2. Hubungan yang semakin harmonis?
PERHATIAN!!
CERITA INI BELOM TEREVISI! DAN MASIH SANGAT MURNI!
BANYAK KESALAHAN KATA, PENULISAN ATAU EYD DAN TYPO BERTEBARAN.
Jangan lupa Vote and Coment.
Happy Reading!!!
Pagi ini Rachel tengah duduk bersenderan pada sisi ranjang Rumah Sakit.
Menunggu Alka yang tak kunjung keluar dari kamar mandi setelah pria itu pamit untuk mandi.
Keempat sahabat Alka sudah pulang untuk berbenah dan istirahat sebentar di rumah mereka masing masing.
Sekarang menunjukan pukul 7 lebih dan Rachel masih setia memikirkan kejadian beberapa hari lalu yang masih terngiang difikirannya.
"Hey sayang.Jangan ngelamun..mikirin apa sih?hmm?"
Rachel terkejut dengan kehadiran Alka yang tiba tiba sambil mengelus puncak kepalanya.
Rachel tersadar dari lamunannya.
Kini dia merasa sangat ketakutan dengan segala kejadian yang menimpanya.Rasa trauma di benaknya tak dapat segera terobati.Apalagi luka di hatinya ketika harus kembali mengingat wajah Laura.
Flashback ON
"Aku yakin sayang kamu bakal bertahan buat aku.."Kata Alka sambil mengecup sekilas bibir pucat Rachel.
Seakan hilang harapan,nyawanya terasa juga menghilang.Alka tak henti hentinya mengeluarkan air mata sambil memeluk erat tubuh lemah gadis itu.
Alka menangis.Hanya itu yang bisa ia lakukan saat ini.Ia menunggu keajaiban Tuhan untuk mengembalikan Rachel padanya.
Alka menggenggam tangan Rachel erat sambil mengecup kening Rachel lama.Menggenggam erat sangat erat.Sangat takut kehilangan apalagi sangat takut melepaskan.
"Aku mohon..kalo kamu juga nggak mau dengerin permohonan aku..Aku minta kamu bangun.Aku minta sama kamu..Rachel..Dengerin aku sayang..Tolong"kata Alka lirih di ruangan yang nampak hening karena hanya ada Alka dan Rachel di sana.
"Kembali sayang.Kita sama sama lagi.Jangan pergi yaa"
"Please...Aku tau kamu berjuang,kamu kuat Rachel.Jangan pergi secepet ini ya.Aku mohon..kamu nggak kasian sama aku hmm?aku masih butuh kamu,aku sayang banget sama kamu,aku nggak mau kamu pergi secepet ini sayang"
Hening..
Hanya ada suara isak tangis Alka yang belum mereda..
Namun
TIIIIT..TIIIT...TIIITT..TIIITTT...
Mesin medis kembali berbunyi teratur membuat Alka tersentak kaget kemudian segera memandang wajah Rachel.
"Thank you my wife!I love you.Thanks God."Kata Alka sambil mengusap sisa bulir air matanya kemudian mencium kening Rachel lama.
Tak berapa lama setelah hal itu Dokter dan beberapa suster masuk ke ruangan itu setelah mendengar mesin medis yang kembali berbunyi
"Sungguh Mujizat Alka.Kami sudah bertindak semampu kami tapi kami tak mampu.Tapi Tuhan menujukan hal yang berbeda.Ini kehendak yang patut disyukuri Alka.."
Kata Doktor itu tak percaya setelah memeriksa keadaan Rachel yang tubuhnya perlahan menghangat.
"Tuhan masih sayang sama saya dokter.Tuhan masih mau liat saya kasih cucu buat dokter.Hehe"kekeh Alka setelah merasa lebih baik melihat Doktor berusia setengah abad di hadapannya yang kini ikut tersenyum simpul.
"Kami akan pantau terus keadaannya.Karena bagaimana pun Rachel masih sangat lemah dan rentan Alka.Ini sangat Mujizat besar.Dia mampu melewati masa kritisnya.Ini sungguh luar biasa.Jarang sekali pasien yang saya tangani bisa bertahan dengan luka yang cukup serius Alka.Selamat untuk kamu.Jangan berhenti untuk berdoa dan berharap untuk kesadarannya"
Alka mengangguk paham.Diikuti kedatangan Deva dan Fathan yang nampak terkejut setelah masuk ruangan itu.
"Saya permisi"
Setelahnya Dokter dan beberapa Suster itu pergi dari ruangan itu.Fathan segera memeluk tubuh Alka memberikan kekuatan pada pria itu.
"Gue bersyukur Fathan.Tuhan masih ngijinin gue sama Rachel buat bersama.Tuhan masih pengen liat gue ngebahagiain Rachel.Gue bener bener nggak sanggup harus apa lagi kalo kehilangan dia.Gue bakal tepatin janji gue buat diabahagia."Kata Alka sambil menangis di pelukan Fathan
"Gue yakin Rachel selalu dengerin permohonan lo Ka.Dan gue yakin ini juga karna cinta kalian berdua.Kalo takdir belum akan misahin lo berdua.Maut nggak akan bisa jadi pemisahnya ka."
"Iya bener kata Fathan.Ini karena Cinta.Gue jadi percaya sama kekuatan Cinta sekarang.Karena sahabat gue sendiri yang jadi buktinya"Tambah Deva sambil menepuk bahu Alka pelan.
Alka kemudian berjalan mendekat kearah ranjang tempat Rachel berbaring.Menangkup tangan kanan Rachel dengan kedua tangannya.
Alka menatap inci wajah istrinya yang sangat ia rindukan.Senyum dari Rachel,Tawa Rachel,ekspresi menggemaskan dari Rachel,ekspresi gadis cantik yang saat ini tengah berbaring lemah.Sangat ia rindukan.Asalkan bukan wajah tidur pucat dan wajah yang tersiram buliran air mata.Alka tak akan sanggup melihatnya.
"Makasih sayang.Aku bener bener beryukur kamu kembali.Aku nggak akan sia siain kesempatan ini.Aku akan gunain sisa hidup aku buat bikin kamu bahagia.Aku sayang banget sama kamu."
Deva dan Fathan hanya bisa tersenyum getir melihat kelakuan sahabatnya ini.Sangat menyedihkan.Bahkan Alka sangat tegar menghadapinya.Ia sangat tau betul bagaimana rasanya menjadi Alka saat ini.Mungkin bila Fathan atau Deva yang berada di posisi itu.Mereka tak akan sanggup dan memilih lari dari situ.Namun Alka tidak.Pria itu dengan segala pemikirannya berusaha tetap membuat Rachel kembali dengan harapan yang mungkin sangat kecil sekalipun.
"Alka gue udah ngabarin keluarga lo.Katanya mereka bakal segera terbang ke sini dari Prancis.Dan keluarganya Rachel.Mereka lagi di Thailand di rumah omanya Rachel.Jadi segera mereka juga kesini."
Alka mengangguk tanpa menengok setelah mendengar penjelasan daro Fathan barusan.Ia masih setia duduk di samping ranjang tempat Rachel berbaring sambil sesekali mengecup tangan gadis itu.
Flashback OFF
"Kak Aku takut"Kata Rachel sambil memeluk tubuh Alka erat.Kali ini dia tak lagi bisa menyembunyikan ketakutan dan kegundahan di hatinya.
Sepandai pandainya orang menyembunyikan rasanya.Pasti akan ketahuan juga.
Begitu pula yang di alami Rachel.Setelah kejadian yang menimpanya.Kini dia tak dapat memungkiri.Bahwa sekuat apapun Rachel melawan tak mungkin bisa melewati takdir Tuhan.
"Hey sayang..Tenang aku disini kamu nggak perlu takut oke?"Kata Alka sambil memeluk tubuh Rachel sesekali mengecup puncak kepala gadis itu sayang.
"Aku takut dia kembali kak.Aku takut aku nggak mungkin bisa bertahan untuk kedua kalinya lagi.Aku takut kehilangan kakak.Aku nggak akan sanggup kak"
Alka mengelus punggun Rachel mencoba menenangkan gadis itu.Iya cukup menegrti dengan kondisi Rachel saat ini.
"Udah.Pokoknya kamu harus tenang aja sayang.Aku nggak bakal biarin apapun terjadi sama kamu.Aku ada di sini.Aku bakal selalu jagain kamu dan di samping kamu.Oke?Sekarang kamu tenang ya"Kata Alka sambil menghapus bulir air mata di pipi Rachel.
Rachel menganggukan kepalanya mengerti kemudian melepaskan pelukannya di tubuh Alka.
"Untuk kesekian kalinya.Aku nggak akan pernah bosen buat bilang aku sayang kamu dan aku nggak mau kehilangan kamu.Jadi aku mohon selalu bertahan dan berjuang bareng aku Rachel"
"Sure ."Jawab Rachel sambil tersenyum ke arah Alka menampilkan senyum tulus yang lama Alka rindukan dari wajah Rachel.Istrinya.
