Bab 5
Aku kembali lagi dengan update-an yang sedikit :), jangan lupa sediakan makanan dan minuman untuk menikmati karyaku, walau cuma beberapa kata tapi setidaknya update bukan, maaf. Sampai jumpa lagi besok di lain hari.
***
Flashback
Kembali ke zaman di mana Ratu Alam dan Raja Kehidupan dilahirkan untuk pertama kalinya, mereka terlahir dari keluarga manusia, tapi diberkati oleh beberapa dewa untuk membantu mereka mengurus bumi dan segala isinya.
Ratu Alam bertugas membuat alam tetap pada kondisi yang sesunghuhnya, membuat para makhluk hidup bangga akan segala tentang alam, sedangkan Raja Kehidupan diberi kekuatan untuk menyembuhkan tanaman dan hewan yang bisa dijadikan obat bagi manusia jika mereka sedang sakit.
Sang Ratu selalu pada kehidupan ceria, bahkan saat dia ingin menangis dia menatap seluruh penduduk desa, saat penduduk desa mengangguk dia akan menangis dengan menahan suaranya dan tidak akan membuat bencana alam.
Sang Raja selalu ingin melihat sang Ratu, rasanya seperti ingin bersama membuat dunia ini menjadi indah. Ketika sang Raja beranjak dewasa dia meminta izin untuk menjalankan tugasnya agar bisa menyembuhkan beberapa tanaman dan hewan yang sakit.
Begitu juga dengan sang Ratu, dia ingin kebahagiaan makhluk hidup rata di semua tempat, sehingga waktu mempertemukan mereka. Sang Ratu terjebak dan dalam ketampanan Raja Kehidupan, begitu sebaliknya.
Mereka bertemu satu sama lain sampai mengetahui mereka adalah pilihan dewa untuk membantunya memelihara alam di sini, mereka menjalankan kehidupan sehari-hari, sampai di mana sang Ratu salah paham melihat sang Raja bersama dengan wanita lain lalu menciumnya.
Dia menahan amarah dan rasa sesak di dada, walau itu semua tetap berdampak pada alam. Sang Raja merasakan angin yang berbeda dan segera mencari sang Ratu, dia melihatnya duduk di atas jurang, menghampiri lalu duduk di sebelahnya.
“Griffin, apa kita bersama selamanya?” tanya sang Ratu pada Raja Kehidupan.
“Apa yang kamu katakan, Affry. Aku juga tidak tahu akan hal itu, kita memiliki tugas yang sangat penting,” jawabnya dan Affry tersenyum.
“Jika aku mencintaimu, apa yang akan kamu lakukan.” Griffin kaget, dia juga memiliku perasaan yang sama, tapi apa bisa mereka bersama dan menjalani kehidupan norma seperti makhluk hidup yang lain.
“Aku tidak tahu, perasaan itu sama halnya denganku, bagaimana kita akan bersama jika tugas kita berdua sangat penting.”
“Namun, saling berhubungan bukan?”
“Aku tahu, tapi ayo kita jalankan bersama sehingga makhluk hidup lain menginginkan kita bersama dan tidak menganggap bahwa kita hanya sebuah alat yang digunakan.” Griffin tidak tahu harus menjawab apa lagi, Affry tersenyum dan seketika alam terlihat bahagia. Griffin lega dan membalas senyuman Affry.
***
J a n g a n - l u p a - t a p - l o v e, - f o l l o w, - d a n - j u g a - k o m e n. S i l a k a n - b a c a - c e r i t a - l a i n - y a n g - b e r j u d u l - Ignorant King, d a n - Sweet Lover - a t a u - k e t i k - d i - p e n c a r i a n - Ignorant King/Sweet Lover - g e n r e - f a n t a s i - R o m a n c e - B L.
Semangat bacanya :v
