Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 2

Sudah hampir satu jam ,dokter yang memeriksa keadaan Kean tak kunjung keluar bersama dua suster yang mendampingi nya,sesekali Pak Zaky mengintip dari kaca untuk melihat keadaan di ruangan tempat Kean di rawat dan sesekali melihat Erin dengan tatapan gusar ,erin yang melihat Pak Zaky yang seperti itupun di buat bosan , awalnya sih dia merasa takut tapi karena sudah lama menunggu sehingga bokong nya yang dua senti jaraknya dengan tulang bokong nya menjadi panas dan ia meringis kesakitan akan hal itu ,mau tak mau ia memberanikan diri untuk berdiri dari tempat duduknya yang sudah satu jam ia duduki,dan berjalan kearah pintu ruangan Kean .

"Tuhan, kalau kau mau menjemput Kean ,percepat saja segala administrasi nya agar nyawanya bisa segera pergi dari tubuh kean yang sudah penuh dosa itu ,dan Erin gak harus menunggu Kean lagi ini udah enam puluh menit yang berarti sudah satu jam Erin menunggu namun tak kunjung si kakek bau tanah dan dua jalang itu keluar dari ruangan yang penuh dengan alat-alat penghancur organ tubuh dan obat-obatan pembunuh manusia keluar untuk memberitahu keadaan Kean," Kesal Erin ,sembari menyaksikan aksi yang sangat membosankan dibalik kaca jendela ruangan rumah sakit yang di sebut neraka.

Pak Zaky yang mendengar ucapan Erin di buat heran dan semakin frustasi dengan penuturan  yang tidak menunjukkan kekhawatiran kepada sahabatnya itu , melainkan ucapan yang siapa pun orang yang mendengar itu akan berpikir bahwa Erin sudah kehilangan akal sehatnya.

"Kenapa kamu berkata seperti itu Erin , seharusnya kamu khawatir dan merasa bersalah akan ulah kamu sehingga membuat Kean harus bertaruh nyawa di ruangan sana ,bukan malah berucap hal-hal yang tidak masuk akal."

Ucap Pak Zaky dengan nada yang lembut karena merespon dengan nada yang tak bersahabat pun tidak akan membuat Erin sadar akan ucapannya.

"Kenapa saya harus khawatir dan sedih Pak?Setelah apa yang telah saya lakukan sehingga membuat Kean seperti itu?.seharusnya dia yang khawatir dan sedih kepada saya yang sudah berbaik hati menunggu nya disini dengan perut yang kosong,saya lapar Pak ,sedari tadi pagi saya tak makan.Apa Kean gak berpikiran gitu dan bergegas untuk menyelesaikan acting nya?agar saya bisa segera keluar dari rumah sakit ini dan makan di warung mang tomang dengan gorengnya yang begitu lezat ,"

Seakan tak menemukan jalan keluar saat berbicara dengan Erin dan malas memperpanjang percakapan karena cacing didalam perut Pak Zaky sudah demo menuntut hak-hak mereka sebagai makhluk yang bersemayam di perut setiap manusia, Pak Zaky pun mengeluarkan  dua lembar uang merah dari dompetnya dan memberikan nya kepada Erin untuk membelikan makan untuk mereka berdua.

"Ko cuma dua ratus pak? Dikit amat ini mah cuma cukup beli satu makanan pak,emang bapak gak mau makan?"

"Loh itu sudah lebih dari cukup loh Rin malah lebih lagi,kamu kan belinya di tempat mang tomang bukan di restoran mahal," Jawab Pak Zaky dengan nada kesal , bisa-bisanya muridnya memeras guru pintar seperti dia oh tidak akan.

"Ia ,awalnya saya berniat untuk membeli di warung mah tomang , tapi dengan duit saya yang cuma sepuluh ribu,nah berhubung bapak memberikan saya dua dua ratus ribu jadi saya pikir lebih baik membeli di restoran mahal sekali-kali pengen mewah makanan saya pak.tapi saya pikir-pikir lagi untuk berdua gak bakal cukup karena satu porsi makanan lezat di sana seharga dua ratus ribu dan kalau bapak juga pengen ikut makan bapak harus kasih saya uang empat ratus ribu lagi," jelas erin dengan penuturannya yang semakin membuat Pak Zaky geleng-geleng kepala tak percaya dengan muridnya yang begitu pandai mengelabuhi dirinya.

