Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Pria penuh misteri

Angela yang sedari tadi diam dan mengamati rapat intern keluarga Gavin, akhir nya angkat bicara.

Bridgette yang masih belum hilang rasa kesal dari ubun-ubun nya itu kini menoleh pada Angela. “Awas saja kalau ide busuk ini berasal dari nya. Seakan belum cukup anggota keluarga Gavin mengkhianati Aiden, harus kah Angela, orang yang Aiden cintai sepenuh jiwa raga Aiden juga ikut menusuk nya dari belakang.” Gumamnya pelan seolah tidak memperdulikan kalau orang-orang di sekitarnya mendengar apa yang baru keluar dari mulutnya.

Angela melihat ke seluruh anggota keluarga Gavin dan juga Aiden pasti nya. Baru lah setelah itu Angela melanjutkan kata-kata nya.

”Keputusan untuk membatalkan pernikahan ku dan Aiden, itu bukan lah keputusan kakek. Itu murni adalah keputusan ku, bibi. Aku sebagai putri tertua keluarga Meteo, tidak bisa hanya memikirkan hati ku saja bi. Aku harus bisa melihat jauh ke depan. Sesuatu yang tidak hanya aku pertimbangkan dengan hati ku tapi juga pikiran ku. Oleh karena itu lah aku memutuskan untuk tidak lagi melanjutkan hubungan ku dengan Aiden. Dan bersedia menikah dengan Theodor, sebagai orang yang akan melanjutkan keluarga ini.” Ungkap Angela yang kini tidak lagi berani menatap Aiden.

Dan sama seperti sebelumnya, wajah Aiden tetap terlihat datar. Tidak ada ekspresi yang tergambar di wajah nya.

Namun orang-orang pasti memaklumi sikap diam Aiden saat itu. Secara hari ini Aiden sudah mendapatkan dua pukulan yang sangat luar biasa. Yang mungkin kalau orang lain yang menerima pukulan itu pasti sudah nyungsep ke tanah.

“Aku pernah mengatakan pada Aiden, kalau kau, Angela, bukan lah wanita yang tepat untuk nya. Tapi kau tahu apa jawaban yang keponakan ku berikan pada ku waktu itu?? Aiden mengatakan kalau memang seandainya kau (Angela) tidak layak untuknya maka dia lah yang akan membuat mu layak. Dan setelah Aiden membuat mu layak untuk berada di posisi itu, kau bagaikan kacang yang lupa pada petani nya. Bukan hanya sebatas lupa pada kulit nya. Cuih! Aku menyesal pernah menganggap mu pantas.” Bridgette bahkan sampai meludah ke lantai.

“Ayo Aiden! Kita tidak harus terus ada disini. Orang-orang ini membuat ku ingin muntah.” Ujar Bridgette terang-terangan. Bridgette bahkan tidak peduli jika ayah tersinggung dengan kata-kata nya.

Bridgette menarik kursi roda Aiden untuk membawa Aiden keluar dari orang-orang munafik yang berkedok keluarga.

“Tunggu dulu, Bridgette.” Tahan Tuan Besar Gavin saat Bridgette akan mendorong kursi roda Aiden keluar dari ruang rapat keluarga Gavin.

“Aku masih belum selesai, Bridgette.” Ujar Tuan Besar Gavin . “Aku memang membatalkan pernikahan Aiden dan Angela. Tapi aku bukan lah kakek yang jahat yang tidak peduli sama sekali dengan cucu nya. Aku sudah mempersiapkan calon pengantin pengganti untuk Aiden. Dia adalah putri ke tiga keluarga Meteo, nama nya Gwen.” Ujar Tuan Besar Gavin .

Sekilas terlihat Tuan Besar Gavin menghela nafas yang benar-benar tipis sebelum akhirnya dia melanjutkan kata-kata nya. “ Aiden dan Gwen akan menikah bersamaan dengan pernikahan Theodor dan Angela. Aku tidak ingin ada penolakan akan hal ini. Pernikahan akan di laksanakan empat hari lagi. Aku tidak ingin kau menolak pernikahan ini Aiden.” Lanjut Tuan Besar Gavin .

“Kau tidak perlu khawatir kakek, aku setuju dengan pernikahan yang kakek rancang untuk ku. Bibi Bridgette, tolong antarkan aku ke kediaman ku.”ucap Aiden, dingin dan datar.

***

(2)

"Kau tidak apa-apa Aiden?" Tanya Bridgette ketika Aiden dan Bridgette sampai di kediaman Aiden.

"Aku baik-baik saja, bi. Bibi tenang saja." Jawab Aiden. "Kalau bibi tidak keberatan, aku ingin istrirahat sebentar." Lanjutnya.

"Tentu saja. Kalau kau butuh apa-apa, kau tinggal suruh pelayan mu memanggil ku di kediaman ku. Aku akan datang secepat kilat ke sini." Bridgette tersenyum pada Aiden. dan Seperti biasa, senyuman Bridgette selalu mengingat Aiden pada senyuman mendiang ayah nya yang merupakan kakak kandung Bridgette.

"Hm... Tentu saja." jawab Aiden sambil membalas senyuman Bridgette.

"Baiklah. Aku akan pergi dulu."

"Bi, tolong sampaikan pada Rery, untuk ke kamar ku."

"Baikah, akan aku panggilkan Rery."

Bridgette pun pamit untuk kembali ke kediaman nya yang tidak begitu jauh dari kediaman Aiden.

Kediaman keluarga Gavin ini memang sangat unik dimana seluruh keluarga inti tinggal di lingkungan yang sama. Ya!! benar-benar dalam satu pagar besar.

Jadi kalau ingin dibayangkan, maka kediaman keluarga Gavin ini mirip seperti lingkungan istana Zaman dahulu kala.

Setiap anggota keluarga memiliki kediaman nya masing-masing tapi masih dalam satu area yang sama. Aiden dan keluarganya pun begitu.

Kediaman Tuan Besar Gavin berada di tengah-tengah, dan merupakan rumah utama keluarga Gavin. Sedangkan kediaman Aiden berada di sebelah barat. Untuk kediaman Theodor dan ibu nya Danieta, berada di sebelah Timur.

Kediaman Bridgette ada di sebelah utara dan adik Bridgette yang paling bungsu yang merupakan bibi termuda Aiden, berada di sebelah selatan.

Tuan Besar Gavin memang sengaja mengumpulkan keluarga nya di satu tempat. Dengan alasan, beliau tidak perlu bersusah payah jika ingin bertemu dengan anak cucu nya.

"Tuan muda, kau memanggil ku?" Tanya Rery sambil menutup pintu.

"Kunci pintu nya Rery." Perintah Aiden sambil mengarahkan kursi roda nya ke meja panjang yang berada di bawah cermin besar di dalam kamar nya itu. Dan...

Sreeet...

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel