07 - Enam
*****
Di sudut lantai empat dengan view kolam renang dan pesta topeng diiringi dentuman musik dari Disk Jockey membuat ruangan ini makin panas. Minuman alkohol di mana-mana, wanita seksi, pria tampan berkeliaran di sini.
Alexander, Jammie Vincent, Josh Nicolas dan Augfar Andrean Davinci menempati salah satu ruang privasi yang kedap suara, tapi ruang tersebut berkaca bening sehingga mereka bisa terlihat dari luar maupun mereka dapat melihat keluar ruangan.
"Gimana Kanada?" tanya Nico pada Jammie.
"Gitu-gitu aja. Nggak ada yang spesial. Lo sendiri apa kabar Singapore?" tanya Jammie pada Nico, Alex dan Augfar hanya menyimak percakapan mereka berdua.
"Singapore udah kayak rumah utama gue. Jadi ya gitu. Gue udah pastiin kalo gue bakal menetap di sana nantinya," jelas Nicolas.
"Gimana hubungan lo sama siapa tuh model itu, Dinda? Ginda? Renda!" tanya Jammie pada Alex.
"Berengsek, namanya Grenda tolol! Begitu aja nggak ada yang spesial," jawab Alex sekenanya.
"Lagak lo biasa aja, pas pulang ke Indo buktinya lo langsung nemuin doi dibanding kita bertiga. Alibi lo aja," ejek Jammie yang ditanggapi dengan kekehan para sahabatnya yang lain.
"Sialan!" umpat Alex.
"Lo sampe kapan di Indonesia, Far," tanya Nicolas dan Augfar hanya mengedikkan kedua bahunya.
"Bukannya lo bilang cuma sebentar doang di sini, terus lo mau balik lagi ke LA? Nggak jadi?" tanya Nicolas lagi.
"Gue lagi nyaman di Indonesia. Kayaknya gue bakal memperpanjang masa hidup gue di sini aja."
"By the way ini pestanya siapa sih? Kenapa pake topeng-topeng gitu?" tanya Alex pada ketiga sahabatnya.
"Kalo gue nggak salah sih ini, pestanya si Dima Gornova," jawab Jammie.
"Dima tunangannya Danisha?" tanya Nicolas dan dijawab dengan anggukan dari Jammie.
"Kenapa? Lo takut ditabok lagi sama doi?" sindir Alex, yang kemudian dihadiahi sundulan di kepalanya dari Nicolas.
"Berarti ada kemungkinan sahabat-sahabatnya datang ke sini 99%," ucap Augfar pelan.
"Lo penasaran ‘kan pasti sama cewek yang udah lo tolak dulu?" sindir Jammie pada Nicolas dan terlihat sahabatnya itu hanya diam.
"Kalo lo nyesel sekarang percuma! Dia udah punya orang sekarang," ucap Augfar santai dan ketiga sahabatnya menoleh heran ke arahnya.
"Kok lo tau? Lo stalker dia, ya? Perasaan lo nggak tukang kepo deh, Far. Tapi kenapa lo tau gosip tentang wanita?"
"Gue cuma tebak aja!"
"Gue nggak akan pernah nyesel nolak dia dulu dan gue nggak akan naksir dia, gimana pun dia sekarang,"ucap Nico.
"Gue pegang omongan lo, Bro!" tekan Augfar.
"Gue mau nyamperin Dima dulu deh, sekalian mau ngobrol kerjaan dikit. Kalian pada masih mau di sini?" tanya Augfar pada ketiga sahabatnya.
"Gue mau cari mangsa aja dulu. Udah tegang dari tadi," ucap Jammie yang dihadiahi lemparan kacang dari Nicolas.
"Gue di sini aja. Nanti gue mau turun. Lo mau ikutan Augfar apa tetep di sini?" tanya Nicolas pada Alex.
"Gue di sini aja, gue mau turun juga nanti," sahut Alex.
"Oke, gue cabut sebentar nyari Dima. Jangan mabuk duluan!" kata Augfar yang ditanggapi oleh Alex dan Nicolas dengan tatapan malas.