"Loh ko empat ratus?" Tanya Pak Zaky dengan heran.

"Emang Bapak mau makan tapi gak mau minum? ya kali Pak,entar makanan nya nyangkut di tenggorokan karena gak ada minum trus bapak tersedak dan meninggal emang Bapak mau?"

Karena tak mau , melanjutkan perdebatan dengan murid yang menurutnya begitu menguji akal sehat ,Pak Zaky dengan baik hati menuruti apa yang di katakan oleh Erin,toh sesekali berbuat baik dengan cara di bodohi bocah ingusan mungkin tidak apa-apa.

"Ya sudah ini ,kamu buruan belinya jangan lama-lama dan harus hati-hati," Peringat Pak Zaky kepada Erin yang sudah merasa puas mengerjai Bapak Gurunya dengan perhitungan ala  matematika nya.

'Hhh tidak sia-sia saya belajar matematika dari  Mang  Korip ."

Batin Erin sembari berlalu dan pergi mencari tempat makanan untuk mereka.

Just info: mang korip itu,preman yang ada di gang Deket pasar di daerah Tempat Tinggal Erin yang sangat sering memeras uang setiap orang yang lewat di kawasan kekuasaannya.

                       ~?~

Sudah seminggu berlalu atas insiden dimana Erin memukul lengan Kean dengan penggaris sehingga membuat Kean pingsan dan mengalami patah tulang .Kean yang belum juga membaik dari sakitnya sehingga ia tak masuk sekolah dan Erin yang ikut-ikutan izin untuk tidak masuk sekolah dengan alasan ingin merawat Kean itung-itung untuk memperbaiki kesalahannya dan dengan mudahnya Pak Zaky menyetujui tanpa berpikir bahwa Erin berkata seperti itu agar ia tak harus sekolah dan mengikuti kelas-kelas yang akan membuat dia bosan dan akan berakhir bolos.

"Woy Cong ,lama banget kamu sembuhnya.Bosan gue disini Mulu udah ruangannya bauk lagi ditambah lagi dengan suster-suster jalang yang sok baik itu bosan gue."

"Siapa yang kamu panggil Bencong?"

Tanya Kean yang tak terima dirinya di panggil dengan sebutan bencong oleh Erin manusia laknat yang dengan kesalahan percobaan hadir di dunia ini.

"Dih kamu mah sensi amat lagi pms? Orang gue gak panggil kamu bencong ,gue tuh manggil nya Cong yang berarti conge, emang kamu pengen gue panggil bencong? Hhhhhhh."

"Hap,mampus lo."

Dan berlalu pergi ke kamar kecil untuk menyelesaikan ritual kejombloannya yang ia tahan sedari tadi.

Awww sakit." Pekik Erin sembari memegangi kepalanya yang telah terkenal lemparan apel dari Kean .

"Nyincang anak orang dosa gak sih," tanya Erin dengan dirinya sendiri sembari memegang kepalanya yang mungkin sudah benjol.

"Gak dosa ko, cuma dapet penghargaan dan tiket vvvvvip masuk neraka doang,"

Jawab Kean yang sudah keluar dari Kamar kecil.

"Gue gak tanya lo goblok."

Ucap Erin sembari melemparkan kursi yang ia duduki ke arah Kean dan belum juga ia mulai beraksi ,ada suara dari arah pintu yang menghentikan niat baik dari Erin.

"Astaga Erin kamu mau ngapain Kean ,ko kursi itu mau kamu lempar ke Kean sih ,emang Kean ada buat salah apa sama kamu."teriak wanita paruh baya yang tak lain Nia (ibu Kean ) dengan histeris dan nada yang di lebay-lebay kan.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel