1. Perjodohan
"Aurora, usiamu sudah dua puluh delapan tahun. Kau harus mulai memikirkan tentang pernikahan." Richie, kakek Aurora menatap Aurora dengan serius.
Cucunya sudah berusia dua puluh delapan tahun, tapi tidak pernah memiliki hubungan dengan pria manapun. Aurora terlalu sibuk bekerja.
Bukan tanpa alasan Aurora menjadi gila bekerja seperti itu. Sejak kecil Aurora telah dipersiapkan untuk menjadi penerus, jadi ia telah belajar dengan sangat giat dan tidak tertarik dengan percintaan.
Ditambah ketika orangtuanya tiada saat ia berusia belasan tahun membuat Aurora semakin bekerja keras. Aurora tidak ingin membuat kakeknya yang seharusnya menikmati masa tuanya harus kembali menangani berbagai macam masalah perusahaan.
Selain itu, Aurora juga harus mempertahankan posisi yang memang telah ditetapkan untuknya. Ia memiliki paman dan juga sepupu laki-laki yang terus mengincar posisinya hanya karena ia seorang wanita.
Oleh sebab itu Aurora menunjukan pada dunia bahwa meski ia hanya seorang wanita, ia bisa memimpin perusahaan keluarga Keenes dengan baik.
"Kakek, aku masih dua puluh delapan tahun. Aku bisa menikah di usia tiga puluh lima tahun." Aurora benar-benar belum memikirkan tentang pernikahan.
"Kakek mungkin tidak akan bisa menunggu selama itu, Aurora."
Aurora menatap kakeknya lembut. "Kakek akan berumur panjang."
"Apakah sangat sulit untuk mengikuti keinginan kakek?" Richie hanya ingin melihat cucunya menikah, ia tidak akan bisa pergi dengan tenang jika belum melihat Aurora menikah.
Aurora sudah tidak memiliki orangtua lagi. Pamannya yang seharusnya melindunginya malah terus bersiteru dengan Aurora.
Dengan menikah, Aurora akan memiliki teman berbagi beban. Selain itu, Aurora juga akan memiliki seseorang yang bisa menemaninya sampai tua.
Aurora tidak ingin mengecewakan kakeknya yang sudah sangat menyayanginya. Hanya menikah bukan? Itu bukan sesuatu yang sulit.
"Baiklah, aku akan mencari pria yang cocok denganku terlebih dahulu."
"Tidak perlu mencari, Kakek telah mengatur perjodohan untukmu."
"Perjodohan dengan siapa?"
"Kau pasti sudah mengenalnya," seru Richie. "Savero Dominic."
Savero Dominic? Aurora tidak begitu mengenal baik Savero, sebelumnya mereka tidak pernah bersinggungan karena bisnis mereka memang tidak memiliki hubungan. Hanya saja, ia pernah beberapa kali bertemu dengan Savero di berbagai perjamuan. Meski tidak banyak mengobrol tapi mereka pernah berkenalan dan saling memperlakukan dengan hormat.
Aurora adalah tipe wanita yang tidak peduli dengan pria mana pun kecuali pekerjaan, dan Savero juga sama. Pria itu terlihat seperti tidak tertarik pada wanita. Ketika ada wanita yang mendekat padanya, pria itu langsung menolaknya tanpa ampun.
Aurora pikir Savero adalah pria yang cocok dengannya. Selain itu dengan menikahi Savero ia bisa mengamankan posisinya sebagai pemimpin perusahaan. Paman dan sepupunya tidak akan bisa merebut posisinya.
"Kalau begitu tidak ada masalah."
"Kakek akan mengatur pertemuan untukmu dan Savero."
"Ya, Kakek."
**
Waktu pertemuan antara Aurora dan Savero tiba. Wanita itu kini sedang berada di dalam sebuah ruangan khusus.
Lima menit kemudian Savero tiba. Pria itu segera melangkah mendekati meja.
"Selamat malam, Nona Aurora."
"Malam, Tuan Savero."
Keduanya sudah pernah berkenalan, jadi mereka tidak akan melakukan perkenalan lagi.
"Silahkan duduk, Tuan Savero."
"Ya, terima kasih."
Keduanya memesan makanan dan makan malam terlebih dahulu sebelum mereka bicara.
"Tuan Savero, aku tidak keberatan dengan perjodohan ini." Aurora mengatakannya dengan lugas. Ia sudah terbiasa untuk langsung ke inti dan tidak bertele-tele.
"Kalau begitu kita sepakat." Savero tidak memiliki alasan untuk menolak Aurora, wanita ini sangat cocok untuk menjadi pendampingnya.
Sebelum menerima perjodohan yang diatur oleh kakeknya, Savero jelas mencari tahu lebih dalam mengenai Aurora. Ada konflik internal di dalam keluarga Aurora. Ia harus mengakui bahwa Aurora adalah wanita yang cukup mengesankan. Aurora mampu mempertahankan posisinya dari paman dan sepupunya yang terus mencoba untuk menjatuhkannya.
Selain itu Savero juga memiliki alasan lain menerima Aurora, karena ia muak terhadap anak angkat ibu tirinya yang mencoba untuk di dekatinya.
Savero bisa menikah dengan wanita manapun kecuali anak angkat ibu tirinya dan juga mantan kekasihnya.
Aurora tidak mengira bahwa Savero juga akan menerima perjodohan semudah ini, tapi ini juga bagus. Ia tidak perlu berkenalan dengan banyak pria hanya untuk memberikan cucu menantu bagi kakeknya.
Makan malam itu selesai dengan kesepakatan di antara mereka. Mereka akan bertunangan dalam beberapa waktu ke depan. Mengenai pernikahan, mereka akan membahasnya lebih lanjut nanti.
Ponsel Aurora berdering, itu adalah panggilan dari kakeknya.
"Bagaimana hasilnya?" Richi bertanya dengan penasaran. Ia berharap bahwa cucunya akan cocok dengan Savero.
"Kami akan mengadakan pertunangan dalam beberapa waktu ke depan."
"Itu bagus. Kakek senang mendengarnya."
"Baiklah, aku masih memiliki beberapa pekerjaan lagi. Aku tutup panggilannya." Aurora kemudian memutuskan panggilan setelah mendengar jawaban dari kakeknya.
Setelah dari makan malam itu, Aurora kembali ke perusahaan untuk melanjutkan pekerjaannya. Ia masih memiliki konferensi video satu jam lagi.
**
Hari-hari berlalu, berita pertunangan antara Aurora dan Savero kini telah tersebar di kalangan atas.
Selama satu minggu Aurora menghabiskan waktunya dengan tinggal di vila Savero yang berada di luar ibu kota. Dan ia bertemu dengan seorang wanita bernama Althea yang merupakan pelayan Savero.
Sejak awal bertemu dengan Althea, Aurora sudah yakin bahwa Althea bukan pelayan biasa. Dan ya, itu benar-benar seperti pemikirannya. Althea memiliki hubungan yang rumit dengan Savero.
Aurora tidak begitu ingin tahu tentang seperti apa tepatnya hubungan Althea dan Savero. Ia tidak keberatan dengan keberadaan Althea di sisi Savero.
Pernikahannya dengan Savero adalah sebuah pernikahan yang saling menguntungkan. Ia tidak akan mencampuri kehidupan pribadi Savero.
Selain itu ia cukup yakin bahwa Savero adalah pria yang cerdas, ia tidak akan membiarkan ada anak yang lahir di luar pernikahan.
Berita mengenai pertunangan Aurora dan Savero tidak hanya tersebar di dalam negeri, tapi juga di luar negeri.
Seorang pria saat ini tengah melihat ke tablet yang ia pegang. Di layar benda canggih itu terdapat artikel yang memuat tentang berita antara penyatuan dua keluarga besar yaitu keluarga Keenes dan Dominic.
"Aurora, kau tidak menepati janjimu." Pria itu memandangi foto Aurora dengan tatapan dalam.
Dia adalah Ace Mierro, bocah laki-laki yang pernah dilamar oleh Aurora ketika mereka masih sangat kecil.
Ace tidak bisa menyalahkan Aurora karena akhirnya memutuskan untuk menikah dengan pria lain. Apa yang diucapkan oleh Aurora puluhan tahun yang lalu hanyalah ucapan anak kecil. Mungkin Aurora sudah melupakannya.
Selain itu, ini juga salahnya karena pergi tanpa mengatakan apapun pada Aurora. Ia menganggap serius apa yang dikatakan oleh Aurora, tapi saat itu mereka masih sangat kecil, jadi ia pikir jika mereka memang berjodoh maka mereka akan bertemu kembali.
Ketika ia berusia dua puluh lima tahun, ia memutuskan untuk mencari Aurora. Ia telah mencari tahu segala hal tentang Aurora dan ia menemukan bahwa Aurora masih belum menjalin hubungan dengan pria mana pun.
Ia kira Aurora mungkin menunggunya, oleh sebab itu ia memutuskan untuk mendatangi Aurora.
Akan tetapi, ia mengalami kecelakaan beberapa hari sebelum hari keberangkatannya. Kecelakaan fatal itu membuatnya tidak bisa berjalan dan harus duduk di kursi roda selama bertahun-tahun.
Ace tidak pernah menyerah pada hidupnya. Ia menjalani berbagai pengobatan untuk sembuh. Untuk menjadi pendamping Aurora, ia harus menjadi pria yang sempurna.
Tiga tahun kemudian dia akhirnya benar-benar sembuh dan bisa berjalan dengan normal kembali.
Ace harusnya pergi menemui Aurora setelah ia sembuh, tapi lagi-lagi ada penghalang yang membuatnya tidak bisa segera pergi. Terjadi masalah pada cabang perusahaannya, dan butuh waktu tiga bulan untuk menyelesaikan masalah itu.
"Aku ingin mengetahui lebih banyak tentang Savero Dominic." Ace sudah sering melihat naama Savero Dominic di majalah bisnis. Namun, ia ingin tahu lebih banyak lagi.
"Baik, Tuan." Asisten pribadi Ace segera menjalankan tugasnya.
Ace kembali melihat ke foto Aurora, ia berniat untuk menemui Aurora, tapi karena Aurora akan segera bertunangan dalam beberapa hari lagi, Ace pikir lebih baik untuk tidak datang. Aurora mungkin sudah tidak mengingatnya lagi.
Ia patah hati, tapi itu ia juga ikut bahagia untuk Aurora. Calon istri masa depannya sudah akan menjadi istri orang lain sebentar lagi.
Beberapa saat kemudian asisten pribadinya memberikan informasi tentang Savero yang tidak memiliki skandal sama sekali dengan seorang wanita.
Setelah membaca keseluruhan tentang Savero, Ace merasa cukup yakin untuk melepaskan Aurora. Savero adalah pria yang sangat cocok untuk Aurora. Dengan keberadaan Savero, pria itu pasti mampu melindungi dan mendukung Aurora.
tbc
