mencepol seluruh rambutnya ke atas pun berhasil.Kini rambut Rachel sudah bergaya cantik.

Rachel berjalan menuju Rak sepatu miliknya.Memilah milih sepatu mana yang cocok dengan dres soft pink pemberian Alka tadi.

"Gue pakek yang item terlalu tinggi.Gue pakek yang cream terlalu nyantai banget.Kalo yang merah nggak nyambung.Kalo yang ini..aduh kok gue jadi ribet banget ya"

Akhirnya pilihan Rachel jatuh pada sepatu warna Hitam miliknya yang terlihat sangat elegan karena berwarna polos natur jadi sangat cocok dipadukan dengan gaun apa saja

Rachel berjalan untuk memakai gaun pemberian Alka tadi.Setelah selesai memakai gaun itu.Kini Rachel memakai sepatu pilihannya tadi.

Sempurna.

Sekali lagi Rachel meneliti penampilannya di depan cermin.

"Kok gue cantik ya kalo gini?"

Gumam Rachel sendiri.

Rachel mengambil minyak wangi kesukaanya kemudian ia semprotkan pada tubuhnya.

Sekali lagi Rachel melirik ke arah Jam di dinding kamar itu.

"Udah jam 6 lebih aja."gumamnya kemudian keluar dari kamar.

"Bik bik Yani"Panggil Rachel

Tak lama dari itu nampak lah bik Yani yang datang dari arah dapur menghampiri Rachel yang tengah berdiri di dekat tangga

"Ya Tuhan neng.Ini neng Rachel?cuantik banget?ya Tuhan ini sumpah kaya bidadari banget..Pangling saya lihatnya"

Rachel tersenyum malu kemudian berkata"ish bibik bisa aja."

"Bener neng.Emang neng mau kemana dandan cantik kaya gini?"

"Saya mau pergi sama Alka bik.Saya mau makan malem sama dia.Bibik titip rumah ya.Jangan lupa kunci pintu"

"Iya neng siap itu mah.Lha mau pergi sama den Alka.Lha den Alka nya mana?"

"Dia udah nunggu di sana bik"

"Yaudah neng hati hati ya"

Rachel menganggukan kepalanya kemudian berlalu keluar rumah itu.

Sampainya di teras depan Rachel tersenyum saat melihat sebuah mobil hitam pajero terpampang di halaman rumahnya.

"Mang Ucup ya?"

Seorang pria paruh baya itu puntersenyum ke arah Rachel kemudian membukakan pintu bagian belakang untuk di masuki gadis itu.

"Iya neng.Neng Rachel saya sopir pribadi Tuan Andi.Biasanya saya anterin beliau ke luar kota jadi jarang ketemu neng Rachel"

Rachel menganggukan kepalanya kemudian masuk kedalam mobil itu.

Mang Ucup pun segera melajukan mobil itu meninggalkan halaman rumah milik Alka dan Rachel.

"Neng ini kita langsung ke Restorannya ya?"

"Iya mang.Kita langsung aja nunggu Alka di sana"

Setelahnya Rachel menikmati perjalanannya malam itu membelah kepadatan lalu lintas kita Metropolitan.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel