Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 2 Tuan Bermata Merah

Sebelum Lou Qi sadar dari keterkejutannya pria berdarah berdiri dengan memeluknya membuatnya kaget , "Bersiaplah untuk melawan musuh."

Begitu kata-kata ini dilontarkan, para pengawal segera menyingkirkan keterkejutan mereka seolah-olah mereka telah terbiasa..

Ying memberi hormat kepadanya kemudian langsung terbang dan mendarat di pohon lebat yang jaraknya tidak jauh. Sosoknya tertutup pohon lebat tetapi Lou Qi dapat melihatnya merentangkan tangan kanannya melalui celah cabang dan daun. Dia mengarahkan belati kecil yang ada di tangannya ke depan.

Pria lainnya melangkah ke depan dengan postur tegak. Postur itu terlihat seperti pedang dan perisai.

Lou Qi terkejut, saat ini dia telah melihat kekuatan orang-orang ini, tetapi musuh seperti apa yang akan membuat mereka sampai berjaga-jaga seperti ini? Apakah mereka sedang dikejar pembunuh?

"Tuan bermata merah, bagaimana kalau kita berdiskusi?" Lou Qi berbisik, "Kamu lihat, aku hanya seorang gadis lemah dan tidak berdaya. Jika kamu terus memelukku, aku pasti akan menjadi bebanmu untuk bertarung nanti. Bagaimana kalau kamu melepaskanku dan aku pergi untuk bersembunyi dulu?"

Asalkan melepaskannya, di saat kedua belah pihak bertarung dia akan segera melarikan diri dari kekacauan.

Pria bermata merah meliriknya dan terdiam.

Apakah dia tidak menyetujuinya? Sebaiknya terus berusaha lagi.

Lou Qi hendak melanjutkan pembicaraan lagi, tiba-tiba terdengar suara nyanyian halus.

Suara itu tidak dapat dihindari, Lou Qi tidak mengerti dialek yang dia nyanyikan berasal dari mana. Tetapi lagu ini terdengar lembut seperti angin sepoi-sepoi di bawah rembulan, seperti tangan halus seorang gadis sedang bermain-main air di danau yang sejuk, maupun air hujan yang menetes di luar jendela di malam hari. Bagaikan seorang gadis berusia dua puluhan tahun yang sedang berjalan di tengah hujan lebat di selatan Sungai Yangtze, dia memainkan payung yang di pegangnya dan memercikkan tetesan air hujan serta memancarkan senyuman lembutnya.

Lou Qi menghayati lagu yang indah ini dan merasa bingung, lagu yang begitu indah kenapa Tuan bermata merah dan rombongannya justru melakukan persiapan untuk melawan musuh dengan begitu hati-hati?

Dia menoleh ke tempat suara nyanyian itu berasal, dia mengira bisa melihat seorang pelayan cantik yang sedang menopang tandu kerajaan, dan juga menaburkan kelopak bunga warna-warni. Lalu kecantikan gadis yang ada di atas tandu itu bagaikan batu giok, membuat orang yang melihatnya sangat terpersona. Tetapi ketika dia tersadar kembali ke akal sehatnya, dia melihat lebih dari selusin bayangan hitam terbang di bawah sinar rembulan yang cerah. Raut wajah mereka putih pucat seperti hantu, kantung matanya sangat gelap, tatapan mata mereka terlihat sangat ganas dan gigi taringnya seperti vampir. Tangannya yang kurus melambai, kukunya yang berwarna merah darah itu sangat tajam dan panjangnya sekitar sepuluh sentimeter, benar-benar seperti Mei Chaofeng.

Lou Qi sangat ketakutan hingga hampir tidak bisa menahan diri untuk berteriak. Siapa yang begitu berselera buruk?! Nyanyian lagu yang begitu indah dan artistik, yang muncul malah sekelompok vampir dengan gaya Mei Chaofeng!

(Kalau yang suka nonton film/baca novel Legenda Pendekar Pemanah Rajawali pasti tahu -- Mei Chaofeng atau Bwee Tiauw Hong yang mempelajari ilmu 'Cakar Tulang Putih')

Lou Qi sangat terkejut, hampir-hampir membuatnya berteriak. Siapa yang sangat jail! Menyanyikan lagu yang begitu lembut, tapi justru mengirimkan pasukan yang mirip Mei Chaofeng ini!

Sungguh keterlaluan!

Tangan yang memeluknya semakin erat, pria bermata merah berkata dengan serius, "Tutup telinga dan matamu."

"Apa?" Lou Qi masih belum tersadar kembali ke akal sehat dari dampak nyanyian dan vampir. Wajah pria bermata merah berangsur-angsur menjadi tidak jelas, lalu bau darah di tubuhnya menjadi lebih kuat dan tajam. Tatapan Lou Qi perlahan-lahan juga tidak fokus....

Wajah berbentuk hantu itu tiba-tiba bergegas ke arahnya, kemudian bibir yang hitam terlihat tajam seperti pisau hendak menggigit hidungnya!

Lou Qi sangat terkejut, dia menyadari dirinya tidak bisa bergerak dan tubuhnya seperti bukan miliknya. Ahhh! Mulut hantu itu terbuka lebar bukan untuk menggigit hidungnya, melainkan akan menggigit tenggorokannya!

"Tenggg!"

Terdengar suara serangan pedang, suaranya keras hingga membuat jantung Lou Qi berdetak kencang dan tatapannya menjadi jernih, lalu kepala hantu yang ingin menggigit tenggorokannya menghilang dalam seketika!

Apakah ini halusinasi?

Cakar hantu putih tiba-tiba mencengkeramnya dengan kuat dan mendatangkan hawa dingin.

Mata Lou Qi melebar, ini bukan ilusi!

Ketika pria berdarah berbalik badan, cakar hantu putih itu juga berbalik badan dan kuku panjang mengarah untuk menusuk lehernya, jika gerakan ini berhasil menusuk pria berdarah pasti akan ada lima lubang darah di lehernya!

"Cari mati!"

Pengawal yang berada di sebelahnya segera menebas tangan itu dengan pedang, terdengar suara 'krekkk', cakarnya terputus dan kelima jarinya jatuh ke tanah. Lou Qi melebarkan mata, dia benar-benar tidak percaya apa yang di lihatnya. Dia melihat pria berdarah mengangkat kakinya lalu menginjaknya kemudian meratakan kelima jari tersebut dan menghancurkannya dengan kuat.

"Wuekkk!"

Lou Qi merasa dirinya ingin muntah.

Tetapi sebelum dia muntah, dua "vampir" meraih pengawal yang berada di dekatnya secara bersamaan, masing-masing vampir meraih satu lengan pengawal itu dan menariknya secara bersamaan! Lou Qi berteriak, entah mengapa dia bisa membayangkan kalau kedua lengan pengawal itu pasti akan ditarik putus!

Mata pria berdarah melebar, dia melempar Lou Qi ke punggungnya dan langsung menendang "vampir" itu. Pada saat yang sama tangannya menghantam leher vampir dengan gesit.

Di bawah keterkejutan, tanpa sadar Lou Qi memeluk leher pria berdarah erat-erat dan melingkarkan kakinya di pinggangnya dengan kuat karena takut dirinya akan jatuh.

Terdengar suara krekk dua kali, salah satu vampir ditendang terbang keluar olehnya. Di saat terbang, kuku jarinya mencengkram lengan pengawal, dan kukunya yang tajam merobek lengan bajunya hingga meninggalkan jejak luka dalam yang hampir menampakan tulang.

Suara krekk yang satu lagi, leher vampir lain yang memegang lengan pengawal itu dipatahkan oleh pria berdarah dan kepalanya langsung jatuh menggelinding.

Lou Qi tiba-tiba merasakan sakit dari punggung, dia ditarik menjauh dari punggung pria berdarah dengan paksa. Pria berdarah langsung membalikkan badan, dan Lou Qi melihat darahnya menajadi mengalir dengan sangat cepat, pria berdarah terkejut dan langsung jatuh ke tanah. dia mengerutkan keningnya seperti merasakan sakit yang tak tertahankan.

Setelah menjauh dari Lou Qi dia bahkan tidak bisa berdiri? Lou Qi menyaksikan pria berdarah kesakitan di tanah dengan ketakutan.

"Tuan!" Ying yang berada di pohon melakukan beberapa serangan ledakan untuk menghalangi vampir yang bergegas menuju pria berdarah.

Lou Qi terlempar dan jatuh ke tanah dengan kuat, rasanya hatinya akan hancur.

Seorang "vampir" membungkuk dan menatap Lou Qi dengan senyuman aneh, dia mengulurkan tangannya untuk meraih dada Lou Qi. Suaranya terdengar tajam seperti pisau, "Jantung seorang perawan yang enak..." Kelima jarinya itu seperti cakar, kukunya yang tajam telah menyentuh bagian jantung Lou Qi dan ujung kukunya itu sudah siap untuk merobek dagingnya. Lou Qi bingung dengan perubahan tak terduga ini, "vampir" ini ingin memakan jantungnya! Makan jantungnya!!!

"Ahhh! Tolong!" Teriak Lou Qi.

"Selamatkan dia..." Terdengar suara serak tidak jauh dari sana, kedua kata itu seperti sulit untuk diucapkan.

Kilatan pedang menyala, terdengar suara riuh, darah hitam menyembur ke wajah Lou Qi, dan bau busuk membuatnya ingin muntah. "Vampir" itu ditendang terbang, tetapi tangan yang terpotong rapi masih tersangkut di dada Lou Qi...

Sebuah tangan yang terputus...

Sebuah tangan yang terputus dengan kuku panjang dan tajam...

Sebuah tangan terputus yang mengalirkan darah hitam... tergantung di dadanya!!!

"Ahhh!" Lou Qi berteriak lagi.

"Diam!" Ying bergegas menghampiri, dia meraih Lou Qi dan melemparkannya ke arah pria berdarah.

Kemarahan Lou Qi mulai menguasai ketakutannya. Sialan! Ini ketiga kalinya dia dilempar hari ini! Tetapi ketika dia menoleh ke bawah, melihat tangan dengan kuku panjang yang pucat dan berdarah hitam tergantung di dadanya, dia ingin berteriak lagi!

Walaupun dia tidak takut, tetapi dia merasa jijik!

Semua pengawal berjuang keras untuk melawan "vampir", terlihat bayangan pedang dingin dan darah hitam menyembur, kemudian vampir itu menangis serta melolong, membuat orang merasa ketakutan. Nyanyian yang indah sudah berhenti lama tetapi Lou Qi tidak merindukannya lagi karena nyanyian itu jelas memiliki efek halusinasi!

"Ke....marilah..." Pria berdarah jatuh ke tanah dan menatap Lou Qi dengan meneteskan air mata darah.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel