Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Episode 2

Kelanjutan ceritanya

"Mereka itu geng populer di sekolah kita tau.. Kemana mana mereka selalu berempat, gak pernah terpisahkan. Ketua geng nya namanya Adam. Dia itu sukanya dipanggil keren, gak suka dipanggil ganteng. Padahal ganteng banget gak sih?"

"Iya lah.." Jawab siswi yang satunya.

"Biasa aja ah .. " Kata siswa tersebut dengan wajah tanpa ekspresi.

Mereka berdua sontak terkejut sembari memasang wajah sinis mendengar kata kata siswa tersebut.

"Lo pikir dia biasa aja? Dia keren tau?! Terus lo mau tau gak?" Ucap salah satu siswi itu.

"Apa?" Tanya siswa tersebut yang masih penasaran.

"Kita panggil dia si keren. (Salah satu siswi perempuan itu tersenyum) Kalo yang cewek itu namanya Laura. Kata orang sih, dia tergila gila sama Adam.. Pokoknya itu cewek nempel terus deh kayak perangko, gak mau lepas gitu loh, bikin sebel.."

Mereka bertiga pun tertawa. Hahaha..

"Dia dipanggilnya si cantik. Ya.. Emang cantik sih, tapi tetap cantikan gue." Ungkap salah satu siswi perempuan itu dengan sangat yakin.

"Cantikan gue kali." Balas siswi satu lagi dengan tidak mau kalahnya.

"Gue.."

"Guee..."

Mereka berdua jadi ribut.

"Udah! Stop!!" Ucap siswa tersebut sambil melerai mereka berdua.

Mereka berdua pun lantas berhenti.

"Terus?" Tanya siswa tersebut yang masih penasaran.

"Terus.. Maxim yang super hot. Panggilannya si penggoda, penggoda wanita. Wanita wanita cantik seperti kita."

Mereka berdua saling tos sambil tertawa.

"Yuhuu.. Kita aja pernah digodain."

Mereka berdua tertawa lagi.

"Terus bangga gitu?" Tanya siswa tersebut dalam hati.

"Dia paling gak suka dikatain playboy. Nah.. Kalo ceweknya namanya Kelly. Dia dipanggil si sexy. Hhm.. sexy sih, bohay lagi."

"Iya, gak kayak lu, kurus kerempeng kayak lidi." Salah satu siswi perempuan itu tertawa mengejek.

"Anjirr.. Ngaca dong lu! Hahaha.. "

Siswa laki laki itu hanya terdiam sambil melihat body mereka yang sama sama dan tak kalah kurusnya.

"Hadeh.. Samanya.. Maling teriak maling." Kata siswa tersebut dalam hati sambil menggelengkan kepala.

"Terus? Terus?" Siswa tersebut masih saja penasaran tentang kelanjutan ceritanya.

"Jadi mereka berempat dipanggil Four S alias Empat S, Si Keren, Si Cantik, Si Sexy dan Si Penggoda."

Mereka berdua tersenyum melihat siswa tersebut akan tetapi siswa tersebut hanya kembali memasang ekspresi yang datar.

"Oh.. Jadi gitu ceritanya."

"Iya, kalo ditambah sama lu, jadi Five S."

"Si Kutu Buku .." Kata mereka serentak.

"Gak lucu, udah ketebak." Kata siswa tersebut dengan wajah tanpa ekspresi lagi.

Mereka berdua tertawa lagi. Siswa tersebut langsung pergi.

"Yahh.. Si kutu buku cabut." Kata salah satu siswa perempuan itu.

Tak lama bel pun berbunyi menandakan kelas akan segera dimulai.

Dan seorang Guru yang bernama Andrew pun masuk ke dalam kelas dan langsung menyapa murid-murid nya

"Selamat pagi!"

"Pagi, Pak!" Kata murid-murid serentak.

"Ayo masuk!" Terlihat Pak Andrew memanggil seseorang yang berada di luar kelas untuk masuk ke dalam kelas.

Lalu siswa tersebut mulai melangkah masuk ke dalam kelas.

"Perhatian semuanya! Hari ini kita kedatangan murid pindahan dari Sekolah Harapan 2. Silahkan perkenalkan diri kamu!" Ucap Pak Andrew sambil tersenyum.

Siswa tersebut pun ikut tersenyum dan langsung memperkenalkan diri.

"Pagi, teman teman!"

"Pagi!!" Kata murid murid serentak.

"Perkenalkan nama saya Jota. Saya murid pindahan dari Sekolah Harapan 2. Saya harap kita bisa berteman baik dan mohon kerja samanya yah!" Ucapnya sambil tersenyum.

"Kalo gak mau, gimana?" Tanya Adam ketus.

Jota terdiam.

"Siapa coba yang mau temenan sama kutu buku kayak lo?" Sambung Adam.

Ternyata siswa yang memperkenalkan diri tersebut adalah si Kutu Buku yang tadi pagi penasaran dengan geng Four S ( geng Adam )

Murid murid yang lain pun tertawa mendengar perkataan Adam dan Jota hanya bisa terdiam dengan wajah yang sedikit kecewa.

"Sudah! Sudah!! Diam..!! Jota, silahkan duduk !!" Perintah Pak Andrew.

"Baik, Pak .." Ucap Jota sembari melangkahkan kakinya ke arah bangku kosong yang memang sudah dipersiapkan untuknya. Dan pelajaran hari itu pun dimulai.

Tak terasa jam sudah menunjukkan pukul 10.33 . Terlihat seseorang sedang duduk asik sambil menonton film romantis menggunakan home teather sembari ditemani dengan Popcorn dan segelas coklat hangat .

Sosok itu ternyata Evelyn yang memang setiap kali ketika Evelyn sudah merasakan penat dia lebih memilih untuk menikmati waktu istirahatnya dengan cara menonton film yang dia sukai .

"Nonton dulu deh hehehe habis itu lanjut belajar lagi" Ucapnya di dalam hati.

Setelah sudah memasuki pertengahan film Evelyn pun bergumam sendiri dengan raut wajah yang jelas menandakan bahwa dia sedang merindukan seseorang

" Hmmm jadi inget dia ... Gimana yah kabarnya sekarang? " Fiuhh .. Dia pun menghela nafas dan tak terasa air matanya pun menetes membasahi pipinya.

Seakan ikut menangis dan mengerti akan kesedihan hati Evelyn, Langit pun terlihat masih menurunkan air hujannya.

Sedangkan di sekolah terlihat para murid pun sedang asik menikmati waktu istirahat di kantin sekolah mereka.

Adam, Maxim, Laura dan Kelly pun tak ketinggalan ikut menghabiskan jam istirahat mereka di kantin sambil menikmati makanan yang sudah mereka pesan. Terlihat mereka semua memesan satu makanan yang sama, yaitu nasi goreng spesial yang merupakan makanan terenak yang ada di kantin tersebut. Tiba-tiba Laura memindahkan telor mata sapi yang ada di piringnya ke piring Adam, melihat apa yang dilakukan Laura, Adam hanya tersenyum tanpa melakukan protes apapun. Laura membalasnya dengan senyuman yang lebih hangat.

Namun pandangan Adam beralih ke satu murid yang sedang berjalan tak jauh dari meja mereka.

Adam mulai menggerakkan bibirnya dan berkata

" Hari gini masih ada aja yah orang kayak dia .... "

Laura yang ikut memperhatikan murid itu pun ikut berkomentar " Bener, gak banget deh, culun nya kebangetan. Ketinggalan jaman banget sih tuh orang, terus liat deh kacamata nya .. pantesnya dia pake kacamata kuda hahaha... " Sontak mereka semua tertawa puas mendengar ucapan Laura.

Murid yang sedang mereka bicarakan tak lain tak bukan adalah Jota. Dia kini jadi salah satu murid yang dapat perhatian dari semua murid, bukan karena ketampanan atau ke popularan nya melainkan karena style atau gaya nya yang sangat sangat kutu buku. Tak butuh lama julukan si kutu buku pun langsung melekat pada diri Jota padahal ini belum genap dia satu hari bersekolah.

" Eh kutu buku kesini lu !! " Terdengar Adam memanggil Jota dengan suara yang lantang.

Tanpa menjawab panggilan dari Adam, Jota pun melangkah ke arah meja makan Adam dan geng nya.

Bersambung..

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel