12 Pek I Liong Ong
Kini semua mata menatap ke arah si Jelita Rase Terbang yang masih diobati oleh perempuan berumur 40 tahunan itu.
Gadis belia itu sempat terluka namun terlihat berangsur-angsur membaik.
Ketua Tong Lam Pai langsung menyuruh adik seperguruannya yang lain untuk mengangkat tubuh sang wakil ketua Tong Lam Pai yang sudah tewas itu.
Setelah itu, si pria berjubah hijau dengan gambar naga putih maju ke depan dan berkata, "ini saatnya bagiku untuk menghadapimu, ketua."
"Siapa namamu?" tanya ketua Tong Lam Pai
Di dunia persilatan bagian Utara ini, aku tidak terlalu bernama. Apalagi aku termasuk jarang keluar dari perguruanku. Karena itu, walaupun aku mengatakan namaku, pasti kalian tidak pernah mendengarnya."
Jangan muter-muter! Sebutkan namamu karena aku tidak ingin membunuh orang yang tidak bernama!" tegas ketua Tong Lam Pai ini,
Pria berjubah naga putih itu kemudian berkata, "namaku tidak dikenal, sementara julukanku adalah Pek I Liong Ong (Raja Naga Jubah Putih) pasti kalian tidak pernah mengenalku. Iya kan?"
Mendengar itu, beberapa orang Tong Lam Pai langsung kaget dan itu tidak terkecuali ketua Tong Lam Pai.
Karena nama Pek I Liong Ong sempat terkenal pada 10 tahun yang lalu. Dia pernah melakukan kekacauan di wisma pendekar, wisma tempat para pendekar berkumpul.
Saat itu Pek I Liong Ong sempat mengalahkan banyak jago sebelum akhirnya dia berhasil dikalahkan juga di tempat itu. Tapi kemampuannya mengalahkan banyak jago cukup membuat namanya terkenal, walaupun sejak itu Pek I Liong Ong tidak pernah lagi muncul di dunia persilatan.
"Kenapa kalian orang-orang selatan tiba-tiba datang ke tempat ini?" tanya ketua Tong Lam Pai.
"Sebenarnya kami memang baru menginjakkan kaki di dunia Utara ini. Kemudian beberapa hari lalu, kami mendengar anak murid kami dibunuh oleh ketua Tong Lam Pai, karena itulah kami ingin meminta petunjuk darimu."
"Orang yang kubunuh beberapa hari lalu itu adalah seorang penyamun. Apakah mereka adalah anak muridmu?"
"Aku tidak bangga dengan apa yang mereka lakukan tapi tetap saja mereka anak muridku. Karena itu, aku harus membuat perhitungan dengan orang yang membunuh mereka," kata Pek I Liong Ong dingin.
Ketua Tong Lam Pai nampak menjura, kemudian berkata, "baiklah. Kalau begitu kita selesaikan urusan kita."
Setelah berkata seperti itu, ketua Tong Lam Pai langsung mengeluarkan ilmu tingkat tertinggi dari ilmu Hati Kecil Memindahkan Gunung.
Walaupun dia tahu adik seperguruannya sudah kalah dengan gadis belia dari pihak musuh, tetapi ketua Tong Lam Pai masih yakin bisa menang karena dia berhasil meyakinkan ilmu Hati Kecil Memindahkan Gunung hingga tiga tingkat di atas yang berhasil diyakini sang wakil ketua.
Karena itu, sang ketua Tong Lam Pai ini yakin kalau dia akan mampu berbuat banyak saat berhadapan dengan Pek I Liong Ong ini.
Kedua jagoan yang memiliki rentang umur yang hampir sama itu, kini saling berhadapan dan nampaknya sama-sama langsung mengeluarkan jurus andalan mereka masing-masing.
"Sebagai tuan rumah, aku biarkan Anda menyerang duluan," kata ketua Tong Lam Pai.
Diiringi dengan teriakan dari Pek I Liong Ong, maka pertarungan mulai terjadi.
Pek I Liong Ong mulai meluncurkan jurus-jurus totokan yang dilambari dengan tenaga dalam yang kuat yang setiap gerakannya ada angin pukulan yang sangat kuat yang menusuk-nusuk ke arah pertahanan dari ketua Tong Lam Pai.
Ketua Tong Lam Pai sangat kaget dengan serangan ini. Walaupun dia tahu kalau lawannya ini tidak bisa dipandang remeh tetapi tak urung saat dia merasakan badai serangan dari lawannya maka dia mulai cemas.
Dia cemas dia tidak akan bisa mengatasi serangan ini.
Walaupun tangan Pek I Liong Ong hanya dua, tetapi saat dia menggunakan ilmunya, Badai Totokan Maut yang merupakan ilmu kuno yang berhasil dia yakinkan di perguruannya, tangannya terlihat ada banyak.
Walaupun hanya dua tangan, tetapi terlihat seperti ada 100 tangan dengan jurus totokan yang kini menyerang ketua Tong Lam Pai.
Ini membuat ketua Tong Lam Pai harus mundur-mundur ke belakang.
Walaupun ketua Tong Lam Pai langsung menggunakan ilmu Hati Kecil Memindahkan Gunung dengan level tinggi, tetapi sampai saat ini, dia masih kewalahan untuk balas menyerang bahkan sedikit demi sedikit totokan-totokan itu berhasil menembus perisai yang dibuat oleh ketua Tong Lam Pai.
Menyadari kalau setiap saat serangan musuh akan berhasil menembus pertahanannya, maka buru-buru ketua Tong Lam Pai menambah level kekuatannya, menjadi tingkat 10 dari ilmu Hati Kecil Memindahkan Gunung.