*****
Augfar berjalan menuju tempat Dima berada dan Augfar melihatnya Dima tidak sendiri melainkan ada beberapa orang sedang bersamanya.
"Hei, Dim. Gue ganggu?" tanya Augfar pada Dima, sontak seluruh yang berada di sana menatap Augfar.
"Hei, Bro. Lo apa kabar? Lo ngapain di sini? Sejak kapan lo di Indonesia?" tanya Dima antusias.
"Kabar gue biasa aja. Lagi ada kerjaan di sini. Udah lima hari gitu," jelas Augfar.
"By the way ini tunangan gue, Danisha. Lo pasti kenal ‘kan sama dia. Itu Gio dan itu pacarnya Gio, Gisella."
"Kalian kayaknya lagi reuni ya?" tanya Augfar basa-basi.
"Kita emang sering ngumpul gini kok, Far. By the way, lo juga sama geng most wanted?" jelas dan tanya Danisha kepo.
"Yups. Mereka lagi di atas. Mumpung semuanya lagi kumpul di Indonesia," jelas Augfar.
"Lo tambah ganteng aja sih, Far. Lo udah taken pastinya, ya?" ungkap Gisel yang hanya ditanggapi dengan senyum oleh Augfar.
Baru saja, Augfar ingin mengucapkan sesuatu, tapi tiba-tiba ada suara menyela perkataannya.
"Sorry, telat. Toilet rame banget," ucap Grenda pada seluruh sahabatnya, tapi matanya langsung menatap wajah Augfar.
"Lo Augfar Andrean, kan? Anjir ganteng banget sih!" ucap Grenda spontan.
Mendengar nama Augfar Andrean disebut membuat Clarista menoleh dan tatapan mata Augfar dan Clarista terkunci satu sama lain.
Augfar meneliti dari atas ke bawah penampilan Clarista.
"Augfar!" ucap Clarista seraya menormalkan detak jantungnya yang secara kurang ajar berdetak keras.
"Kita ketemu lagi," ucap Augfar dengan tatapan penuh arti dan senyum smirk di bibirnya.
Danisha menatap curiga diantara kedua manusia itu. Segera Danisha berdeham untuk memutus kontak mata intens keduanya.
Clarista terlihat menunduk canggung mengambil tempat yang satu-satunya kosong di sebelah Augfar.
Augfar mencuri pandang ke arah Clarista dan gadis itu mencoba terlihat santai.
"Anjir! Inget, Cla! Doi sudah tunangan. Kenapa jantung gue makin kenceng detaknya? Sialan!" batin Clarista.
Augfar dan Dima serta Gio akhirnya memutuskan untuk berbincang masalah bisnis mereka dan Clarista sedikit tertolong karena fokusnya tak lagi kearah pria tampan nan berengsek itu.
Danisha secara menggebu-gebu menceritakan persiapan pernikahannya dan juga pesta dadakan malam ini. Grenda dan Gisella tampak sangat antusias ketika mendengar lantai empat sudah di booking khusus untuk mereka dugem.
Namun, Clarista sedikit terusik dengan kata-kata Danisha tadi yang mengatakan jika geng the most wanted ada disini lengkap. Otomatis bisa saja dia akan bertemu Nicolas disini.
Perasaan sukanya sudah mulai menghilang, tapi malunya masih mendarah daging dan memikirkannya saja sudah membuat Clarista mengeluarkan keringat dingin.
Danisha dan Grenda pamit ke toilet, Gisel dan Gio sedang berdiskusi berdua sedangkan Clarista sibuk memainkan gelas yang berisi wine ditangannya. Dima sedang menerima telepon.
"Kamu cantik!" bisik seseorang di telinga kanannya.
Clarista menoleh secara refleks. Mata Clarista dan Augfar lagi-lagi terkunci berdua, mereka saling tatap satu sama lain. Clarista dengan tatapan bingung dan bercampur kaget tapi Augfar hanya menampilkan senyum smirknya. Jantung Cla berdetak tak beraturan, sialnya Cla begitu terpesona akan ketampanan wajah Augfar dengan senyum miring yang pria itu tampilkan.
*****
