Chapter 3
"Kau siap?" Tanya Al saat berdiri dia bang pintu kamar Scar, Wanita itu menoleh dari kegiatannya memasang anting.
"Sebentar lagi." Sahut Scar lalu memusatkan perhatiannya ke kaca yang ada di hadapannya.
"Kenapa kau ingin menonton theater malam ini?" Tanya Scarlett. Al menggerutu sambil memperbaiki kancing mansetnya.
"Ada klien yang ingin bertemu dan mengajakku menonton." Sahut Al, Scarlett mengangguk saat melihat dirinya telah siap.
"Ayo." Sahut Scarlett, Al mengulurkan tangannya yang langsung diambil oleh Scarlett.
"Kau tahu, jika kita tidak mengkonfirmasi bahwa gosip setahun yang lalu itu tidak benar. Mungkin sekarang media akan berpesta jika melihat kita sekarang." Sahut Scarlett, Al memandang Scarlett datar.
"Aku memang menyukai wanita, tapi aku tidak menyukai wanita yang lebih tua daripadaku." Sahut Al yang langsung mendapat pukulan telak di lengannya. Dulu banyak media yang memberitakan bahwa Al dan Scarlett adalah sepasang kekasih dan langsung terbantahkan saat Al terlihat menggandeng seorang model yang baru naik daun.
Limosin yang membawa mereka dari hotel berhenti didepan theater, Al turun dan langsung disambut kilatan blitz, pria itu mengambil tangan Scarlett dan membantunya turun dari mobil. Scarlett merasa punggungnya berdesir saat Al tengah memperkenalkannya dengan seorang pria yang merupakan klien pria itu. Ia menoleh dan pandangannya terpaku pada pria yang tadi sore baru ditinggalkannya. Marvel Butièr berdiri tak jauh dari tempatnya berada tengah berdiri menunggu antrian untuk masuk kedalam theater. Scarlett menganggukkan kepalanya singkat dan tanpa kentara pada Marvel kemudian memusatkan perhatiannya pada Al yang memberikan sebuah booklet kecil.
"Swan lake?" Tanya Scarlett saat melihat judul pertunjukan balet yang akan mereka tonton malam ini. Monsieur Paul Roux memandang Scarlett Scarlett dengan antusias sementara istrinya hanya tersenyum tidak banyak berbicara.
"Ini pertunjukan yang sangat ditunggu, penarinya adalah penari yang sedang naik dan disini." Sahut Monsieur Roux.
"Ah baiklah, aku tidak sabar untuk menontonnya." Sahut Scarlett lalu menoleh kearah Al.
"Aku kira terakhir kali aku menonton swan lake adalah bersama mommy dan aunty Sophie, dan mereka menghukum aku dan Charlotte karena membuat keributan di drury Lane." Sahut Scarlett yang langsung disambut tawa Al.
"Mari My Lord." Sahut monsieur Roux berbicara dengan Al yang langsung meletakkan tangannya di punggung Scarlett dan membimbing wanita berjalan duluan.
"Baby." Marvel menolehkan kepalanya ke arah samping dan melihat Elsa Tenga menatapnya dengan pandangan bertanya. Marvel mengumpat dalam hati, ia menghabiskan sepuluh menit hanya untuk memandang wanita yang seharian ini telah mengusik dirinya.
"Maaf, aku kira tadi aku melihat seseorang yang aku kenal." Sahut Marvel lalu menggandeng tangan Elsa dan memfokuskan perhatiannya kepada Elsa lagi. Antrian mereka menipis dan membuat Marvel dan Elsa berjalan masuk dan mencari kursi mereka. Marvel memandang berkeliling ruangan yang sudah mulai penuh dengan penonton. Dan pandangan Marvel tertuju pada balkon di sebelah kanannya, ia melihat Scarlett tengah duduk dan berbincang dengan wanita yang berada disampingnya sementara pria yang bernama Al itu duduk disamping Scarlett. Ia melihat pria itu meminta perhatian Scarlett yang langsung ditanggapi Scarlett dengan mendekatkan dirinya kepada Al.
Marvel merasa dirinya sudah seperti penguntit, tapi ia tidak bisa mengalihkan pandangannya dari wanita yang bernama Scarlett Woodrow. Ia seperti melihat seorang ratu yang tengah duduk. Wanita itu tidak perlu menarik perhatian orang untuk memandang dirinya, orang akan memandang dirinya dengan antusias tanpa diminta. Para pria menatapnya dengan pandangan memuja dan wanita memandang dengan wajah penuh iri. Aura kebangsawanan tidak hilang dari diri Scarlett, Marvel melihat Scarlett tertawa kecil lalu memasang wajah kesal kepada Al yang hanya dibalas pria itu dengan usapan lembut di pundak wanita itu yang setengah terbuka.
"Tampaknya pemandangan balkon itu sangat menarik." Suara Elsa masuk kedalam pendengaran Marvel yang langsung menoleh.
"Ada model yang sedang bekerja dengan perusahaan di balkon itu." Sahut Marvel, Elsa mengerutkan kening.
"Siapa?" Tanyanya ingin tahu.
"Scarlett Woodrow." Sahut Marvel, Elsa mengangguk.
"Model bagi parfum perusahan bukan?" Tanya Elsa, Marvel mengangguk lalu memusatkan pandangannya saat lampu mulai dimatikan dan layar dinaikkan. Persoalan Scarlett dikesampingkan oleh Marvel dan memusatkan perhatiannya pada pertunjukan. Elsa sangat menyukai ballet, ini tujuan Marvel datang kemari malam ini.
Sementara Scarlett telah duduk santai dan bersiap menonton pertunjukan, ia membuka booklet yang ia terima dan membaca sekilas sembari memikirkan Marvel yang melihatnya di pintu masuk. Ia menyapu pandangannya ke bawah, berusaha mencari sosok Marvel karena ia tidak melihat pria itu duduk di balkon tapi ia tidak bisa menemukannya, kursi dibawah balkonnya telah penuh dengan para penonton dan lampu telah dimatikan.
"Kau mencari siapa?" Tanya Al, Scarlett menggeleng cepat.
"Bukan siapa-siapa." Sahutnya lalu memusatkan perhatiannya kearah panggung dan menonton babak pertama.
***
"Kau haus?" Tanya Al saat babak pertama berakhir, ada jeda sepuluh menit sebelum babak kedua dimulai, Scarlett melanda Al yang telah berdiri.
"Tidak terlalu, kau pergilah." Sahut Scarlett separuh mengusir Al yang mengangguk dan berjalan keluar dari balkon. Scarlett mengambil teropong kecil yang ada di hadapannya dan mulai memandang kerumunan dibawahnya mencari pria yang tak bisa lepas dari pikirannya.
"I got you." Guman Scarlett saat berhasil mendapatkan dimana Marvel duduk, lalu ia mengerutkan kening saat melihat seorang wanita yang tidak dapat dilihat wajahnya dari tempat ia duduk sekarang. Pria itu tampak memperhatikan wanita itu tengah berbicara, Scarlett menurunkan teropongnya dan mengumpati dirinya sendiri. Untuk apa ia terlalu ingin tahu tentang pria itu, padahal mereka akan segera tidak mempunyai hubungan apapun setelah besok pekerjaan Scarlett selesai..
"Ini untukmu." Scarlett menoleh saat melihat Al kembali sembari membawa air mineral dengan lime kesukaan Scarlett.
"Kenapa wajahmu seperti itu?" Tanya Al yang langsung disambut gelengan oleh Scarlett. Tak berapa lama, kerumunan kembali masuk untuk memulai babak kedua. Scarlett menoleh kearah Al yang terlihat gelisah saat babak kedua pertunjukan swan lake itu dimulai lima menit yang lalu, pria itu tidak berhenti memandang panggung tanpa melepaskan pandangannya.
"Siapa nama penari utama itu?" Tanya Al kepada Scarlett tanpa mengalihkan pandangannya, Scarlett melihat booklet yang terbuka di pangkuannya.
"Karenina Zharakova, kau kenal?" Tanya Scarlett, Al menggeleng pelan lalu tampak berbicara dengan Monsieur Roux.
"Jangan bilang ini menjadi target mu lagi Al, wanitamu jika dibuat barisan bisa sepanjang london paris." Sungut Scarlett sambil mendengus tapi Al tampak tidak mendengar, pandangannya masih fokus ke arah panggung.
***
"Kau tidak keberatan jika kita berkenalan dengan para pemainnya bukan?" Tanya Al kepada Scarlett saat pertunjukan berakhir, Scarlett memainkan alisnya yang terukir sempurna.
"Apa aku ada pilihan?" Tanya Scarlett lalu mengikuti Al menuju ke belakang panggung.
"Ms. Woodrow." Scarlett menoleh dan melihat terkejut siapa yang memanggilnya.
"Mr. Butièr." Sapa Scarlett sopan, ia melihat Al telah meninggalkannya lalu mengalihkan pandangannya ke arah Marvel.
"Senang bertemu dengan anda disini sir." Sahut Scarlett, Marvel mengangguk.
"Bisakah kita bertemu besok malam mungkin untuk makan malam?" Tanya Marvel, Scarlett memandang kaget lalu memandang Marvel dengan wajah sedikit menyesal.
"Maaf sir, saya harus kembali ke london besok selesai pemotretan." Sahut Scarlett dan itu benar adanya. Charlotte akan pulang hari minggu nanti dan ia berjanji, ia yang akan menjemput Charlotte.
"Baiklah, mungkin lain kali saat kau berada disini lagi." Sahut Marvel, Scarlett hanya tersenyum tanpa mengiyakan.
"Scar." Mereka berdua sama-sama menoleh saat mendengar Al memanggil dirinya.
"Baiklah, enjoy malam anda." Sahut Marvel lalu mengulurkan tangannya, Scarlett menyambut uluran tangan Marvel dan menjabatnya. Kemudian ia tersentak kecil saat Marvel maju dan mengecup pipinya lalu beranjak pergi tanpa mengatakan apapun meninggalkan Scarlett yang terdiam berusaha mencerna apa yang sedang dipertunjukkan oleh Marvel pada dirinya.
***
