Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 2 Ternyata Dia

Di sebuah rumah yang besar dan mewah, seorang gadis cantik baru saja memasuki rumah itu.

"baru pulang kamu Jes ?"

"iya pa, tadi dari butik, mampir ke rumah anita sebentar"

Gadis itu adalah Jesica, putri tunggal Pak Barata permana dan ibu Maria,

selama ini dia mengelola butik milik mamanya tapi mulai besok, dia akan menggantikan posisi papanya sebagai pemimpin perusahaan.

"ya sudah, kamu mandi aja dulu sana"

ucap sang mama yang juga berada di situ

"iya Ma.

jesi ke kamar dulu ma, pa,"

"iya"

jawab kedua orang tuanya

setelah masuk ke kamarnya, jesica tak langsung mandi, dia duduk di tepi ranjang, teringat seseorang yang menolongnya menggantikan ban mobilnya yang kempes tadi

"di jaman gini masih ada ternyata orang yang sifatnya baik.

biasanya orang bakal nglakuin sesuatu karna ada upahnya, lah ini di kasih upah malah nolak.

padahal udah susah susah gantiin ban"

jesica berguman.

"sayangnya gue gak sempet kenalan tadi sama itu cowok.

kalau gue ketemu lagi sama itu cowok, gue bakal traktir dia makan sebagai ungkapan terimakasih."

lanjut jesica berguman.

dia lalu beranjak dari ranjang, dan melangkah masuk ke kamar mandi.

Ke esokan harinya, Lukas dan Andi dengan semangat menyiapkan ruang rapat untuk para petinggi kantor menyambut kedatangan Bos Baru Mereka

"eh luc, putri pak Bara yang akan jadi Bos kita, kabarnya masih single loh"

ujar andi masih sambil terus melanjutkan kerjaannya

"kabarnya sih iya ndi"

"cantik gak ya Luc kira kira ?"

"ya udah pasti cantik lah ndi, loe sendiri tau, pak Bara gagah dan tampan, Bu Maria cantik.

tentu saja putrinya cantik ndi"

"betul juga loe Luc,

bibit unggul mah keturunannya juga pasti unggul.

jadi penasaran deh gue"

"nanti juga bakalan tau ndi, dia kan bakal jadi Bos kita, jadi setiap hari bakal ke kantor ini"

"bisa cuci mata tiap hari dong Luc"

"halu loe ndi, dia tuh gajah, kita mah cuma semut, ga bakal terlihat di matanya"

"halu apaan ? loe tu yang halu.

gue cuma bilang cuci mata doang"

"tuh air kolo buat cuci mata loe"

lucas menunjuk se ember air untuk mengepel

"emangnya mata gue lantai.

basing aja.!."

mereka melanjutkan pekerjaan meraka tanpa membahas calon bos baru mereka lagi.

pukul delapan pagi, semua karyawan berdiri berkumpul di loby kantor, untuk menyambut kedatangan bos baru mereka.

Pak Barata memasuki loby kantor, bersama seorang wanita muda yang sungguj sangat cantik

Lucas sedikit kaget saat melihat wanita yang bersama pak Barata

"itukan cewek yang mobilnya pecah ban semalam.

jadi dia itu anak pak Bara.

pantas saja cantiknya luar biasa"

Lucas berguman dalam hati

tak hanya lukas yang membatin, ternyata jesica juga membatin lucas.

saat memasuki loby, jesica mengedarkan pandanganya ke seluruh pegawai yang ada di situ.

pandanganya terhenti saat menatap Lukas.

"itu kan cowok yang semalem nolongin gue ganti ban.

jadi dia kerja di kantor ini.

dari seragamnya sepertinya dia ob di kantor ini"

guman Jesica dalam hati

"Selamat pagi semuanya.saya meminta kalian semua untuk berkumpul di loby ini, karna saya akan memperkenalkan putri saya kepada kalian semua.

seperti yang saya sampaikan beberapa hari yang lalu, bahwa saya akan mundur dari kantor ini, dan di gantikan oleh pimpinan yang baru.

hari ini saya umumkan, putri tunggal saya inilah yang akan menggantikan saya di kantor ini.

mulai saat ini dia lah yang akan memimpin perusahaan menggantikan saya.

saya harap kalian semua bisa bekerja sama dengan baik untuk memajukan perusahaan"

dengan penuh wibawa, pak Bara menhenalkan putrinya sebagai pemimpin baru mereka

"perkenalkan dirimu jes"

"selamat pagi semuanya.

perkenalkan,

nama saya Jesica Permana.

dan seperti yang di katakan papa saya tadi, mulai hari ini saya yang akan menggantikan posisi papa saya di kantor ini.

karna saya masih baru di kantor ini, jadi saya harap kerja samanya kepada kalian semua.

cukup sekian dulu perkenalan saya.

trimakasih."

"baiklah, saya rasa perkenalan sudah cukup, sekarang kalian silahkan kembali ke ruangan masing masing."

perkenalan selesai, pak Barata pun membubarkan mereka semua.

pak Bara kemudian mengajak jesica ke ruang kerjanya yang mulai hari ini menjadi ruang kerja jesica.

"siska, kamu ikut saya ke ruangan"

ucap pak bara pada sang sekretaris

"baik Pak"

jawab siska

"nah inilah ruang kerja kamu mulai sekarang Jes.

papa percaya kamu bisa mengelola perusahaan dengan baik."

"Jesi akan berusaha sebisa mungkin Pa."

"Dan dia ini Siska, siska ini sudah lebih dua tahun menjadi sekretaris Papa, dan mulai hari ini Dia akan menjadi sekretarismu.

kalian seumuran jadi akan lebih mudah untuk bekerja sama."

siska lalu maju dan menyalami Jesica

"saya siska bu.

selamat datang dan selamat bergabung"

ucapnya

"trimakasih Sis"

ucap Jesica menyambut uluran tangan siska.

"Siska, tolong kamu bimbing Jesica, karna dia masih baru, dia belum begitu paham apa saja yang harus dia kerjakan.

dan tugas kamu adalah membimbingnya."

"siap Pak Bara"

jawab siska

"ya sudah, sekarang kita ke ruang rapat."

Di ruang rapat petinggi kantor,

Pak Bara mengenalkan beberapa manager dan bagian bagiannya.

mereka juga membahas seluk beluk perusahaan selama ini, agar Jesica bisa lebih cepat memahami apa yang harus dia lakukan ke depannya.

sementara itu, di ruang ob, dua pemuda baru saja selesai menyiapkan minuman untuk para karyawan kantor, tengah duduk untuk berustirahat sejenak.

"gila Luc, ternyata benar banar cantik ya putrinya pak Barata"

"iya ndi.

baru kali ini gue lihat wanita secantik nona Jesica. gak ada duanya."

"jangan bilang loe jatuh cinta pada bos baru kita Luc"

"ya nggak lah ndi.

gue juga sadar diri tauk.

gak pantes orang kek kita ini jatuh cinta sama putri mahkota kek nona Jesica"

"syukurlah kalau loe sadar diri Luc, soalnya loe pasti bakal gila kalau sampe loe jatuh cinta. gak bakal di bales."

"gue tau ndi, senja itu indah, tapi cuma bisa di pandang doang. gak bakalan bisa di peluk."

"helleh, sok puitis loe Luc.

tapi bener juga sih, sampek lebaran monyet pun, kita gak bakalan bisa meluk senja"

"nah...

loe monyetnya.."

"sialan."

ha ha ha.

mereka kemudian malah tertawa.

Di ruang rapat, perbincangan telah selesai.

satu persatu mereka keluar dan kembali ke ruang kerja mereka.

"Jes, papa pulang duluan ya, kalau ada yang masih belum kamu pahami, kamu bisa tanya sama siska."

"iya pa."

"ya sudah, papa pulang sekarang."

"iya pa.

hati hati."

Setelah papanya pergi, jesica juga keluar dari ruangan itu, dan kembali ke ruang kerja barunya.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel