Bab 11 Jomblo Ngenes
Setelah kemarin seharian menghabiskan waktu bersama Jesica, hari ini Lucas bekerja seperti biasanya.
setelah melaksanakan tugas rutin pagi sebagai ob, Lucas kini duduk di ruang pantri bersama Andi.
"Kemaren Loe kemana Luc ?
kok gak ikut nongkrong di cafe Andre ?"
tanya Andi pada Lucas
(Andre adalah sahabat mereka, anak pemilik salah satu caffe.
"Gak kemana mana Ndi.
gue seharian istirahat di rumah."
jawab Lucas tak ingin mengatakan yang sebenarnya
"emangnya anak anak pada nongkrong di caffe Andre ya ?"
Lucas ganti menanyakan acara teman temannya kemarin
"iya.
tapi gak lama, soalnya pada mau jalan sama bininya masing masing."
jelas Andi
"Lah, trus Loe jalan sama siapa ?
kambing ?"
Lucas meledek Andi
"kambing palak Loe.
gini gini gue juga punya pacar tauk.
gak jomblo ngenes kayak Loe."
protes Andi
"emangnya Loe masih lanjut sama Indah ?"
tanya Lucas lagi
"Masih lah.
kami udah sama sama cocok.
tinggal nunggu cukup modal aja buat ngesahinnya."
bangga Andi
"tinggal Loe doang yang bakal jadi bujang karatan."
lanjut Andi
"yah...
mo gimana lagi ?
belom ketemu yang cocok."
Lucas menanggapi
"selera Loe ketinggian bambang.
makanya gak ketemu ketemu.
Loe sukanya yang model Bu Jesica kan ?
mimpi terus aja Loe"
ceeocos Andi
"gak kek gitu jugak ndi.
gue emang belom ketemu yang cocok sama hati gue."
protes Lucas
"ya cari lah Luc.
berusaha.
kalok cuma pasrah doang, ampek lebaran monyet jugak Loe bakal tetep jomblo."
ujar Andi menasehati
"iya iya.
Gue tau."
kilah Lucas
Mereka terus aja lanjut berbincang karna lagi tidak ada pekerjaan.
Hari sudah lewat tengah hari. saatnya Lucas mengantarkan kopi susu untuk Nona Bosnya.
tok tok tok
Lucas mengetuk pintu ruangan Jesica.
"Masuk"
ucap Jesica dari dalam.
ceklek
"Slamat siang Bos Cantik..."
sapa Lucas pada Jesica
"Slamat siang tukang gombal"
balas Jesica
ke duanya sama sama melempar senyum.
"Kopi susu spesial, untuk Wanita special"
ujar Lucas sambil meletakkan cangkir kopi di meja kerja Jesica
"trimakasih pelayan special..."
ucap Jesica
"minum gih, biar gak ngantuk"
suruh Lucas pada Jesica
"Gak ngantuk kok.
liat kamu langsung ilang ngantuknya."
jawab Jesica sambil senyum senyum
"kok Kamu yang ngomong gitu.. ?
harusnya kan aku.."
protes Lucas
"ha ha ha..
Aku juga bisa kali, ngegombal.."
jawab Jesica sambil tergelak
"jangan deh.
bakal baper orang, kalau Kamu yang gombalin."
Lucas menanggapi
"jadi kamu baper nih ?"
tanya Jesica menggoda
"iya lah. gimana nggak.
di gombalin Bidadari.."
jawab Lucas
"ishh...
Dasar."
ucap Jesica lalu mencibirkan bibir.
Lucas terkekeh pelan
"kamu sibuk Jes ?"
tanya Lucas kemudian
"enggak.
kenapa ?"
Jesica menjawab dan lanjut bertanya.
"nggak apa pa, nanya aja."
jawab Lucas dengan santainya
"ish.. kirain"
ucap Jesica
"Kenapa ?"
tanya Lucas
"nggak kenapa napa"
Jawab Jesica sedikit cemberut
"oh..
ya udah.
aku permisi balik ke pantri ya ?"
pamit Lucas
"kok buru buru amat sih ?"
tanya Jesica yang masih ingin ada teman ngobrol
"kan masih jam kerja, ntar di tegur sama Bos."
jawab Lucas
"emangnya Bos Kamu galak ?"
tanya Jesica dengan tersenyum
"galak iya, judes iya, tapi cantiknya ngalahin bidadari."
jawab Lucas dengan santainya
"LUCASSS..."
Jesica meninggikan suaranya lalu memonyongkan bibirnya
Lucas terkekeh
"jangan manyun gitu Jes...
bikin gemes."
ucap Lucas dengan senyumnya
"LUCASSS.."
teriak Jesica lagi
"he he he..
Maaf...
tapi emang benaran gemesin loh Bos aku ini."
ujar Lucas cengengesan
"gak usah aneh aneh ya.
gak lucu"
ucap Jesica sok jutek
"iya deh..
maaf..
peace.."
Lucas mengacungkan dua jari tangannya
"Kopi susunya dingin Jes..
dari tadi di anggurin.."
ucapnya kemudian
"gara gara kamu sih..
jadi lupa gak di minum."
protes Jesica, lalu meraih dan menyeruput kopi susu buatan Lucas.
Lucas hanya menyunggingkan senyum
"ya udah ya, aku keluar dulu."
pamit lucas serius
"Iya.
Makasih ya kopi susunya."
ucap Jesica
"iya. sama sama."
jawab Lucas
Kemudian dia membalik badan dan keluar dari ruangan jesica dengan senyum yang masih terlukis di wajahnya.
"Loe kalo keluar dari ruangan Bu Jesica pasti kayak orang stres deh Luc."
ucap Andi setelah Lucas masuk ke ruang pantri
"maksut Loe ?"
tanya Lucas tak paham
"suka senyam senyum gak jelas"
jawab Andi tanpa memandang Lucas
"suka suka gue lah."
jawab Lucas cuek lalu melangkah untuk menaruh nampan yang di bawanya.
