5. Gayatri
Terima kasih sudah membaca sejauh ini.
Jangan lupa masukkan dalam koleksi kalian dan beri komentarnya, ya!
--------
Farhan dan Kirana sedang dalam perjalanan ke Solo dengan mobil yang disetir Farhan. Sebuah mobil low MPV yang dibelinya setelah menikah. Narto menyuruhnya membeli mobil itu dari uang hasil panen agar Farhan dan Kirana bisa lebih nyaman kalau perlu bepergian. Bagi Narto itu tak masalah, tiga kali panen cabe dan tomat terakhir menghasilkan cukup banyak uang.
Hari masih pagi ketika mereka sampai di rumah Gayatri yang sebelumnya dipakai oleh Farhan untuk tinggal. Farhan masih memiliki kunci rumah itu. Anak angkatnya itu meminta Farhan agar tinggal di rumah itu kalau sedang ke Solo.
Malam sebelumnya, Farhan sudah mengabari Gayatri. Anak angkatnya itu sudah menyuruh pembantu membersihkan rumah sebelum Farhan datang. Rumah itu sudah beberapa waktu tidak ditempati.
Gayatri sendiri sudah kangen ketemu dengan ayah angkatnya itu. Saat Farhan tiba-tiba menikah, Gayatri sedang di luar negeri mengurusi bisnisnya selama sebulan. Dia tidak bisa membatalkan perjalanannya karena sudah diatur sebelumnya dengan rekan bisnisnya di luar negeri. Sampai sekarang, Gayatri belum lagi ketemu dengan ayah angkatnya.
Farhan dan Kirana sudah sampai di rumah itu. Seorang pembantu membukakan pintu depan lalu mereka berdua masuk. Kirana belum pernah ke rumah itu jadi Farhan mengajaknya berkeliling rumah agar Kirana mengenalnya. Setidaknya selama tiga hari ke depan, mereka akan tinggal di situ mengurusi pemeriksaan pendengaran Kirana.
"Daddyyyy ...." Seorang perempuan cantik bertubuh mungil berlari kecil langsung memeluk Farhan.
Gayatri yang baru saja datang langsung masuk dan melihat Farhan di ruang tengah. Dia kangen dengan ayah angkatnya itu. Dipeluknya sejenak tubuh Farhan.
"Kamu kelihatan tambah cantik, Honey," puji Farhan.
Tak urung pipi Gayatri bersemu merah. Dia sangat suka dengan pujian dari lelaki yang dikaguminya itu.
"Ah, Daddy suka genit," ujar Gayatri gemas lalu mengecup bibir Farhan,
Gayatri lalu memperkenalkan dirinya pada Kirana. Mereka beramah-tamah sejenak. Gayatri lalu sibuk mengambil dua kotak makanan yang dibawanya dan menyuruh pembantu untuk menyuguhkannya di meja makan.
Setelah ngobrol beberapa saat, Kirana pamit ke kamar untuk berganti pakaian dan istirahat. Janji dengan dokter yang akan memeriksanya baru nanti sore. Kirana ingin berbaring sejenak. Matanya masih ngantuk karena kurang tidur akibat bercinta dengan suaminya semalam. Selain itu, Kirana sengaja membiarkan Gayatri kangen-kangenan sama suaminya.
Pertemuan dengan Gayatri selalu saja membuat Farhan bergairah. Terutama sejak dia menjadikan Gayatri sebagai budak nafsunya. Perempuan itu sudah jadi mesin seks baginya sejak masih menjadi mahasiswinya. Dengan sentuhan Farhan di area sensitifnya, hasrat Gayatri seakan terbebas dari sangkarnya dan membuatnya selalu haus akan kenikmatan dari ayah angkatnya.
Di ruang tengah, Gayatri sudah tidak sabar ingin mendapatkan kenikmatan. Ditariknya tangan Farhan ke dalam kamar di sebelah kamar tempat Kirana beristirahat.
"Kirana gakkan keberatan, kan?" tanya Gayatri nakal.
"Aman. Aku sudah pernah cerita bagaimana hubunganku denganmu," jawab Farhan.
Perempuan cantik bertubuh mungil itu sudah tak sabar untuk menyalurkan hasratnya. Dengan sigap dilepaskannya semua penutup di tubuhnya tanpa sisa. Setelah itu dengan bernafsu, dia membantu Farhan melepas semua pakaiannya.
Ketika keduanya sudah bugil, Farhan mengangkat tubuh anak angkatnya yang tingginya hanya sebatas pundaknya itu ke dalam pelukannya. Kaki Gayatri langsung memeluk pinggang Farhan. Mereka berdua lalu berciuman penuh nafsu.
"Daddy, masuki aku," pinta Gayatri mendesah. "Aku sudah kangen punyamu," lanjutnya lagi.
Dengan tetap berdiri sambil memeluk Gayatri, Farhan mengarahkan kejantanannya ke celah kewanitaan Gayatri yang sudah basah. Benda itu perlahan menghujam ke dalam lubang kenikmatan perempuan itu.
"Daddy ... enak banget ...." Suara Gayatri bergetar merasakan rangsangan dalam rongga kewanitaannya yang terasa penuh.
Rongga itu berkedut-kedut dan mata Gayatri terpejam dengan kepala mendongak dan mulut terbuka. Perlahan Farhan menggenjot miliknya dalam rongga yang terasa sesak itu dan Gayatri mulai mendesah-desah merasakan kenikmatan.
Gayatri pasrah tanpa perlawanan. Perempuan itu hanya menikmati rongganya dipompa benda yang menyesaki rongga kewanitaan kecilnya. Tubuhnya seakan terpental-pental tiap kali milik Farhan menghujamnya. Gayatri seakan terbang ke alam lain terbuai kenikmatan.
Rasa geli yang menyerang rongga kewanitaannya semakin menjadi-jadi. Gayatri seketika tersadar dan mulai menggerak-gerakkan pinggulnya ke kanan dan ke kiri untuk mendapatkan sensasi yang lebih nikmat. Farhan mempercepat genjotannya. Dia tahu Gayatri sudah akan mencapai klimaksnya.
"Daddy ... yang keraaasss ...," rengek Gayatri.
"Iya, Honey ...."
Farhan menggenjot miliknya dengan lebih cepat dan menyodokkannya lebih keras ke dalam rongga kewanitaan Gayatri. Perempuan itu semakin terpental-pental dibuatnya. Tangan dan kakinya semakin erat memeluk leher dan pinggang Farhan. Gayatri sudah tak sanggup lagi bertahan lebih lama.
Tubuh Gayatri mengejang. Rongga itu berkontraksi menjepit-jepit milik Farhan. Giginya dengan gemas menggigit pundak kiri Farhan hingga meninggalkan bekas gigitan di sana. Farhan sempat meringis menahan sakit gigitan Gayatri.
Perlahan tubuh Gayatri melemas. Farhan lalu meletakkan tubuh itu di atas spring bed dengan tubuhnya menindih tubuh Gayatri dan kejantanannya masih tertancap dalam rongga perempuan itu.
Dengusan napas Gayatri berangsur mereda. Farhan mulai menggenjot lagi dengan pelan. Rasa geli mulai terasa lagi dalam rongga kewanitaan Gayatri. Digoyangkannya pinggulnya mengikuti irama goyangan Farhan.
Farhan dengan buas melumat-lumat bibir Gayatri dan tangannya meremas-remas buah dada berukuran sedang dan masih kencang itu. Perlakuannya mendapatkan perlawanan setara dari perempuan itu. Gayatri membalas lumatan Farhan dengan tak kalah buasnya. Pinggulnya pun diputarnya untuk menimbulkan sensasi yang lebih besar terhadap sodokan-sodokan batang keras Farhan.
"Daddy ... aku mau nyampe lagi ...." desah Gayatri.
Farhan mempercepat gerakannya. Gayatri ikut mengimbangi dengan menggoyang pinggulnya lebih cepat.
"Daaddyyyy ...." Gayatri mengejang. Tubuhnya melenting. Rongga kewanitaannya berkontraksi keras.
Farhan mendiamkannya sejenak dengan menekan miliknya sedalam mungkin dalam rongga kewanitaan Gayatri. Perempuan itu minta diperlakukan begitu saat mencapai klimaksnya.
Saat lentingan tubuh Gayatri berubah normal dan dia mulai lemas, Farhan memburu ejakulasinya yang juga hampir sampai. Digenjotnya kejantanannya dalam rongga Gayatri dengan cepat dan membuat perempuan itu mendesah-desah sambil menikmati sisa orgasmenya.
Lenguhan Farhan mengantarkannya ambruk menimpa tubuh Gayatri.
* * * * *
Kedekatan Gayatri dengan Farhan dimulai ketika perempuan itu mengikuti mata kuliah yang diajar Farhan saat Gayatri duduk di semester dua. Sikap Farhan yang kebapakan dalam memperlakukan mahasiswa memesonanya. Mulailah Gayatri sering bertanya masalah pelajaran atau tugas sekedar mencari alasan mendekati dosennya itu. Gayatri kehilangan sosok bapak sejak ditinggal ayahnya yang meninggal dunia saat dia kelas dua SMA.
Di sisi lain, kehidupan rumah tangga Farhan mulai memanas. Perselingkuhan istrinya dengan lelaki lain membuat mereka sering bertengkar. Istri Farhan lalu mengajak kedua anak-anak lelaki mereka yang saat itu sudah remaja pergi meninggalkan rumah dan tinggal di rumah orang tuanya. Tinggallah Farhan sendiri di rumahnya.
Perubahan yang terjadi pada Farhan tak luput dari pengamatan Gayatri. Meski Farhan tak pernah menceritakan masalahnya, Gayatri tahu dosennya itu sedang menghadapi masalah besar. Sikap dan tampangnya tak mampu menutupi itu.
Suatu hari dengan alasan menanyakan tugas, Gayatri mohon agar diizinkan ke rumah Farhan karena Farhan kebetulan sudah pulang dari kampus. Gayatri langsung menuju rumah dosennya itu ketika Farhan mengizinkannya.
Melihat kondisi rumah Farhan yang mulai tampak tak terurus, naluri perempuan Gayatri membawanya berbenah. Awalnya dari ruang tamu, lalu berbenah di ruang makan. Gayatri juga mencuci piring dan gelas yang kotor yang menumpuk tidak tercuci.
Melihat apa yang dilakukan Gayatri, menyentuh perasaan Farhan. Dia seakan menemukan sosok seorang anak perempuan yang tak pernah dimilikinya.
"Kamu mau jadi anakku?" tanya Farhan saat Gayatri selesai berbenah.
Gayatri mengangguk gembira. Senyumnya mengembang dan matanya berbinar-binar cantik. Farhan lalu memeluk Gayatri.
"Call me daddy," pinta Farhan.
"Daddy ...." ujar Gayatri manja sambil memeluk erat Farhan.
"Thank you, Honey," bisik Farhan di telinga Gayatri.
Bibir Farhan tak sengaja menyentuh telinga Gayatri saat berbisik. Tiba-tiba ada sengatan yang dirasakan Gayatri dan menjalar ke seluruh tubuhnya. Ada rasa aneh yang menjalar dan membuat hasrat berahinya menuntut untuk dipuaskan. Gayatri mendesah-desah. Seketika dia sangat ingin disetubuhi. Hasrat liarnya menggelora dalam tubuhnya.
"Daddy, sentuh aku ...," desah Gayatri.
Farhan semula tak berniat untuk menembus batas privasi perempuan muda yang ada dalam pelukannya. Dia hanya merasa kehangatan pelukan seorang anak perempuan pada ayahnya. Namun, desahan dan bahasa tubuh Gayatri telah menggiring perasaannya dari ranah kebapakan menjadi lelaki normal yang juga punya hasrat berahi.
Dengan ragu, Farhan mengecup kening Gayatri. Bibir perempuan itu malah terbuka dan mendesah pelan sambil memejamkan matanya. Bibir mungil nan merah itu menggoda hasrat Farhan untuk melumatnya.
"Mmmhhh ...." Tubuh Gayatri menggeliat saat bibirnya mendapat lumatan.
Gelora yang sudah mulai menghangati tubuhnya mendorongnya untuk membalas lumatan itu dengan ganasnya. Entah keberanian dari mana yang menggerakkan tangan Gayatri menggiring tangan Farhan untuk menjelajah buah dadanya.
"Daddy, aku suka ...," ujar Gayatri ketika Farhan meremas-remas buah dadanya.
Rasa kebapakan Farhan sudah benar-benar dienyahkan oleh hasrat kejantanannya. Dilucutinya pakaian yang dikenakan Gayatri tanpa sisa. Diangkatnya tubuh mungil itu ke sofa lalu dicumbuinya.
Farhan menduga perempuan itu masih belum berpengalaman bercinta. Dia tak langsung menuju sasarannya meski kejantanannya sudah sangat tegang dan ingin menerobos celah kewanitaan sempit Gayatri yang terpampang manis di hadapannya. Dia ingin perempuan itu yang memohon padanya kalau memang menginginkannya.
Telinga Gayatri adalah target yang diserangnya terlebih dahulu. Perempuan itu melenguh menahan hantaman gelora kenikmatan yang tiba-tiba menyerangnya lagi dengan lebih dahsyat. Farhan terus fokus menjilati telinga itu dengan ujung lidahnya.
Tubuh bugil Gayatri menggelinjang-gelinjang merasakan sensasi yang memabukkannya. Kadang pinggulnya terangkat-angkat seolah minta belaian. Farhan meningkatkan serangan dengan meremas-remas buah dada Gayatri sambil memainkan putingnya. Gayatri semakin meninggi.
"Daddyyy ... sentuh aku ...," rengeknya.
"Sentuh di mana, Honey?" pancing Farhan.
"Selangkanganku, Daddy," jawabnya sambil mendesah.
Kesempatan yang dinantikan Farhan sudah tiba. Gayatri mulai mengundang untuk disentuh kelaminnya. Dengan lembut, Farhan menggeser tangannya yang semula mangkal di buah dada Gayatri. Tangan itu dengan lembut merayap menyusuri perut Gayatri menuju selangkangannya.
Farhan menggunakan jemarinya untuk menjelajahi dengan lembut area selangkangan Gayatri. Jemari itu bermain mengelilingi celah kewanitaan Gayatri. Perempuan itu tak sabar menunggu jemari itu tiba di sasarannya, tetapi tak kunjung tiba di sana. Kewanitaan yang ditumbuhi bulu-bulu yang tercukur pendek itu berkedut-kedut dan sudah mulai basah.
"Daddyyy ... sentuh punyaku ...." Gayatri memohon.
Kali ini Farhan menurutinya. Jari tengahnya mulai menggesek garis celah kewanitaan Gayatri.
Gayatri melenguh pelan.
Digerak-gerakkannya pinggulnya ke depan agar jari Farhan menembus masuk ke bibir kewanitaannya, tetapi Farhan sengaja tetap bermain di permukaan. Tangan Gayatri lalu menangkap tangan Farhan dan mengarahkannya agar jari itu masuk ke bibir kewanitaannya. Jari Farhan pun bermain di celah yang basah itu.
Gayatri menjerit tertahan ketika jari tengah Farhan menyentuh titik pusat sensitifnya.
"Di situ enaaak ... Daddyyy ...." Digerak-gerakkannya pinggulnya pelan agar menambah sensasi yang dirasakannya.
Tak puas cuma mendapatkan permainan jari, Gayatri menuntut lebih. Dibukanya celana Farhan berikut celana dalamnya. Dipegangnya batang kejantanan itu lalu ditariknya mendekat ke selangkangannya.
"Masuki aku, Daddy ...." Gayatri merengek.
"Kamu yakin, Honey?" tanya Farhan. Dia tahu bahwa Gayatri sudah kebelet ingin bersetubuh.
"Ayo, Daddy. Aku gak tahan lagi," rengek Gayatri lagi.
Farhan lalu memasukan batang kejantanannya pelan-pelan ke dalam celah kewanitaan Gayatri. Perempuan itu meringis, tetapi nafsu berahinya telah mengalahkan segalanya. Persetubuhan yang awalnya berjalan dengan lembut perlahan berubah jadi liar ketika rasa perih di rongga kewanitaan Gayatri sudah berkurang. Sekitar setengah jam bergumul dalam gejolak berahi lalu keduanya mencapai klimaks mereka hampir bersamaan.
Saat Farhan mencabut miliknya dari rongga kewanitaan Gayatri, tampaklah merah darah perawan perempuan itu bercampur dengan spermanya. Gayatri tak menyesali apa yang baru saja terjadi. Sejak itu dia selalu ketagihan untuk bersetubuh dengan Farhan setiap ada kesempatan.
