Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 3 Apakah Dia Sudah Berubah Menjadi Orang Kaya?

"Tuan besar berkata, sekarang nona boleh tidak pulang rumah, tetapi nona harus menerima kekuasaan untuk mengelola Grup Angle yang merupakan anak perusahaan Grup Kurnia dan nona harus membuat keuntungan Grup Angle tahun ini lebih tinggi 5% dari keuntungan tahun lalu."

"Tuan besar masih memesan, nona boleh menolaknya tetapi keadaan Grup Basiroen akan menjadi sangat berbahaya."

Theresa dengan kesal menggertakkan giginya.

Sebelum Tuan Besar Keluarga Basiroen meninggal, dia pernah berjanji kepada Tuan Besar, dia akan membantu cucunya untuk menjaga Grup Basiroen dengan baik, jadi dia tidak akan membiarkan Grup Basiroen terjatuh parah.

Kali ini ayahnya jelas-jelas sedang mempergunakan kelemahannya untuk membuatnya setuju, tetapi ayahnya tidak menggunakan hal ini untuk memaksanya pulang rumah, ayahnya malah memaksanya untuk menerima Grup Angle.

Sebenarnya apa yang ingin dilakukan ayahnya?

"Baik, aku akan melakukan semua sesuai dengan yang diinginkannya!"

Theresa menerima pulpen dan dengan cepat menanda tangan kontrak tersebut, lalu dia pun menerima kartu hitam yang berisi 60 triliun itu.

Melihat permukaan kartu hitam yang bersinar, dia dengan lucu menggelengkan kepalanya.

Jelas-jelas beberapa menit yang lalu, dirinya begitu miskin dan hanya bersisa 20 ribu, bahkan biaya taksi juga tidak sanggup dibayarnya.

Jadi, apakah saat ini dia sudah berubah menjadi orang kaya?

Karena sebelumnya di dalam perjanjiannya dengan ayahnya, kartu bank dia akan ditahan, dia juga harus menyembunyikan identitas aslinya, kalau tidak perjanjian mereka akan dianggap batal.

Biasanya, mertuanya dan adik iparnya selalu meremehkannya karena dia miskin, mereka hanya suka dengan orang kaya, mereka juga tidak pernah mengakui keberadaannya.

Kalau sekarang mereka tahu bahwa dia sebenarnya adalah putri terkecil orang kaya pertama di seluruh negara, Theresa Kurnia dari Keluarga Kurnia, dirinya juga seharga puluhan triliun, ekspresi apa yang akan mereka perlihatkan kepadanya?

Dia ingat sewaktu dia masih hilang ingatan, teman baiknya yang berada di panti asuhan sakit parah, dia bersujud dan mengetuk kepala di hadapan mertuanya Nina Ongko, dia memohon kepada mertuanya agar meminjam sedikit uang untuknya.

Nina dengan sombong mengeluarkan sebuah kartu platinum tetapi tidak diberikan padanya, Nina malah memamerkan kekayaannya, "Kamu tebak, berapa banyak uang yang berada di dalam kartu ini? 2 miliar, sepertinya kamu tidak akan pernah melihat uang ini selama seumur hidupmu 'kan?"

"Tetapi walaupun aku menggunakannya untuk membeli makanan anjing, aku juga tidak akan meminjamkannya kepadamu! Karena di mataku, temanmu yang miskin dan menyedihkan itu bahkan tidak sepenting seekor anjing."

Theresa mengepalkan tangannya, matanya juga mengeluarkan pandangan menertawakan.

Kalau ada kesempatan, dia juga ingin membalas kedua orang yang sombong dan memandang rendah orang lain itu! Dia ingin membalas mereka dengan kejam!

Sewaktu sedang memikirkannya, tiba-tiba pergelengan tangan Theresa ditarik dari belakang.

Sewaktu dia memutar kepalanya, dia pun melihat Nina, mertuanya.

Mertuanya sedang menatapnya dari ketinggian, ekspresinya sangat tidak senang dan sangat merendahkan. Di belakangnya masih ada beberapa nyonya-nyonya kaya, tangan mereka juga penuh dengan plastik belanjaan, kelihatannya mereka baru selesai jalan-jalan di mall.

Theresa dengan cepat menaruh kartu hitam itu ke dalam tasnya, dengan nada dingin menjawab, "Ada masalah apa?"

Nina terdiam sesaat, dia sama sekali tidak menyangka sikap Theresa akan begitu dingin terhadapnya, jelas-jelas sebelumnya Theresa sangat takut dengannya.

"Siapa yang mengizinkanmu untuk keluar dan membuat malu keluarga kami! Apakah pekerjaan rumah sudah kamu selesaikan? Apakah kamu sudah selesai mempersiapkan makan siang? Bagaimana kalau putra kesayangkanku kelaparan, aku akan mengoyak kulitmu!"

"Lihatlah baju yang kamu pakai ini! Sudah menikah masuk ke dalam keluarga kami bertahun-tahun, tetapi aura miskin masih terlihat jelas dari tubuhmu, benar-benar sangat memalukan, cepat pulang rumah!"

"Aku memalukan?"

Theresa seperti telah mendengar sebuah lelucon yang besar, "Setelah aku menikah masuk ke dalam Keluarga Basiroen, kamu sengaja mengusir semua pelayan di dalam vila, kemudian memaksaku mengundurkan diri dari pekerjaanku, menyuruhku mencuci baju, memasak untuk anakmu, menyuruhku menjadi seorang istri yang baik untuk anakmu, aku sudah melakukan semuanya, tetapi apakah kamu puas?"

"Kamu pun terus menyusahkanku, kamu memfitnahku mencuri perhiasanmu, kemudian dengan kesalahan itu mengambil saham yang Tuan Besar berikan padaku, kamu masih memaksaku bersujud semalaman di bawah hujan deras, apakah kamu sudah melupakan semua ini?"

Beberapa nyonya kaya yang berdiri di belakang Nina pun mengeluarkan suara ckck beberapa kali, mereka semua tahu bahwa Nina sangat kejam kepada menantunya, tetapi mereka tidak menyangka Nina akan bersikap segila itu.

Melihat kedua orang yang berdiri di depan mereka mulai bertengkar, beberapa nyonya kaya pun mencari alasan untuk pulang dulu.

"Kamu, omong kosong apa yang kamu katakan!"

Nina sudah ingin memotong ucapan Theresa beberapa kali, tetapi Theresa malah berbicara dengan cepat seperti tembakan pistol yang tidak ada hentinya, membuat dia tidak bisa memotong pembicaraannya.

"Apakah ucapanku itu omong kosong atau tidak, kamu juga sangat jelas."

Theresa dengan sombong mengangkat dagunya sedikit, kemudian menatapnya dengan tatapan tajam, "Dulu aku selalu bersabar menghadapimu, untuk selanjutnya kalau kamu terus mencari masalah denganku, aku akan membalasmu berkali-kali lipat ditambah dengan perbuatanmu kepadaku sebelumnya!"

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel