
Ringkasan
kisah seorang pemuda yang sangat sederhana yang hidup sebatang kara. dia tidak pernah tau siapa orang tua kandungnya. Dia di besarkan oleh seorang wanita miskin yang menemukannya 26 tahun lalu, dengan kalung yang menggantung di lehernya bertuliskan LUCAS. wanita itu menjadikan dia sebagai cucunya. hingga 5 tahun yang lalu wanita yang membesarkannya itu menutup usia. Lucas bekerja menjadi seorang OB di salah satu kantor swasta. dan sialnya dia jatuh cinta pada gadis cantik anak seorang pengusaha terkenal, yang sekarang menjadi atasannya. bagai langit dan bumi perbedadaan status sosial mereka. apakah ceo cantik yang membuatnya jatuh cinta itu akan meliriknya ?
Bab 1 Bertemu Gadis Cantik
tok tok tok
suara daun pintu yang di ketuk
"masuk"
terdengar suara seorang pria dari dalam ruangan.
ceklek
"slamat siang Pak Bos,
pak Bos manggil saya ?"
sapa seorang ob yang memasuki ruang kerja atasannya
"iya luc.
ini, tolong kamu angkat kardus ini ke mobil saya"
"Siap Pak Bos.
Pak Bos seperti mau pindah saja."
"saya memang mau pindah luc"
"ha !"
lucas mendongak menatap Bos nya
"mulai besok, putri saya yang akan menggantikan saya di sini.
saya sudah makin tua luc, gampang capek. saya mau mengurus restoran saja."
"oh..
jadi putri Pak Bos yang akan memimpin kantor ini ?"
"iya luc, kamu baik baiklah kerja di sini.
kalau pas libur, kamu mainlah ke restoran saya, kita bisa main catur di sana"
"siap Pak Bos"
Pak Barata adalah seorang pengusaha sukses dan terkenal.
beliau memiliki banyak usaha,
perusahaan ekspor impor yang besar, beberapa hotel dan juga restoran.
meski begitu, beliau adalah orang yang bersikap sederhana, menghargai dan memperlakukan karyawan seperti rekan kerja.
bahkan saat beliau suntuk dengan pekerjaan, tak jarang dia mengajak Lucas bermain catur dengannya.
meskipun Lukas hanya seorang ob di kantornya, tapi beliau tak memandang rendah Lucas.
"ayo luc !"
pak bara lalu keluar dari ruangannya di ikuti lucas di belakangnya yang membawa kardus yang entah apa isinya.
sampai di deepan mobil, PK Bara membuka bagasi mobilnya
"langsung masukkan bagasi luc"
lucas pun langsung memasukan kardus yang di bawanya ke dalam bagasi mobil Pak Bara
"makasih ya luc, aku pulang dulu"
"iya Pak Bos, hati hati"
setelah mobil pak Bara melaju meninggalkan halaman kantor, lukas masuk kembali ke dalam kantor
"eh luc, Tolong bikinin kopi hitam dan bawa ke ruangan saya ya."
pinta salah satu manager yang berpapasan dengan lucas di loong kantor.
"siap Pak"
jawab lucas sigap
Lucas lalu masuk ke ruang pantri untuk membuatkan kopi sang manager.
"kopi buat siapa Luc ?"
tanya Andi seorang rekan kerjanya sesama ob, yang baru masuk ke ruang pantri
"Pak Budi"
jawab Lucas sambil mengaduk ddngan sendok kopi buatannya.
"eh luc, kabarnya besok kita ada bos baru yang akan menggantikan pak Barata ya? loe udah denger ?"
"iya ndi, tadi Pak Bos bilang ke Gue,
dan yang gantiin beliau itu Putri beliau sendiri "
"oh... jadi putri beliau yang bakal jadi Bos baru kita ?
semoga aja sifatnya sama kayak pak Barata ya Luc".
"mudah mudahan aja ndi.
gue antar kopi ke ruangan pak Budi dulu"
"oke"
lucas lalu meninggalkan andi untuk mengantar kopi ke ruangan manager
tok tok
"masuk"
ceklek
"kopinya Pak"
"Taruh di meja aja luc"
lucas lalu meletakkan secangkir kopi yang di bawanya ke meja kerja Pak Budi
"oh iya luc, besok pagi tolong kamu siapkan ruang rapat.
bakal ada rapat penyambutan pemimpin baru kantor kita besok pagi"
"siap Pak."
"minumnya air mineral botolan saja besok"
"siap pak.
ada lagi pak ?"
"sudah.
kamu boleh keluar sekarang"
"siap pak. permisi"
lukas kemudian keluar dari ruang kerja pak Budi
Jam pilang kantor sudah tiba, hampir seluruh karyawan sudah keluar dari kantor.
Lucas dan Andy mengumpulkan gelas yang tadi di pakai para karyawan lalu mencucinya
setelah membereskan beberapa peralatan yang tadi di pakai orang orang kantor, Lukas dan Andi pun lalu segera pulang.
Dengan mengendarai motor bebeknya, lukas menyusuri jalanan kota menuju ke rumah kecilnya.
Sampai di rumah, lukas memarkir motornya lalu masuk kerumah kecilnya yang sudah 26 tahun dia tempati.
rumah peninggalan sang nenek angkat yang telah merawat dan membesarkannya.
hanya kenangan bersama sang neneklah yang ada di rumah itu, bahkan juga di memory kepala Lucas.
tak sedikit pun ada kenangan bersama orang tua, karna dia tak pernah tahu, siapa wanita yang telah melahirkannya, dan siapa ayahnya.
Setelah kematian menek angkatnya empat tahun yang lalu, di benar benar hidup sebatang kara.
tak memiliki keluarga ataupun saudara.
hanya teman dan sahabatnya lah yang di milikinya di dunia ini.
hari mulai menjelang malam, lucas yang mulai merasakan lapar di perutnya memutuskan untuk mencari makan di luar, karna saat ini dia sedang malas me masak
lucas berjalan kaki di di pinggiran aspal, menuju warung makan yang tak jauh dari gang rumahnya
keluar dari simpang gang rumahnya, memasuki pinggiran jalan raya, Lucas melihat sebuah mobil menepi, lalu keluarlah seorang gadis cantik dari dalam mobil itu yang langsung memeriksa ban belakang mobilnya tersebut.
pandangan lucas mengikuti arah gadis itu memandang.
dilihatnya ternyata ban mobil gadis itu kempes,
lucas melangkah mendekat ke mobil dan gadis itu
"ada apa mbak ? pecah ban ya ?"
gadis itu tampak ragu untuk menjawab
"iya mas"
jawabnya kemudian
"mbak bawa ban serep ?
biar saya bantu gantiin."
gadis itu tak menjawab, dia tampak ragu dan seperti curiga pada lucas.
"jangan kawatir mbak.
saya bukan orang jahat kok.
kalau saya bertindak jahat, mbak tinggal teriak aja, tuh orang orang yang nongkrong di warung itu pasti denger dan bakal gebukin saya."
ujar lucas yang melihat raut curiga di wajah gadis itu
"eh, iya mas,
saya ada ban serep di bagasi"
gadis itu akhirnya menjawab
"mbak buka aja bagasi mobilnya,
biar saya bantu gantiin bannya mbak."
"iya mas"
gasis itu lalu membuka pintu bagasi mobnya
Lukas lalu mengeluarkan ban serep dan beberapa peralatan dari dalam bagasi mobil gadis itu.
tanpa bucara lagi, dia mulai membuka ban yang kempes, dan menggantinya dengan ban serep.
Tak butuh waktu lama bagi Lucas untuk mengganti ban, karna dia sudah terbiasa dengan hal itu.
sebelum bekerja menjadi ob, dulunya dia bekerja menjadi seorang supir angkot.
"udah beres mbak"
ucap lukas lalu memasukan ban yang kempes dan beberapa peralatan yang di gunakanya kembali ke dalam bagasi mobil itu.
"trimakasih ya mas"
"iya mbak.
ya sudah mbak, dilahkan di lanjut perjalanannya, saya permisi"
ucap lukas, lalu membalikkan badan
"tunggu mas"
teriak gadis itu
gadis itu lalu mengambil dompetnya dari dalam mobil, mengambil beberapa lembar uang dari dompet tersebut.
"Terima ini mas, untuk bentuk terima kasih saya karna mas udah bantu gantiin ban mobil saya."
ucap wanita itu sambil menyodorkan lembaran uang pada lucas
"trimakasih mbak.
tapi saya tulus bantu, nggak cari imbalan"
lucas menolak
"bukan imbalan mas, ini hanya bentuk terima kasih saya saja.
tolong di terima mas"
gadis itu memaksa
"trimakasih mbak.
tapi maaf saya gak bisa menerimanya."
setelah mengatakan itu, lucas berbalik dan melangkah meninggalkan gadis itu.
"gadis yang sangat cantik. tapi dia adalah senja"
gumannya dalam hati
sementara gadis yang di tolongnya hanya diam melihat lucas dari belakang.
tak lama, dia pun masuk ke mobilnya dan pergi dari situ.
