Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Ep 3. Dataran Oseania Australia

Ep 3. Monster Kuno Singa Laut

Di sebuah desa yang dekat dengan pantai telah terjadi pertarungan sengit yang melibatkan Lien-hua, Rosan dan tubuh jiwa, Lien-hua berhasil menemukan kakek suyut, Jian dan Doras lalu menyuruh mereka untuk melarikan diri lebih dulu.

"Apakah kalian tidak apa apa?" Tanya Lien-hua

"Nak ayo pergi!" Ucap kakek suyut

"Kalian duluan pergi ke atas gunung, aku akan melawan singa laut ini!" Ucap Lien-hua

Setelah mengucapkan itu Lien-hua berbalik meninggalkan mereka, tidak berapa lama Lien Hua sudah tiba di hadapan singa laut.

"Tubuh jiwa, apakah kamu tidak bertarung?" Tanya Lien-hua

"Singa itu tidak bisa di serang dengan tubuhku seperti ini?" Ucap tubuh Jiwa

"Ah tidak berguna, kamu hanya bisa menyerang manusia!" Ejek Lien-hua

"Bantu aku!" Ucap Rosan yang sedang bertarung melawan singa laut

"Lien-hua pinjamkan tubuhmu, aku akan memberikan kekuatan!" Ucap Tubuh jiwa

"Lakukan tidak ada waktu!" Jawab Lien-hua

"Baiklah!" Ucap tubuh jiwa lalu melesat ke masuk ke tubuh Lien-hua

"Anak ini memiliki darah suci, sebenarnya siapa dia?" Gumam tubuh jiwa yang sudah bersiap di tubuh Lien-hua

Lien-hua segera merapalkan mathara sihir lalu mengeluarkan satu tingkat kayu yang memperlihatkan tengkorak tertancap "crushing stone!" Ucap Lien-hua, saat itu juga batu besar muncul dari atas kepala singa laut.

"Bagus, sekarang giliranku!" Ucap Rosan lalu melesat menendang tubuh singa laut

Tidak terjadi apa-apa, kekuatan Rosan yang kurang membuat tubuh singa laut tidak bergeser sedikitpun, disisi lain tubuh jiwa mengalami kesulitan karena dua api di tubuh Lien-hua mencoba untuk membakarnya.

"Api sialan, aku ingin menyelamatkan anak ini dan kenapa ingin membakarku!" Ucap tubuh jiwa

Tidak berapa lama tubuh jiwa terlempar keluar dari tubuh Lien-hua, Lien-hua langsung tersadar lalu mengalihkan pandangannya ke arah tubuh jiwa.

"Ada apa?" Tanya Lien-hua

"Api di tubuhmu terlalu liar!"

"Hehe… api ini mencoba membakar apa saja yang masuk ke tubuhku bahkan racun sekali pun!" Ucap Lien-hua

"Sekarang kamu hadapi singa laut itu dengan dua apimu!" Ucap tubuh jiwa

Lien-hua segera Memejamkan Mata nya "dua pedang dua elemen api!" Ucap Lien-hua lalu menelurkan dua pedang dari Kehampaan, "pedang ini begitu kuat!" gumam tubuh jiwa yang berada di samping Lien-hua.

Beberapa jam kemudian Lien-hua dan Soran mendapatkan Kelemahan singa laut, di bagian dada singa laut terdapat sebuah batu yang bersinar. Lien-hua dan Soran yang melihat batu itu segera melesat ke arah batu yang tertancap di tubuh singa laut. Setelah beberapa saat Lien-hua berhasil melepaskan batu di dada singa laut, saat batu terlepas perlahan singa laut menjadi kecil kembali.

"Lucu sekali!" Ucap Lien-hua

"Singa sialan hampir saja dia membunuh semua orang di desa!" Ucap Rosan

"Bocah batu ini bisa membuat tubuhmu menjadi besar, dan tidak hanya di situ batu ini akan memberikanmu kekuatan!" Ucap tubuh jiwa

"Benarkah!" Ucap Lien-hua

"Ambilah untuk mu saja, lagipula kamu sudah menolongku!" Ucap Rosan

"Kekuatan mu kurang, aku berikan ini untukmu!" Ucap Lien-hua

"Anak ini memiliki karakter ramah dan peduli, aku harus menjadi pengikutnya!" Gumam Rosan

"Baiklah nak, aku akan menyimpan nya dan mulai sekarang aku akan menjadi pengikutmu!" Ucap Rosan

"Aku juga!" Ucap tubuh jiwa

Setelah selesai mengobrol mereka segera pergi puncak gunung untuk memberitahu semua penduduk.

***********

1 bulan berlalu

Di pesisir pantai terlihat semua orang sedang berkumpul untuk mengantarkan kepergian Lien-hua, selama satu bulan ia berada di desa tersebut dan memutuskan untuk melanjutkan perjalanan. Lien-hua juga membagi ilmu pengobatan nya kepada kakek suyut agar di masa depan semua penduduk tidak ada yang sakit seperti Jian, tidak hanya disitu semua penduduk desa sangat akrab kepada bocah yang tidak lain adalah Lien-hua.

