Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Mahluk itu

"Akhiri saja basa basinya sebenarnya apa maumu, mengapa kau merenkaransiku," tanyaku.

"aku ingin kau menghabisi mahluk yang bernama Raikon," ucap X.

"Sebenarnya Raikon itu apa? Bisakah kau menjelaskannya padaku," tanyaku.

"Sebelum memulai ceritanya, perkenalkan aku adalah mahluk yang bernama Znfo dan aku tidak memiliki nama panggilan, kami znfo adalah mahluk tertua yang ada dialam semesta ini. Kalian bisa memanggilku tuhan, tapi terserah kalian mau memanggilku apa," ucap X yang bernama Znfo.

Apa apan dia ini bisa bisanya menyebut dirinya tuhan.

"Kau tuhan? Jangan beri aku lelucon seperti itu, jika kau tuhan maka sekarang kau tidak akan memintaku untuk menghabisi raikon itu, sudah jawab pertanyaanku jangan melantur lagi."

Setelah aku berkata seperti itu, Znfo mulai bercerita. "Dahulu pada awal alam semesta ini tercipta muncul mahluk yang bernama Raikon. Aku tidak tahu dari mana asal mereka yang aku tahu mereka adalah mahluk yang membunuh kami para Znfo. Setelah kekalahan kami, para manusia yang berada dialam bahwa juga mereka serang, entah apa yang diinginkan oleh mahluk itu.

Alam semesta ini memiliki tiga tingkatan, yaitu alam tertinggi kami para Znfo tinggal disana. Lalu alam gaib yang dimana roh hidup, mereka roh tidak memiliki wujud dan bentuk, mereka hanyalah segumpal cahaya dan sedangkan para manusia tinggal dialam bawah.

Kita yang ada dialam semesta ini adalah pecahan sang pencipta, akan tetapi berbeda dengan Raikon. Mereka tercipta bukan dari sang pencipta. Namun sesuatu yang kami tidak ketahui, dengan kata lain mereka adalah sebuah anomali. Jika Raikon tidak dihentikan secepat mungkin maka alam semesta ini akan benar benar hancur. Aku Znfo yang terakhir sudah tidak bisa hidup lebih lama lagi. Oleh karena itu, aku ingin memilih salah satu manusia untuk menggantikan tugasku agar dapat mengalahkan mahluk yang bernama Raikon itu dan kau lah yang aku pilih. Aku percaya kau bisa membunuh mahluk itu," ucap Znfo.

"Ucapanmu terdengar seperti bualan, akan tetapi apa yang harus aku lakukan," tanyaku.

"Kau hanya perlu menghabisi mereka tanpa sisa, bukankah tubuhmu memiliki benda yang bisa membunuh mereka," ucap Znfo.

Tubuhku memiliki benda yang bisa menghancurkan mereka, ah mungkin yang dia maksud adalah cairan ungu yang dimasukkan pada tubuhku dikehidupanku sebelumnya.

"Apa maksudmu bukankah tubuhku sudah berbeda dari sebelumnya? Secara logika benda itu juga akan hilang," ucapku.

"Kau salah inti kehidupanmu tetap sama, cairan itu sudah menyatu dengan inti kehidupanmu, walaupun kau memiliki tubuh yang berbeda maka cairan itu akan tetap ada," ucap X.

Aku terdiam membisu, sedangkan disisi lain terdengar suara seorang wanita. Suara itu berasal dari mulut Liana.

"Mahluk aneh, kenapa Raikon bisa menimbulkan kekacauan. Apakah pelanet yang kami tinggali ini akan mengalami hal yang serupa."

"Untuk saat ini pelanet kalian belum bisa ditembus oleh Raikon, karena perlindungan Lubang hitamku. Namun hanya butuh waktu saja sebelum lubang hitamku hancur oleh mereka," ucap Znfo.

Setelah Liana sekarang giliran Saliy yang berbicara. "Berapa banyak dunia yang ada dialam semesta ini dan apa alasanmu melindungi dunia kami," tanya Saliy.

Mungkin saja saat ini rasa penasaraan yang dimiliki oleh Saliy sudah mencapai puncak.

"Jika kau bertanya dunia bawah maka ada seribu lebih, namun saat ini hampir separuhnya sudah dikuasi oleh Raikon." ucap Zenfo.

Ha apa apan yang diakatan mahluk ini, sebenarnya apa yang terjadi dialam semesta ini.

"Jika Raikon sekuat itu, aku rasa kami tidak bisa apa apa," guma Liana.

Untuk pertama kalinya, Liana mengatakan ucapan yang menggap dirinya rendah.

"Tidak kau salah 02. Parasit yang ada didalam dirimu masih tersegel. Dan kau gadis dunia ini, kau memiliki Gen istimewa, dan untuk kau 01 kau adalah manusia yang mampu mengingat masalalumu, setelah mengalami kelahiran untuk kedua kalinya. Dengan kata lain kalian bertiga adalah orang yang istimewa," ucap Znfo.

Tunggu tunggu kenapa dia menyebut Liana dengan nama 02, apa apan ini.

"Ha...kenapa kau menyebut Liana dengan nama 02, sebenarnya apa yang terjadi selam ini," tanyaku.

"Baiklah aku akan menceritakan sebuah kebenaraan tentang kalian bertiga," ucap Znfo.

Menurut cerita yang dilontarkan oleh Znfo. Aku dan Liana adalah manusia yang mampu bertahan dari eksperimen yang dilakukan oleh Znfo. Ternyata organisasi yuzin adalah oraganisasi milik Znfo.

Akan tetapi ingatan milik 02 tidak bisa didapatkan oleh Liana. Dengan kata lain hanya inti kehidupan mereka saja yang sama, bukan keperibadian maupun wujud mereka. Sedangkan Saliy adalah mahluk model baru, dia adalah manusia setengah Znfo.

Akan tetapi setelah itu cerita terpotong dan tiba tiba znfo berubah menjadi sebuah buku lalu muncul sebuah lubang hitam, dan tubuh kami terserap oleh lubang hitam itu.

***

Kepalaku terasa sangat sakit sekali aku membuka mataku sambil beranjak dari tempat ini, pada saat ini kami berada didalam bangunan papan yang terlihat sangat buruk. Papan itu sedikit rapuh dan ada lumut lumutnya dan terlebih lagi ada banyak tanaman rambat yang tubuh disekitar ruangan ini. Sepertinya ruangan ini sama persisi dengan ruangan yanga ada didalam buku aneh itu.

Aku mengambil buku yang ada di sampingku itu, mataku melihat tulisan.

[Apabila kau mengambar sesuatu dibuku ini maka kau akan memunculkan sebuah benda yang kau gambar, gunakan kesempatan itu dengan benar.]

Aku yang masih kebingungan itu tidak menghiraukan tulisan itu, melainkan aku mencoba membangunkan Saliy dan Liana yang tidak sadarkan diri disampingku.

"Saliy, Liana bangun," ucapku.

Aku pun menyentuh tubuh mereka yang terlentang itu, jujur saja saat ini Aku mirip seperti orang cabul, andai saja kami tidak dalam keadaan terdesak. Maka ada kemungkinan aku akan melakukan tindakan yang tercela. Setelah aku mengoyang goyangkan tubuh kedua gadis itu berkali kali, akhirnya mereka terbangun.

"Berada dimana kita," tanya Saliy.

Dia saat ini terlihat sangat linglung, mungkin saja mereka masih belum sadarkan diri sepenuhnya.

"Aku juga tidak tahu tapi liahatlah ini Sal," ucapku.

Pada saat ini aku menujukan buku gambar yang berbentuk seperti buku komik itu keSaliy. Saliy yang masih belum sadarkan diri sepenuhnya segera mengambil buku itu.

"Coba kau gambar sesuatu saja jika ingin memastikannya," ucap Saliy.

Dia pun mengembalikan buku itu kepadaku. Saran yang diberikan oleh Saliy sepertinya memang tepat, jika ingin memastikan sesuatu maka pastikanlah dengan cepat.

Aku segera mengambar sebuah pistol lalu setelah gambar itu jadi. Aku menuliskan sesuatu yang ada disebuah kolom untuk tulisan.

Aku menulis, [senjata yang bisa mengeluarkan benda yang bisa membunuh raikon.]

Selang beberapa saat kemudian, cahaya muncul dibuku itu. Sontak aku melemparkan buku itu karena terkejut. Buku itu melayang kesisi yang lain sambil memunculkan sebuah pistol yang aku gambar tadi. Pistol itu menghantam tanah bersaman dengan buku gambar aneh itu.

Aku segera mengambil pistol itu. "Sepertinya berhasil Saliy," ucapku.

Aku menekan pelatuk pistol. Walaupun terlihat samar sebuah peluru melast menuju keaaraah papan bangunan ini. Ketika peluru tersebut menyentuh papan, cairan ungu terciprat kemana mana. Beruntungnya tidak ada orang didekat papan itu. Rasa penasaran membuat diriku berjalan menuju kearah cairan itu. Aku seperti disuruh untuk mendekatinya. Ah itu hanya perasaan ku saja.

"Tunggu dulu Ali, kau tadi menuliskan senjata yang bisa membunuh raikonkan." Saliy berteriak. Ditangannya terdapat buku ajaib tersebut. Mungkin saja dia sudah melihat gambaran yang aku buat. Aku mengangguk.

"kau mau mati konyol ya, sepertinya cairan itu adalah nuklir zat paling berbahaya didunia ini. Jika kau mendekatinya maka kau akan mengalami masalah yang serius pada tubuhmu. Cepat gambar hamzat pelindung, aku ingin memastikan apa benar cairan itu adalah nuklir," ucap Saliy.

Nuklir? Mungkinkah parasit yang dimaksud oleh Znfo itu adalah nuklir. Aku pun segera menuruti apa yang dikatakan oleh Saliy. Untung saja ada Saliy disini, jika tidak maka aku pasti sudah mendekati cairan itu tanpa pikir panjang.

Setelah hamzat pelindung yang sering digunakan oleh para ilmuan nuklir keluar dari buku itu, Saliy segera mengenakannya.

Dia berjalan mendekati cairan itu. Dia menyentuhnya. Lalu dia melihat cairan itu dengan jeli. "Aku tidak menyangka cairan ini benar benar nuklir, ini sangat menarik," ucap Saliy.

Disisi lain seorang gadis yang tubuhnya lebih seksi dari wanita yang ada dihadapanku itu berkata. "Li buatkan senjata untukku juga."

"Tidak usah, kau tidaka akan bisa menggunakan senjata seperti ini," ucapku.

"Apa kau bilang? Tadi saja Znfo berkata bahwa aku adalah manusia yang sama denganmu. Jika kau bisa maka seharusnya aku juga bisa," ucap Liana.

"Kau lupa apa pura pura lupa? Biar aku beri tahu ulang. Kau itu belum bisa menggunakan senjata ini. Karena nuklir yang ada didalam tubuhmu masih tersegel, jadi percuma jika aku membuatkan senjata untukmu dan terlebih lagi kita akan membuang buang kertas," ucapku.

Itu bukan satu satunya alasan, soalnya Liana saat ini belum bisa menggunakan senjata apapun. karena pasti semua kemampuan yang dimiliki oleh 02 sudah hilang. Sedangkan aku masih memiliki kemampuan bertarungku.

"Benar apa yang diakatakan oleh Ali, kita sebisa mungkin harus meminimalisir untuk menggunakan buku ini," ucap Saliy.

"Yasudah kalau begitu," ucap Liana. Saat ini wajah sebal terpancar dengan jelas.

Ketika kami sedang fokus berbincang bincang, sekor mahluk aneh menerobos ruangan ini...

Sial kenapa bisa ada Raikon disini...

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel