Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Ep 4. Putri kerajaan

Ep 4. Dataran Oseania

Setelah melakukan perjalanan cukup lama di tengah lautan Lien-hua tiba di dataran yang sangat luas daratan itu adalah Oseania, di pelabuhan terlihat semua orang berkumpul untuk melihat keunikan kapal Lien-hua.

"Selamat datang di dataran utama Oseania!" Ucap salah satu orang yang menyambut kedatangan mereka

"Terimakasih!" Ucap Lien-hua dan Rosan secara bersamaan

Satu jam berlalu semua orang sudah kembali ke tempat masing-masing, melihat sudah mulai sepi Lien-hua dan Soran segera turun dari kapal sedangkan Roh jiwa berjaga.

"Pulau ini sangat luas!" Ucap Rosan

"Benar, seperti nya kita akan tinggal cukup lama disini!" Jawab Lien Hua

"Lihat ada sebuah kedai, ayo kita minum!"

Mereka segera pergi ke sebuah kedai, tidak berapa lama Lien Hua dan Rosan sudah berada di kedai tersebut. Sambil duduk menikmati minuman Rosan dan Lien Hua mendengar kalau ada perang di dataran Oseania.

"Bagaimana? Apakah kita tetap disini atau pergi saja?" Tanya Rosan

"Tetap disini dulu, aku perlu mencatat semua yang ada di dataran ini!"

"Baiklah, tapi kita tidak harus ikut campur dalam perang tersebut!" Ucap Rosan

"Tentu saja!"

Di dalam kapal Lien Hua terlihat Roh jiwa sedang duduk sendirian. karena tidak ada yang bisa melihat dia Roh jiwa mendengar salah satu ocehan orang yang melewati kapal Lien Hua.

"Kita harus bisa menculik putri kaisar!" Ucap sosok itu

"Benar, besok malam kita akan berangkat!" Jawab teman nya

" Apa yang terjadi?" Gumam Roh jiwa yang sedang menguping

Merasa sedikit ada yang aneh Roh jiwa memutuskan untuk memberi tahu Lien Hua hal ini, tidak lama kemudian Lien Hua dan Rosan sudah kembali ke kapal.

"Hai kalian dari mana saja?"

"Tidak dari mana!" Ucap Lien Hua

"Aku tadi mendengar kalau ada yang ingin diculik!"ucap Roh jiwa

"Siapa?" Tanya Rosan dan Lien Hua

"Putri Raja, dari kapal paling ujung itu!" Ucap Roh jiwa sambil menunjuk

"Berarti benua ini sebuah kerajaan?" Gumam Lien-hua sambil mencatat di kitabnya

"Baiklah, kapan mereka akan menculik?"

"Besok malam," ucap roh jiwa

"Paman bagaimana?"

"Ya mau bagaimana lagi, kesian putri itu akan kalau dibiarkan!" Ucap Rosan

"Kalau kita memberitahu Raja?" Tanya Lien-hua

"Ah tidak sempat!" Ucap paman Rosan

"Oke kita ikuti mereka nanti,"

"Tenang saja, ada aku!" Ucap Roh Jiwa

"Ah … Penyihir saja mau pamer!" Ejek Lien Hua

"Iya!" Ucap Rosan

"Hehe… " jawab Roh jiwa

***********

Mereka sedang beristirahat di kapal, terlihat Roh jiwa mengintai salah satu kapal yang akan diculik. Sedangkan Lien Hua sedang memikirkan cara mudah untuk menghentikan perampok tersebut agar tidak lari, tidak lama kemudian Lien Hua memiliki rencana.

"Paman aku mendapatkan ide!" Ucap Lien-hua

"Coba katakan?" Ucap Rosan

"Mereka pasti membawa putri itu pergi dari pulau ini, tentu nya menggunakan kapal!" Ucap Lien Hua

"Terus?"

"Kita bakar saja kapalnya!" Ucap Lien-hua

"Benar juga ya.. kalau begitu siapkan bahan bakar!" Ucap Rosan

Setelah mendapatkan ide mereka menyiapkan bahan bakar untuk membakar kapal yang akan menculik Putri, tidak berapa lama mereka sudah menyiapkan semuanya.

"Sudah selesai, aku mau tidur dulu!" Ucap Lien-hua sambil berbalik

*********

Satu hari berlalu Lien Hua dan yang lainnya sudah bersiap untuk menghentikan misi penculikan para bajak laut yang menyamar berbagai nelayan, di bawah kegelapan terlihat Lien-hua dan Rosan melesat secara sembunyi-sembunyi.

"Tunggu!" Ucap Rosan

11 menit kemudian beberapa orang keluar dari kapal tersebut, namun Rosan menyadari sesuatu kalau semua kapal yang berlabuh ini adalah Aliansi bajak laut. Rosan terdiam sesaat sambil memikirkan apakah perlu ikut campur atau tidak.

"Bagaimana, semua kapal di sini adalah Aliansi bajak laut!" Ucap Rosan

"Emm… Lakukan saja!" Ucap Lien-hua

Rosan dan Lien Hua mengganti rencana mereka, kalau mereka akan masuk secara diam-diam ke kapal musuh untuk menyelamatkan Putri, Sedangkan kapal mereka akan dikendalikan oleh tubuh jiwa.

Tidak lama menunggu, terlihat beberapa orang berlari membawa putri yang terikat.

"Sekarang!" Ucap Rosan

Lien-hua segera melesat mengikuti Rosan dari belakang dan berhasil bersembunyi di salah satu kapal tempat putri berada, disisi lain salah seorang anak buah bajak laut masuk kedalam kapal Lien-hua.

"Tidak ada orang?" Ucap anak buah bajak laut

Namun tiba tiba kapal Lien Hua berlayar sendiri, Raut wajah anak buah bajak laut menjadi pucat saat melihat kemudi kapal bergerak sendiri.

"Hantuuuu!" Teriaknya lalu melompat dari kapal Lien Hua

Tubuh jiwa yang melihat itu tidak bisa menahan tawanya, dari kejauhan Rosan memberikan kode untuk menjalankan kapal lebih dulu agar tidak menimbulkan kecurigaan.

"Ayo berlayar!" Ucap tubuh jiwa

Tidak lama setelah itu semua kapal bajak laut juga mulai berlayar, di salah satu kapal Lien Hua dan Rosan berada sambil menunggu semua orang tertidur.

Disisi lain Pemimpin kapal bajak laut sedang mengamati Putri di depan nya.

"Putri cantik, kami akan menjual mu!" Ucap pemimpin bajak laut

"Tidak, lepaskan aku!" Teriak Putri

"Haha, diamlah tidak ada yang bisa menolongmu!"

Rosan dan Lien Hua hanya mengamati mereka karena untuk saat ini tidak mungkin menampakkan diri, karena jumlah musuh terlalu banyak. Satu jam berlalu Lien Hua dan Rosan masih menunggu,2 Jam kemudian,4 jam kemudian semua orang sudah tertidur.

"Ayo bergerak!" Ucap Rosan

Saat itu juga mereka berdua bergerak bersama, tidak butuh waktu lama mereka melihat putri yang diIkat, Rosan langsung membunuh penjaga yang sedang tertidur.

"Putri tenanglah kami akan menyelamatkan mu!" Bisik Lien-hua

"Ayo ikut aku?" Ucap Rosan

Lien Hua dan yang lainnya segera meninggalkan tempat tersebut, disisi lain salah satu anak buah bajak laut berteriak.

"Putri menghilang!"

"Putri Menghilang!"

Saat itu juga semua orang terbangun, "Cari!" Ucap Pemimpin bajak laut.

"Bagaimana ini?" Tanya Lien-hua

"Kalian tetap disini aku akan mengalihkan perhatian?" Ucap Rosan

"Itu terlalu berbahaya!" Ucap Lien-hua

"Tidak ada pilihan, atau kita semua akan dibunuh!" Ucap Rosan lalu berbalik pergi meninggalkan Lien Hua dan putri

"Paman!"

*************

Di tengah samudra terlihat beberapa kapal sedang berlayar, dan terlihat Rosan sedang bertarung melawan beberapa bajak laut.

"Bunuh dia!" Ucap pemimpin bajak laut

"Bermimpi!" Jawab Rosan lalu melesat ke arah beberapa prajurit bajak laut

Disisi lain Lien-hua dan putri sedang bersembunyi, Lien Hua mendapatkan ide kalau lebih bagus membakar kapal yang ditumpangi.

"Ayo ikut aku,!" Ucap Lien-hua

Mereka pergi ke ruangan yang menyimpan bahan bakar, satu persatu Lien Hua pindahkan ke lambung kapal. Tidak lama setelah itu Lien-hua melihat beberapa tong besar, lalu bertanya kepada putri.

"Ini apa?" Tanya Lien-hua

"Itu bubuk mesiu, bisa meledak dan sering dibawa prajurit yang bertugas di lautan!"

"Aku akan menggunakannya!" Ucap Lien-hua

Satu persatu tong besar diikatkan dengan tali memanjang, tidak berapa lama semua bubuk mesiu sudah terikat. Lien-hua segera kembali ketempat semula.

Dari kejauhan terlihat sebuah kapal dengan kecepatan tinggi yang tidak lain kapal Lien Hua, Tubuh jiwa yang mengendalikan kapal berencana untuk menabrak salah satu kapal dimana Lien Hua berada.

Disisi lain Rosan sudah di penuhi luka di sekujur tubuhnya, tidak lama setelah itu "DUARRRRRR," benturan keras terjadi membuat semua orang terlempar. Lien Hua, Rosan dan putri segera berlari ke arah kapal Lien Hua, "putri itu kapalku cepat kesana!" Ucap Lien-hua lalu berbalik mengambil tali yang sudah terikat beberapa tong bubuk mesiu.

"Diana Lien-hua?" Tanya Rosan

"Aku tidak tahu?" Jawab putri

"Ah,!"

Setelah itu terlihat Lien Hua berlari sambil membawa tali kapal "berangkat!" Teriak Lien Hua sambil Mengikat tali di bagian kapal nya. Kapal Lien Hua segera berangkat.

"Kepung kapal itu," terika pemimpin bajak laut

Bersambung….

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel