7. Tas warna pink?
Hari semakin berlalu.Digantikan setiap detiknya dengan warna baru yang menghiasi waktu.
Tak terasa lama ditunggu kini Alka sudah selesai menyelesaikan Ujian Nasionalnya.
Tinggal menunggu hasil pengumuman kelulusan dan ia akan merasakan kebebasan yang sebenarnya dari penjara anak sekolah.
Siang ini Alka tengah duduk diam di sofa kamarnya dan Rachel.Menunggu Rachel yang tak kunjung keluar dari kamar mandi.
"Sayang luama banget kamu tidur apa mandi sih?"Teriak Alka sambil memainkan Game di ponselnya.
"Bentar kak.Eh ya Tuhan lupa kak.Tolong ambilin tas warna pink di laci nakas dong"Teriak Rachel dari dalam kamar mandi.Membuat Alka segera melepaskan pandangannya dari ponsel yang ia genggam.
"Emang mau apa ?mandi kok bawa tas?mau ngerjain PR di kamar mandi ya?"
"Ish buruan.Kalo nggak cepet aku nggak cepet keluar juga"
Alk berjalan menuju nakas samping tempat tidur.Mengambil tas berwarna Pink yang di perintahkan Rachel barusan.
"Yang ini apa? pe-pen-ti-lai-ner?"eja Alka sambil membaca tulisan dari tas yang ia bawa.
"Aaa kak Alka jangan di baca!!!"teriak Rachel geram membuat Alka terkekeh.
"Hahah jangan sensi lah.Kenapa nggak pakek popok bayi yang pasti nyerap banyak yang?"Tanya Alka sambil terkekeh.
"Ih apa sih?Nggak muat!!"
Alka mengetuk pintu kamar mandi.Mambuat suara pintu terbuka terdengar nyaring di telinga Alka.
Dari dalam Kamar mandi nampak kepala Rachel yang keluar dari balik pintu.
"Apa liat liat!"
"Aelah galak bener neng"Kata Alka sambil menyerahkan tas Pink yang tadi ia ambil.
Tanpa menjawab Rachel segera menutup pintu kamar mandi dengan keras.Tanpa membedulikan kekehan Alka yang mengejeknya.
Siang ini Rachel dan Alka bersiap untuk pergi ke rumah Bunda karena permintaan kedua orang tua Alka yang ingin sekali anak dan menantunya pergi ke sana.Dengan alasan Rindu.Padahal Rachel dan Alka tau pasti ujung ujungnya hanya minta cucu.
"Kakak nggak mandi?"Tanya Rachel sambil mengeringkan rambutnya di depan meja rias.
"Iya bentaran lagi.Belum kalah"
Jawab Alka tanpa berpaling dari ponselnya.
"Yaudah.Nanti aku pergi sendiri aja naik Taxi kalo kakak nggak cepetan mandi.Aku tinggal.Aku pergi sendiri"
Mendengar perkataan Rachel barusan dengan segera Alka menaruh ponselnya asal sambil berlari menuju kamar mandi.
Rachel yang melihat itu hanya bisa terkekeh saat melihat kelakuan suaminya yang seperti anak kecil.
"Sayang kok Sabun lemon kamu nggak ada?"Tanya Alka setengah berteriak.
"Kamu juga pakek ya?Kok suka juga?"
"Iya abisnya baunya seger.Aku jadi suka.Abis ya?"
"Masih kok"Jawab Rachel sambil berdiri menaruh untuk menaruh handuk bekas mandinya tadi.
"Dimana sayang?nggak ada?"Tanya Alka lagi.
"Dicari yang bener"Jawab Rachel tak kalah berteriak.
Hening beberapa saat.Kemudian terdengar kekehan dari dalam kamar mandi membuat Rachel mendengus kesal.
"Ketemu heheh"
"Ada kan?emang dimana?"
"Jatoh trus nggak keliatan"
Rachel menggelengkan kepalanya saat menghadapi kelakuan Alka yang sangat teledor dalam segala hal.
Tak selang beberapa menit Alka keluar dari kamar mandi.Dengan wajah segar dibalut sweter abu abu dan celana jins ia sudah siap untuk pergi.
"Mau berangkat sekarang apa nanti ?"
Rachel nampak berfikir sejenak kemudian mengambil tasnya di atas kasur.Alka yang melihat itu ikut beranjak mendahului Rachel.
Kemudian mereka berdua berangkat menuju rumah Bunda dan Ayah.Alka melajukan mobil hitam miliknya.Membelah kepadatan kota jakarta di bawah teriknya sinar matahari.
Beberapa menit menempuh perjalanan mereka akhirnya sampai di rumah besar kediaman keluarga Alka.
Rachel segera turun dari mobil.Tanpa menunggu Alka turun Rachel segera pergi masuk kedalam rumah itu.
"Bundaaa"panggil Rachel sambil berjalan menuju dalam rumah.
"Haaay sayaang.Aduh anak bunda udah dateng.Aaa bunda kangen banget.Sini peluk"
Rachel segera memeluk Bunda dan diterima Bunda dengan lembut.
Lama mereka berpelukan melepas rindu sampai tak menyadari kehadiran Alka dan Ayah di sana.
"Ayah nggak di peluk ini?"
Rachel melepaskan pelukannya pada Bunda kemudian bergantian memeluk Ayah.
"Anak Ayah yang cantik"
"Yaudah yuk masuk.Masa mau ngibrol disini sih?"Ajak bunda sambil menggandeng tangan Rachel.
Kemudian mereka berlalu dari sana.
"Anaknya gue apa Rachel coba?aelah nasip anak tiri"
Dengus Alka sambil berjalan masuk ke dalam rumah.
"Alka nggak usah manja.Tinggal jalan aja ribet banget sih"
"Iya Yah.."Jawab Alka lesu.
Mereka pun berjalan ke arah ruang tamu rumah itu.
Dan seketika mata Rachel membulat sempurna diiringi wajah melongo dari Alka.
Berbeda dari Bunda dan Ayah yang tersenyum penuh arti saat menunjukan sesuatu di ruang tamu rumah itu.
"Ini maksutnya apa?"Tanya Alka heran.
