Bab 4

Hidup Maika jelas berbeda setelah dengan gilanya ia menyetujui menikah kontrak dengan salah satu mantan walikota tanggerang Selatan. Maika dan Dewa akhirnya sama-sama menyetujui untuk melakukan pernikahan kontrak.

Hari ini harusnya Maika menjalankan pemotretan dengan brand tas terkenal namun ia belum sama sekali Bersiap menuju lokesi pemotretan. Saat ini dirinya tertahan di dalam mobil Dewa.

Benar Sadewa Harlan tadi pagi menjemput Maika dan akan menemani Maika pemotretan hari ini. ide ini berasal dari Om Yoseph, ia menyarankan untuk Dewa sedikit terlibat hubungan di depan public dengan Maika agar meyakinkan stastus hubungan mereka.

“anda bisa langsung balik aja, ngga usah ngikutin paman tua” kata Maika membuka seatbelt namun sedikit kesusahan.

Melihat itu, Dewa membantu dengan diam. Posisi mereka sedikit dekat, hingga Maika bisa dengan jelas mencium aroma woody yang membuat dirinya mabuk kemarin.

“saya akan menemani anda” kata Dewa tanpa mempedulikan omelan Maika setelahnya.

Kedatangan mereka membuat beberaa staf bahkan artis dari agency Maika ternganga. Mereka jelas tak menyangka jika rumor mereka berkencan adalah kenyataan apalagi saat ini dengan posessifnya Dewa merangkul pinggang Maika dan jangan lupakan ia memasangkan jas kepudak Maika yang terbuka karena pakaian Maika.

“tangan anda” peringat Maika namun tak di hiraukan oleh Dewa.

“diamlah, mereka semua melihat kita dan terkagum” kata Dewa.

Belum sempat memasuki lift, Langkah Maika dihentikan salah satu pembencinya yang juga seorang model di agency yang sama.

“sekarang nggaet politikus ya kalo musim kampanye ini” kata Jihan membuat Maika kesal dengan Wanita bertubuh lebih pendek darinya. Sedari awal Maika terpilih menjadi brand ambassador pakaian dalam Jihan menunjukkan ketidaksukaannya.

“gue nyari yang single bukan suami orang” kata Maika kemudian menarik sosok Dewa untuk segera menuju lift yang terbuka.

Saat sampai di ruang pemotretan banyak sekali kru yang menyoraki Maika dan juga Dewa. Maika izin unutk mengganti pakaian dan membiarkan Dewa duduk sambil melihat dirinya beraksi di depan kamera.

Menjadi seorang model haruslah fotogenic karena itu kunci Gambaran menarik. Maika mengenakan baju putih dengan rambut yang dibiarkan terurai Panjang memamerkan tas salah satu brand.

Dewa melihat interaksi Maika dengan beberapa kru dan fotografer yang terlihat sudah akrab. Karena tak mengerjakan apa-apa Dewa membuka salah satu aplikasi makanan online. Ia membelikan coffe dan juga roti.

Tak berselang lama pesanan Dewa datang dan langsung Dewa bagikan kepada semua orang yang ada di studio.

“makasih Pak Dewa, bakal langsung nyoblos bapak nih buat maju ke senayan” kata pengarah gaya, semua orang juga berbondong-bondong mengucapkan hal serupa kepada Dewa dan dibalas senyuman manis khas lelaki itu.

“beruntung banget pacaran sama pak Dewa mba” suara husni sang make up artis membuat Maika menatap Dewa yang sedang fokus dengan ponselnya.

“tidak begitu memalukan” batin Maika.

Hampir satu jam lamanya Maika menjalani pemotretan. Setelah selesai ia segera menarik Dewa menjauhi Gedung agencynya.

“thanks udah bersikap baik tapi lain kali gausah” kata Maika sembari mengeluarkan beberapa lembar uang ratusan ribu.

“saya ngga minta ganti, itu salah satu trik kampanye” jawaban Dewa membuat Maika hanya melongo saja.

Mobil yang di kendarai Dewa saat ini menuju kantor partai Gerigi Indonesia. Maika memang ada pekerjaan disana, ia mendampingi kampanye dari partai ini dan membuat video bersama demi menarik perhatian orang-orang.

Sesampainya disana, Dewa langsung menuju tempat ketua umum partai berada. Tujuan mereka saat ini adalah menemui Yoseph terlebih dahulu sebelum nantinya bergabung dengan para caleg lainnya.

“Dewaa, sini duduk. Oh sama Maika ayo sini” Yoseph terlihat Bahagia melihat sepasang muda-mudi ini.

“Om ngga nyangka kalian bisa dapet respon positif. Baru aja kalian viral lagi gara-gara kamu nganter Maika ke kantornya” ocehan ini hanya dijawab senyuman oleh Maika.

“selanjutnya Dewa harus apa Om, pasti wartawan akan memberikan beberapa pertanyaan saat kampanye” Dewa bersuara.

“jawab saja kalau kalian selama ini memang berhubungan dan akan melanjutkan ke jenjang yang lebih serius dalam satu bulan kedepan. Dan bilang juga bahwa kejadian di parkiran kemarin merupakan pertengkaran kalian” jelas Om Yoseph membuat Dewa hanya menganggukkan kepalanya.

“Maika kamu pintar kan untuk bermain peran dan mengolah kata. Tolong bantu Dewa, dia sedikit pasif Ketika di wawancara tentang hubungannya” jelas Om Yoseph membuat Maika menganggukkan kepalanya.

“yasudah kalian bisa bergabung dengan yang lainnya. Habis ini Om kita akan berjalan menuju lapangan untuk mengadakan kampanye akbar” Dewa dan Maika berdiri.

Saat ini Dewa memberikan sebuah baju warna yang senada dengan tema yang partainya usung. Dewa mempersilahkan Maika untuk berganti pakaian terlebih dulu sebelum bergabung dengan lainnya.

Seperti perkiraan Dewa bahwa wartawan lebih suka menyoroti dirinya yang saat ini menggenggam tangan Maika. Pasti mereka sedang memburu berita viral. Dewa kemudian sedikit menyingkir karena jalannya sediki menghambat calon lainnya yang menuju lapangan.

“Pak Dewa ada hubungan apa sama Maika?” tanya wartawan.

“ehm.. baik saya akan menjelaskannya karena banyak sekali berita bohong yang beredar. Perempuan disamping saya Maika Elenor adalah kekasih saya” jawaban Dewa membuat wartawan semakin heboh, Maika sedari tadi hanya tersenyum.

“apakah ini yang menyebabkan Maika dipilih menjadi artis yang diusung oleh partai anda??” tanya wartawan.

“hahaa,,,saya sedikit cemburu jika jauh. Jadi bekerja seperti ini yang membuat kami tetap berada di lingkungan yang sama” kata Dewa membuat siapa saja yang mendengar akan memuji dirinya dengan embel-embel laki-laki manis.

“apakah kalian ingin menikah dalam waktu dekat ini?” tanya wartawan.

“doakan saja dalam bulan ini jika tidak ada halangan” jawab Dewa segera menarik tangan Maika untuk pergi.

Kehebohan baru saja Dewa buat setelah mengeluarkan statement menikah dengan Maika dalam bulan ini.