"Nak ini makanan, dan beberapa koin untuk bertahan hidup!" Ucap kakek suyut

"Kakek dan kalian semua aku pasti akan merindukan kalian, di masa depan kalau takdir menyuruhku kembali maka aku akan datang!" Ucap Lien-hua

"Terima Kasih, dan ini 5 ekor domba untukmu!" Ucap Doras

"Terimakasih paman, Kakek, Paman, Jian dan semuanya aku pergi dulu!" Ucap Lien-hua lalu memberi hormat dengan cara tradisi

Lien-hua segera berbalik pergi menuju kapal, sudah terlihat Soran dan tubuh jiwa sedang menunggu Lien Hua.

Perlahan kapal sudah mulai tidak terlihat semua penduduk berbalik pergi kerumah masing-masing.

Di lautan lepas terlihat sebuah kapal berukuran sedang sedang berlayar yang tidak lain adalah Lien-hua sang pengembara dunia, di New Zealand atau daerah benua Oseania semua sudah tercatat di kitab nya yang berjudul Paradise island atau Pulau surga.

"Kemana tujuan nya?" Tanya Rosan

"Ikuti Arah angin saja, dengan begitu takdir menentukan jalan kita!" Ucap Lien-hua sambil melihat sebuah peta yang sudah ia buat

"Banyak makanan apakah tidak ingin menghabiskannya?" Ucap tubuh jiwa

"Eh tidak boleh harus hemat, kalau kita kehabisan makanan maka akan mati di tengah lautan!" Ucap Lien-hua

"Pulau baru aku datang!" Teriak Lien-hua sambil menunjuk ke depan

**************

Hujan deras di tengah lautan dengan gelombang besar membuat Lien-hua dan yang lainnya harus mengendalikan kapal tanpa henti, angin yang begitu kencang membuat gelombang besar selalu terjadi.

"Gelombang besar akan datang!" Teriak Lien-hua yang sedang mengendalikan kapal

Tidak berapa lama terlihat gelombang yang begitu besar, Lien-hua segera memegang erat kemudi kapal.

"Paman pegang ini, ada yang harus aku lakukan!" Ucap Lien Hua

"Baiklah!" Jawab Rosan

Liu Hua segera berlari ke salah satu tuas di belakang kapal, Lien Hua melihat kapal sudah mendaki gelombang besar.

"Sekarang!" Teriak Rosan

"Yeaaaah!" Teriak Lien-hua sambil menarik tuas di depan nya,

Setelah tuas berhasil di tarik sayap kapal keluar yang membuat kapal melesat ke atas langit dengan hembusan angin kencang.

"Huuuu… Kita terbang, Lien-hua ini luar biasa!" Teriak Rosan

"Tenang saja, setelah ini kita tidak kesulitan!" Ucap Lien-hua

"DUARRRRR!" Suara petir terdengar

Wajah mereka langsung terlihat panik, sedangkan Lien-hua

segera menggantikan Paman Rosan untuk memegang kendali kapal.

"Paman kamu kendalikan tuas itu!" Ucap Lien-hua

"Baiklah," jawab Rosan lalu berlari ke arah Tuas

Lien-hua dan Rosan sedang berlayar di atas langit yang dipenuhi badai petir, akibat gelombang besar dan angin kencang membuat mereka melesat dengan kecepatan tinggi.

"DUARRR," Petir hampir menyambar kapal Lien-hua

"Kanan!" Teriak Lien-hua

Rosan yang mendengar aba-aba Lien Hua segera menarik tuas nya ke arah kiri untuk membuat dorongan angin ke kanan, "DUARRRRRR!" Suara petir hampir menyambar kapal.

Setelah petir menyambar satu petir melesat lagi ke arah kapal, Raut wajah Lien-hua menjadi pucat saat melihat kecepatan petir tersebut "apakah aku mati secepat ini!" Ucap Lien-hua mematung. Lien Hua memejamkan matanya perlahan kalau ia sudah siap untuk mati.

Dari samping terlihat Rosan berlari "Petir Sialan!" Teriak Rosan lalu melemparkan satu domba ke langit.

"DUARRRRRR!" Suara ledakan membuat telinga berdengung

Saat itu juga domba hangus terbakar, Lien-hua segera berfokus kepada kemudi kapal nya. "Aku belum mati!" Ucap Lien-hua dengan penuh semangat.

"Paman turunkan Tirai kapal, kita akan menambah kecepatannya!" Teriak Lien-hua

"Baiklah,!"

"Berpegangan!" Ucap Lien-hua sambil mengandaikan kapal dengan kecepatan 400 Km/Jam

"Tali!" Ucap Rosan lalu mengikat dirinya dan domba di samping nya

***********

Setelah beberapa saat jam mereka melihat sebuah pelabuhan, semua orang di pelabuhan mengalihkan pandangannya ke arah langit.

"Apa mungkin ada kapal bisa terbang… Ini gila?" Ucap salah satu orang di pelabuhan

"Luar biasa!" Ucap semua orang sambil melihat ke langit

Disisi lain

"Berisap kita akan mendarat!" Ucap Lien-hua

"Aku sudah siap!"

"Yeaaaaaaaaa?" Teriak Lien-hua sambil mengendalikan kemudi

"DUARRRRR!"

Kapal berhasil mendarat di pelabuhan, saat itu juga semua orang berlari ingin melihat siapa pemilik kapal. Lien-hua dan Rosan segera keluar dari kapal untuk mengetahui nama dataran di hadapan matanya.

Bersambung...

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel