Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

4. Alka yang bijak?

Sore ini Rachel dikejudkan dengan berkumpulnya keluarga mereka di rumahnya dan Alka.

Diikuti para sahabat mereka yang saat ini juga berkumpul di sini.

Beberapa kali Rachel terkekeh saat mendengar setiap candaakan dari para sahabatnya.

Dia juga melepas rindu pada kakak nya Arka dan juga kedua orang tuanya.

Alka yang melihat Rachel begitu bahagia hari ini ikut tersenyum penuh arti melihat tawa dan senyum yang selalu terpancar dari wajah gadis itu.

"Sayang.Kalo capek ngomong.Jangan maksaain.Kamu masih butuh istirahat"Bisik Alka ditelinga Rachel akibat kebisingan yang dibuat para teman teman mereka.

Rachel menggeleng sebagai jawaban.Kemudian Arka menghampiri adiknya itu dan duduk di samping Rachel.

"Heh!Lain kali jagain adek gue dong.Awas lo kecolongan sekali lagi gue patahin tangan lo"Kata Arka yang memang baru saja datang dari California untuk menjenguk tantenya yang juga tante Rachel di sana.

"Ish abang apaan sih!Orang Rachel nggak papa.Rachel bukan anak kecil lagi bang!"Kata Rachel sambil memukul dada bidang Arka.

"Iya bang.Maaf kali.Nggak lagi deh"Jawab Alka sambil melirik takut ke arah Arka.

"Yaudah.Sebagai permintaan maafnya.Gue punya satu permintaan buat kalian berdua"

Alka dan Rachel saling pandang.Mereka sama sama mengerudkan keningnya bingung.Kemudian Alka mengangkat sebelah alisnya acuh menyepelekan ucapan Arka.

"Apa bang?"Tanya Rachel penasaran.

"Gue pengen keponakan yang lucu.Kalo bisa sih laki.Nah buruan bikinin gue keponakan ya!!!"

Rachel melongo lebar saat mendengar kakak nya yang berubah bicara sangat keras saat ini.Sehingga mereka semua yang berada di ruang tamu mendadak hening dan menatap ke arah Arka dan Pasangan suami istri itu.

Alka mendengus kesal sambil melihat ekspresi Rachel yang terkejud.Sungguh ingin sekali ia tertawa melihat ekspresi menggemaskan Rachel.

"Iya bener tuh.Lama banget masa iya nggak jadi jadi.Apa perlu gue cariin endors obat kuat?"Tanya Satria sambil memakan camilan di atas meja.

"Hooh..Gue kan udah pengen banget keponakan lucu pipi chuby gitu"

"Iya bener kakak kamu lho Rachel..Alka.Jangan tunda tunda lagi.Nggak baik lho.Yang mengharapkan buah hati tapi belum dikasih banyak.Kalian jangan sia sia in kesempatan lho.Dosa."

Alka dan Rachel kompak memutar bola matanya malas.Inilah yang mereka hindari.Bila mama dan bunda sudah ikut campur dalam urusan meminta cucu.Pasti tak ada ujungnya.

"Mama udah beliin Box bayi khusus dari Thailan.Kata Oma(ibu Papa)Kamu disuruh cepetan punya debay.Nanti dia bakal ke Indonesia kalo kamu udah lahiran.Sekarang dia nggak bisa dulu baru ada proyek di sana yang kemaren juga diurus sama mama."

"Aduh mah.Ngomong apa sih!Rachel masih sekolah mah"Elak Rachel sambil menghela nafas berat.

"Halah sayang.Orang kaya mah bebas.Yang penting punya duit"

Rachel mengerutkan keningnya bingung menatap Bunda seolah penuh tanya.Bunda,Mama,Ayah terkekeh keras.

Sedangkan Papa?Beliau tidak dapat ikut berkumpul disini karena jadwal Penerbangan yang tidak dapat di batalkan.

"Kamu ini lho sayang.Polos apa gimana to.Ayah kan ketua yayasan.Nanti gampang.Kalo kamu hamil sekarang.Ujian Nasional kamu bisa di rumah lho.tenang aja kamu ini."Jelas Bunda yang membuat kak Ivan dan kak Arka tersenyum penuh arti.

"Nah lho kenapa nggak kepikiran dari dulu ya tante.Kalo kepikiran dari dulu kan dari dulu kita ketambahan anggota baru"

Alka menatap tajam ke arah Raka yang ikut memperkeruh keadaan.Seperti diingatkan Mama dan Bunda saling tatap penuh arti kemudian menatap tajam ke arah Alka dan Rachel yang ikut menatapnya bingung.

"Kenapa?"Tanya Alka ke arah Bunda dan Mama.

"Kalian harus secepetnya buatin kita Alka junior.Harus!Pokoknya nggak ada bantahan!Mama udah pengen nimang cucu.Temen arisan mama udah punya cucu semua.Mama juga pengen banget.Kalian nggak kasian?keburu kami ini tua lho."

"Tapi-"

"Nggak ada tapi tapian Alka.Dengerin Bunda!Mau kamu Bunda tarik fasilitas transportasi kamu ?"

"Ish mama kaya Alka ini anak kecil aja!Ancemannya nggak berbobot banget!."

"Bener sih.Gue juga setuju kalo Rachel bunting kan lucu perutnya gede.Apalagi nanti dalemnya itu gerak nendang gitu.Dia pasti tambah gemesin deh."Tambah Sia yang diangguki semangat oleh Jesi dan Eva.

"Kenapa semuanya malah mojokin kita yang sayang?"Tanya Alka berbisik dengan nada pelan di telinga Rachel.

"Iya seakan akan kita ini nyolong makanan mereka.Kayak ngintrograsi kita terduga dan salah banget ya kak."

"Kalian nggak usah bisik bisik.Dengerin kata Mama sama Bunda"

Alka menatap dingin ke arah Ayah yang kali ini ikut ikutan masuk dalam topik pembicaraan.

"Entar dulu.Alka belum bis-"

"Lho kenapa nggak bisa?kenapa?Kurang apa anak Bunda?Rachel cantik banget.Bodynya juga oke kok.Mata kamu bureng kalik bening begini lho ka."

Rachel menepuk jidatnya sendiri sambil menghembuskan nafas berat.

"Bunda.Dengerin Alka ngomong dulu"

"Iya Bun.Biarain my litle brother ngasih penjelasan dulu"Ledek Ivan pada adik semata wayangnya itu.

"Apa sih kak.Lo mah ah!Gue udah nikah!Bukan anak kecil lagi"Dengus Alka sambil melempar kakaknya dengan snack ringan di atas meja.

"Yaudah jelasin.Gimana?"Tanya Mama serius.

"Alka nggak bisa itu karena Alka nggak mau semakin nyakitin Rachel.Dia masih sakit.Nanti kalo dia hamil perutnya semakin membesar.Trus bekas luka dia gimana?Alka mikir sepanjang itu buat konsekuensinya.Alka nggak bakal biarin Rachel sakit lagi.Udah cukup Alka goblok kemarin.Sekarang jangan"

Semua menatap ke arah Alka dengan tatapan cengo mereka masing masing.Alka yang ditatap intens hanya bisa mendengus kesal pada semua orang yang ada di sana sambil menggaruk tengkuknya sendiri.

"Bukannya kalo sayang itu dijaga ya?Emang sih.Alka juga pengen punya anak.Tapi nanti.Nunggu Rachel siap.Biar kita sama sama siap jadi orang tua.Dan nggak ngrepotin kalian lagi.Itu harapan kita.Kalian nggak perlu kuatir.Nanti paati ada waktunya kalian bakal bahagia karena penantiannya nggak akan sia sia."

"Anjir Alka Bijak poll banget"

"Nggak nyangka juga gue bro Bad Boy gue ngomongnya bisa dewasa"

"Iya ya Yah.Kok Alka jadi dewasa ya?"

"Menantu mama udah bisa mikir panjang ya"

"Aelah bro.Besok kalo mau lamar cewek gue belajar sama lo ae lah"

Alka kembali mendengus kesal sambil melirik ke arah Rachel yang kini juga melihat ke arahnya dengan senyum yang merekah di wajah gadis itu.Senyum kebanggan memiliki suami yang semakin dewasa.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel