Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 13 Erik ketahuan

Anna memutuskan datang ke dunia manusia, ia harus menyelidiki Erik. Namun, Anna akan bermain secara perlahan, agar tidak ketahuan siapapun. Daniel yang berada di dekat taman, melihat Anna masuk ke dalam rumah, kemudian memanggilnya.

“Anna,” panggil Daniel.

“Daniel, kamu ke sini,” sapa Anna sembari menghampirinya.

“Selamat, ya. Aku dengar bahwa kamu memiliki kekuatan,” ucap Daniel.

“Terimakasih.”

Daniel melihat Anna seperti ingin mencari sesuatu, kemudian Daniel berniat mengajak Anna ke sebuah ruangan rahasia. Namun, sebelumnya Daniel bertanya lebih dahulu.

“Anna, aku ingin mengajak kamu ke ruang rahasia. Apa kamu mau?” tawar Daniel.

“Ruang rahasia? Dimana?” tanya Anna.

Daniel mengajak Anna menuju pintu garasi, terdapat sebuah lemari besar di dalamnya. Namun, saat pintu lemari itu dibuka, isi di dalamnya adalah ruangan rahasia.

Aku baru tahu tempat ini, batin Anna.

Di dalam ruangan ini, ada beberapa alat seperti pedang, panahan, tombak. Anna bertanya siapa pemilik alat ini.

“Ruangan ini hanya bisa diakses oleh pemilik alat-alat ini. Setiap bangsawan maupun peri yang memutuskan tinggal di dunia manusia, maka mereka harus juga meninggalkan alat berharga mereka. Alat ini hanya bisa dipakai di Negeri Daisy,” jelas Daniel.

“Darren memiliki alat andalan pedang, Aku memiliki alat andalan panahan, Ella juga memiliki alat andalan yaitu tombak," lanjutnya.

Anna menatap satu persatu alat andalan di depannya, akankah Anna kelak juga meletakkan alat andalannya di sini. Saat, benar-benar ia tinggalkan Negeri Daisy.

“Daniel, kalau Erik?” tanya Anna.

“Erik penyihir, seorang penyihir hanya memiliki sihir. Dan, Erik hanya tahu tempat ini, tapi tidak pernah masuk ke tempat ini,” balas Daniel.

Setelahnya, Daniel mengajak Anna keluar ruangan. Anna senang bisa mengetahui begitu banyak tempat di sini. Daniel kemudian mengajak Anna masuk ke dalam rumah, di dalam terdapat Erik yang tengah memasak.

“Eh, Anna, kamu tumben ke sini?” tanya Erik sembari tersenyum.

“Aku hanya ingin berkunjung,” jawab Anna.

Erik mendengar balasan Anna, tak sengaja menatap kalung yang dibeli Darren. Sementara Anna menatap Erik dengan pandangan selidik.

“Anna, aku harus keluar sebentar, kamu di sini sama Erik, ya,” pinta Daniel.

“Oh oke, hati-hati,” balas Anna.

Daniel berpamitan keluar rumah, sedangkan Anna menghampiri Erik yang tengah memasak. Erik yang dilihat oleh Anna saat memasak, membuatnya sedikit gugup.

“Anna, kamu bisa duduk, biar aku memasak,” ucap Erik.

“Aku hanya ingin tahu cara memasak, walaupun aku bisa memasak saat di pondok. Tapi, aku ingin melihat bagaimana seorang penyihir memasak,” balas Anna.

“Begitu kah, baiklah.”

“Oh ya, kemarin datang seorang wanita yang mengaku kerabat kamu,” ucap Erik.

“Siapa?” tanya Anna.

“Aku tidak tahu.”

Sembari memasak, Erik terus melirik Anna. Entah pikiran dari mana, sontak Erik mengarahkan pisau kepada Anna, sedangkan Anna yang waspada menghindar serangan Erik.

“Jadi kamu sekarang bisa menghindar,” ucap Erik.

“Erik, sadarlah!” ujar Anna menatap Erik.

Erik menyerang Anna lagi dengan pisau yang ia pegang, namun pertahanan Anna kuat karena belajar bela diri. Akhirnya, Erik memutuskan mengeluarkan kekuatan sihirnya untuk menyerang Anna.

“Pemilik takdir harus mati!” ucap Erik.

Saat Anna berusaha menghindar, tak sengaja ia menabrak lemari hingga sikunya berdarah. Bersamaan dengan datangnya Albert ke rumah, melihat Erik menyerang Anna. Sontak Alebrt menghentikan Erik dengan kekuatan elemen cahaya nya, sihir Erik bukan mengarah ke Anna melainkan ke pintu kamar.

“ERIK!” panggil Albert.

Anna menoleh melihat Albert menghampiri Erik, sedangkan Erik memutuskan kabur dengan berlari. Albert tak bisa mengejarnya, kemudian membantu Anna yang terluka.

“Anna, kita obati luka kamu dulu,” pinta Albert.

Anna mengangguk dan menunggu Albert mengambil kotak obat, saat tengah mengobati Anna, Albert berbicara sesuatu.

“Sepertinya Erik dihipnotis, saya sudah merasakan ada yang aneh dengannya,” jelas Albert.

“Aku juga, maka dari itu aku datang untuk menyelidiki. Tetapi, aku tidak mengira jika Erik menyerangku,” balas Anna.

“Anna, bahaya jika kamu sendirian bersama Erik! Lain kali, kamu harus bersama Darren atau lainnya, karena Erik sudah bertemu dengan pemilik takdir di Negeri Penyihir,” pinta Albert.

Setelah mengobati Anna, Albert meminta Anna ke kamarnya untuk istirahat. Kemudian meminta seseorang untuk mengikuti kemana Erik pergi, Anna sendiri memilih kembali ke Kerajaan Vandoria karena harus bertemu Terentia.

°°°

Andrew menanyakan ke peri penyembuh di daerah kerajaannya, ia bertanya apakah bisa menemukan penawar untuk mengembalikan kekuatannya. Setelah, Andrew berpikir bahwa kesedihan tidak akan mengembalikan kekuatannya.

“Peri, bagaimana aku bisa mengembalikan kekuatan ku?” tanya Andrew.

“Pangeran, kamu harus bisa membuat orang berkekuatan elemen air membagi sebagian kekuatannya denganmu. Kemudian, kamu hanya perlu berlatih dengan keras untuk memulihkan energi elemen air itu,” jelas peri.

“Tapi, siapa yang bersedia membagi kekuatannya denganku?” tanya Andrew.

Peri penyembuh mengeluarkan bola kristal yang menunjukkan, siapa seseorang yang memiliki kekuatan elemen air tertinggi. Andrew yang melihatnya hanya diam dan membiarkan peri memeriksa.

“Ini dia, pemilik kekuatan elemen air tertinggi di Negeri Daisy,” ucap peri.

Terlihat, Anna yang tengah berbincang dengan Terentia. Andrew yang melihatnya terkejut bahwa sepupunya sendiri yang memiliki kekuatan terkuat. Tetapi, apakah Anna bersedia membagi kekuatannya.

“Sayangnya, pemilik kekuatan ini baru saja memiliki kekuatannya dalam beberapa hari, dia harus lebih sering memakai kekuatannya untuk melawan, karena jika membaginya padamu, maka dia yang akan sakit,” jelas peri.

“Begitu, lalu siapa pemilik kekuatan elemen air yang hampir setara dengan dia?” tanya Andrew.

“Ada, satu orang. Namanya Putri Vexia dari bukit gunung Daisy, jika wanita itu melawan Vexia untuk melatih kekuatan elemen air nya, maka dia bisa membaginya denganmu,” jawab peri.

Andrew yang sudah mendengar penjelasan dari peri penyembuh, memutuskan pergi ke Kerajaan Vandoria bertemu Anna. Sedangkan, Anna yang sudah berbicara dengan Terentia, membuatnya pergi ke danau untuk merenungkan diri.

Aku harus bisa bertemu dengan pemilik takdir di Negeri Penyihir itu, batin Anna.

“Tapi, jika bertemu dengan dia, aku harus berbicara dengan Erik,” ungkap Anna.

“Putri Anna,” panggil Andrew.

Merasa namanya dipanggil, Anna menoleh melihat Andrew. Anna heran mengapa Andrew kembali ke Kerajaan Vandoria.

“Pangeran, mengapa kamu kembali? Bukannya kamu ingin menenangkan diri dahulu,” tanya Anna.

“Anna, ada yang harus aku bicarakan padamu, tentang solusi kekuatan ku,” ucap Andrew.

Anna mengernyit heran, ia tak paham maksud sepupunya Andrew. Solusi kekuatan yang Andrew ucapkan, bukankah sebelumnya tidak ada solusi, namun Anna tetap mendengarkan Andrew.

“Solusi apa?” tanya Anna.

“Kamu harus melawan Putri Vexia yang tinggal di gunung Daisy, jika kamu menang, kamu bisa membagi kekuatanmu denganku,” jelas Andrew.

“Melawan Putri Vexia?”

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel