11 Hati Kecil Memindahkan Gunung
Wakil ketua Tong Lam Pai ini sangat percaya kalau gelombang serangan yang dia lakukan dengan tingkat tertinggi dari ilmu andalannya Hati Kecil Memindahkan Gunung ini, akan bisa mengalahkan gadis muda belia itu.
Tapi ternyata apa yang dipikirkan oleh wakil ketua Tong Lam Pai itu tidak menjadi kenyataan.
Hanya sesaat saja si Jelita Rase Terbang nampak terdesak ke belakang tapi kemudian dia langsung meningkatkan serangannya untuk menghadapi gelombang serangan dari wakil ketua Tong Lam Pai itu.
Akibatnya terdengar suara benturan yang amat keras ketika angin pukulan yang berasal dari tingkat tertinggi ilmu hati kecil memindahkan gunung saling bentur dengan gelombang serangan yang dilakukan gadis belia nan cantik ini.
Akibatnya tubuh si Jelita Rase Terbang nampak terguyung-hyung hingga 10 langkah ke arah belakang sementara tubuh wakil ketua Tong Lam Pai hanya undur 2 langkah ke belakang.
Melihat apa yang terjadi itu, murid-murid Tong Lam Pai langsung bersorak gembira. Mereka langsung bertepuk tangan melihat hasil yang terjadi.
Karena yang mereka tahu, orang yang harus mundur hingga 10 langkah ke belakang itu, sudah pasti adalah seorang pecundang, kalau musuhnya hanya undur 2 langkah saja.
"Hidup Tong Lam Pai. Hidup ilmu Hati Kecil memindahkan gunung."
"Hidup wakil ketua Tong Lam Pai."
"Tong Lam Pai kembali berjaya."
Itulah antara lain suara-suara sorakan dari para murid Tong Lam Pai ini menyikapi hasil pertarungan yang terjadi di antara si Jelita Rase Terbang dan wakil ketua Tong Lam Pai.
Mereka semakin senang saat melihat si Jelita Rase Terbang buru-buru duduk di lantai dan dari mulutnya memuntahkan darah segar yang cukup banyak dan itu menandakan gadis jelita itu mengalami luka yang cukup parah.
Bukannya merasa prihatin karena gadis jelita yang masih muda itu yang harus bertarung dengan seorang tua penuh pengalaman itu kini memuntahkan darah segar, tapi para murid Tong Lam Pai langsung bersorak gembira.
Hanya Chen long dan Xiao Liong Li yang baru saja yang baru saja keluar dari bagian dalam gedung
Tong Lam Pai ini yang tidak bersorak gembira atas apa yang terjadi ini.
Sementara Ge Fei yang juga baru keluar dari bagian dalam ruangan Tong Lam Pai dan teman-temannya yang lainnya kini bersorak-sorak gembira melihat si Jelita Rase Terbang nampak terluka parah.
Seorang wanita nampak langsung memberikan sebuah pil kepada si Jelita Rase Terbang yang langsung diminum oleh si Jelita Rase Terbang.
Wanita berumur 40 tahunan itu nampak menaruh tangannya di punggung si Jelita Rase Terbang, nampaknya untuk menyembuhkan luka dalam yang diderita gadis itu.
Tapi sorak-sorai dari para murid Tong Lam Pai ini tiba-tiba berakhir saat mereka melihat wakil ketua Tong Lam Pai yang Jadi kebanggaan mereka, tiba-tiba jatuh ke lantai hingga menimbulkan bunyi yang sangat keras.
Saat orang-orang Tong Lam Pai pikir jagoan mereka telah berhasil menang dari sang jelita yang masih belia itu, sehingga mereka bersorak, kini mereka menjadi sangat malu saat melihat tubuh wakil ketua Tong Lam Pai yang tumbang seperti orang yang sudah meninggal dunia itu.
Ketua Tong Lam Pai langsung melompat dan langsung memegang tubuh adik seperguruannya yang juga wakilnya untuk mengelola perguruan Tong Lam Pai ini.
"Sute."
Wajah sang ketua langsung berubah karena dia mendapati sang wakil ketua ternyata sudah tewas tanpa nyawa lagi.
Ternyata benturan pukulan yang terjadi antara sang wakil ketua Tong Lam Pai dengan si Jelita Rase Terbang itu, menghasilkan kerugian yang sangat besar bagi wakil ketua Tong Lam Pai.
Si jelita Rase Terbang memang terluka cukup parah karena benturan yang terakhir terjadi di antara keduanya tetapi ternyata benturan itu lebih merugikan bagi sang wakil ketua Tong Lam Pai.
Saat ini, semua anggota Tong Lam Pai baru menyadari kalau sebenarnya yang menjadi pecundang dalam pertarungan antara wakil ketua Tong Lam Pai dan si Jelita Rase Terbang itu adalah wakil ketua Tong Lam Pai sendiri
