Bab 3
Tak mau terkena masalah untuk kedua kalinya ,Erin dengan cepat menggoreskan pisau yang diperuntukkan untuk mengupas buah ke arah pergelangan tangannya.
"Hiks hiks Tante mah gitu,yang salah selalu aja di belain ,hiks hiks hiks Erin tuh pengen balas perbuatan Kean ke Erin ,"sembari menyodorkan tangannya yang sudah berhasil ia lukai itu ke arah Nia.
"Ya ampun Kean,kamu ko jahat banget sama Erin liat nih tangannya sampai ngeluarin darah aduh pasti sakit ya sayang ,"ucap Nia (mama Kean) sembari meniup pergelangan tangan Erin.
Erin yang tidak puas pun,semakin memperbesar suara tangisnya, berharap-harap Nia akan memarahi Kean dan akan melemparkan Kean ke jahanam untuk selamanya.
"Huwaaaaaaa sakit Tante hiks,tadi Kean bilang kalau dia gak suka temenan sama Erin katanya Erin jahat Aaaaaa."erang Erin dengan tangisan yang di buat-buat,namun mampu menghipnotis Nia .
"Yah drama lagi,siapa yang disiksa ,siapa yang malah nangis," batin Kean dengan sembari menyaksikan adegan yang tokoh utama nya adalah Erin ,si makhluk yang memiliki segala cara untuk membuat Kean mati kutu dan gak bisa berkutik lagi ya apa lagi kalau bukan pura-pura jadi korban.
"Kean ,mama gak suka ya kamu Jahatin Erin dan bilang kalau kamu gak suka temenan sama dia,cuma Erin loh yang mau sabar dengan semua kenakalan kamu,kamu mama hukum untuk tidak main hp selama seminggu gak ada bantahan, kalau ngebantah mama tambah hukumannya." Ucap Nia sembari mengambil hp Kean dan pergi yang diikuti Erin di belakangnya.
"Mampus emang enak wlee."ejek Erin dengan puas sebelum ia benar-benar hilang dari balik pintu ruangan Kean di rawat untuk mendapati perobatan atas pergelangannya yang telah mengeluarkan darah segar yang tak henti-hentinya.
"Kadang gue mikir , Tuhan hadirkan Erin ke hidup gue dan keluarga gue tuh, untuk ngebuat gue semakin di kucilkan oleh keluarga gue atau untuk jadi teman bagi gue sih," pikir Kean yang sangat kesal akan perlakuan mamanya yang pilih kasih kepada nya dan tidak mencari tahu yang sebenarnya terjadi.
"Kean hiks hiks hiks,Kean hiks,"
Panggil Erin di sela-sela Isak tangisnya sembari berdiri didepan kelas kean.
Kean yang sedang asik main game bersama teman-temannya tak mendengarkan panggilan dari Erin ,sampai Dina teman sekelas Kean memanggilnya.
"KEAN!!" Teriak Dina kepada Kean yang tak menggubris panggilannya sedari tadi.
"Woy mulut toa,gak usah teriak bisa gak sih,hancur nih gendang telinga gue lama-lama," sewot lelaki yang duduk di sebelah tempat Dina berdiri.
"He ,Mbak Kuyang kalau mau ngonser kagak usah di sini ,salah tempat lo."
Timpal seorang cowok yang terusik tidurnya .
"Bodo!" Jawab Dina dengan santainya dan tampang tak berdosa ya.
"Apa."tanya Kean kepada Dina tepat di depan nya.
Dina yang kaget tiba-tiba hampir terhuyung ke belakang, Untung saja ia dengan cepat menjaga keseimbangannya.
Plak
"Aww" ringis Kean , karena mendapatkan pukulan dari Dina.
"Makanya kamu jangan ngagetin kamu,"
Pergi berlalu meninggalkan Kean yang sedang mengusap-usap lengannya yang terkena pukulan dari dina tadi.
"Eh kamu manggil aku ,sampai mulut kamu kayak ember kurang belaian itu ada perlu apa?"
"Cieee mulut ember kurang belaian,"
Ledek Davi yang mendengar perkataan dari Kean .
"Asek-asek ,bukan mulut ember tapi toa masjid yang udah rusak hhhhh,"timpal Andre dengan tampang watadosnya.
Mendengar hal itu sontak membuat satu kelas tertawa terbahak-bahak,lihatlah Dina sudah dalam puncak kemarahannya yang sebentar lagi akan mengeluarkan semburan api dari mulutnya.
"DIAM!!" teriak Dina dengan muka merah padam.
Sontak membuat seisi kelas yang tadinya ribut kini menjadi hening tak ada yang berani berbicara bahkan bila angin lewat saja mungkin akan terdengar.
"Gue manggil Lo tadi karena Erin dari tadi manggil-manggil Lo tapi lo ny budek ,"
" Erin manggil gue mana-mana?" Tanya Kean sembari mengedarkan pandangannya ke sekeliling.
"It- ,eh Erin Kemana ya? tadi dia di depan kelas loh tadi,"
"Eh eh ,lu mau kemana?,woy Kean dih sok budek," kesal Dina dan kembali mendaratkan bokong nya di tempat duduknya.
Heyy,apa kabar dengan teman-teman sekelasnya?, tentu saja sedang berusaha untuk menahan tawanya agar tidak pecah dan mengakibatkan Dina ngamuk lagi.
Kean yang sudah kebingungan mencari Erin namun tak kunjung ketemu juga mendadak panik .
"Rin lu kemana sih ,apa jangan-jangan lu di telen cicak? OMG apa jadinya hidup gue kalau mama sampai tau kalau Erin di telen cicak,haduh mampus dah."
Monolog Kean dengan sembrono nya.
"Hiks hiks hiks Kean hiks."
"Eh ke ada yang nangis,"
Berusaha mempertajam pendengaran nya dan mencari letak asal suara tersebut dan yah ketemu.
"Lu kenapa ko muka lu jelek gitu,trus kenapa rambut Lo berantakan ,ini lagi baju lu pake acara keluar segala ,"omel Kean tanpa memperdulikan Isak tangis Erin yang kembali pecah.
Tak menghiraukan ucapan dari Kean ,Erin langsung menubruk tubuh kekar Kean dan menelusupkan kepalanya tepat di dada bidang pria itu, sungguh sama seperti adegan-adegan horor yang biasanya saya lihat .
Kean yang mendapatkan pelukan dari Erin pun,ikut memeluk tubuh mungil wanita tersebut.
"Kamu kenapa hmm, siapa yang udah Jahatin kamu," tanya Kean sembari mengelus lembut kepala Erin.
"Hiks hiks ju -juna hiks dia jailin Erin hiks ,dia ngambil pena kesukaan Erin hiks ,trus dia ngancurin rambut Erin huwwaaaa," adu erin dengan tangisan yang semakin pecah ,Kean yang mendengar nya pun ikut prihatin dan membawa erin kedalam pelukannya kembali.
"Udah-udah lo jangan nangis ya,nanti Juna bakal gue urus,lo mau Juna gue apain hmm? gue pepes? gue panggang? Atau gue cincang?" Ucap kean sembari menenangkan Erin.
"Jangan di gituin,gak enak dagingnya alot hiks, kalau di gigit nanti susah bisa berjam-jam baru bisa hiks,"
"Hhhhh ,ya ialah daging Juna alot orang gak di rebus lama,"
"Berarti dagingnya Juna harus di rebus lama dulu ya baru gak alot lagi," tanya Erin dengan tampang polos nya .
Kean yang melihat Erin sudah tidak menangis lagi pun tersenyum bahagia ,karena wanitanya sudah tidak menangis lagi.
"Ihh lo ko senyum sih ," rengek Erin yang akan menangis lagi.
Kean yang menyadari akan hal itu pun , langsung memegang kedua pundak Erin.
"Gue tuh senyum Karena lagi mikirin ,kalau dagingnya Juna di rebus lama-lama emang Erin mau makan?"
"Emm iy ,biar Juna gak Jahatin Erin lagi hhh"
"Emang gak dosa makan daging manusia?"
"Emm dosa sih,tapi kalau gak gitu Juna bakal terus Jahatin Erin ,Erin gak suka kalau terus di Jahatin sama juna,"
"Udah ya jangan sedih lagi dan jangan takut kalau Juna Jahatin lo lagi ada gue yang bakal bantuin lo ,trus nanti kita panggang bareng-bareng tubuhnya juna,"
"Tapi nanti dosa"
"Hhhhh bercanda, ya udah sini balik badan biar gue rapihin lagi tuh kuciran Lo,"
